• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Faktor Penghambat ( Pilih Kasih, Pertukaran Hubungan, Dan Persahabatan Instrumental) Terhadap Program

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN BENTENG

C. Analisis Pengaruh Faktor Penghambat ( Pilih Kasih, Pertukaran Hubungan, Dan Persahabatan Instrumental) Terhadap Program

Bedah Rumah

Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, penulis akan mencoba menganalisis data-data tersebut secara simultan. Setelah dilakukan pengolahan data keseluruhan variabel independent maka diperoleh data faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) secara keseluruhan sebagai variabel independent dan program bedah rumah sebagai variabel dependent, maka hasilnya penulis akan dapat melihat besar hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent.

Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) sebagai variabel independent ternyata berpengaruh pada program bedah rumah sebagai variabel dependent dengan bagian kolom Sig. (2-tailed) di dapat angka probabilitas sebesar 0,000 yang berarti bahwa keberadaan patron klien terhadap program bedah rumah berkorelasi secara signifikan karena probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.

Analisis Data

Sebagaimana yang telah diuraikan pada rumusan masalah dan berdasarkan data-data yang telah penulis peroleh dan kumpulkan, akan dilihat apakah ada pengaruh patron klien terhadap program bedah rumah, serta berapa

besar pengaruh faktor penghambat terhadap program bedah rumah. Sebelum terlebih dahulu ditentukan variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) yaitu :

1. Variabel Independent (X) adalah : X = faktor penghambat

Variabel dependent (Y) adalah :

Y1 = Ditujukan untuk Masyarakat Miskin Y2 = Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Y3 = Mendapatkan Rumah Yang Layak Huni 2. Variabel independent (X) adalah Patron Klien

Variabel dependent (Y) adalah Program Bedah Rumah

Karena akan diketahui apakah ada faktor penghambat terhadap program bedah rumah, maka akan dilakukan uji regresi linear. Tetapi karena ada dua pengaruh yang ingin diketahui yaitu pengaruh variabel independent secara parsial terhadap patron klien dan pengaruh secara simultan variabel independent terhadap program bedah rumah, maka penulis akan menjelaskan satu persatu dimulai dari pengaruh variabel independent secara parsial terhadap faktor penghambat kemudian yang kedua yaitu pengaruh variabel independent secara simultan terhadap pengaruh program bedah rumah.

Tabel 25

Hasil Perhitungan Variabel Independen dan Variabel dependen Secara Parsial Dengan Menggunakan Uji Korelasi Bivariate

Pada tabel di atas terlihat bahwa faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) berpengaruh terhadap masyarakat miskin dan dapat dilihat pada perolehan angka probabilitas pada angka probabilitas sebesar 0,000 yang berarti bahwa patron klien dengan masyarakat miskin berkorelasi secara signifikan karena probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.

Sedangkan faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat karena dapat dilihat pada angka probabilitas sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa patron klien dengan kesejahteraan masyarakat berkorelasi secara signifikan karena probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.

faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) berpengaruh terhadap rumah yang layak huni karena dapat dilihat angka probabilitasnya sebesar 0,000 yang berarti bahwa patron klien dengan rumah yang layak huni berkorelasi secara signifikan karena probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa indikator program bedah rumah yaitu masyarakat miskin, kesejahteraan masyarakat, dan rumah yang layak huni tidak terlaksana dengan baik akibat faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental). Dengan demikian hasil pengolahan data dari SPSS dapat dilihat bahwa adanya pengaruh faktor penghambat ( pilih

kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) terhadap program bedah rumah.

Dari hasil pengamatan penulis, menunjukkan bahwa adanya pengaruh faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) terhadap program bedah rumah. Implementasi Pelaksanaan program bedah rumah di Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar tidak sesuai prosedur karena tidak tercapainya indikator program bedah rumah yaitu masyarakat miskin, kesejahteraan masyarakat, dan rumah yang layak huni.

