• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Pemaknaan Ilustrasi “RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI”

Menurut Pierce, sebuah tanda itu adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau keputusan. Dalam pendekatan Semiotik model Charles Sanders Pierce, diperlukan adanya model analisis, yaitu tanda (sign), objek (object) dan interpretan (interpretant). Menurut Pierce salah bentuk tanda adalah kata, karena tanda itu sendiri adalah pencitraan indrawi yang menampilkan pengertian dari objek yang dimaksudkan, sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada di dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.

Dalam menganalisa hubungan antara tanda dan acuannya berdasarkan Semiotik Pierce, yaitu ikon, indeks dan simbol. Maka peneliti akan berusaha menginterpretasikan atau menganalisa segala bentuk pemaknaan yang terdapat

47

dalam ilustrasi “RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI” berdasarkan model Semiotik Pierce tersebut di atas.

4.3.1 Ikon

Dilihat dari ilustrasi cover majalah Gatra edisi Rapor Merah Menteri Bikin Gerah Politisi adalah Foto atau gambar para menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu jilid II yang berbaris dengan posisi tegap di tangga istana Negara dengan menggunakan pakaian jas berwarna hitam serta kemeja dan dasi yang terpasang pada leher kemeja dengan memakai kopiah berwarna hitam dan pada wanita menggunakan pakaian kebaya berwarna putih serta gambar tangan yang memegang kartu berwarna merah.

Ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih dari gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia.

Sebagian pakar mengakui terdapat keadaan emosional yang dikomunikasikan oleh ekspresi wajah yang tampaknya dipahami secara universal: kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, kemarahan, kejijikan dan minat. Ekspresi- ekspresi wajah tersebut dianggap “murni” sedangkan keadaan emosional lainnya ( misalnya malu, rasa berdosa, bingung, puas) dianggap “campuran”, yang umumnya lebih bergantung pada interpretasi (Mulyana, 2001:334).

Posisi tubuh dan raut wajah pada para menteri, yaitu badan tegak dengan tangan mengepal dan kepala menghadap kedepan berbaris sesuai dengan kedudukan pada tangga depan istana Negara. Berbaris artinya berderet (berjajar) dengan teratur (KBBI, 1990: 81). Tangga sendiri mempunyai arti yaitu tumpuan untuk naik turun yang terbuat dari kayu, papan, batu, dsb yang bersusun berlenggek-lenggek, dan tangga juga mempunyai fungsi untuk tumpuan memanjat bertingkat-tingkat atau tingkatan (KBBI, 1990:897). Kemudian raut wajah tersenyum yang menunjukkan bahwa para Menteri itu sedang senang dengan tatapan mata yang mengikuti arah kepala mempunyai ekspresi bahwa dari para Menteri itu adalah “murni”, karena merupakan keadaan emosional kebahagiaan dan diartikan sebagai seorang politisi yang memiliki ketegasan dalam memberi bukti bukan janji dan semangat untuk optimis dalam meraih kesuksesan.

Sebagian orang berpendapat bahwa pilihan seseorang atas pakaian mencerminkan kepribadiannya, apakah ia seorang yang sederhana, religius, modern atau berjiwa muda. Tidak dapat pula dibantah bahwa pakaian, seperti juga rumah, kendaraan dan perhiasan digunakan untuk memproyeksikan citra tertentu yang diinginkan pemakainya (Mulyana, 2001: 347).

Pemilihan pakaian beserta warna yang dikenakan oleh para menteri dalam ilustrasi tersebut adalah dengan kemeja dipasangkan dasi dan jas beserta kopiah berwarna hitam yang dipakai diatas kepalanya. Dasi adalah perlengkapan pakaian yang dibuat dari sutra dsb yang dipasang (dikalungkan) pada leher kemeja dan bergantung di dada (KBBI, 1990:187). Sedangakan jas sendiri mempunyai arti yaitu baju resmi yang dipakai diluar kemeja (KBBI, 1990:352). Hal ini

49

menunjukkan bahwa para menteri tersebut termasuk golongan modern yang mempunyai maksud bahwa para menteri tersebut merupakan seseorang yang tegas dan tidak dapat diremehkan. Sedangkan kopiah adalah perlengkapan orang muslim yang biasa digunakan untuk beribadah. Warna hitam pada jas dan kopiah tersebut mempunyai sifat power, kecanggihan, formalitas, kekayaan dan juga harga diri. Sedangkan pada sosok perempuan dalam ilustrasi tersebut adalah dengan kebaya berwarna putih. Kebaya adalah pakaian tradisional adat jawa yang biasanya dipakai pada acara-acara tertentu, Sedangkan warna Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidak bersalahan, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, kesederhanaan, kebersihan, kesempurnaan, persatuan.

Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna suatu budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda, atau isyarat fisiknya berbeda namun maksudnya sama. (Mulyana, 2001 : 312). Sedangkan arti dari tangan sendiri adalah Anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau pergelangan sampai ke ujung jari. (KBBI : 897). Seperti dalam ilustrasi cover majalah Gatra edisi Rapor Merah Menteri Bikin Gerah Politisi terlihat bahwa gambar tangan yang memegang kartu berwarna merah tersebut tampak sangat jelas bahwa tangan kanan yang memegang kartu tersebut dengan terlihat jari telunjuk, tengah, dan jari kelingking.

4.3.2 Indeks

Indeks adalah tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya hubungan dengan ciri acuannya yang bersifat kausal atau tanda yang secara alamiah mempresentasikan objek lainnya yang muncul berdasarkan hubungan sebab akibat. Menurut Pierce, salah satu bentuk tanda adalah kata, maka setiap bentuk tulisan yang terdapat di dalam cover majalah tersebut dapat berfungsi sebagai petanda yang mengisyaratkan penandanya yaitu Ilustrasi Cover majalah Gatra. Indeks yang terdapat pada cover majalah Gatra adalah semua tulisan yang terdapat dalam ilustrasi sampul / cover, Posisi tangan yang memegang kartu berwarna merah serta bayangan pada kartu yang mengarah pada menteri.

Tulisan “RAPOR MERAH BIKIN GERAH POLITISI” lebih besar bila dibandingkan dengan tulisan judul berita lainnya, seperti Delapan kandidat Kapolri baru pada pojok atas kiri dan listrik naik industri panik terdapat pada pojok kanan atas. Berarti laporan utama majalah Gatra tersebut adalah Rapor Merah Menteri Bikin Gerah Politisi hal ini mengartikan bahwa majalah Gatra membahas tentang penilaian kerja para menteri. Ini menunjukkan bahwa terdapat suatu pesan yang lebih menarik untuk disampaikan. Karena selama ini, masyarakat beranggapan bahwa hasil program kerja para menteri belum ada yang maksimal.

Menggunakan model penulisan Arial Black, yaitu tulisan yang terdiri atas huruf besar dan ditebali. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas dan memperjelas Ilustrasi yang terdapat pada cover majalah Gatra. Tulisan yang besar mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu pembaca akan suatu hal. Sedangkan

51

tulisan Gatra merupakan nama dari majalah tersebut yang pada setiap edisi selalu dimunculkan.

Terdapat juga tulisan pada salah satu iklan rokok clas mild yang terpasang pada cover majalah Gatra tersebut yaitu Talk Less Do More yang mempunyai arti sedikit bicara banyak berbuat, hal ini berkaitan dengan cover majalah Gatra yang membahas tentang kinerja para menteri saat ini yang hanya banyak bicara tetapi tidak kelihatan hasil kinerja nya, hal ini di harapkan dengan terpasang nya iklan clas mild akan bisa memberikan sedikit sindiran untuk para politisi.

Posisi tangan yang memegang kartu merah dengan tangan kanan yang seolah-olah ingin memberikan kartu tersebut kepada para menteri sebagai peringatan keras bahwa para menteri tersebut telah menyalahi aturan atau melakukan kesalahan yang fatal. Sedangkan Bayangan kartu merah yang terdapat pada ilustrasi Rapor Merah Menteri Bikin Gerah Politisi berada tepat antara objek yaitu para menteri dan tangan yang memegang kartu merah, hal ini menunjukkan bahwa kartu merah tersebut akan ditujukan dan diberikan kepada para menteri sebagai pemberitahuan atau peringatan keras.

4.3.3 Simbol

Simbol pada dasarnya merupakan tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya atau sesuatu tanda yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lainnya berdasarkan sekelompok orang yang disepakati bersama, bersifat arbiter atau semena (Sobur 2004 : 42). Simbol dari ilustrasi cover majalah gatra tersebut adalah Semua warna yang ada pada cover

majalah Gatra, Kartu yang berwarna merah, lambang burung Garuda pancasila pada kartu merah, iklan salah satu produk rokok yang berada dibawah pojok kanan pada cover majalah dan juga barcode pada cover majalah.

