• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam dokumen Dinas Pertanian Sumbar LAKIP2016 (Halaman 43-59)

AKUNTABILITAS KINERJA

3.2 Capaian Kinerja Organisas

3.2.2. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis

Pencapaian Kinerja terhadap tujuan yang telah ditetapkan pada renstra dinas, yang didukung oleh sasaran strategis dan indikator kinerja yang ada.

Analisis capaian kinerja masing-masing Sasaran Strategis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 44

1. Sasaran Strategis 1 (Meningkatnya Produksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura)

Indikator kinerja pada sasaran strategis ini adalah Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Tabel. 3.2.2.3.1

Hasil Pengukuran Capaian Target Indikator Kinerja, Tujuan dan Sasaran Strategis 1

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura 1 Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura : - Padi % 3,00 2,20 126,67 - Jagung % 7,87 18,63 236,72 - - - Manggis Tanaman Pangan Hortikultura % % % 2,60 1 1 36,41 - 13,91 0,65 1.400,38 1.591,00 135,00

Persentase capaian indikator kinerja dihitung sesuai dengan format pengukuran kinerja pada Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat No. 065/900/ED/GSB-2016 tanggal 16 Desember 2016 dengan menggunakan rumus berikut :

 % capaian Padi = ( ( 2 x target ) - Realisasi ) x 100 % = 126,67

Target

 % capaian Jagung = Realisasi x 100 % = 7,87 x 100 = 236,72

Target

 % capaian Manggis = 36,41 x 100 % = 1.400,38

2,6

 % capaian Tanaman Pangan = (( 2 x 1 ) – ( -13,91)) x 100 % = 1.591,00

1

 % capaian Hortikultura = (( 2 x 1 ) – ( 0,65 )) x 100 % = 135

1

Penentuan target indikator kinerja ini disusun berdasarkan data realisasi dari tahun sebelumnya dan perkiraan anggaran yang ada pada tahun 2016. Jika dilihat secara rinci dari tiga (3) sub indikator yang ada, pada realisasi produksi padi terlihat belum

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 45

mencapai target yang ditetapkan. Hal ini karena data realisasi masih merupakan Angka Ramalan II tahun 2016 yang merupakan hasil rapat koordinasi bersama di tingkat nasional antara Kementerian Pertanian RI dan Badan Pusat Statistik. Untuk Sumatera Barat data ini merupakan angka kesepakatan antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat.

Angka ini masih akan berubah pada penetapan angka tetap di bulan Juni 2017. Berdasarkan kondisi di lapangan dapat diperkirakan bahwa target produksi padi tersebut akan dapat terpenuhi sebagaimana yang diharapkan.

Dan untuk komoditi manggis terdapat peningkatan produksi yang melebihi target yang ditetapkan setiap tahunnya, terlihat pada grafik berikut ini.

Tabel 3.2.2.1.2.

Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Tahun 2012-2016

No Uraian

Realisasi Tahun Capaian Kinerja Capaian Kinerja (%)

2012 2013 2014 2015 2016 20 12 2013 2014 2015 2016 1 Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Padi 3,65 3,41 2,20 121,67 85,25 126,67 Jagung 10,58 2,23 18,63 157,68 22,30 236,72 Manggis 9,52 12,37 36,41 476,05 476,00 1.400,38 Tanaman Pangan ‘ -13,91 1591 Hortikultura 0,65 135

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 46

Grafik Perkembangan Produksi Komoditi Padi, Jagung, Manggis Tanaman Pangan & Hortikultura (ton) Tahun 2012 – 2016

Sumber : Buku Statistik Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2015 dan *) Angka Ramalan II (ARAM II) Tahun 2016

Dari grafik di atas terlihat bahwa terdapat peningkatan produksi pertanian dari tahun ke tahun hingga tahun 2016. Perkembangan produksi padi mulai tahun 2012 sampai tahun 2016 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang mana terdapat peningkatan sebesar 3,75% (88.788 ton) pada tahun 2012, peningkatan 2,55 % (61.994 ton) pada tahun 2013, peningkatan 3,52 % (88.659 ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 3,29 % atau sebanyak 85.742 ton, begitu juga tahun 2016 terdapat peningkatan 56.031 ton atau 2,1 %. 0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 Padi (ton) 2.279.602 2.368.390 2.430.384 2.519.043 2.550.609 2606640 Jagung (ton) 471.849 495.497 547.417 605.347 602.549 714820 Manggis (ton) 10.603 11.873 11.952 13.090 15.031 29186 Tanaman Pangan 317825 Hortikultura 1050695 2011 2012 2013 2014 2015 2016 *

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 47

Grafik Padi

Untuk perkembangan komoditi jagung dapat diketahui bahwa perkembangan produksi mulai tahun 2012 sampai tahun 2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana terdapat peningkatan sebesar 4,77 % (23.648 ton) pada tahun 2012, peningkatan 9,48% (51.920 ton) pada tahun 2013 peningkatan 9,57% (57.930 ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 2,18% atau sebanyak 13.486 ton.

