Setelah dilakukan pengkodean maka data diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk mekanisme pertahanan diri yang ditemukan oleh Freud, putrinya Anna Freud, dan murid-muridnya (Libido Kekuasaan Sigmund Freud: 2000) yaitu:
a. Penolakan
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
Dalam menghindari hasrat seksual yang muncul RM mengindarinya dengan menyadari datangnya hasrat seksual tersebut namun menolak untuk merasakan hasrat seksual yang sebenarnya ia butuhkan.
Kita menyadari hal itu kita berada dalam posisi sebagai orang yang mengawasi perasaan itu sehingga hasrat itu muncul kemudian berlangsung dan lenyap tapi kita menyadarinya tanpa harus meresapi dan kita tidak boleh menuruti nafsu itu. Nara sumber III RM (27-30)
Kadang-kadang nafsu itu datang tetapi karena saya tidak terlalu melihat pada perasaan tersebut sehingga besoknya hilang. Nara sumber III RM (111-112)
Seorang bhikkhu harus melawan tantangan-tantangan yang seperti itu sepertinya mudah namun sebenarnya sulit untuk dijalani namun kalau sudah terbiasa ya seperti tidak ada beban dengan semua permasalahan itu. Nara sumber II RM (463-465)
Saya langsung tidur saja, asal pas tidur tidak membayangkan hal yang berhubungan dengan seksual tidak usah bayangkan apapun tarik nafas dalam-dalam terus tidur begitu saja. Nara sumber III RM (468-470)
Mereka semua ada di dunia ini bukan untuk mengganggu saya, jadi saya yang harus bisa melepaskan keterikatan nafsu kemelekatan batin terhadap keduniawian itu saja. Nara sumber III RM (475-476)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM ND melakukan berbagai macam kegiatan untuk menghindari pikiran tentang keduniawian dan pikiran-pikiran
130 yang mampu melemahkan pendiriannya menjadi seorang bhikkhu.
Ya tahu, biasanya dengan melakukan meditasi berdoa duduk-duduk santai ditaman baca-baca buku bersih-bersih vihara dan lain-lalin.
Teman dekat nara sumber III RM (3-5)
b. Represi
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
Sebenarnya RM mempunyai keinginan untuk melupakan hasrat seksual dengan wanita yang dikaguminya, namun keinginan untuk melupakan hasrat tersebut belum terwujud. Sehingga RM lebih sering berdoa sendiri atau pergi ke tempat bhikkhu yang lebih senior untuk mencari solusi yang tepat untuk dirinya.
Ingat yang saya kenal atau pernah menjadi pacar saya dulu. Nara sumber III RM (490)
Meditasi, berdoa, menjalankan ajaran kebhikkhuan menjahui hal-hal yang berhubungan dengan keduniawian, ya begitu-begitu saja yang jelas memperbanyak aktifitas saja. Nara sumber III RM (493-494)
Pada saat sendiri atau tidak ada kegiatan, menjelang tidur begitu sering ingat. Nara sumber III RM (496)
Ke tempat bhikkhu yang lebih senior, berdoa sendiri divihara, kalau pas malam paling cuma meditasi saja habis itu tidur. Nara sumber III RM (498-499)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM Dalam mekanisme pertahanan diri ini RM belum dapat melupakan bekas pacarnya yang putus hubungan setelah selama satu tahun RM menjadi samanera.
Pernah, setelah RM masuk menjadi samanera RM belum putus dengan pacarnya kemudian setelah sekitar satu tahun menjadi samanera RM baru putus. Teman dekat nara sumber III RM (10-13)
131
c. Asketisisme atau menolak segala kebutuhan
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang bhikkhu RM senang melakukan banyak kegiatan dan hal tersebut membuat RM terhibur sehingga RM dapat menolak segala rangsangan seksual yang muncul. Namun ditengah kesibukannya RM juga dapat belajar dari berbagai permasalahan yang dihadapi sehingga RM enggan untuk mempelajari satu permasalahan saja.
