• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 4 (Berkembangnya Pertanian Organik)

Dalam dokumen Dinas Pertanian Sumbar LAKIP2016 (Halaman 65-80)

AKUNTABILITAS KINERJA

4. Sasaran Strategis 4 (Berkembangnya Pertanian Organik)

Indikator kinerja pada sasaran strategis ini adalah

Bertambahnya Luasan Pertanian Organik dengan target 180 Ha. Penentuan target indikator ini adalah berdasarkan pada Renstra dengan melihat luas daerah pertanian organik yang ada di Sumatera Barat dan pertimbangan anggaran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 66

Realisasi pada tahun 2016 adalah 180 ha. Dari evaluasi yang dilaksanakan maka diperoleh gambaran bahwa pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut = ( 180/180) x 100 % = 100

Tabel. 3.2.2.7.1

Hasil Pengukuran Capaian Target Indikator Kinerja, Tujuan dan Sasaran Strategis 4

No Sasaran Strategis Indikator kinerja Satuan Target Realisasi %

1 Berkembangnya pertanian organik d Bertambahnya luasan pertanian organik (Ha/th) Ha 180 180 100 Tabel 3.2.2.7.2

Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4 Tahun 2011-2016

Perkembangan pencapaian indikator kinerja pada sasaran 4 dapat dilihat pada tabel berikut :

Grafik Perkembangan Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Strategis 4 0 100 200 300 400 500 (Ha) 250 500 100 239 55 100 2011 2012 2013 2014 2015 2016 No Uraian

Realisasi Tahun Capaian Kinerja Capaian Kinerja (%) 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 1 Bertambahnya luasan pertanian organik (ha) 250 100 239 55 180 100 100 95,6 55,0 100

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 67

Indikator kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil dengan kegiatan Sertifikasi Pangan dan Pemasyarakatan Pertanian Organik.

Adapun realisasi keuangan dan fisik kegiatan Sertifikasi Pangan dan Pemasyarakatan Pertanian Organik dapat dilihat dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 621.000.000,- terealisasi Rp. 550.912.650,- (88,71%), dan fisik terealisasi 100,00 % (Sangat Baik).

Kegiatan pemasyarakatan pertanian organik merupakan upaya mengubah pola tani yang biasanya menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan menjadi pertanian organik yang ramah lingkungan. Untuk mencapai target kinerja diatas, dilaksanakan :

1. Sekolah Lapang Pertanian Organik sebanyak 2 unit, dengan kelompok tani sbb,:

 Kelompok Tani Summer

 Kelompok Tani Embun Pagi

2. Demplot Sayur sebanyak 2 unit dengan kelompok tani sbb,

 Kelompok Tani Rimbun, Nagari Ampang Gadang di

Kec. Ampek Angkek Kab. Agam

 Kelompok Tani Parambahan

3. Pusat Studi Pertanian Organik dilaksanakan di 2 (dua) lokasi yaitu Pusat Studi Pertanian Organik (IPO) Budi Saiyo Kayu Tanam Kab. Padang Pariaman dan Pusat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 68

Studi Pertanian Organik di Keltan Ikhlas Kec. Ampek Angkek Kabupaten Agam

4. Fasilitasi Pengembangan Pertanian Organik, adalah integrasi antara tanaman padi dengan tanaman sayuran serta palawija di lahan sawah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keragaman hayati di lahan sehingga kestabilan ekosistem dilahan sawah semakin tinggi, dan diharapkan terjadi peningkatan aneka konsumsi makanan pada masyarakat tani dengan mengkonsumsi tanaman sayuran dan palawija organik. Kegiatan ini dilakukan pada 4 (empat) kelompok tani yaitu :

 Keltan Kampung Duo Sakato di Kab. 50 Kota

 Keltan Matahari Terbit di Kab. Padang Pariaman

 Keltan Amanah Agro di Kab. Agam

 Keltan Kandis Maju Bersama di Kab. Solok

5. Pelatihan Lapangan Sertifikasi Organik sebanyak 7 Unit. Dengan adanya pelatihan lapangan persiapan sertifikasi organik dan pembinaan kepada kelompok tani organik telah diterbitkan 6 (enam) sertifikat pertanian organik dan 1 (satu) re-sertifikat pertanian organik oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Sumatera Barat, yaitu kelompok tani sbb,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 69