Grafik Jagung 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 Jagung (ton) 471.849 495.497 547.417 605.347 602.549 714.820 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2.100.000 2.150.000 2.200.000 2.250.000 2.300.000 2.350.000 2.400.000 2.450.000 2.500.000 2.550.000 2.600.000 2.650.000 Padi (ton) 2.279.602 2.368.390 2.430.384 2.519.043 2.550.609 2606640 2011 2012 2013 2014 2015 2016 *

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 48

Pada komoditi manggis terlihat perkembangan produksi yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012 terdapat peningkatan produksi sebesar 10,69% (1.270 ton), tahun 2013 meningkat sebesar 0,66% atau sebesar 79 ton, tahun 2014 meningkat sebesar 8,69% (1.138 ton) dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 12,91 % (1.941 ton). Hal tersebut melebihi target yang telah ditetapkan setiap tahunnya.

Grafik Manggis

Penghitungan jumlah produksi ini didapat berdasarkan data survey pertanian (SP) yang dikumpul setiap bulan melalui petugas pengumpul data kecamatan yang kemudian direkap oleh petugas data statistik kabupaten/kota, dan selanjutnya dikirim ke Dinas Provinsi dan BPS. Selanjutnya data tersebut direkapitulasi menjadi angka produksi Provinsi Sumatera Barat yang disepakati

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 Manggis (ton) 10.603 11.873 11.952 13.090 15.031 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 49

oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan BPS Provinsi Sumatera Barat.

Peningkatan produksi padi didukung dengan kegiatan Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang melalui pendekatan peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas dengan kegiatan:

 Peningkatan SDM petani melalui Sekolah Lapang Padi Tanam Sabatang (SL-PTS) pada 7 kab./kota untuk 18 kelompok tani / gapoktan yaitu Kab. 50 Kota, Pasaman Barat, Solok Selatan, Solok, Pasaman, Agam dan Kota Padang dengan rincian dapat dilihat pada tabel berikut :

No Kab./Kota Gapoktan/Keltan A l a m a t

1 50 Kota 1. Sejahtera Buda

2. Bukik Gadang

Nagari Batu Kacang Kec. Harau

Nagari Sarilamak Kec. Harau

2 Padsaman

Barat

1. Sahara 2. Karya Abadi

Nag Lingkuang Aua Kec. Pasaman

Nagari Koto Baru Kec. Luhak Nan Duo

3 Solok Selatan 1. Sindang Sari Maju

2.Rantiang Sapan

Lubuk Gadang

Selatan, Kec. Sangir

Lubuk Gadang

Selatan, Kec. Sangir

4 S o l o k 1. Air Lundang

2. Harapan Baru 3. Jambu Sepakat 4. Gitan

5. KWT Muslimah 6. Cahaya Guguk Bulek

Koto Gadang Koto

Anau KecL embang

Jaya

Nag. Batu Banyak Kec. Lembang Jaya

Nag. Kuncir Kec. X Koto Diatas

Nag Koto Baru

Kec.Kubung

Nagari Pianggu

Kec.Sungai Lasi

Nag Paninggahan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 50

5 Pasaman 1. Lembah Harapan

2. Lubuak Durian Bersatu 3. Ayo Maju

4. S a i y o

Nagari Sundata

Kec.Lubuk Sikaping Nagari Ganggo Hilia Kec.Bonjol

Nagari Ganggo Mudiak Kec. Bonjol

Nagari Taruang

taruang Kec. R a o

6 A g a m Binuang Sati Nag Kamang Mudiak

Kec.Kamang Magek

7 Padang Usaha Muda Nag Bungus Timur

Kec.Bungus

 Melalui Program Usaha Peningkatan Khusus (UPSUS)

Pajale (padi, jagung dan kedelai) yang dicanangkan

Kementerian Pertanian RI untuk mewujudkan

Swasembada Pangan Nasional dengan kegiatan antara lain : Gerakan Tanam Jajar Legowo seluas 56.000 ha, Perluasan, Perluasan Areal Tanam (PAT) seluas 200.000 ha, Bantuan Benih Desa Mandiri Benih (DMB) sebanyak 60 unit.