Saya justru banyak melakukan kegiatan biar terhibur. Nara sumber III RM (480-481)
Ya kalau belajarIya cuma pas diwaktu senggang atau waktu istirahat saya saja kalau seharian hanya mempelajari satu permasalahan saja tidak pernah yang penting mengerti dan bisa menerapkannya saja.. Nara sumber III ND (480-481)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM RM menolak dorongan seksual yang muncul dengan cara menjalankan kewajiban sebagai seorang bhikkhu dengan taat terhadap aturan kebhikkhuan.
Selama ini belum pernah ada bihikkhu sini yang mendapat teguran dari sangha, baik karena melanggar aturan atau karena malas melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang bhikkhu. Teman dekat nara sumber III RM (21-24)
d. Isolasi
Hasil wawancra dengan nara sumber III RM
RM tidak menarik diri dari lingkungan sosial atau tidak menutupi diri dan menjauh dari lingkungan sehingga RM
132 terhindar dari segala macam permasalahan. Melainkan RM menutup diri dan menghindari segala macam informasi atau stimulus yang dapat membangkitkan hasrat seksual.
Kita berjalan sambil memegang tasbih dan berdoa jadi ketika kita melihat wanita seksi dan timbul perasaan seksual kita cepat-cepat mengalihkan perhatian kita kepada tasbih dan doa tadi pokoknya kita berusaha mengendalikan perasaan-perasaan negatif yang muncul kemudian kita berusaha membangkitkan hal-hal yang positif. Nara sumber III RM (177-189)
Ketika saya sedang istirahat siang begitukan sering duduk-duduk di teras vihara nah pada saat itu kalau saya sedang ada masalah ya saya cerita kepada mereka agar mereka memberikan solusi kepada saya. Nara sumber III RM (408-410)
Saya jarang ngobrol panjang lebar atau sampai lama dan saya memang tidak mau tahu permasalahan mereka dan saya kalau disini juga jarang berkumpul dengan bhikkhuni kalau saya berkumpul dengan bhikkhuni itu kalau sedang rapat jadi ya saya tetap tahu dan mengerti tentang apa yang sedang dibahas. Nara sumber III (413-416)
Kalau saya mencari tahu tentang permasalahan mereka lha tugas saya menjadi seorang bhikkhu ini bagaimana. Nara sumber III (418-419)
Mereka datang kesini terus menguraikan masalahnya ya saya layani saya berikan solusi yang menurut saya dan umat adalah yang terbaik untuk dijalani. Nara sumber III (421-432)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM RM melawan segala bentuk godaan kehidupan keduniawian dengan melakukan sosialisasi dengan teman-teman seprofesinya. Disamping itu RM menutup diri terhadap informasi yang dapat membangkitkan hasrat seksual.
Tidak, RM sering berkumpul dengan teman-teman, ramah juga sama teman-temannya. Teman dekat nara sumber III RM (30-31)
Ya dia juga melakukannya banyak bhikkhu yang melakukan hal itu. Coba lihat bhikkhu disini hampir semua membawa tasbih ditanggannya. Teman dekat nara sumber III RM (34-37)
133
e. Penggantian/pemindahan
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
Dalam menghindari hasrat seksual, RM mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal yang lebih positif sehingga RM tidak terpengaruh oleh dorongan seksual yang sedang dirasakannya.
Langsung mengalihkan pengelihatan dan pikiran saya kepada hal yang lebih positif bagi saya ketimbang membiarkan perasaan saya tergoda oleh wanita itu. Nara sumber III RM (368-369)
Tidak kalau seperti itu tidak pernah terlintas. Nara sumber III RM (473)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM Jika RM mersa tidak nyaman dengan hasrat seksualnya dengan mengalihkan segala bentuk pikirannya kepada hal-hal yang lebih positif seperti membaca doa dan mengalihkan perhatiannya terhadap teman seprofesinya.
