• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA

4.7. Analisis Pemasaran

(threat) apa sajakah yang dapat mengganggu atau mengancam penjualan ataupun perkembangan bisnis kita. Analisis eksternal selengkapnya dijelaskan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Analisis Eksternal Usaha Kelompok Olahan Herbal “Gencar Mandiri”

Kategori Opportunities Threats

SDM O1 Adanya peluang untuk merekrut SDM potensial.

Organisasi O2 Terbukanya peluang kerjasama pemasaran dengan toko oleh-oleh di Surabaya

Proses Produksi T1 Produk relatif mudah ditiru

Pemasaran O3 Daya beli masyarakat meningkat terhadap produk herbal

T2 Adanya ancaman pendatang baru dan kompetitor produk serupa. O4 Meningkatnya kesadaran

dan wawasan masyarakat akan produk herbal

T3 Ancaman produk substitusi tinggi

Lingkungan O5 Potensi pengembangan kampung wisata herbal.

4.7. Analisis Pemasaran

4.7.1. Analisis Segmentation, Targeting, and Positioning (STP)

Analisis STP memberikan arahan kepada sebuah bisnis tentang pelanggan yang sebaiknya dituju dan seperti apa produk dianggap ideal oleh target pasar. Berikut dijelaskan analisis STP dari Usaha Kelompok Olahan Herbal “Gencar Mandiri”. 1. Segmentation

Segmentasi produk dibagi menjadi 3 aspek, diantaranya : a. Demografis (Usia)

Segmentasi demografis produk olahan herbal mengarah pada konsumen pada usia anak-anak, remaja, hingga dewasa. Jika diestimasikan, segmentasi produk usaha kelompok herbal dapat mencakup dari usia 6-50 tahun.

b. Geografis

Segmentasi geografis yang utama ditujukan bagi masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya. Produk olahan herbal dalam skala kecil juga telah dipasarkan ke daerah-daerah di luar Surabaya seperti Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur. Bahkan sudah pernah dipasarkan di Jepang, tetapi secara informal. Seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 6-50 tahun menjadi sasaran umum segmentasi geografis produk.

43

Segmentasi psikografis mengarah pada kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih percaya dengan khasiat herbal dibandingkan dengan obat-obatan pada umumnya.

2. Targeting

Targeting dari produk herbal yang dihasilkan oleh Usaha Kelompok Olahan

Herbal “Gencar Mandiri” adalah masyarakat yang peduli gaya hidup sehat. Selain itu

targeting juga mengarah pada masyarakat yang gemar dengan produk olahan tradisional

dan orang-orang yang memiliki sifat vegetarian.

3. Positioning

Positioning dari produk herbal yang dihasilkan oleh Usaha Kelompok Olahan

Herbal “Gencar Mandiri” adalah sebagai produk olahan herbal tanpa bahan pengawet dan dengan bahan-bahan tradisional yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau. 4.7.2. Analisis Bauran Pemasaran 4P

Analisis bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari product, place, price, dan promotion, yang dapat dimaksimalkan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler, 2014).

a. Product

Produk usaha kelompok herbal terdiri dari minuman dan makanan olahan herbal. Minuman olahan herbal dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu minuman olahan herbal siap minum (sinom, rosella, beras kencur) dan minuman olahan herbal jenis sirup (sirup rosella dan belimbing wuluh). Makanan olahan herbal contohnya adalah selai belimbing wuluh, manisan, dan permen herbal. Seluruh produk yang diproduksi dari bahan herbal alami tanpa bahan pengawet dan tergolong dalam produk non-farmasi.

b. Price

Produk dijual dengan harga yang bervariasi, tergantung dari jenisnya. Kategori minuman herbal siap minum dijual dengan harga mulai dari Rp. 5000,-. Sedangkan, kategori minuman yang tergolong olahan herbal jenis sirup dijual dengan harga Rp. 23.000.000,- untuk sirup belimbing wuluh dan Rp. 25.000.00,- untuk sirup rosella. Adapun harga jual selai belimbing wuluh adalah Rp. 20.000,-.

c. Place

Aneka produk dipasarkan disekitar daerah Genteng Candirejo, Kota Surabaya. Selain itu produk juga dipasarkan di retailer tetap yang menjadi mitra usaha, diantaranya di kantin MPM Honda, kantin salon Alfafa, serta dipasarkan pula di Sentra UKM Merr

44

Surabaya. Untuk saat ini usaha kelompok hanya memasarkan produk di Surabaya dan sekitarnya. Produk juga dipasarkan pada pameran-pameran tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Surabaya, ataupun pameran-pameran yang diselenggarakan oleh pihak swasta. Sementara ini pasar di luar Kota Surabaya dan sekitarnya dilayani dengan cara pengiriman melalui kurir.

d. Promotion

Saat ini promosi dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan mengandalkan metode word of mouth. Usaha kelompok telah memiliki brosur, tetapi keterbatasan SDM membuat informasi yang terdapat di dalam brosur terkait varian produk dan harga masih belum diperbaharui sejak 2013 yang lalu. Hal ini mengakibatkan promosi via brosur tidak dimungkinkan lagi, kecuali kontennya diperbaharui terlebih dahulu. Promosi via website juga telah dilakukan, tetapi masih mengandalkan laman dari Disperdagin Kota Surabaya. Promosi ini dinilai masih kurang efektif dibandingkan dengan jika usaha kelompok memiliki website pribadi untuk pemasaran dan promosi produk. Tetapi faktor keterbatasan SDM menjadi alasan utama sulitnya realisasi promosi via media internet. Sampai dengan saat ini, promosi via jejaring sosial pun belum dilakukan. Usaha kelompok belum menyadari tingginya peluang bisnis via jejaring sosial apabila dapat dikembangkan lebih lanjut lagi.

4.7.3. Proses atau Siklus Penjualan

Proses penjualan yang dilakukan oleh usaha kelompok herbal adalah dengan menggunakan sistem titip jual. Usaha kelompok menitipkan produk olahan herbal pada retailer-retailer yang sudah menjalin kerjasama sebelumnya dengan usaha kelompok. Adapun retailer tetap yang saat ini masih menjalin kerjasama dengan usaha kelompok olahan herbal adalah Sentra UKM Merr, Kantin Salon Alfafa, Kantin TVRI dan kios-kios kecil disekitar Genteng Candirejo. Pengiriman produk herbal ke retailer-retailer tetap tersebut dilakukan setiap harinya. Apabila terdapat produk yang tidak laku terjual, produk tersebut dikembalikan lagi ke pihak usaha kelompok, sehingga keuntungan yang diperoleh adalah keuntungan dari produk yang laku terjual di gerai atau toko retailer, bukan berdasarkan hasil penjualan atas jumlah produk yang dikirim ke pihak retailer. 4.7.4 Taktik Penjualan

Taktik penjualan yang dilakukan oleh pihak usaha kelompok untuk memasarkan produk olahan herbal masih sangat terbatas pada taktik ketentuan harga produk. Usaha

Dokumen terkait