• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan dan berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh informan serta mengacu perumusan masalah yaitu bagaimana peran SIM dalam pengambilan keputusan di sebuah perusahaan maka dapat diketahui bahwa:

1. Implementasi SIM

a. Walaupun Fasilitas internet sebagai salah satu kelengkapan adanya SIM

sudah terhubung; sehingga aspirasi karyawan bisa tersampaikan secara langsung dan terbuka melalui website, dan fitur email untuk memudahkan distribusi arsip, namun semuanya belumdipergunakan dengan baik bahkan jarang digunakan. Menurut karyawan hingga direktur utama, fasilitas internet memang sudah terhubung namun pemanfaatannya hanya untuk sebahagian bidang saja, dan itupun tidak terlalu penting.

Menurut operator SIM perusahaan pernah terpasang selama kurang lebih dua tahun (2009 s/d Januari 2011) namun setelah itu tidak terpasang lagi sehingga distribusi dokumen yang seharusnya dapat dilakukan dengan mudah, tidak teraplikasi. Menurut informasi dari Operator SIM, jaringantersebut terhenti penggunaannya dikarenakan kendala teknis yaitu salah satu pemanfatan yang tidak begitu signifikan, selain itu perusahaan biasanya menyimpan data di masing –masing manajer dan data masing – masing disimpan sendiri oleh manajer perusahaandan sementara gedung kantorjuga mengalami renovasi. Walaupun pemanfaatan SIMtersebut

menunjukkan kemampuan distribusi dokumen dengan baik, hanya saja kemampuan dan keinginan karyawan dimasing-masing bidang dalam pemanfaatan SIMmasih sangat rendah.

b. Tidak berpengaruhnya keberadaan dan penggunaan SIM terhadap

perubahan penataan arsip yang berbentuk fisik, tidak adanya ruangan khusus yang menangani kearsipan dengan kata lain tidak adanya perubahan atau efisiensi penggunaan SIM maupun pengurangan jumlah lemari penyimpanan data dan lainnya, sebelum dan setelah digunakannya SIM, media penyimpanan arsip fisik dimasing-masing Bagian/Unit tetap seperti semula dan terus digunakan tanpa menggunakan SIM

c. Setelah penulis amati, pada dokumen perencanaan, produksi, pemasaran

menyebutkan bahwa keamanan dan keutuhan dokumen lebih terjamin apabila disimpan sendiri oleh manajer karena dilengkapi dengan sistem proteksi berlapis sehingga tidak setiap pengguna dapat mengambil atau melihat arsip.

d. SIMtidak terhubung dengan proses monitoring surat, arus keluar masuk

surat maupun distribusi surat. Meskipun dalam SIMterdapat satu menu yaitu Persuratan, namun persuratan yang masuk tetap melalui Bagian

Administrasi saja, dan tidak pernah di input ke dalam SIM. Proses

2. Peranan SIM Dalam Pengambilan Keputusan

a. Penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sisteminformasi manajemen

(SIM) tidak berpengaruh terhadap kecepatanidentifikasi masalah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa direktur utama maupun manajer tidak terpengaruh terhadap penggunaan SIM dalam pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan sisteminformasi manajemen kurang dapat mendeteksi munculnya tanda-tandaadanya masalah, kurang dapat memahami faktor kunci dari masalah yang terjadi diperusahaan.

b. Penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sisteminformasi manajemen

berpengaruh terhadap kecepatan pengambilankeputusan pada level bawah (manajer) bukan direktur utama yang memiliki kuasa dalam perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa penggunaan sisteminformasi manajemen oleh manajer berpengaruh terhadap variabel kecepatanpengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan sistemmudah melakukan penyesuaian dengan kondisi yang baru, penggunaansistem informasi manajemen yang digunakan pada tiap-tiapdepartemen yang dapat mempercepat pengambilan keputusan.

c. Penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sisteminformasi manajemen

tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis.Hal ini dapat dibuktikan bahwa penggunaan sistem informasimanajemen tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis perusahaan. Hal ini dikarenakan tiap alternatif

yang dihasilkan tidak dapat diuji didalam sistem informasi manajemen, sehingga tidak dapat digunakanuntuk menganalisis suatu masalah.

Maka, sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi perusahaan.Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena (1) Kurang organisasi yang wajar, (2) Kurangnya perencanaan yang memadai (3) Kurang personil yang handal. (4) Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan perangkat dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, waktu dan meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

Organisasi perusahaan harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar

sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan perannya.

Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Penelitian ini dari awal menekankan untuk memahami peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam pengambilan keputusan. Peneliti tidak serta merta mengidentifikasi terhadap baik maupun buruknya SIM maupun preferensi manajemen dalam pengambilan keputusan.Sekalipun perusahaan PT. Infar Arispharma memanfaatkan SIM, bisa saja hal tersebut memiliki peran maupun kurang memiliki peran yang sangat signifikan.

Selanjutnya penelitian ini dibuat bertujuan untuk mengetahui

peranpenggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap pengambilankeputusan pihak manajemen perusahaan PT. Infar Arispharma.

Dengan melihat hasil penelitian dalam IV, dalam BAB V ini, penelitimenyimpulkan dan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimanaperan Sistem Informasi dan Manajemen (SIM) di sebuah perusahaan PT. Infar Arispharma.