 Zainab Organik, Nagari Rao – Rao Kec. Sungai Tarab Kab. Tanah Datar dengan nomor register : Reg.046/LSO-SB/2016

 Keltan Serba Usaha, Nagari Talang Maur – Kec. Mungka Kab. 50 Kota dengan nomor register: Reg. 047/LSO-SB/2016

 Keltan Indah Sakato I, Nagari Kasang – Kec. Batang Anai Kab. Padang Pariaman dengan nomor register: Reg. 048/LSO-SB/2016

 Mandiri Organik, Nagari Koto Gaek Guguk – Kec. Gunung Talang Kab. Solok dengan nomor register: Reg. 049/LSO-SB/2016

 AA Taluak Organik Nagari Taluak IV Suku – Kec. Banuhampu Kab. Agam dengan nomor register: Reg. 050/LSO-SB/2016

 Keltan Amanah Agro, Nagari Simarasok – Kec. Baso Kab. Agam dengan nomor register: Reg. 051/LSO- SB/2016

 Salak Pondoh Organiak Lima Duri (re-sertifikasi) dengan nomor register: Reg. 024/LSO-SB/2016

6. Pelatihan Internal Control System, dilakukan pada kelompok tani yang telah menerima sertifikat dari LSO Sumatera Barat atau di kelompok tani yang sedang melakukan proses sertifikasi organik, dilaksanakan sebanyak 2 unit dengan kelompok tani sbb,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 70  Kelompok Tani Serba Usaha, Nagari Talang Maur

Kec. Mungka - Kab. 50 Kota

 Kelompok Tani Cahaya Tani Nagari Kasang, Kec. Batang Anai – Kab. Padang Pariaman

Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) bertugas memverifikasi, menginspeksi dan menerbitkan sertifikat organik bagi lahan pertanian yang telah menerapkan pola tani selaras alam tersebut. Ditahun 2016 ini telah terealisasi 7 buah sertifikat dengan kelompok tani sebagai berikut :

1.Zainab Organik, Nagari Rao – Rao Kec. Sungai Tarab Kab. Tanah Datar dengan nomor register : Reg.046/LSO-SB/2016 2.Keltan Serba Usaha, Nagari Talang Maur – Kec. Mungka Kab.

50 Kota dengan nomor register: Reg. 047/LSO-SB/2016

3.Keltan Indah Sakato I, Nagari Kasang – Kec. Batang Anai Kab. Padang Pariaman dengan nomor register: Reg. 048/LSO- SB/2016

4.Mandiri Organik, Nagari Koto Gaek Guguk – Kec. Gunung Talang Kab. Solok dengan nomor register: Reg. 049/LSO- SB/2016

5.AA Taluak Organik Nagari Taluak IV Suku – Kec. Banuhampu Kab. Agam dengan nomor register: Reg. 050/LSO-SB/2016 6.Keltan Amanah Agro, Nagari Simarasok – Kec. Baso Kab.

Agam dengan nomor register: Reg. 051/LSO-SB/2016

7.Salak Pondoh Organiak Lima Duri (re-sertifikasi) dengan nomor register: Reg. 024/LSO-SB/2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 71

Meskipun luasan pertanian organik bertambah tidak sesuai dengan target namun dari segi pembinaan di lapangan telah dilaksanakan dengan baik dalam rangka meningkatkan motivasi petani dalam pengembangan pertanian organik menuju system pertanian yang ramah lingkungan dan konsumsi produk pertanian yang sehat.