Tabel 26

Hasil Perhitungan Variabel Independen Dan Variabel Dependen Secara Simultan Dengan Menggunakan Uji Korelasi Bivariate

Correlations

Faktor penghambat

Program bedah rumah faktor penghambat Pearson Correlation 1 ,811(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N

40 40

Program bedah rumah Pearson Correlation ,811(**) 1 Sig. (2-tailed) ,000

N

40 40

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Ket: Hasil Pengolahan SPSS 15

Pada tabel di atas dapat dilihat pada perolehan angka probabilitas untuk faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) terhadap program bedah rumah sebesar 0,000 menunjukkan bahwa faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan

instrumental) berpengaruh terhadap program bedah rumah karena nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05.

Dari hasil pengamatan penulis dengan melihat hasil olahan data yang telah di isi oleh responden, secara simultan sangat terlihat bahwa adanya pengaruh faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) terhadap program bedah rumah, dengan perolehan 0,000 yang menunjukkan bahwa patron klien variabel (X) yang berpengaruh terhadap program bedah rumah (Y).

Analisis Regresi Sederhana

Regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Jika ditulis dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah y = a + bx, dimana, y adalah variabel tak bebas (terikat), X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intercept (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β). Atau dengan kata lain α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga melalui statistik sampel.

(Sambas dan Maman).

Dalam ilmu statistika ada dua macam hubungan antara dua variabel yang relatif sering digunakan, yakni bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Bentuk hubungan bisa diketahui melalui analisis regresi, sedangkan keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri

pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang komplek. Jika X adalah variabel-variabel independen dan Y1, Y2, Y3..., Yn adalah variabel-variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut: X = f (Y1, Y2, Y3,..., Yn, e), dimana Y adalah variabel dependen (tak bebas), X adalah variabel independen (bebas) dan e adalah variabel residu (disturbace term).

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim dilaksanakan yakni : (1) Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris, (2) Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi independen, (3) Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak, dan (4) Melihat apakah tanda maghitung dari estimasi parameter cocok dengan teori. (Moh. Nazir).

Hubungan antara variabel dapat berupa hubungan linear ataupun hubungan tidak linier. Untuk dua variabel, hubungan liniernya dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan linier, yakni: Y = a + bX. Hubungan antara dua variabel pada persamaan liniear jika digambarkan secara (scatter diagram), semua nilai X dan Y akan berada pada suatu garis lurus. Dan dalam ilmu ekonomi, garis itu dinamakan garis regresi. (Iqbal Hasan).

Sehingga persamaan regresi sederhana yang diperoleh adalah:

Y = a + β1 x1

Y = 27,65 + 0,000X Keterangan persamaan :

Konstanta sebesar 27,65 menyatakan bahwa jika tidak ada patron klien, maka program bedah rumah adalah 0,000.

Kaidah keputusan:

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 < sig), maka H0 di terima dan H1 di tolak, artinya tidak signifikan.

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 > sig), maka H0 di tolak dan H1 di terima, artinya signifikan.

Sehingga tunjangan sertifikasi berpengaruh terhadap kinerja guru.

Berdasarkan hasil SPSS yang diperoleh nilai signifikan 0,000 karena nilai signifikan > 0,05 maka kesimpulannya H0 ditolak dan H1 diterima artinya faktor penghambat (pilih kasih, pertukaran hubungan, persahabatan instrumental) berpengaruh terhadap program bedah rumah karena nilai signifikan 0,000.