 Penggunaan Benih Bersertifikat Padi selama tahun 2016 sebanyak 2.588,510 ton.

 Pengembangan Padi Organik seluas 180 ha yang tersebar

pada 9 (sembilan) kab./kota yaitu Kab. Tanah Datar, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kab. 50 Kota, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Pasaman dan Kab. Dharmasraya masing-masing seluas 20 ha.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 51

 Kegiatan Perbaikan Irigasi Perpipaan/Perpompaan

sebanyak 8 (delapan) unit di Kab. 50 Kota sebanyak 2 (dua) unit, Kab. Pesisir Selatan sebanyak 1 unit, Kab. Sijunjung sebanyak 2 (dua) unit, Kab. Dharmasraya sebanyak 2 (dua) unit dan Kab. Pasaman Barat sebanyak 1 (satu) unit.

 Kegiatan Pengembangan Embung/Dam Parit/Long

Storage sebanayk 36 unit yang tersebar di kab./kota yaitu Kab. Pasaman sebanyak 3 (tiga) unit, Kota Solok sebanyak 3 (tiga) unit, Kab. Tanah Datar sebanyak 4 (empat) unit, Kab. Sijunjung sebanyak 13 unit, Kab. Dharmasraya sebanyak 3(tiga) unit dan Kab. Pasaman Barat sebanyak 10 unit.

 Disamping itu juga ada kegiatan Perluasan Sawah seluas 603 ha yang tersebar di Kab. Agam seluas 59 ha , Kep. Mentawai selaus 25 ha, Kab. Solok 13 ha, Kab. Sijunjung seluas 100 ha, Kab. Dharmasraya seluas 72 ha, Kab. Pasaman Barat seluas 42 ha, Kab. Solok Selatan seluas 117 ha, Kab. 50 Kota seluas 175 ha.

 Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Desa Mandiri

Benih berupa Pelatihan Penangkar Benih yang terdiri dari 60 orang selama 3 hari 2 malam dengan Narasumber dari

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 52

Dirjen Perbenihan, Diperta Sumbar, UPTD BDP TPH, UPTD BBI TPH dan UPTD BPSB TPH Sumatera Barat.

 Faktor pendukung lain dalam meningkatkan produksi padi

adalah semakin lancarnya penyaluran pupuk bersubsidi dengan semakin baiknya system pengawasan pupuk

bersubsidi. Realisasi Penyaluiran Pupuk Bersubsidi

Provinsi Sumatera Barat terdiri dari beberapa jenis, Pupuk Urea sebanyak 63.759,90 ton, Pupuk ZA sebanyak 12.212,00 ton, Pupuk SP36 sebanyak 31.383,00 ton, NPK sebanyak 62.282,00 ton, dan Pupuk Organik sebanyak 8.823,32 ton.

 Kegiatan Pengembangan Kawasan Padi dilakukan melalui peningkatan sumberdaya manusia (SDM) baik petani maupun petugas lapangan dalam teknik penangkaran benih, panen, pasca panen, penghitungan rendemen, losis

analisa usaha tani dan mutu dan pembinaan

/pendampingan oleh petugas Provinsi ke Kawasan Padi yang telah ditetapkan. Hasil dari kegiatan tersebut adalah :

 Pelatihan Penangkaran Benih Padi dilaksanakan

sebanyak 2 kali pada tanggal 18 Agustus 2016 dan 29 September 2016. Nara sumber dari UPTD BPSB Provinsi Sumatera Barat. Materi : jenis benih padi,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 53

klas benih padi, cara pemilihan bneih padi, budidaya benih padi dan rogging.

 Pelatihan panen, pasca panen dan mutu beras

dilaksanakan pada tanggal 3 November 2016, 17 November dan 24 November 2016. Nara sumber berasal dari UPTD Kecamatan Sungai Tarab, BPTP Sumatera Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar. Pertemuan membahas penentuan waktu panen, cara panen, penanganan pasca panen dan packaging beras.

Dalam rangka Peningkatan produksi jagung didukung oleh kegiatan Pengembangan kawasan jagung melalui peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas terutama melalui bantuan benih unggul dan GPPTT Jagung sebanyak 41 unit dengan 779 ha. Untuk lebih jelasnya dapt dilihat di bawah ini.