Burung garuda merupakan lambang dari bangsa indonesia yang sudah menjadi kesepakatan bersama sejak dulu dengan bulu sayap berjumlah 17, bulu ekor 8, bulu leher 45, cakar mencengkeram pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika dan berperisai lambang pancasila di dadanya (KBBI, 1990:257) , burung garuda memiliki kekuatan tersendiri dibandingkan spesies burung lainnya. Garuda adalah burung pemakan daging yang menyerupai elang dan mempunyai kekuatan terbang yang luar biasa (KBBI, 1990:257). Didalam cover majalah Gatra edisi Rapor Merah Menteri Bikin Gerah Politisi Burung Garuda diletakkan tepat ditengah- tengah kartu merah, Hal ini memperlihatkan bahwa di dalam pemerintahan bangsa Indonesia khususnya didalam kinerja para anggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sudah melakukan pelanggaran atau menyalahi aturan yang berlaku sehingga UKP4 berhak mengeluarkan kartu merah.  Sedangkan kartu Merah sendiri yaitu kartu yang diberikan kepada pemain sebagai tanda (pernyataan) dikeluarkannya pemain itu dari lapangan (KBBI, 1990:392) seperti hal nya didalam pertandingan sepak bola kartu merah akan di berikan oleh wasit disaat pemain sepak bola tersebut melakukan pelanggaran yang sangat keras dan menyalahi aturan pertandingan. Hal ini bisa diilustrasikan bahwa para menteri anggota kabinet Indonesia bersatu jilid II sudah menyalahi aturan dalam kewajiban tugasnya dan melakukan pelanggaran dalam kekuasaan dan kinerja nya.

53

Semua warna yang terdapat pada cover majalah termasuk dalam klasifikasi tanda dicent symbol atau proporsion, karena warna-warna yang ada dalam cover tersebut merupakan tanda yang langsung menghubungkan dengan objek melalui asosiasi dalam otak. Klasifikasi warna mempunyai arti yang mungkin sudah melekat dibenak masyarakat, sehingga apabila kita mendengar atau mengucapkan salah satu warna maka interpretasi kita adalah arti dari warna yang bersifat umum. Misalnya ketika kita menyebut warna biru, pasti dalam pikiran kita warna biru diasumsikan dengan warna yang mempunyai arti damai dan menenangkan.

Menggunakan warna merah pada kata “MERAH” yang terdapat pada tulisan Rapor Merah Menteri Bikin Gerah Politisi, hal ini menggambarkan Merah merupakan warna power, energi, bahaya, kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, bersaing, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Sering juga diapresiasikan untuk menunjuk emosi atau debaran jantung. Pada bagian atas kiri terdapat tulisan judul berita Delapan kandidat Kapolri baru yang mempunyai perpaduan warna antara kuning dan merah. Warna kuning Erat dengan pencerahan dan intelektualitas. Sifatnya menstimulasi otak optimisme, akal, dan ketegasan. Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan (http://www.indospiritual.com). Penggunaan warna merah pada background tulisan bersifat universal karena berfungsi sebagai symbol atau tanda yang memperkuat aura kekuatan atau kekuasaan pada judul tulisan tersebut.

Background dalam Cover majalah adalah perpaduan antara warna hitam, putih dan warna cokelat. Warna Hitam melambangkan power, seksualitas,

kecanggihan, ketakutan, kesedihan, perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negative, mengikat, formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan, harga diri dan ketangguhan. Sedangkan warna cokelat adalah warna yang kesannya paling dekat dengan bumi sehingga membuat kita merasa dekat. Cokelat bisa menjadi sumber energi yang konstan, serta membuat kita merasa kuat warna ini mewakili rasa aman, komitmen dan kepercayaan. Terdapat juga warna putih pada bagian cover majalah gatra dan warna Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidak bersalahan, steril, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, kesederhanaan, kebersihan, kesempurnaan, netral dan fleksibel. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja para menteri sudah menunjukkna sesuatu yang negative yang membikin marah dan menjatuhkan harga diri, tetapi dengan keadaan seperti itu mereka masih bisa merasa kuat, memiliki komitmen dan kepercayaan didalam pemerintahan.

4.4 Makna keseluruhan Ilustrasi Cover majalah Gatra edisi Rapor Merah

Dokumen terkait