Saya kira dia kurang menyukainya karena dulu pas disini pelihara anjing RM jarang merawatnya. Teman dekat nara sumber III RM (40-42)
Biasanya mereka mengalihkan pikirannya dengan membaca doa dan atau mengalihkan pandangannya kehal-hal yang lain. Misalnya melihat wanita yang manis begitu saya langsung membaca doa dan melihat teman teman saya atau melihat jubah saya begitukan langsung sadar oh aku ini bhikkhu tidak baik berfikiran seperti itu. Teman dekat nara sumber III RM (46-53)
f. Melawan diri sendiri
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
RM menolak dorongan seksualnya dengan menjalani kewajibannya sebagai seorang bhikkhu dengan rasa tanggung jawab. Sehingga RM sering menghukum diri dengan
134 memaksakan diri untuk melakukan meditasi dan berdoa untuk menghindari segala bentuk rangsangan seksual yang muncul di dalam pikirannya.
Ya memang saat ini saya kecewa karena kerja saya tidak maksimal tetapi bukan beraarti saya tidak melakukan apapun walaupun saya sedang kecewa tapi saya ya tetap melakukan kewajiban saya sebagai bhikkhu.
Nara sumber III RM (394-396)
Habis melakukan kesalahan saya sering berdoa dari siang sampai sore seharusnya kan itu waktu untuk istirahat siang kan tetapi saya sering berdoa malahan. Nara sumber III (399-401)
Ya harus dipaksakan awalnya memang tidak konsen tapi nanti setelah hampir kira-kira sekitar 20menit saya berdoa ini mulai konsen dan terus dianjutkan sampai selesai. Nara sumber III (404-405)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM RM dapat menjalani kehidupan sebagai seorang bhikkhu dengan memksakan atau membiasakan diri untuk sering berdoa sehingga RM menjadi terbiasa dengan kehidupan yang dijalaninya sebagai seorang bhikkhu.
Dia sering meditasi sendiri berdoa sendiri dan malaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang bhikkhu. Teman dekat nara sumber III RM (26-28)
Ya memang awalnya semua itu harus dipaksakan ya, biasanya memaksakan diri untuk berdoa itu pada saat masih samanera tetapi setelah menjadi bhikkhu seperti itu sudah merupakan kewajiban jadi sudah terbiasa dan tidak terpaksa lagi untuk berdoa. Teman dekat nara sumber III RM (56-61)
g. Proyeksi
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
RM menyadari bahwa sesungguhnya dirinya sendiri yang tertarik kepada wanita meskipun wanita itu tidak menggodanya. Namun demikian RM juga menyadari bahwa dirinya terlalu ekstrim dalam menolak kehadiran wanita
135 sehingga dirinya menjadi sensitif terhadap sikap seorang wanita.
Sebenarnya karena saya sendiri yang tertarik dengan wanita itu bukan wanita itu yang menggoda saya, iya pernah dan sering mungkin ini terjadi karena saya yang secara ekstrim menolak jatuh cinta menolak wanita sehingga saya menjadi sensitif terhadap wanita. Nara sumber III RM (428-431)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM RM menyadari bahwa sesungguhnya bukan hanya wanita yang menggodanya tetapi juga dirinya sendiri juga tertarik terhadap wanita. Jadi RM menyadari bahwa antara pria dan wanita sama-sama memiliki perasaan cinta, memiliki hasrat atau nafsu yang sama walaupun intensitasnya berbeda.
