• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Analisis Metode Kansei Engineering 6.1.1. Analisis Kata Kansei Terpilih

Kata Kansei adalah representasi dari perasaan konsumen terhadap suatu produk. Kata kansei terhadap alat cervical collar dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner terbuka.

Kuesioner terbuka berisi pertanyaan yang menanyakan hal apa yang diinginkan dari responden terhadap alat cervical collar untuk mengumpulkan kata-kata Kansei dari responden. Responden dari kuesioner terbuka ialah para pengguna alat cervical collar yang berjumlah 9 orang.

Hasil kata kansei yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terbuka dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut.

Tabel 6.1. Kata Kansei Alat Cervical Collar

No. Jawaban Responden

VI-2

Tabel 6.1. Kata Kansei Alat Cervical Collar (Lanjutan)

No. Jawaban Responden

1 2 3 4 5 6

R7 Menyerap

keringat Empuk Mudah

digunakan Menarik

tebal Tidak panas Menyerap keringat

Kata kansei yang terpilih kemudian direduksi dan dikelompokkan ke dalam kelompok kata yang sama sehingga tidak ada kata kansei yang memiliki kesamaan arti. Hasil reduksi kata kansei ke dalam kelompok kata yang sama dapat dilihat pada Tabel 6.2. berikut ini.

Tabel 6.2. Kata Kansei Terpilih No. Kata Kansei Terpilih

1 Nyaman

6.1.2. Analisis Hasil Kuesioner Kansei

Variabel kuesioner kansei terdiri dari 15 kategori desain alat cervical collar.

Responden diminta mengisi jawaban dengan memilih skala 1-5 (skala semantic differential) untuk setiap kansei word sesuai dengan perasaan responden. Kansei word terdiri dari nyaman, kuat, fleksibel, menarik, dan praktis.

VI-3

Menurut Mitsuo Nagamichi (2011), hasil evaluasi dari analisis statistik dapat mengidentifikasi hubungan antara kata kansei dengan kebutuhan emosional konsumen. Analisis statistik kuesioner kansei menggunakan conjoint analysis.

Menurut Singgih Santoso (2010), kategori dari setiap item yang memiliki nilai utilitas terbanyak mewakili kebutuhan konsumen terhadap desain suatu produk.

Berdasarkan perhitungan utilitas hasil kuesioner kansei yang telah disebarkan, terpilih 6 atribut alat cervical collar yang memiliki nilai utilitas terbesar, yaitu:

1. Bahan utama cervical collar adalah plastik polyethylene dengan 3 kata kansei yang memiliki nilai utilitas terbesar.

2. Warna cervical collar adalah warna krim dengan 3 kata kansei yang memiliki nilai utilitas terbesar.

3. Jenis perekat cervical collar adalah velcro straps dengan 4 kata kansei yang memiliki nilai utilitas terbesar.

4. Ketebalan cervical collar adalah 2,3 cm dengan 3 kata kansei yang memiliki nilai utilitas terbesar.

5. Terdapat lubang udara pada cervical collar dengan 5 kata kansei yang memiliki nilai utilitas terbesar.

6. Terdapat penyangga dagu pada cervical collar dengan 4 kata kansei yang memiliki nilai utilitas terbesar.

6.2. Analisis Hasil Kuesioner Tertutup

Kuesioner tertutup berisi penilaian responden terhadap atribut produk yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian yang digunakan dalam penyebaran kuesioner tertutup adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu untuk menguji

VI-4

tingkat kesetujuan (degree of agreeness) dari responden terhadap suatu pertanyaan.

Responden dari kuesioner tertutup ialah pasien pengguna alat cervical collar yang berjumlah 9 orang.

Data yang diperoleh dari hasil pembagian kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan korelasi product moment dengan nilai tabel sebesar 0,666. Hasil perhitungan validitas untuk semua atribut pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3. Hasil Perhitungan Validitas Atribut Pertanyaan Atribut R hitung R tabel N Keterangan

1 0,8528 0,666 9 Valid

2 0,8952 0,666 9 Valid

3 0,8282 0,666 9 Valid

4 0,8539 0,666 9 Valid

5 0,8726 0,666 9 Valid

6 0,7222 0,666 9 Valid

Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan validitas diperoleh bahwa seluruh variabel dinyataan valid karena memiliki nilai korelasi product moment lebih besar daripada nilai r tabel.

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Kuesioner dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan dapat dipercaya apabila memiliki nilai diatas nilai r kritis (0,666).

Nilai koefisien realibilitas yang didapat ialah sebesar 0,9013. Karena nilai r hitung (0,9013) > r tabel (0,666), maka data derajat kepentingan atribut pertanyaan dinyatakan reliabel, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya. Hasil perhitungan reliabiltias data kuesioner memperoleh hasil

VI-5

yang reliable karena nilai koefisien lebih besar daripada nilai batas koefisien sehingga data representatif dan dapat digunakan untuk pengolahan lanjutan.

