• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peluang dan Potensi Investasi Dengan Menggunakan Analisis SWOT

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.3 Hasil Analisis dan Pembahasan

4.3.4 Analisis Peluang dan Potensi Investasi Dengan Menggunakan Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan antara faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan peluang dan potensi investasi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan pemerintah daerah.

Kekuatan merupakan potensi internal yang dimiliki oleh jenis lapangan usaha strategis yang meliputi sumber daya manusia, permodalan dan fasilitas. Kelemahan adalah kendala kendala yang dihadapi dalam upaya pengembangan jenis lapangan usaha strategis yang meliputi SDM, permodalan dan fasilitas. Kesempatan merupakan peluang yang kemungkinan dapat ditempuh dalam upaya pengembangan jenis lapangan usaha strategis baik dari adanya kekuatan atau

potensi internal dari lapangan usaha strategis maupun arahan pengembangan eksternal yang meliputi aspek kelembagaan, SDM, permodalan dan fasilitas. Hambatan adalah kendala atau ancaman yang kemungkinan timbul dari upaya pengembangan jenis lapangan usaha strategis baik dari kelembagaan, SDM, permodalan dan fasilitas.

Dalam analisis ini akan diidentifikasi permasalahan internal dan eksternal dalam kaitannya dengan peluang dan potensi investasi. Adapun analisis tersebut didasarkan atas:

1. Hasil identifikasi sektor unggulan

2. Kondisi ekonomi daerah dan potensi sumber daya yang ada

3. Penjaringan informasi melalui data sekunder yang diperoleh dari BPS Kota Medan, RPJPD Kota Medan 2006-2025, Kajian Profil Sektor Riil : Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran.

Analisis ini didasarkan untuk mengembangkan sektor unggulan prioritas utama yang akan menjadi peluang dan potensi investasi di Kota Medan, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Adapun kekuatan yang dimiliki pada sektor perdagangan, hotel dan restoran antara lain:

1. Memiliki sumber daya manusia dan tenaga kerja dengan jumlah yang besar dan berkualitas.

2. Infrastruktur yang memadai yang dapat mendukung sektor perdagangan hotel dan restoran.

3. Memiliki sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan berkembang.

4. Ritel berkembang pesat

5. Pertumbuhan hotel sangat tinggi dengan dibangunnya hotel mewah. 6. Wisata kuliner yang menjadi andalan Kota Medan.

7. Keamanan terjamin dan kondusif.

Selain kekuatan, sektor perdagangan hotel dan restoran juga memiliki kelemahan-kelemahan. Antara lain:

1. Belum optimalnya pelayanan pemerintahan dan pelayanan publik yang disebabkan oleh belum tertatanya kelembagaan secara memadai, dan belum konsistennya manajemen pemerintahan dan pembangunan kota berbasis kinerja.

2. Belum optimalnya pengelolaan infrastruktur perekonomian (jalan,listrik, telepon, dan air) yang menghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik.

3. Toko kelontong tradisional kalah bersaing dengan keberadaan toko modern.

4. Pemerintah daerah mengalami kendala dalam melakukan penertiban pedagang kaki lima.

Peluang yang kemungkinan dapat ditempuh dalam upaya pengembangan sektor perdagangan, hotel dan restoran, antara lain:

1. Perluasan jaringan transportasi akan meningkatkan mobilitas penduduk dan barang.

2. Perluasan pasar regional dan internasional akan meningkatkan kegiatan investasi sektor perdagangan hotel dan restoran.

3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Perluasan jaringan dan kerjasama pariwisata lokal, nasional dan internasional.

5. Perkembangan restoran, café dan tempat makan lainnya.

Dan hambatan ataupun kendala yang akan dihadapi dalam meningkatkan sektor perdagangan, hotel dan restoran, antara lain:

1. Terjadinya degradasi budaya lokal akibat arus globalisasi.

2. Kurang ketatnya ijin pendirian minimarket dari pemerintah daerah sehingga terlalu banyak minimarket yang lokasinya saling berdekatan. 3. Arus masuk barang dari pasar internasional akan cenderung

mendominasi pasar lokal.

4. Hotel-hotel kecil milik masyarakat daerah atau milik pribumi mulai merasakan penurunan atau pengurangan jumlah tamu.

Setelah didapat faktor internal dan faktor eksternal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran selanjutnya digunakan strategi matriks. Yaitu strategi yang digunakan untuk menjadikan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebagai peluang dan potensi investasi di Kota Medan.