Belum pernah, maksudnya marah? Teman dekat nara sumber III RM (64)
Tidak pernah. Teman dekat nara sumber III RM (69)
Dua-duanya, karena memang ada wanita yang mencari perhatian bhikkhu tetapi ada juga wnitanya diam saja tetapi bhikkhu yang lengah sehingga tertarik dengan wanita yang dilihatnya. Teman dekat nara sumber III RM (73-77)
h. Tawanan altruistik
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
Dengan sering melakukan sosialisai dengan teman seprofesi, melakukan meditasi bersama dan meminta pendapat teman seprofesi atau teman yang lebih senior untuk mendapatkan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya RM menjadi lebih mudah untuk menghindari hasrat seksual ataupun permasalahan yang sedang dihadapinya. Namun hal itu juga didukung dengan rasa pengabdian RM kepada umat
136 RM menjadi lebih bersemangat dalam menjalani kehidupannya menjadi seorang bhikkhu.
Bersosialisasi dengan teman jadi perasaan itu muncul segera tergantikan dengan apa ya komunikasi dengan teman. Nara sumber III RM (22-23)
Bersosialisasi dengan ngobrol-ngobrol dengan teman nanti kita akan terhibur dan tidak memikirkan dorongan seksual itu tadi yang ketiga dengan meditasi dan berdoa. Nara sumber III RM (100-102)
Banyak hal yang bisa saya pelajari banyak hal yang bisa saya capai yang kedua keliling ke vihara-vihara memberikan pembinaan kepada umat berada di tengah-tengah para umat perasaan-perasaan terhadap individu dan wanita akan hilang ditutupi oleh perasaan perhatian saya kepada umat keinginan saya mengabdi kepada umat jadi perasaan itu bisa hilang.
Nara sumber III (116-120)
Saya biasanya sering mengadakan meditasi bersama. Nara sumber III (122)
Kalau saya tetap menjadi perumah tangga kehidupan saya hanya berlaku bagi anak dan istri saya dan untuk membantu adik-adik saya untuk menyokong oran tua saya kelak dikemudian hari kalau saya menjadi biarawan saya punya banyak waktu untuk belajar tentang sebab-sebab kehidupan dan banyak lagi dan untuk selanjutnya akan saya bagikan kepada umat saya akan mengabdikan masa hidup saya untuk perkembangan umat jadi dengan menjadi bhikkhu saya menjadi lebih berarti untuk semua orang. Nara sumber III RM (134-139)
Ketika kita tidak mampu bijaksana untuk memaknai hal itu dengan tataran yang kita miliki kita curhat kepada yang lebih senior saya punya permasalahan seperti ini bhante bagaimana solusinya apakah jika jalan penyelesaiannya seperti ini benarcoba penyelesaian dari sudut pandang bhante bagaimana dan seharusnya bagaimana nah kita curhat kepada senior yang lebih punya banyak pengalaman kita akan mengerti oooo gitu tho cara penyelesaiannya kita itu cuma kayak katak dalam tempurung penyelesaian kita tuh kerdil cara yang paling bijaksana untuk menghadapi masalah seperti itu adalah dengan cara yang seperti ini, jadi pernah curhat begitu. Nara sumber III RM (147-154)
Saya mau jika wanita tersebut membawa teman atau ditemani orang lain dengan demikian saya terlindungi sebagai seorang biarawan dia juga terlindungi sebagai seorang perumah tangga hal itu bertujuan untuk menghindari gosip atau apapun yang diluar kendali kita. Nara sumber III RM (160-163)
Alangkah lebih baiknya kalau hidup saya saya korbankan dan saya lebih kebiarawan untuk tidak berumah tngga jadi kehidupan ini menjadi lebih berharga nah dari situ saya tidak ingin menyia-nyiakan kehidupan ini kalau hanya bisa membahagiakan segelintir orang saja lebih baik tidak berumah tangga. Nara sumber III RM (170-173)
137
Memberikan orang tua saya dharma mengajarkan mereka hal-hal yang pantas dilakukan eeee memberitahu hal-hal yang tidak pantas dilakukan agar tidak dilakukan lagi jadi dengan begitu rasa kangen saya bukan saya luapkan dengan menangis-nangis atau langsung melepas jubah dan kemudian memeluk mereka begitu tetapi rindu yang saya miliki saya transformasikan dengan memberi mereka dharma saya hadir di sana hadir disana untuk membantu mereka agar lebih berguna. Nara sumber III (230-235)
Kasih sayang umat yang selalu merindukan kita ini akan membawa kita kepada tataran yang tinggi yang akan membuat kita malu untuk melakukan hal-hal yang rendah jadi kita istilahnya itu sudah menjadi milik semua orang jadi perasaan-perasaan seperti itu sudah kita eliminasi.