6.3. Analisis Metode Quality Function Deployment Fase I 6.3.1. Analisis Karakteristik Teknis

Penentuan karakteristik teknis merupakan salah satu tahap penting dalam pembuatan House of Quality. Penentuan karakteristik teknis dilakukan dengan melakukan wawancara dan diskusi dengan dokter ahli ortopedi.

Karakteristik alat cervical collar dapat dilihat pada Tabel 6.4. berikut.

Tabel 6.4. Karakteristik Teknis Alat Cervical Collar No. Karakteristik Teknis

1 Durability

2 Convenience of Use 3 Fleksibilitas Pemakaian 4 Maintainable Product 5 Ketahanan terhadap beban 6 Daya rekat

7 Dimensi produk

Sumber: Pengolahan Data

6.3.2. Analisis Matriks House of Quality Fase I

Karakteristik teknis produk yang ditentukan kemudian dilaksanakan perhitungan untuk memperoleh nilai ukuran kinerja berupa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya.Hasil perhitungan tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya pada QFD Fase I dapat dilihat pada Tabel 6.5.

berikut.

VI-7

Menurut Lou Cohen (1995), karakteristik teknis yang memiliki nilai derajat kepentingan tertinggi perlu menjadi prioritas utama seorang perancang dalam merancang suatu produk yang sedang diteliti. Hasil dari matriks HoQ Fase I menunjukkan bahwa nilai tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya tertinggi adalah convenience of use, ketahanan terhadap beban, dan, dimensi produk. Ketiga karakteristik teknis tersebut akan menjadi prioritas dalam melakukan perbaikan rancangan cervical collar yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

6.4. Analisis Metode Quality Function Deployment Fase II 6.4.1. Analisis Part Kritis

Karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD Fase I dijadikan sebagai nput untuk melaksanakan pengolahan pada QFD Fase II. Penetapan part kritis merupakan analisis terhadap bagian-bagian yang penting/kritis terhadap produk yang dihasilkan Penentuan part kritis berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan dokter ahli ortopedi.

Part kritis cervical collar dapat dilihat pada Tabel 6.6. berikut.

Tabel 6.6. Part Kritis Alat Cervical Collar

No. Part Kritis

1 Kualitas bahan utama 2 Kualitas bahan perekat 3 Kesesuaian ukuran

Sumber: Pengolahan Data

VI-8

6.4.2. Analisis Matriks House of Quality Fase II

Hasil perhitungan tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya masing-masing part kritis pada QFD Fase II dapat dilihat pada Tabel 6.7.

berikut.

Tabel 6.7. Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan, dan Perkiraan Biaya Part Kritis

No. Part Kritis Tingkat

Kesulitan

Derajat Kepentingan

Perkiraan Biaya

1 Kualitas bahan utama 5 38 33

2 Kualitas bahan perekat 5 35 33

3 Kesesuaian ukuran 5 27 33

Sumber: Pengolahan Data

Hasil matriks HoQ Fase II dapat dilihat pada Gambar 6.2. berikut.

VI-10

ini berarti bahwa semua part kritis perlu menjadi prioritas untuk melakukan perbaikan terhadap alat cervical collar.

Kualitas bahan utama penting untuk segera dilakukan perbaikan karena berpengaruh pada keawetan pemakaian alat serta kenyamanan pemakaiannya.

Perbaikan yang dilakukan terhadap kualitas bahan utama yaitu menggunakan campuran antara bahan plastik polyethylene dengan busa. Bahan plastik polyethylene memiliki sifat yang ringan dan kuat untuk menopang dagu dan pangkal leher sementara bahan busa memiliki sifat lembut, dapat menyerap keringat dan nyaman digunakan.

Kualitas bahan perekat penting untuk segera dilakukan perbaikan karena berpengaruh pada fleksibilitas pemakaian alat. Perbaikan yang dilakukan terhadap kualitas bahan perekat ialah menggunakan perekat yang kuat serta mudah untuk diatur kelonggaran perekat.

Kesesuaian ukuran penting untuk segera dilakukan perbaikan karena berpengaruh kepada kenyamanan pemakaian alat. Perbaikan yang dilakukan ialah melakukan perancangan ulang untuk menyesuaikan ukuran alat dengan ukuran leher pasien menggunakan pengukuran antropometri.

6.5. Analisis Pengukuran Antropometri 6.5.1. Analisis Pengujian Data Antropometri

Data antropometri yang telah dikumpulkan akan dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum pengolahan lebih lanjut. Pengujian yang dilakukan

VII-1

BAB VII

Dokumen terkait