Indikator kinerja ini didukung oleh program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dengan kegiatan Pembinaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura dan Promosi pemasaran hasil pertanian dan penyebaran informasi pasar

5. Sasaran Strategis 5 ( Berkembangnya Lahan Pertanian )

Persentase capaian Indikator kinerja pada sasaran strategis ini dirumuskan berikut = (((2x90.400) – 80.000)/90.400) x 100 % = 115,5

Tabel. 3.2.2.10.1

Hasil Pengukuran Capaian Target Indikator Kinerja, Tujuan dan Sasaran Strategis 5

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi %

1 Berkembang nya sarana dan prasarana lahan, air, dan alsintan e Penambahan Luas Baku Lahan Ha 603 603 100 f Perluasan areal hortikultura/buah2an Pohon 90.400 80.000 88,50

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 72

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada sasaran strategis ini didukung oleh 2 indikator sasaran yang merupakan unsur- unsur yang penting dalam hal berkembangnya sarana dan prasarana lahan, air dan alsintan. Realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2016 untuk perluasan areal hortikultura/buah-buahan hanya 80.000 batang. Hal ini disebabkan oleh karena kegiatan untuk bantuan benih kegiatan Gerakan Pensejahteraan Petani (GPP).

Tabel 3.2.2.10.2

Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 5 Tahun 2012-2016

*) angka sementara

Grafik Penambahan Luas lahan sawah (ha/th)

0 2000 4000 6000 8000 (ha/th) 7749 1107 1215 603 2013 2014 2015 2016 No Uraian

Realisasi Tahun Capaian Kinerja (%)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

1 Total luas lahan sawah 236.874 229.125 230.232 230.665 230.665 231.265 *) 100,24

2 Perluasan areal

hortikultura/buah- buahan (pohon/ha)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 73

Indikator sasaran ini adalah penambahan luas lahan sawah. Setelah mengalami revisi dan penyempurnaan pada tahun 2016 indikator tersebut berubah menjadi total luas lahan sawah. Penambahan luas sawah ini dengan pemanfaatan lahan sawah yang baru dicetak pada tahun 2016, namun tidak segera diolah. Tapi dengan pembinaan petani secara intensif dan difasilitasi dengan bantuan sarana produksi pertanian di tahun berikutnya, sehingga petani dengan segera mengusahakan lahan sawah tersebut secara berkelanjutan.

Grafik Perluasan areal hortikultura/buah-buahan (pohon/th)

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 (Pohon/th) 262500 416500 316300 281000 150000 80000 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pencapaian target indikator kinerja untuk perluasan areal

hortikultura/ buah-buahan belum mencapai target yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 74

pengadaan bibit buah-buahan. Sehingga penambahan luas areal untuk tanaman hortikultura juga sedikit.

Penggunaan Alsintan yang memenuhi standar baik alsintan prapanen maupun alsintan pasca panen, merupakan salah satu teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Pada tahun 2016 dilaksanakan berbagai kegiatan untuk berkembangnya penggunaan alsintan yang bermutu yaitu :

a. Pengembangan Alsintan Dan Bengkel Keliling, yang dalam pelaksanaannya terdiri dari : Pengadaan Perkakas Bengkel Kerja sebanyak 10 jenis, Pertemuan Koordinasi sebanyak 2 (dua) kali, Pelatihan Audit Internal Lab. Uji Alsintan sebanyak 18 orang, pertemuan dengan Bengkel Pengrajin sebanyak 20 orang, Pembuatan Prototype Pemeras Jeruk sebanyak 1 (satu) unit, Pembuatan Prototype Pengiris Bawang sebanyak 1 (satu) unit, Pembuatan Prototype Mini Power Thresher sebanyak 1 (satu) unit, Peta Rencana Induk Pengembangan Alsintan sebanyak 3(tiga) buah peta dan Pengujian Pengujian Alat Mesin

Pertanian dilaksanakan pada bengkel-bengkel pengrajin

alsintan di Sumatera Barat.

b. Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Alsintan dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 75

pertanian dengan terlatihnya Operator Alsintan di 5 (lima) Kab./kota sebanyak 100 orang

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini didukung oleh 2 program yaitu