Nara sumber III RM (307-311)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber III RM RM sering memanfaatkan waktu luangnya untuk bercerita dengan teman berbagi pengalaman sehingga RM lebih berpengalaman dalam memberikan saran, tanggapan atau penyelesaian suatu masalah yang sedang dihadapinya.
Ya sering, tetapi tidak sangat sering paling pas sedang istirahat duduk-duduk di depan vihara ngobrol-ngobrol bercerita-cerita hanya kalau sedang menghadapi masalah dia konsultasi kepada bhikkhu-bhikkhu yang sudah senior atau yang sudah lebih banyak pengalaman. Teman dekat nara sumber III RM (82-88)
i. Pembentukan reaksi
Hasil wawancara dengan nara sumber III RM
RM menghindari hasrat seksualnya dengan menolak pendapat orang lain tentang seksualitas, menolak fantasi seksualitas di dalam pikirannya serta menolak berbagai informasi dan rangsangan seputar seksualitas dengan menjalankan hal-hal yang positif bagi kehidupannya sebagai seorang biarawan.
Daripada seperti itu lebih baik kita langsung bersosialisasi beraktivitas karena dengan begitu energi-energi negatif yang kita miliki
138
bisa dikeluarkan untuk hal-hal yang positif kalau kita diam terus membiarkan fantasi kita melayang kesana kemari jadi malah energi kita terbuang sia-sia dengan banyak beraktivitas kita bisa mengurangi hal-hal seperti itu dan yang kedua sering merenung menyadari gerak-gerik pikiran kita dari badan jasmani sehingga fantasi itu tidak menguasai kita karena semua itu adalah interaksi yang terus berkesinambungan bukan diri kita sendiri ketika nafsu itu muncul itu bukan nafsu kita tetapi cuma fantasi dalam pikiran kita dan memisahkan diri kita dengan bentuk-bentuk pikiran tersebut dan selalu menuntut perhatian dari kita. Nara sumber III RM (35-43)
Terganggu ya karena kita sebagai rohaniawan kan harus belajar semaksimal mungkin untuk mengurangi apa fantasi-fantasi atau pikiran-pikiran erotis entah itu di dalam kehidupan sehari-hari maupun jangan sampai masuk ke dalam mimpi ya ketika hal itu terjadi memang rasanya kurang nyaman walaupun kita mengerti itu artinya adalah normal atau wajar terjadi karena kita sebagai orang yang terlatih ada perasaan tegang ngak enak tapi kita berusaha dengan bijaksana bahwa ini diluar kendali kita reaksi dari segi fisik yang normal. Nara sumber III RM (51-56)
Semaksimal mungkin mencari jawaban yang paling bijaksana pada saat setelah terjadi seperti itu kita harus mencari jawaban yang bijaksana agar tidak menjadi terbebani oleh mimpi basah itu setelah kita mendapatkan jawaban yang positif dan ternyata kita itu terjadi diluar kendali kita dan itu adalah faktor yang alami akhirnya kita tidak terganggu lagi dengan perasaan itu setelah itu kita beraktivitas seperti biasa hal ini sudah tidak mengganggu lagi. Nara sumber III RM (62-66)
Melihat wanita cantik sehingga dorongan itu muncul secara spontan ya jadi ada hasrat ada perasaan ada perasaan ada keinginan tetapi setelah kontak selesai kita langsung potang dengan melihat diri kita bahwa diri kita adalah seorang yang terlatih kembali kita memaknai apa yang terjadi. Nara sumber III (94-97)