Sebagai bagian dari Bab Penutup, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian bahwa Sistem Informasi Manajemen telah diterapkan pada PT. Infar Arispharma dalam rangka membantu proses pengambilan keputusan utamanya pada rapat/sidang umum pemegang saham;penulis menyimpulkan bahwa

penelitian ini menyatakan penggunaan sistem informasi manajemen (SIM) tidak berpengaruh maupun kurang memiliki peran terhadap proses pengambilan keputusan di sebuah perusahaan.

Untuklebih mengerucutkan hasil kesimpulan penelitian ini, berikut jabaran dan perinciannya;

a. Bahwa perencanaan terhadap SIM telah dilakukan. Namun kebutuhan

perlengkapan, fasilitas, hingga manfaat yang ingin diperoleh dari pemanfaatan SIMperusahaan tidak terlaksana dengan baik , sehingga arah dan tujuan dari pengadaan SIM tidak diketahui dengan jelas. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap perencanaan jangka panjang dan kebutuhan pertimbangan-pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan pengembangan system perusahaan.

b. Secara umum fasilitas yang dipersiapkan telah memenuhi standar, dengan

kata lain fasilitas yang telah ada sudah layak untuk memanfaatkan SIMdengan segala fitur didalamnya. Ketersediaan perangkat keras yang telah terdistribusi merata disetiap manajer dan dukungan perangkat LAN sedianya menjadikan SIM seharusnya lebih mudah dijangkau. Namun perangkat LAN tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga distribusi arsip bersifat personal dan dikelola sendiri oleh setiap manajer. Selain itu, sebuah ruangan khusus SIM hingga saat ini yangt tersedia tidak dimanfaatkan dengan semestinya sehinggasistem ini masih jauh dari

c. Implementasi terhadap SIM tidak berjalan dengan baik. Pelatihan kepada tenaga operator dan staf dimasing-masing karyawan dan manajer, serta uji coba penggunaan sistem telah dilaksanakan guna menunjang implementasi. Implementasi pun didukung dengan partisipasi pengguna yang memanfaatkan sistem tersebut. Namun implementasi sistem ini mendapat sedikit hambatan yaitu perhatian dari para pimpinan dirasakan masih kurang dalam hal pengembangan system

d. Dari segi efektifitas, penulis menilai pemanfaatan SIM belum efektif.

Meskipun sisi internalnya telah optimal, dengan kata lain fitur yang telah berjalan dalam sistem ini sudah memadai namun sisi eksternal belum mendukung sepenuhnya. Ketidaktersediaan SDM dan perusahaan juga tidaksepenuhnya memanfaatkan sistem tersebut sebagaimana mestinya. Disamping itu,aktifitas karyawan, manajer maupun direktur untuk menggunakan SIM secara langsung masih belum nampak.

e. Dari sisi peran SIM terhadap pengambilan keputusan penelitian ini

mendapatkan hasil sebagai berikut bahwa:

Pertama, penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecepatan identifikasi masalah.

Kedua, penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan keputusan. Ketiga penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan sisteminformasi manajemen tidak berpengaruh terhadap kecukupan analisis.

2. Saran

Guna mendukung pemanfaatan peran Sistem Informasi Manajemen pada PT. Infar Arispharma yang lebih optimal, maka penulis dapat memberikan saran-saran, antara lain:

a. Perlunya menyiapkan personal atau karyawan yang menguasai program

danteknik komputer karena hal ini diperlukan setiap saat bila terjadi kerusakanatau hambatan-hambatan saat menyediakan informasi perusahaan

b. Hendaknya sistem informasi manajemendigunakan untuk mempercepat

identifikasi masalah dan mempermudahmenganalisis suatu masalah.

c. Pelatihan pendidikan bagi teknisi / programmer secara

berkesinambunganmengikuti perkembangan tehnologi dan aplikasi, karena itu penyempurnaanaplikasi harus terus dilaksanakan.

d. Merubah mintset perusahaan agar lebih profesional, mempunyai wawasan

danmerasa sebagai kebutuhan informasi bagi perusahaan.

e. Kepada peneliti selanjutnya, hendaknya menambah sampel penelitianagar

hasil penelitian dapat terlihat lebih baik. Diharapkan untukmenambah indikator maupun variabel dalam penelitian yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Burhan Bungin, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.

Yogyakarta:Gajah Mada Press.

Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif,

Bandung: Alfabeta.

Denzin K and Lincoln, Yvonna S. Handbook of Qualitative Research,(terj)

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Edhy Sutanta, 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:PT.Graha Ilmu. Fakhri Husein Muhammad & Wibowo Amin, 2002. Sistem Informasi Manajemen,

Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Hadayaningrat, Soewarno, 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen, Jakarta : Toko Gunung Agung.

Kartono, K, 2002. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moekijat. 2005. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Mandar Maju

Onong Uchjana Efendy, 1989. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Mandar

maju

Salusu, 2006.Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Nonprofit, Jakarta: Grasindo.

Soendoro Herlambang dan Hayanto Tanuwijaya, 2005. Sistem Informasi Konsep,

Teknologi dan Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sondang.Siagian, 2002. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Ulbert Silalahi,2003. Studi Tentang Ilmu Administrasi Konsep, Teori dan

Dimensi (2003:136)

Yin, Robert K. Studi Kasus: Desain dan Metode, Jakarta: Rajawali Pers, 2008 Hasil Penelitian

Djati Harsono, 2009. Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Dan Manajemen

Pertanahanan Nasional ( Simtanas ) Di Kantor Pertanahan Kabupaten Jepara, (Tesis) Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang

Dokumen terkait