Tabel 27

Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel Independen dan Variabel Dependen Dengan Menggunakan Uji Regresi Sederhana

Model Summary

1

,913(a

) ,834 ,830 2,572 ,834 191,574 1 38 ,00

0 a Predictors: (Constant), faktor penghambat

Ket: Hasil Pengolahan Data SPSS

Hasil dari tabel model summary, pada bagian ini di tampilkan nilai R = 0,913 dan koefisien determinasi (R square) sebesar 0,913 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,913x0,913 = 0,834). Hal ini menunjukkan pengertian bahwa faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) (X) di pengaruhi sebesar 0,834 persen oleh variable program bedah rumah (Y) sedangkan sisanya (100% - 0,834 = 99,16%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain yaitu: ditujukan untuk masyarakat miskin, semakin meningkatnya kesejahteran masyarakat miskin maka semakin tinggi angka keberhasilan program bedah rumah. Tetapi ini masih perlu mengamatan lebih lanjut karena di duga pengamatan sementara. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka semakin lemah pengaruh kedua atau lebih variable tersebut.

Hasil dari pengamatan penulis yang dapat dijelaskan bahwa pada probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka menunjukkan bahwa faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) berpengaruh terhadap program bedah rumah.

Tabel 28

Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel Independen dan Variabel Dependen Dengan Menggunakan Uji Regresi Sederhana

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 1267,653 1 1267,653 191,574 ,000(a)

Residual 251,447 38 6,617

Total

1519,100 39

a Predictors: (Constant), Patron Klien

b Dependent Variable: Program Bedah Rumah

Ket: Hasil Pengolahan SPSS

Hasil dari uji Anova, pada bagian tabel ditampilkan hasil yang diperoleh adalah nilai F yaitu 191,574 dengan tingkat probabilitas sig 0,000. Oleh karena angka probabilitas (0,000) lebih kecil dari pada 0,05 maka model regresi sederhana di pakai untuk memprediksi program bedah rumah. Dari pengamatan penulis menunjukkan bahwa ada pengaruh faktor penghambat ( pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental) terhadap program bedah rumah. Hal tersebut dapat dilihat penulis selama observasi kurang lebih (dua bulan) bahwa realita implementasi pelaksanaan program bedah rumah tidak sesuai indikator program bedah rumah yang diakibatkan adanya sistem patron klien yang digunakan oleh Pemerintah Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar dalam pelaksanaan program bedah rumah.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah diadakan pengolahan data berupa analisis frekuensi mengenai implementasi serta pengujian regresi linear sederhana mengenai pelaksanaan program bedah rumah, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program bedah rumah di Kecamatan Benteng, Kabupaten Selayar tidak terlaksana dengan baik, hal ini bisa dilihat dari nilai rekapitulasi program bedah rumah dengan persentase sebesar 37,25 persen.

2. Hasil uji regresi yang telah dilakukan secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh pilih kasih, pertukaran hubungan, dan persahabatan instrumental sebagai variabel independen terhadap program bedah rumah sebagai variabel dependen memiliki pengaruh yang kuat.

3. Hasil uji regresi yang telah dilakukan secara simultan menunjukkan bahwa pilih kasih, pertukaran hubungan, serta persahabatan instrumental berpengaruh terhadap program bedah rumah, ini dapat dilihat pada nilai pearson correlation sebesar 0,913 artinya kebijakan pemerintah mengenai

program bedah rumah tidak terimplementasikan dengan baik.

B. Saran

Mengacu pada hasil pengolahan data pembahasan, saran-saran yang dapat penulis berikan:

68

1. Hendaknya setiap pelaksanaan program pemerintah dilaksanakan dengan baik tanpa danya hal- hal yang dapat menimbulkan adanya kecemburuan sosial antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.

2. Hendaknya pemerintah Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar perlu bersikap lebih proaktif dan tegas terhadap para bawahannya, agar dapat lebih maksimal dalam setiap pelaksanaan program pemerintah salah satunnya yaitu program bedah rumah.

3. Hendaknya pemerintah Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar perlu bersikap lebih proaktif dalam mengenal serta mengaplikasikan teori-teori implementasi kebijakan agar dalam pelaksanaan setiap kebijakan pemerintah dapat terlaksana dengan baik.

4. Dengan segala keterbatasan dalam penelitian ini, penulis berharap agar dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan variabel-variabel yang telah diteliti sebelumnya.

Dokumen terkait