• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATEN/PEMERINTAH KOTA

B. Analisis Hasil Penelitian

Permasalahan retribusi atau retribusi daerah lebih tepatnya diatur dalam

Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2001 dimana yang dimaksud dengan retribusi

daerah atau retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Sedangkan

retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah

Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati

 

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

1) Grafik

GAMBAR 4.1

histogram Normalitas PAD

-2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Residual 0 3 6 9 12 15 Frequency  Mean = -1.24E-15  Std. Dev. = 0.99  N = 51

Dependent Variable: PAD Histogram

GAMBAR 4.2

Grafik PP Plots Normalitas PAD

Sumber: diolah dengan SPSS, 2008

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat

disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng

kekiri dan tidak normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa

model regresi menyalahi asumsi normalitas.

0.0  0.2  0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob 0.0  0.2  0.4  0.6  0.8  1.0  Expected Cum Kota Medan

Kab. Humbang HasundutanKota Sibolga Kab. Tanah Karo Kota Medan Kab. Tanah Karo

Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Kab. Labuhan Batu

Kab. Toba samosirKab. Humbang Hasundutan Kota Tanjung Balai Kota Tebing Tinggi

Kab. Tapanuli TengahKota Tebing Tinggi Kab. Langkat Kab. Tapanuli Utara

Kab. Toba samosir Kab. Asahan Kab. Simalungun

Kab. Asahan Kota Medan Dependent Variable: PAD

 

2) Kolmogorov-Smirnov

TABEL 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PAD RETRIBUSI

N

Normal Parametersa,b Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Differences Positive Negatif Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

51 31027,13 67730,50 ,384 ,384 -,333 2,739 ,000 51 10687,3259 26734,747 ,428 ,428 -,355 3,054 ,000

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Sumber: diolah dengan SPSS, 2008

Dari hasil uji normalitas diatas, dapat dilihat bahwa variabel ( Retribusi

daerah, PAD) memiliki data yang tidak terdistribusi dengan normal karena nilai

signifikannya < 0,05. Oleh karena itu dilakukan transformasi data terhadap data

yang tidak terdistribusi secara normal tersebut untuk menormalkan. Caranya

adalah dengan melakukan LN terhadap semua variabel yang tidak terdistribusi

Hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi data yang tidak normal

tersebut dapat dilihat pada grafik histogram, normal probability plot dan tabel

kolmogorov-Smirnov tes berikut ini:

GAMBAR 4.3

Histogram Normalitas LN PAD

-4  -3  -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Residual

0 5 10 15 20 Frequency  Mean = -1.48E-15 Std. Dev. = 0.99 N = 51

Dependent Variable: LNPAD Histogram

            GAMBAR 4.4

Sumber: diolah dengan SPSS, 2008

Dari grafik histogram dan Normal Probability Plot pada gambar di atas

terlihat bahwa setelah dilakukan transformasi data menggunakan LN, grafik

histogram menggambarkan pola distribusi yang normal dan grafik PP-Plot

memperlihatkan titik-titik menyebar disekitar/mengikuti arah garis diagonal yang

menunjukkan pola distribusi normal.

TABEL 4.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

0.0  0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob 0.0  0.2  0.4  0.6  0.8  1.0 

Expected Cum Prob 

Kab. Humbang Hasundutan Kota Sibolga

Kota Padang Sidempuan Kab. Humbang Hasundutan Kota Binjai

Kab. Tanah Karo

Kab. Labuhan Batu Kota BinjaiKota Tanjung Balai Kota Tanjung BalaiKab. Labuhan Batu

Kota Tebing Tinggi Kab. Humbang Hasundutan Kab. Tapanuli Tengah

Kota Tebing Tinggi Kab. Tapanuli Utara

Kota Medan Kab. Asahan Kab. Tapanuli Tengah

Kab. Deli Serdang Kab. Toba samosir Kab. Tapanuli Utara Dependent Variable: LNPAD

 

LNPAD LNRETRIBUSI

N

Normal Parametersa,b Mean

Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Differences Positive Negatif Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

51 9,5162 1,04458 ,143 ,143 -,083 1,018 ,251 51 8,2975 1,10728 ,130 ,130 -,069 ,928 ,356 a.Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Sumber: diolah dengan SPSS, 2008

Dari tabel Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa setelah

dilakukan transformasi data dengan LN, semua data variabel yang diuji menjadi

normal, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel Kolmogorov-Smirnov tersebut

nilai signifikan untuk semua tabel > 0,05.

b. Uji Heterokendastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2005:105), uji heteroskedastisitas dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana dasar analisisnya adalah: (1) jika titik-titik yang ada

menyempit maka terjadi heterokedastisitas, dan jika (2) jika tidak ada pola yang

jelas titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak

terjadi gejala heterokedastisitas. Dari grafik Scatterplot penelitian ini terlihat titik-

titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0

pada sumbu Y hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model

regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Pendapatan Asli

Daerah berdasarkan masukan variable independennya retribusi daerah.

GAMBAR 4.5

Sumber: diolah dengan SPSS, 2008

-2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value - - - - 0 1  2

Regression Studentized Residual

Kab Samosir

Kota Binjai

Kota Medan

Kota Pematang Siantar Kota Tanjung Balai

Kota Tebing Tinggi 

Kab. Humbang Hasundutan Kab. Tapanuli Utara 

Kab. Tapanuli Tengah

Kab. Deli Serdang

Kab. Tanah Karo

Kab. Labuhan Batu Kab. Langkat

Kab. Simalungun Kota Medan

Kota Sibolga Kota Tebing Tinggi Kab. Tapanuli Tengah

Kab. Deli Serdang

Kab. Tanah Karo

Kota Medan

Kota Sibolga Kota Padang Sidempuan

Kab. Deli Serdang Dependent Variable: LNPAD

 

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first

order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam

model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis

yang akan diuji:

Ho: tidak ada autokorelasi (r=0)

Ha: ada autokorelasi (r≠0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

TABEL 4.5

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif

Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi

positif

No desicison dl ≤d ≤ du

Tidak ada autokorelasi

negatif

Tolak 4 - dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi

negatif

Tidak ada autokorelasi

positif atau negatif

Tidak ditolak Du < d < 4 - du

Hasil dari uji Autokorelasi dapat dilihat dari tabel berikut:

TABEl 4.6 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square Std. Error of The Estimate Durbin- Watson 1 ,892a ,796 ,792 ,47684 1,834

a. Predictors: (Constant), LNRETRIBUSI

b. Dependent Variable: LNPAD

Sumber: diolah dengan SPSS, 2008

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,834. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah variabel independent 1 (k=1) dan jumlah observasi sebanyak 51 (n=51) maka dari tabel statistik Durbin Watson akan didapatkan nilai DL sebesar 1,508 dan nilai DU sebesar 1,585. Oleh karena nilai DW 1,834 lebih besar dari batas atas (DU) 1,585 dan kurang dari 4 - 1,585= 2,415 (4-DU), berarti Du<d<4-du (1,585<1,834<2,415) , maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

2. Pengujian Hipotesis

Model analisis data yang digunakan adalah model regresi sederhana untuk

 

Adapun formula regresi sederhana adalah:

Y= a+ b X+e

Hasil pengujian regresi sederhana untuk melihat pengaruh retribusi daerah

dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL 4.7

Dokumen terkait