Eeee menghindari rasa tertarik dari melihat kita berusaha semaksimal mungkin menghindari kontak dari indra kita yang pertama mata kita tidak boleh memandang wajah terlalu lama jadi fantasi itu tidak muncul jadi ketika seorang wanita memberikan makanan terus kita ngobrol gitu jangan terlalu lama melihat wanita itu atau kita melihat kebawah atau ke pemandangan lain yang bukan wanita itu dan ketika kita ngobrol kita menjaga jarak tidak terlalu berdekatan. Nara sumber III RM (182-186)
Ketika kita sedang ngobrol dengan wanita yang curhat kepada kita pada saat kita memberikan solusi kita tidak melihat secara mendalam kepada wajah wanita itu agar tidak timbul perasaan erotis kalau tetap muncul ya kita mengarahkan pandangan kita ketempat lain jadi hanya sesekali saja melihat wanita itu. Nara sumber III RM (188-191)
Kepuasan renungan-renungan yang sering kita lakukan itu membuat hasrat seksual kita berada pada tataran yang minimum tidak pada tataran
139
yang besar yang muncul dan langsung melonjak dan langsung membakar kita tetapi pada tataran rendah. Nara sumber III RM (204-207)
Apapun yang terjadi di luar itu bukan urusan kita yang terpenting adalah apapun yang terjadi di dalam karena buruk kita bukan orang lain tetapi jasa dan vinaya mereka yang menjadi guru kita hanyalah simbolis untuk mengangkat sila untuk menuntun kita tetapi guru sejati adalah dharma itu sendiri tidak ada hubungannya tentang kebobrokan orang lain jadi itu pernah terlintas untuk lepas tetapi dengan bijaksana kita bisa mengeliminasi persaan tersebut. Nara sumber III RM (214-219)
Pernah eeeee pada suatu saat kita terlibat dalam suatu pergaulan pada waktu pembinaan kita dekat dengan seorang cewek atau gadis cantik eee kedekatan lebih dari sekedar sahabat kadang-kadang perasaan seperti itu ada perasaan keinginan untuk serius dengan cewek yang dekat itu tetapi segera kita kembali lagi pada motivasi awal kenapa tho kok tiba-tiba kita tertarik kepada si A seperti itu jadi kembali lagi kita untuk merenung oh ini ternyata perasaan sesaat cinta lokasi itu istilahnya ini perasaan sesaat yang suatu saat akan pergi dan kalau diikuti terus takut hancur kan perjuangan saya selama bertahun-tahun kalau perasan itu kita lanjutkan akan membunuh perjuangan saya itu nah dengan memperhatikan hal itu kita menjadi keberatan untuk menghancurkan perjuangan itu hanya karena cinta sesaat nah seperti itu ibaratnya kemarau dua tahun dihancurkan hujan sehari saya tidak mau seperti itu dengan begitu saya akan segera menarik diri melepas wanita itu. Nara sumber III RM (246-256)
Eeee ya memang sebelum menjadi bhikkhu emmm maksudnya pernah sebagai umat awam dulu apa ya nah ketika keinginan menjadi rohaniawan itu muncul ya pertama-tama ya kita akrab kadang-kadang kita curhat tapi dunia kita sudah berbeda dunia kita berbeda oke aku menemukan wanita dengan kriteria yang aku dambakan tetapi dunia saya sudah berbeda jadi kita harus berpisah mengeliminasi perasaan tersebut jangan sampai membuat rugi atau mengganggu kehidupan yang dari awal sudah ada pengorbanan tenaga usia saya itu hancur sedemikian cepatnya karena perasaan itu. Nara sumber III RM (268-274)
Tapi saya tidak setuju dengan seks di luar nikah tetapi kita kembali kepada diri kita sendiri kita kebobrokan kita bukan orang lain, jadi