No Kelompok Tani Alamat Unit Luas

Kabupaten/Kota Kecamatan Nagari/Kel (Ha)

1 Saroha 1.Pasaman 1 Duo Koto 1 Simpang Tonang 1 19

2 Kota Baru 2 Duo Koto 2 Cubadak 1 19

3 Suka Jadi 3 Rao Selatan 3 Lansek Kadok 1 19

4 Saroha 4 Rao 4 Tarung-tarung 1 19

5 Suka Maju II 5 Mapat Tunggul 5 Lb.Gadang 1 19

6 Banjar Raya 6 Tigo Nagari 6 Malampah 1 19

7 Tiga Saudara 7 Tigo Nagari 7 Malampah 1 19

8 Saribulan Jaya 8 Lubuk Sikaping 8 Tj. Baringin 1 19

8 152

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 54

9 Lembah saiyo 2.Pasaman Barat 1 Pasaman 1 Aua Kuniang 1 19

10 Cetak sawah baru 2 Pasaman 2 Lingkuang Aua 1 19

11 Batang lantan 3 Pasaman 3 Lingkuang Aua 1 19

3 57

12 Mekar Jaya 3.Agam 1 Matur 1 Matur Hilir 1 19

13 Bina Usaha 2 Lubuk Basung 2 Lubuk Basung 1 19

2 38

14 Harapan Jaya 4.Solok 1 Pantai Cermin 1 Surian 1 19

15 Suka 2 Pantai Cermin 2 Surian 1 19

16 Pulau Indah 3 Pantai Cermin 3 Surian 1 19

17

Rantau Indah

Sejati 4 Pantai Cermin 4 Lolo 1 19

18 Aua Sarumpun 5 Bukit Sundi 5 Dilam 1 19

19 Puncak Kadok 6 Lembang Jaya 6 Batu Banyak 1 19

6 114

20 Kalumpang Sakato 5.Pesisir Selatan 1 Ranah Pesisir 1 Pelangai gadang 1 19

21 KWT Anggrek 2 Linggo sari Baganti 2 Air Haji Tenggara 1 19

22 Usaha Bersama 3 Linggo sari Baganti 3 Air Haji 1 19

23 Bantaian 2 4 Linggo sari Baganti 4 Sungai Sirah Air haji 1 19

24 Muara Betung 5 Pancung Soal 5 Sungai Sirah 1 19

25 Tebar Jaya 6 Pancung Soal 6 Tluk Amplu 1 19

26 Pulau Rajo II 7 Airpura 7 Pulau Rajo 1 19

27 Air Pilah Sakato 8 Airpura 8 Pulau Rajo 1 19

28 Minang Jaya 9 Pancung Soal 9 Inderapura 1 19

9 171

No Kelompok Tani Alamat Unit Luas

Kabupaten/Kota Kecamatan Nagari/Kel (Ha)

29 Muaro Talang 6.Pdg Pariaman 1 Batang Anai 1 Kasang 1 19

30 Cempaka Putih 2 Sintoga 2 Toboh Gadang 1 19

31 Usaha Bersama 3 IV Koto Amal 3 Tigo Koto Aur Mltg 1 19

3 57

32 Mustika Guguak 7. 50 Kota 1 Mungka 1 Mungka 1 19

33 KWT Saiyo 2 Situjuah Limo Nagari 2 Situjuah Gadang 1 19

34 Tunggak Lansia 3 Gunung Mas 3 Koto Tinggi 1 19

3 57

35 Harapan Kita 8.Solok Selatan 1 Pauh Duo 1

Luak Kapau Alam

Pauh Duo 1 19

36 Harapan Bunda 2 Sangir Jujuan 2 Padang Aia Dingin 1 19

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 55

38

Poktan P3A Koto

Gadang 4 Sangir Jujuan 4 Lubuk Malako 1 19

4 76

44 Sinar pagi 2 9.Dharmasraya 1 Sitiung 1 Gunung Medan 1 19

45 Sawah Kayu Aro 2 Koto Baru 2 Koto Padang 1 19

46 Mulia 3 Koto Baru 3 Sialang Gaung 1 19

3 57

SUMATERA BARAT 41 779

Kegiatan yang mendukung tercapainya indikator kinerja untuk Produksi Hortikultura antara lain adalah Pengembangan

Sayuran dan Buah, Pembinaan dan Penangangan serta

Pengutuhan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura,

Identifikasi dan Registrasi Kebun Hortikultura.

