VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.2. Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging
49 Analisis pendapatan dalam penelitian ini dibedakan menurut tipe peternak
dan dan skala usaha. Tipe usaha dibedakan menurut pola usaha yaitu pola
kemitraan (peternak plasma) dan pola mandiri (peternak mandiri). Skala usaha
yang dibedakan menjadi dua, yaitu < 5.000 dan ≥ 5.000 ekor. Analisis yang
dilakukan dibedakan menjadi dua, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan
pendapatan atas biaya total. Pendapatan dan R/C rasio usahaternak ayam ras
pedaging menurut tipe peternak dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pendapatan dan R/C Rasio Usahaternak Ayam Ras Pedaging Menurut Tipe Peternak di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No Uraian Peternak Mandiri Peternak Plasma (Rp/Kg) (Rp/Kg)
1. Penerimaan 14.653 14.856
2. Biaya Tunai 11.353 12.548
3. Biaya Total 12.027 12.959
4. Pendapatan atas Biaya Tunai 3.032 2.159
5. Pendapatan atas Biaya Total 2.841 1.765
6. R/C Rasio atas Biaya Tunai 1,29 1,18
7. R/C Rasio atas Biaya Total 1,24 1,15
8. Mortalitas (%) 3,55 4,05
9. FCR (Kg) 0,96 1,05
10. Berat Rata-rata per Ekor (Kg) 1,35 1,25
11. Hasil Produksi (Kg) 7.720 13.083
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 8, Penerimaan total peternak mandiri lebih kecil
daripada peternak plasma. Namun, pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan
atas biaya total pada peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma.
Hal ini ditunjukkan dari pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak
mandiri sebesar Rp 3.032/kg dan Rp 2.841/kg, sedangkan pendapatan atas biaya
tunai dan biaya total pada peternak plasma sebesar Rp 2.159/kg dan Rp 1.765/kg.
Tingginya pendapatan peternak mandiri dikarenakan rata-rata biaya tunai dan
biaya total yang diperoleh lebih kecil dibandingkan peternak plasma.
Salah satu besarnya biaya tunai yang terdapat pada peternak plasma yaitu
tingginya dan Feed Convertion Ratio (FCR) sebesar 1,05 kg. FCR peternak mandiri sebesar 0,96 kg. Tingginya FCR akan menyebakan tingginya biaya pakan
50 sehingga biaya tunai tinggi. Manajamen budidaya ayam ras pedaging harus
diperhatikan dengan baik agar FCR sesuai dengan berat ayam sehingga biaya
pakan tidak terlalu tinggi.
Pendapatan total peternak mandiri lebih besar daripada peternak plasma.
Salah satu faktor penyebab total pendapatan peternak mandiri yang lebih kecil
dari peternak plasma karena mortalitas lebih rendah dari peternak plasma.
Mortalitas peternak mandiri dan plasma masing-masing sebesar 3,55 persen dan
4,05 persen. Mortalitas berimplikasi kepada hasil produksi. Semakin rendah
mortalitas maka semakin banyak hasil produksi. Hasil produksi tinggi sehingga
penerimaan dan pendapatan tinggi.
Berdasarkan nilai R/C rasio atas biaya tunai dan biaya total maka
usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan pada peternak mandiri dan
peternak plasma sama-sama menguntungkan atau layak untuk diusahakan, namun
R/C rasio yang diperoleh peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak
plasma sehingga kegiatan usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan
peternak mandiri lebih menguntungkan. R/C Rasio atas biaya total peternak
mandiri dan plasma masing-masing sebesar 1,24 dan 1,15. Hal ini karena ada
perbedaan rata-rata penerimaan per kg dan biaya yang dikeluarkan masing-masing
peternak. Usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan masing-masing
peternak dibedakan berdasarkan skala usaha, yaitu skala usaha I dan skala usaha
II. Pendapatan dan R/C rasio usahaternak ayam ras pedaging menurut skala usaha
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pendapatan dan R/C Rasio Usahaternak Ayam Ras Pedaging Menurut Skala Usaha di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No Uraian
Peternak Mandiri Peternak Plasma < 5000 ≥ 5000 < 5000 ≥ 5000 (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg)
1. Penerimaan 14.655 14.650 15.083 14.629
2. Biaya Tunai 11.524 11.182 12.885 12.240
3. Biaya Total 12.027 11.530 13.284 12.634
51 5. Pendapatan atas Biaya Total 2.561 3.122 1.798 1.731 6. R/C Rasio atas Biaya Tunai 1,27 1,31 1,17 1,19 7. R/C Rasio atas Biaya Total 1,22 1,27 1,13 1,16
8. Mortalitas (%) 3,60 3,50 4,00 4,01
9. FCR (Kg) 1,01 0,91 1,10 1,00
10. Berat Rata-rata per Ekor (Kg) 1,40 1,30 1,20 1,30 11. Populasi DOC (Ekor) 2.475 7.850 3.317 13.147 12. Hasil Produksi (Kg) 2.388 13.052 5.189 20.978 Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 9, Penerimaan total yang diperoleh peternak mandiri
lebih kecil daripada peternak plasma pada skala I dan skala II. Pendapatan atas
biaya tunai dan pendapatan atas biaya total yang diperoleh peternak mandiri baik
pada skala usaha I maupun skala usaha II lebih besar dibandingkan peternak
plasma. Hal ini disebabkan rata-rata biaya tunai dan biaya total yang diperoleh
peternak mandiri lebih kecil dibandingkan peternak plasma. Adanya perbedaan
pendapatan yang diperoleh masing-masing peternak disebabkan oleh FCR, tingkat
mortalitas, dan rata-rata bobot badan per ekor. Manajemen usahaternak ayam ras
pedaging pada peternak mandiri lebih baik (economies of scale) dibandingkan performa manajemen usahaternak ayam ras pedaging pada peternak plasma. Hal
ini trelihat dari rendahnya tingkat mortalitas dan FCR pada peternak mandiri.
