TAHUN PEMBELIAN
1. Analisis Peluang (Opportunities)
Berdasarkan analisa eksternal yang dilakukan, maka peluang-peluang yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten Kota
Dukungan kebijakan dan regulasi dibidang Lingkungan Hidup baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota.
Adanya motivasi, keyakinan dan komitmen yang terus tumbuh berkembang dari aparatur pengelola lingkungan hidup untuk meningkatkan kinerjanya dalam mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang lebih mengedepankan aspek dan penyelamatan fungsi lingkungan hidup
Adanya sektor perbankan yang dapat mendukung program pengendalian pencemaran lingkungan seperti adanya bunga lunak dan pembebasan biaya bea cukai untuk import peralatan pengendalian pencemaran serta pengendalian pengeluaran kredit terhadap industri yang tidak ramah lingkungan
Tersedinya akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang dapat memberikan solusi ilmiah untuk mengatasi pencemaran lingkungan
Adanya tuntutan global terhadap pelaku usaha untuk
menerapkan teknologi ramah lingkungan
Adanya dukungan kerjasama baik dari institusi Akademisi, LSM pemerhati lingkungan maupun dari negara-negara maju pemerhati lingkungan berupa studi dan transfer ilmu dan teknologi mengenai usaha pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik
Badan lingkungan hidup dan riset daerah provinsi Gorontalo akan mendapatkan anggaran yang semakin meningkat melalui
pendanaan Dana dekonsentrasi, Tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari kementerian Lingkungan Hidup
Terlaksananya revitalisasi kepengurusan Dewan Riset Daerah di Provinsi Gorontalo
Tersedianya agenda riset daerah 2010-2025 yang akan menjadi arahan dalam pelaksanaan penelitian di Provinsi Gorontalo Kebutuhan hasil-hasil penelitian untuk menunjang program
unggulan Pemerintah Provinsi 2. Analisis Ancaman (Threat)
Munculnya peluang di berbagai sektor akan menjadi suatu tantangan bagi BLHRD Provinsi Gorontalo. Tantangan yang harus dijawab adalah sebagai berikut:
Kesadaran lingkungan dari masyarakat Political will dari pemerintah Kab/Kota
Keselarasan kebijakan lingkungan antar Kab/Kota dan Provinsi maupun antar OTK belum selaras
Laju kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi tidak sebanding dengan usaha pencegahan, pemulihan dan pengelolaan lingkungan yang dilakukan.
Adanya pola pemikiran (mindset) dari sebagian masyarakat baik dari kalangan industri maupun masyarakat umum untuk tetap menghalalkan segala cara serta mengabaikan aturan pengelolaan lingkungan hidup karena alasan desakan atau motif keuntungan ekonomi yang lebih besar
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kewajibannya untuk menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup
Jumlah penduduk yang semakin meningkat memicu
peningkatan pencemaran dari sumber domestik dan emisi kendaraan bermotor
Hasil-hasil penelitian yang lebih berkualitas dihasilkan oleh lembaga-lembaga penelitian lainnya
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OTK
Beberapa permasalahan yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Dearah Provinsi Gorontalo adalah, sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah
2. Pelaksanaan pengawasan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan belum maksimal karena masih kurangnya tenaga PPNS, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) dan belum laboratorium lingkungan
3. Belum optimalnya penyelenggaraan Sistem Informasi Lingkungan (SIL), pengelolaan dan analisis data informasi lingkungan;
4. Belum optimalnya diseminasi hasil-hasil penelitian di Provinsi Gorontalo
5. Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur, dan masyarakat dalam pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih
A.. Visi Kepala Daerah
Visi Pemerintah Provinsi Gorontalo adalah “Terwujudnya Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo”
B.. Misi Kepala Daerah
Untuk pencapaian visi pembangunan tersebut ditetapkan Misi Pembangunan Gorontalo 2012-2017 yaitu:
1. Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi potensi kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui
pendekatan kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan.
3. Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan, Danau Limboto dan potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat.
4. Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya serta memperkuat peran Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap anak, termasuk issue kesetaraan Gender dalam Pembangunan.
5. Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan public, menurunkan angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
Untuk tercapainya visi dan misi di atas, maka ditetapkan 10 Arah Pembangunan Provinsi Gorontalo 2012 – 2017, yaitu:
1. Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokasl dimasing-masing wilayah
2. Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Kredit Usaha Rakyat
3. Meningkatkan laju serta kualitas iklim investasi 4. Meningkatkan kualitas Sumebr Daya Manusia 5. Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan Gratis
6. Percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan dan
penunjang sektor produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata
7. Meningkatkan integrasi manajemen pengelolaan lingkungan, khususnya tata kelola potensi sumber daya Kelautan, Hutan, Tanah, Air, dan Danau Limboto secara lebih baik
8. Meningkatkan nilai-nilai pemberdayaan Perempuan dan
9. Mengembangkan nilai-nilai religi serta keragaman agama dan budaya
10. Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik
Berdasarkan visi, misi dan arah kebijakan kepala daerah dan wakil kepala daerah, maka Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo akan mendukung pencapaian dalam hal sebagai berikut:
1. Melakukan pengembangan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan melalui kegiatan penelitian
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelestarian Danau Limboto antara pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo maupun dengan masyarakat
3. Melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto dalam pelestarian Danau Limboto, seperti pemanfaatan eceng gondok menjadi kerajinan tangan, pupuk kompos maupun biogas
4. Meningkatkan upaya-upaya pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo
5. Mengkoordinasikan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di antara pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat.
6. Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik melalui kegiatan penelitian dan berbasis teknologi informasi
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra OTK Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Negara Lingkungan Hidup seiring dengan dengan tujuan yang dicapai Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu
fokus pada upaya pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah. Dan juga penyusunan renstra tersebut mengakomodir usulan program dan kegiatan yang tidak terakomodir dalam renstra Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan. Beberapa permasalahan yang akan dihadapi dalam menunjang pencapaian Indikator Kinerja Utama Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kementerian Riset dan Teknologi dan kabupaten/Kota adalah:
Masih kurangnya tenaga PPNS dan PPLHD sebagai instrumen
pengawasan terhadap pelaku pencemaran.
Belum tersedianya laboratorium lingkungan sebagai alat pemantauan kualitas lingkungan.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BLHRD Masih kurang memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas;
Manajemen anggaran yang tidak tepat guna dalam rangka
peningkatan SDM;
Beberapa Pendorong yang akan akan menunjang pencapaian Indikator Kinerja Utama Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kementerian Riset dan Teknologi dan Kabupaten/Kota adalah:
Visi dan Misi serta Sturuktur Organisasi yang jelas
Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo akan mendapatkan anggaran yang semakin meningkat melalui pendanaan Dana dekonsentrasi, Tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari kementerian Lingkungan Hidup
Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten Kota
Dukungan kebijakan dan regulasi dibidang pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Adanya motivasi, keyakinan dan komitmen yang terus tumbuh berkembang dari aparatur pengelola lingkungan hidup untuk meningkatkan kinerjanya dalam mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang lebih mengedepankan aspek dan penyelamatan fungsi lingkungan hidup
Adanya sektor perbankan yang dapat mendukung program
pengendalian pencemaran lingkungan seperti adanya bunga lunak dan pembebasan biaya bea cukai untuk import peralatan pengendalian pencemaran serta pengendalian pengeluaran kredit terhadap industri yang tidak ramah lingkungan
Tersedinya akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang dapat memberikan solusi ilmiah untuk mengatasi pencemaran lingkungan Adanya tuntutan global terhadap pelaku usaha untuk menerapkan
teknologi ramah lingkungan
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis akan menjadi pedoman atau arahan dan pertimbangan utama dalam pemberian ijin lingkungan maupun pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan/usaha yang dilakukan di Provinsi Gorontalo.
Beberapa permasalahan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan BLHRD Provinsi Gorontalo terkait dengan RTRW dan KLHS, adalah sebagai berikut:
Akan berhadapan dengan kemungkinan akan terjadinya perubahan kualitas lingkungan khususnya kejadian banjir akibat kegiatan Pertambangan yang sebelumnya berada dalam wilayah Taman Nasional dan Hutan Lindung yang telah diakomodir dalam RTRW Provinsi Gorontalo
Diperlukan upaya-upaya yang berkelanjutan dalam mengantisipasi persoalan lingkungan akibat suatu kegiatan khususnya kegiatan pertambangan
Beberapa faktor pendorong dalam menunjang pelaksanaan program dan kegiatan BLHRD Provinsi Gorontalo terkait dengan RTRW dan KLHS, adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Provinsi Gorontalo akan tertata dengan baik dan berwawasan lingkungan
Terjadinya minimalisasi dampak akibat suatu kegiatan karena akan bersesuaian dengan RTRW dan KLHS
RTRW dan KLHS akan menjadi kontorol, pedoman atau arahan dan pertimbangan utama dalam pemberian ijin lingkungan maupun pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan/usaha yang dilakukan di Provinsi Gorontalo
3.5 Penentuan isu-isu strategis