ANALISIS PEMBAHASAN HASIL
6.6. Analisis dan Pembahasan Penilaian Kinerja Supervisor dengan Metode 3600 Feedback
Penilaian kinerja yang dilakukan terhadap supervisor keuangan, supervisor
personalia, supervisor quality control, supervisor produksi, dan supervisor logistic
hanya melibatkan atasan, bawahan, dan diri sendiri . Penilaian ini tidak
melibatkan rekan kerja dikarenakan hubungan pekerjaan antar rekan kerja sesame
supervisor tidak terlalu signifikan, atau tidak memiliki hubungan kerja langsung.
6.6.1. Penilaian Kinerja Supervisor Keuangan
Hasil penilaian kinerja pada supervisor keuangan menunjukkan adanya
Tabel 6.3. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Keuangan Variabel Penilaian GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.123 3.123 0.000 Keahlian Teknis 3.123 2.895 0.228 Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.645 2.668 0.978 Variabel Penilaian GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.701 3.123 0.579 Keahlian Teknis 3.493 2.895 0.598 Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.640 2.668 0.972
Penilaian kinerja yang dilakukan atasan terhadap supervisor keuangan
memiliki perbedaan yang positif untuk keseluruhan variabel. Hal ini menunjukkan
bahwa manajer keuangan mengapresiasi pekerjaan yang dilakukan supervisor
keuangan dengan cukup baik.
Gap nilai kinerja dari bawahan terhadap supervisor keuangan juga bersifat
positif. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian nilai dari bawahan dengan nilai
yang diharapkan oleh supervisor keuangan.
6.6.2. Penilaian Kinerja Supervisor Personalia
Hasil penilaian kinerja pada supervisor personalia menunjukkan adanya
Tabel 6.4. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Personalia
Variabel Penilaian dari GAP Atasan Diri Sendiri
Karakteristik Pribadi 3.12 4.24 -1.11
Keahlian Teknis 3.65 3.94 -0.30
Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.42 3.71 -0.30
Variabel Penilaian dari GAP Bawahan Diri Sendiri
Karakteristik Pribadi 3.15 4.24 -1.08
Keahlian Teknis 3.34 3.94 -0.60
Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.29 3.71 -0.42
.
Penilaian kinerja yang dilakukan atasan dan bawahan terhadap supervisor
personalia menghasilkan gap negated untuk keeluruham variabel. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik pribadi, keahliaan teknis, dan keahlian
berhubungan antar sesama karyawan masih kurang memuaskan dibandigkan
dengan apa yang dirasakan oleh supervisor personalia. Oleh sebab itu, perlu
diadakan diskusi terhadap atasan dan bawahan, khususnya tentang karakteristik
pribadi yang dimiliki supervisor personalia dimana menunjukkan gap negative
yang paling besar sehingga dapat sesuai dengan yang diharapkan atasan maupun
bawahan.
6.6.3. Penilaian Kinerja Supervisor Quality Control
Hasil penilaian kinerja pada supervisor quality control menunjukkan
Tabel 6.5. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Quality Control
Variabel
Penilaian dari
GAP Atasan Diri Sendiri
Karakteristik Pribadi 3.65 3.94 -0.30
Keahlian Teknis 2.67 3.94 -1.27
Keahlian Hub.
Antar-Manusia 2.90 2.94 -0.04
Variabel
Penilaian dari
GAP Bawahan Diri Sendiri
Karakteristik Pribadi 3.48 3.94 -0.46
Keahlian Teknis 3.46 3.94 -0.48
Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.11 2.94 0.17
Penilaian bawahan mengenai kemampuan berhubungan antar sesama
karyawan dengan supervisor quality control menunjukkan gap yang positif,
dimana bawahan menilai supervisor keuangan dalam bergaul di perusahaan sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Namun, berbeda halnya dengan penilaian yang
dilakukan oleh atasan, walaupun memiliki gap negative yang relatif kecil, tetapi
hal ini tetap saja menunjukkan bahwa adanya sedikit ketidakpuasan terhadap
penilaian yang dilakukan supervisor quality control dalam hal bersosial di
perusahaan.
Gap nilai kinerja negatif dari hasil penilaian atasan dan bawahan terhadap
supervisor quality control dalam variabel karakteristik pribadi dan keahlian teknis
menunjukkan adaya ketidaksesuaian dari harapan supervisor dengan atasan
ataupun bawahan. Khususnya dalam variabel keahlian teknis, baik atasan maupun
bawahan masih menganggap kinerja supervisor personalia tidak sebaik dari yang
hubungan kerja sama yang lebih baik demi meningkatkan kinerja untuk periode
berikutnya.
6.6.4. Penilaian Kinerja Supervisor Produksi
Hasil penilaian kinerja pada supervisor produksi menunjukkan adanya
GAP penilaian yang negatif seperti yang ada pada tabel 6.6.
Tabel 6.6. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Produksi
Variabel Penilaian dari GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 2.71 4.53 -1.82 Keahlian Teknis 3.71 3.94 -0.23 Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.42 4.24 -0.82 Variabel Penilaian dari GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.24 4.53 -1.29 Keahlian Teknis 3.18 3.94 -0.76 Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.60 4.235 -0.63
Penilaian atasan maupun bawahan dari supervisor produksi menunjukkan
adanya ketidaksesuaian dari apa yang diharapkan supervisor produksi. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya gap negatif yang terjadi untuk seluruh variabel
penilaian kinerja yang dilakukan. Gap negatif terbesar terjadi pada penilaian
variabel karrakteristik pribadi, dimana supervisor produksi menganggap
kinerjanya sudah sangat baik, namun ternyata berbeda dengan pandangan atasan
dan bawahan yang hanya menganggap cukup baik. Oleh sebab itu, supervisor
hasil penilaian, sehingga untuk periode selanjutnya kinerja yang dilakukan
supervisor produksi sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atasan maupun
bawahan.
6.6.5. Penilaian Kinerja Supervisor Logistik
Hasil penilaian kinerja pada supervisor produksi menunjukkan adanya
GAP penilaian yang positif dan negatif seperti yang ada pada tabel 6.7.
Tabel 6.7. GAP Penilaian Kinerja Supervisor Logistik
Variabel Penilaian dari GAP Atasan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 4.24 2.54 1.70 Keahlian Teknis 3.94 3.12 0.82 Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.94 3.71 0.23 Variabel Penilaian dari GAP Bawahan Diri Sendiri Karakteristik Pribadi 3.30 2.54 0.76 Keahlian Teknis 3.18 3.12 0.06 Keahlian Hub.
Antar-Manusia 3.43 3.71 -0.29
Dari tabel 6,7 di atas menunjukkan bahwa atasan lebih mengapresiasi
kinerja yang dilakukan supervisor logistic dibandingan dengan apa yang
diharapkan supervisor logistic. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja yang
dilakukan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh atasan, khususnya di
bidang karakteristik pribadi dimana atasan menilai supervisor logistic memiliki
Bawahan juga mengapresiasi supervisor logistic dalam bidang
karaktteristik pribadi dan keahlian teknis yang ditunjukkan adanya gap yang
positif dibandingan dengan penilaian yang dilakukan dengan diri sendiri. Namun,
bawahan masih menganggap bahwa kemampuan supervisor logistic dalam
bersosial masih kurang memuaskan yang ditunjukkan dengan adanya gap negatif
yang diperlihatkan daari hasil penilaian. Oleh sebab itu, supervisor logistic lebih
diharapkan untuk menjalin komunikasi dan kerja sama yang lebih baik dengan
bawwahan.