Skala II lebih baik dari skala I karena semakin besar skala maka akan semakin
kecil pula unit cost.
Berdasarkan Tabel 9, dari nilai R/C rasio, maka kegiatan usahaternak
ayam ras pedaging yang dilakukan peternak pada masing-masing skala usaha
sama-sama menguntungkan untuk diusahakan. Nilai R/C rasio usahaternak ayam
ras pedaging pada peternak mandiri lebih besar dibandingkan peternak plasma
baik pada skala usaha I maupun skala usaha II. Pada skala usaha I, nilai R/C rasio
atas biaya tunai dan biaya total peternak mandiri adalah 1,27 dan 1,22, artinya
setiap satu rupiah biaya tunai dan biaya total yang dikeluarkan peternak mandiri
menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,27/kg dan Rp 1,22/kg. Skala
52 1,31 dan 1,27, artinya setiap satu rupiah biaya tunai dan biaya total yang
dikeluarkan peternak mandiri menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp
1,31/kg dan Rp 1,27/kg.
Perbedaan nilai R/C rasio atas biaya tunai dan biaya total yang diperoleh
peternak mandiri dan peternak plasma karena adanya perbedaan rata-rata
penerimaan per kg dan biaya yang dikeluarkan. Secara keseluruhan kegiatan
usahaternak ayam ras pedaging yang dilakukan peternak mandiri lebih
menguntungkan dibandingkan peternak plasma karena manajemen usahaternak
peternak mandiri yang baik. Berdasarkan masing-masing skala usaha maka
peternak pada skala usaha II lebih menguntungkan dibandingkan peternak pada
skala usaha I karena unit cost akan semakin kecil pada skala usaha yang semakin besar sehingga pendapatan semakin besar.
Dalam analisis pendapatan usahaternak ayam ras pedaging juga dilakukan
uji beda pendapatan antara peternak plasma dan peternak mandiri yang terdiri dari
pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total menurut tipe peternak
dan skala usaha. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging
menurut tipe peternak dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Tipe Usaha di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No. Tipelogi Usaha Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 3.300,03 1.110,64 202,77 0,09 2. PD Tunai Plasma 2.296,09 864,16 136,64 3. PD Total Mandiri 3.119,19 1.149,64 209,89 0,04 4. PD Total Plasma 2.190,64 854,24 135,06
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 10, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada
peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih
kecil dari nilai alfa (α) 10 persen, yaitu sebesar 0,09 dan 0.04. Hal ini berarti
secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata
53 plasma (terima H0). Perbedaan yang signifikan terhadap pendapatan tunai dan
total pada peternak mandiri dan plasma karena biaya sarana produksi dan
manajemen teknis. Sarana produksi peternak plasma lebih mahal terutama pada
komponen biaya pakan dan Day Old Chick (DOC) karena peternak plasma membeli sarana produksi kepada inti secara kredit dan biaya yang dikeluarkan
ternasuk biaya tranportasi mengantar sarana produksi. Manajemen teknis peternak
mandiri lebih baik dari peternak plasma karena mortalitas dan Feed Convertion Ratio (FCR) lebih rendah sehingga biaya tunai peternak mandiri lebih rendah.
Uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging juga dibedakan
berdasarkan skala usaha, yaitu < 5.000 dan ≥ 5.000 ekor. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut skala usaha <
5.000 ekor dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Skala Usaha < 5.000 Ekor di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No. Skala Usaha I Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 3.060,35 1.059,75 236,97 0,31 2. PD Tunai Plasma 2.228,25 855,27 178,34
3. PD Total Mandiri 2832.78 1066.44 238.46 0,21 4. PD Total Plasma 2089.12 827.18 172.48
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 13, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada
peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih
besar dari nilai alfa (α) 10 persen, yaitu sebesar 0,31 dan 0,21. Hal ini berarti
secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata
pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak
plasma (terima H0). Pendapatan tunai dan total pada peternak mandiri dan plasma
pada skala I tidak berbeda jauh karena berada pada skala yang sama. Semakin
kecil skala usahaternak ayam ras pedaging maka akan semakin besar pula biaya
per kg output. Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg
54
Tabel 12. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per
Kg Output Menurut Skala Usaha ≥ 5000 Ekor di Kecamatan
Pamijahan Tahun 2012
No. Skala Usaha II Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri 3.779,38 1.104,89 349,40 0,45 2. PD Tunai Plasma 2.387,88 893,81 216,78
3. PD Total Mandiri 3.692,03 1.144,94 362,06 0,37
4. PD Total Plasma 2.327,99 896,13 217,34
Berdasarkan Tabel 12, skala usaha ≥ 5.000 ekor, pendapatan atas biaya
tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan
nilai statistik uji t yang lebih besar dari nilai alfa (α) 10 persen, yaitu sebesar 0,45
dan 0,37. Hal ini berarti secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap hasil rata-rata pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak
mandiri dan peternak plasma (terima H0). Pendapatan tunai dan total pada
peternak mandiri dan plasma pada skala II tidak berbeda jauh karena berada pada
skala yang sama. Semakin besar skala usahaternak ayam ras pedaging maka akan
semakin besar pula biaya per kg output.
Selain itu, uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging juga
dibedakan berdasarkan tipe peternak pada skala usaha yang berbeda, yaitu
peternak mandiri pada < 5.000 dan ≥ 5.000 ekor dan peternak plasma pada < 5.000 dan ≥ 5.000 ekor . Adapun hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut tipe peternak mandiri pada skala usaha < 5.000
dan ≥ 5.000 ekor dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Tipe peternak Mandiri Antar Skala di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No. Peternak Mandiri Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Mandiri < 5.000 3060.35 1059.74 236.97 0,79 2. PD Tunai Mandir i ≥ 5.000 3779.38 1104.88 349.40
3. PD Total Mandiri < 5.000 2832.78 1066.44 238.46 0,75
4. PD Total Mandiri ≥ 5.000 3692.03 1144.94 362.06 Sumber: Data Primer, 2012
Tabel 13 menunjukkan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada
peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih
besar dari nilai alfa (α) 10 persen, yaitu sebesar 0,79 dan 0,75. Hal ini berarti
55 secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata
pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak
plasma (terima H0). Pendapatan tunai dan total pada peternak mandiri skala I dan
skala II tidak berbeda jauh karena paket manajemen teknis yang digunakan sama.
Kebebasan mencari sarana produksi yang lebih murah pada peternak mandiri pada
skala I dan skala II sama sehingga pendapatan tunai dan total tidak berbeda jauh.
Hasil uji beda pendapatan usahaternak ayam ras pedaging per kg output menurut
tipe peternak plasma pada skala usaha < 5.000 dan ≥ 5.000 ekor dapat dilihat pada
Tabel 14.
Tabel 14. Hasil Uji Beda Pendapatan Usahaternak Ayam Ras Pedaging per Kg Output Menurut Tipe peternak Plasma Antar Skala di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
No. Peternak Plasma Mean Std. Deviation Std. Error Sig. 1. PD Tunai Plasma < 5.000 2.228,25 855,27 178.34 0,60
2. PD Tunai Plasma ≥ 5.000 2.387,88 893,81 216,78
3. PD Total Plasma < 5.000 2.089,12 827,178 172,48 0,52 4. PD Total Plasma ≥ 5.000 2.327,99 896,13 217,34
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 14, pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada
peternak mandiri dan peternak plasma menghasilkan nilai statistik uji t yang lebih
besar dari nilai alfa (α) 10 persen, yaitu sebesar 0,60 dan 0,50. Hal ini berarti secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil rata-rata
pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada peternak mandiri dan peternak
plasma (terima H0). Pendapatan tunai dan total pada peternak plasma skala I dan
skala II tidak berbeda jauh karena paket manajemen teknis yang digunakan sama.
Peternak plasma pada skala I dan skala II melakukan pembelian sarana produksi
kepada inti dengan harga yang diatur kontrak sehingga pendapatan tunai dan total
56
VII. SIMPULAN DAN SARAN