Strategi SO digunakan untuk menciptakan strategi yang menggunakan

strength untuk memanfaatkan opportunities. Strategi WO digunakan untuk menciptakan strategi yang menanggulangi weakness dengan memanfaatkan opportunity. Strategi ST digunakan untuk menciptakan strategi yang menggunakan strength untuk mengatasi threat. Dan Strategi WT digunakan untuk menciptakan strategi yang memperkecil weakness dan menghindari threat.

STRENGTH/KEKUATAN (S) WEAKNESS/KELEMAHAN (W)

STRATEGI S-O STRATEGI W-O

STRATEGI S-T STRATEGI W-T

1.Meningkatkan kualitas kinerja sumber daya manusia agar semakin kompetitif dan berkualitas dan tidak terpengaruh dengan budaya asing akibat masuknya budaya-budaya luar. 2.Meningkatkan kualitas hotel-hotel kecil melalui peningkatan fasilitas dan pelayanan sehingga mampu bersaing dan tetap dapat diminati oleh masyrakat. 3.Meningkatkan kualitas kuliner dengan memasok bahan-bahan dari tradisional ataupun lokal sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha tradisional di Kota Medan.

1.Mengoptimalkan pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik. 2.Meningkatkan peraturan dan perijinan dalam mendirikan minimarket sehingga keberadaan ritel tidak merugikan toko kelontong tradisional 3.Pemerintah meningkatkan peraturan terhadap masuknya barang dari pasar internasional sehingga tidak mendominasi pasar lokal.

THREATS/ANCAMAN (T) OPPORTUNITIES/PELUANG (O)

1.Belum optimalnya pelayanan pemerintahan dan pelayanan publik yang disebabkan oleh belum tertatanya kelembagaan secara memadai, dan belum konsistennya manajemen pemerintahan dan pembangunan kota berbasis kinerja. 2.Belum optimalnya pengelolaan infrastruktur perekonomian (jalan, listrik, telepon, dan air) yangmenghambat pengembangan usaha dan pelayanan publik. 3.Toko kelontong tradisional kalah bersaing dengan keberadaan toko modern 4.Pemerintah daerah mengalami kendala dalam melakukan penertiban pedagang kaki lima.

1.Infrastruktur yang memadai yang dapat mendukung sektor perdagangan hotel dan restoran. 2.Memiliki sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan berkembang 3.Ritel berkembang pesat (terutama indomaret) 4.Pertumbuhan hotel sangat tinggi dengan dibangunnya hotel mewah seperti Aston dan Mariot. 5.Wisata kuliner yang menjadi andalan Kota Medan.

1.Perluasan jaringan transportasi akan

meningkatkan mobilitas penduduk dan barang. 2.Perluasan pasar regional dan internasional akan meningkatkan kegiatan investasi sektor perdagangan hotel dan restoran. 3.Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi 4.Perluasan jaringan dan kerjasama pariwisata lokal, nasional dan internasional. 5.Perkembangan restoran, café dan tempat makan lainnya.

1. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan promosi wisata kuliner yang menjadi andalan Kota Medan. 2.Meningkatkan kualitas sarana prasarana infrastruktur serta memperluas jaringan transportasi sehingga melancarkan mobilitas perdagangan. 3. Memanfaatkan hotel-hotel mewah untuk membangun maupun mengembangkan restoran-restoran disekitar hotel dengan kualitas yang bertaraf internasional.

1.Meningkatkan kualitas dalam pengelolaan infrastruktur agar tidak menghambat kegiatan investasi sektor perdagangan, hotel dan restoran 2.Pembangunan pasar modern harus memperhatikan jarak antara pasar modern dengan pasar tradisional dan pasar modern dengan pertokoan, koperasi dan pengusaha kecil sehingga dapat dihindari timbulnya persaingan yang tidak sehat. 3.Meningkatkan koordinasi antara pemerintah, provinsi dan kota agar menoptimalkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur kota. 4.Meningkatkan penyediaan lokasi penjualan melalui promosi yang berbasi teknologi dan informasi

1.Terjadinya degradasi budaya lokal akibat arus globalisasi. 2.Kurang ketatnya ijin pendirian minimarket dari pemerintah daerah sehingga terlalu banyak minimarket yang lokasinya saling berdekatan 3.Arus masuk barang dari pasar internasional akan cenderung mendominasi pasar lokal. 4.Hotel-hotel kecil milik masyarakat daerah atau milik pribumi mulai merasakan penurunan atau pengurangan jumlah tamu.

Tabel 4.15 Strategi SWOT INTERNAL EKSTERNAL

BAB V

Dokumen terkait