1. Program Peningkatan sarana dan prasarana pembangunan

pertanian yaitu :

a.Pengembangan Sarana dan Prasarana Balai Benih

Induk (BBI)

b.Pengembangan Kawasan Agrowisata BBI TPH Lubuk

Minturun

c.Pengelolaan Sarana dan Prasarana Agrowisata BBI TPH

Lubuk Minturun

d.Pembangunan/Rehabilitasi UPTD BBI TPH ( dana DAK)

e.Pembangunan/Rehabilitasi Jalan Lingkungan, Pagar dan Sarana Pengairan BBI TPH Lubuk Minturun ( DAK )

f. Peningkatan Sarana Pendukung UPTD BBI TPH (DAK)

g.Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana

pendukung P2BN UPTD BPSB (DAK)

h.Peningkatan Sarana/Peralatan Laboratorium UPTD

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 76

i. Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana UPTD

BPTPH (DAK)

j. Peningkatan Sarana/Peralatan Laboratorium UPTD

BPTPH (DAK)

k.Peningkatan Sarana/Peralatan Brigade UPTD BPTPH

(DAK)

l. Pembangunan/Rehabilitasi UPTD Balai Diklat

Pertanian/BDP (DAK)

m. Peningkatan Sarana Pendukung UPTD Balai Diklat

Pertanian/BDP (DAK)

n.Pembangunan/Rehabilitasi UPTD SMK PP (DAK)

o.Peningkatan Sarana Pendukung UPTD SMK – PP (DAK) Pada Program Sarana dan Prasarana Pembangunan Pertanian terdapat anggaran sebesar Rp. 28.732.110.098,- dengan realisasi Rp. 26.286.503.949,- (91,49%), dan fisik terealisasi 97,96% (Sangat Baik).

Adapun realisasi keuangan dan fisik dari masing-masing kegiatan dari program tersebatas adalah sangat baik (85% - 100%).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 77

BAB IV. PENUTUP

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu cara untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja (Renja) yang telah disusun sebelumnya, selanjutnya ditulis sebagai bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat merupakan laporan terintegrasi dan terkonsolidasi (integrated and consolidated report) terhadap pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat dan kabupaten/kota secara keseluruhan.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap LAKIP dan keterkaitan antara realisasi Renstra dan Renja dengan tingkat capaiannya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan uraian sebelumnya, tingkat pencapaian kinerja kegiatan pada berbagai program daerah mencapai 98,74 % yang terdiri dari 11 Program dengan 96 kegiatan.

2. Untuk Program Nasional secara keseluruhan dari 3 program yang dilaksanakan pelaksanaan secarafisik terealisasi sebesar 95,93 %

3. Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program

tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 78

pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program.

4. Kinerja sasaran dimaksud diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan yang tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021, yaitu:

a. Menyiapkan SDM pertanian yang tangguh dan mempunyai

kompetensi dalam pembangunan pertanian TPH.

b. Terpenuhinya kebutuhan tanaman pangan dan hortikultura

c. Meningkatkan efesiensi produksi

d. Memperluas peluang pasar produk tanaman pangan dan

hortikultura

e. Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan pembangunan

pertanian berkelanjutan

f. Meningkatkan akses pembiayaan pertanian sampai kepedesaan

g. Mewujudkan kondisi lahan yang kondusif

Dinas Pertanian masih terus mengadakan perbaikan-perbaikan yang akan dituangkan dalam perencanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi menyeluruh untuk tahun berikutnya. Sebab hasil LAKIP ini tidaklah hanya dibandingkan dengan capaian kinerja nyata pada tahun sebelumnya, tetapi harus memperhatikan pula kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, juga harus membandingkan dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2016 Page 79

indikator lain seperti tingkat kesejahteraan masyarakat tani, kondisi perekonomian dan sebagainya.

Apabila dalam perjalanan organisasi terjadi perubahan

kebijaksanaan ataupun perubahan lingkungan strategis, maka akan dilakukan penyesuaian dengan tetap memperhatikan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Dalam dokumen Dinas Pertanian Sumbar LAKIP2016 (Halaman 65-80)

Dokumen terkait