Selain faktor yang diatas juga didukung adanya kegiatan perbanyakan benih oleh BBI sehingga ketersediaan benih bermutu untuk kebutuhan petani dapat dipenuhi.

Untuk mencapai target pada indikator kinerja dari sasaran ini terdapat 2 program yaitu 1) Pengembangan kawasan sentra

produksi Pertanian, dan 2) Peningkatan Produksi dan

Produktivitas.

Pada Program Pengembangan kawasan sentra produksi Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 642.840.000,- maka terealisasi Rp. 604.893.397,- ( 94,10 %), dan realisasi fisik 100% (Sangat Baik), sedangkan untuk Peningkatan Produksi dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 56

Produktivitas dari anggaran Rp. 4.278.869.750,- terealisasi Rp. 4.140.834.063,- (96,73%), dan realisasi fisik 99,98% (Sangat Baik).

Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian dalam pelaksanaanya terdapat 7 (tujuh) kegiatan yang mendukung yaitu : Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Jagung, Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Tanaman Hias, Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Tanaman Panan dan Hortikultura, Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Manggis, Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Padi, Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Jeruk, Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Sayur.

Pada program Peningkatan Produksi dan Produktivitas, dalam pelaksanaannya terdapat 19 kegiatan yang mendukung yaitu : Identifikasi dan registrasi lahan/kebun hortikultura, Pengembangan Buah-buahan untuk Pensejahteraan Petani, Penerapan GAP dan SOP Buah, Pengembangan tanaman buah- buahan di kawasan pesisir, Penerapan GAP / SOP Sayur, Demplot Pisang Sehat, Pengembangan Tanaman pada Kawasan TMMN dan Baksi Sosial, Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang, Pemantauan Pupuk dan Pestisida, Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih,

Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih, Pengembangan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 57

Pengendalian Serangan OPT, Peningkatan Perlindungan Tanaman, Pengawasan Mutu dan Standar Pestisida, Pembinaan dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Lahan dan Air, Pendampingan dan Penyusunan RDKK, Pengembangan Jagung, Pendampingan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP).

Dengan meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura ini diharapkan perekonomian petani indonesia lebih baik dan program swasembada pangan pun ikut tercapai.

Mulai tahun 2012 kawasan sentra telah mencapai 60 kawasan dan pada tahun 2013 diperkuat dengan SK Gubernur Sumatera Barat Nomor 521/305/2013 tanggal 26 Maret 2013 tentang Penetapan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, diantaranya dapat dilihat sebagai berikut :

Kawasan padi : 13 Kawasan No Kawasan Kabupaten/Kota 1 Kawasan Panti Rao Kabupaten Pasaman 2 Kawasan Talamau Kabupaten Pasaman Barat 3 Kawasan Situjuah Kabupaten Lima Puluh Kota 4 Kawasan IV Angkat Canduang Kabupaten Agam

5 Kawasan Lubuak Basung Kabupaten Agam 6 Kawasan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar 7 Kawasan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman 8 Kawasan Gunung Talang Kabupaten Solok

9 Kawasan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan 10 Kawasan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 58 11 Kawasan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

12 Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan 13 Kawasan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan

1.Kawasan Jagung : 11 Kawasan

No Kawasan Jagung Kabupaten/Kota 1 Kawasan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman 2 Kawasan Rao Kabupaten Pasaman 3 Kawasan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat 4 Kawasan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat 5 Kawasan Kinali Kabupaten Pasaman Barat 6 Kawasan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota 7 Kawasan Ampek Angkek Kabupaten Agam

8 Kawasan Rambatan Kabupaten Tanah Datar 9 Kawasan Sangir Kabupaten Solok Selatan 10 Kawasan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan 11 Kawasan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan

2.Kawasan Manggis : 12 Kawasan

No Kawasan Kabupaten/Kota

1 Kawasan Bukit Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota 2 Kawasan Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman 3 Kawasan Lubuak Tarok Kabupaten Sijunjung

4 Kawasan Bawan Kabupaten Agam 5 Kawasan Palembayan Kabupaten Agam 6 Kawasan Kamang Kabupaten Agam

7 Kawasan Sangir Kabupaten Solok Selatan 8 Kawasan Pakan Rabaa Kabupaten Solok Selatan 9 Kawawsan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan 10 Kawasan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan 11 Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan 12 Kawasan Pauh Kota Padang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 59

2. Sasaran Strategis 2 (Meminimalkan Luas Serangan yang

Dalam dokumen Dinas Pertanian Sumbar LAKIP2016 (Halaman 43-59)

Dokumen terkait