63
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Setelah proposal skripsi disetujui, peneliti membuat rancangan penelitian yang terdiri dari bab 1 hingga bab 3. Disamping peneliti membuat rancangan penelitian, peneliti juga melakukan pendekatan dengan seorang bhikkhu berinisial SN yang sudah kenal dengan peneliti. Peneliti melakukan pendekatan kepada SN dengan cara sering mengikuti kegiatan keagamaan di Vihara yang tidak jauh dari asrama bhikkhu dengan tujuan supaya peneliti dapat kenal lebih dekat dengan SN dan bisa kenal dengan para bhikkhu yang lainnya. Setelah peneliti kenal lebih dekat dengan SN, kemudian penelitipun menemui SN dengan tujuan untuk meminta kesediaannya untuk menjadi nara sumber dalam penelitian ini.
64 namun penjelasan tersebut sudah cukup memperkaya informasi seputar kehidupan bhikkhu.
Setelah peneliti kenal dengan para bhikkhu dan bhikkhuni maka peneliti semakin sering datang ke Vihara agar dapat kenal lebih dekat dengan para bhikkhu. Kemudian peneliti meminta kesediaan para bhikkhu dan bhikkhuni untuk menjadi nara sumber dalam penelitian ini. Namun dari 15 orang bhikkhu dan bhikkhuni yang dikenalkan oleh SN hanya 2 orang bhikkhu saja yang bersedia menjadi nara sumber dalam penelitian ini yaitu ND sebagai nara sumber kedua dan RM sebagai nara sumber ketiga.
65 Peneliti juga melakukan rapport terlebih dahulu dengan ketiga nara sumber sehingga mereka bisa mengungkapkan semua hal yang ditanyakan oleh peneliti tanpa rasa canggung dan tidak terjadi ”faking-good” (nara sumber menunjukkan hal yang berkenaan dengan dirinya yang baik-baik sehingga hal-hal yang buruk yang berkenaan dengan dirinya tidak muncul karena nara sumber menutup-nutupi keburukannya) maupun ”faking-bad” (nara sumber menunjukkan hal-hal yang berkenaan dengan dirinya yang buruk dan jelek sehingga hal-hal baik yang berkenaan dengan dirinya tidak muncul karena nara sumber menutup kebaikannya) dalam wawancara yang dilakukan, sehingga hasil penelitian ini valid dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Setelah menjalin raport dengan nara sumber, peneliti menemui nara sumber lagi untuk menentukan jadwal wawancara yang akan dilakukan.
66 dengan penelitian yang mungkin terjadi selama proses wawancara dan juga sebagai catataan observasi (catatan lapangan) bila diperlukan.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti membuat janji wawancara dengan nara sumber SN, peneliti melakukan wawancara yang pertama kalinya pada tanggal 30 Juli 2010, wawancara berlangsung sekitar 60 menit namun karena nara sumber harus melakukan kewajibannya sebagai seorang bhikkhu maka wawancara dilanjutkan hari berikutnya tanggal 31 Juli 2010 untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
Setelah wawancara selesai peneliti dimintai bantuan oleh teman nara sumber yaitu mengantarkan teman nara sumber dari satu Vihara ke Vihara lain maka peneliti minta untuk tinggal di asrama nara sumber supaya peneliti dapat melakukan triangulasi atas data yang diperoleh dari nara sumber SN dan melakukan observasi, namun karena peneliti hanya dapat melakukan observasi dengan seorang nara sumber saja maka hasil observasi tidak dilaporkan dalam penelitian ini.
67 Pada tanggal 4 Agustus 2010 penaliti melakukan wawancara yang kedua kali dengan nara sumber ND. Wawancara dilakukan hanya satu kali selama 70 menit karena data yang dibutuhkan sudah cukup. Pada hari berikutnya tanggal 5 Agustus 2010 peneliti melakukan triangulasi dengan teman ND.
Peneliti mengalami kendala pada saat akan melakukan wawancara dengan nara sumber RM dikarenakan nara sumber RM sedang pergi keluar kota. Penelitipun menunggu sampai nara sumber RM pulang tanggal 9 Agustus. Akhirnya wawancara dengan nara sumber RM dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2010. Peneliti melakukan triangulasi dengan teman nara sumber RM pada tanggal 12 Agustus 2010.
Setelah peneliti melakukan wawancara dan triangulasi peneliti menemukan bahwa mekanisme pertahanan diri yang digunakan oleh nara sumber tergantung pada peristiwa yang sedang dihadapi pada saat peristiwa itu terjadi, jadi tidak semua bentuk mekanisme pertahanan diri digunakan oleh nara sumber. Maka terdapat perbedaan antara nara sumber ND, nara sumber SN dan nara sumber RM.
68 ketiga nara sumber dan tiga orang teman yang seprofesi dengan nara sumber. Data tidak diperoleh dari orang tua masing-masing nara sumber karena nara sumber tinggal di asrama tidak tinggal bersama dengan keluarganya.
Setelah melakukan persiapan, peneliti kemudian melakukan wawancara kepada ketiga nara sumber. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari ketiga nara sumber. Pada nara sumber pertama yaitu nara sumber SN. Wawancara berlangsung 60 dan kemudian wawancara dilanjutkan pada hari berikutnya dikarenakan peneliti masih merasa perlu menggali lebih dalam pertnyaan-pertanyaan yang dinilai masih perlu digali lebih spesifik lagi. Pada nara sumber 2 yaitu SN dan nara sumber 3 yaitu RM wawancara hanya dilakukan satu kali saja karena data yang diperlukan sudah cukup setelah peneliti mendengarkan rekaman dan menuliskan hasil wawancara dalam bentuk transkrip hasil wawancara.
B. Ringkasan peraturan yang harus dijalani dalam kehidupan
bhikkhu
69 dan ketetapan itu disebut Patimokha Sila. Yang terdiri dari 227 peraturan latihan dan diklasifikasikan dalam delapan kelompok, yaitu:
Kelompok pertama, terdiri dari empat peraturan pelatihan: melakukan hubungan kelamin meskipun dengan binatang, mengambil barang yang tidak diberikan dalam batas nilai minimal tertentu atau atas putusan pengadilan negri dinyatakan mencuri, membunuh makhluk hidup yang dilakukan sendiri, menyuruh orang ain bunuh diri, dan menceritakan untuk kepentingan dirinya tentang kemampuan batin yang mengatasi fitrah manusia yang sesunguhnya ia sadari bahwa ia tidak memilikinya.
Peraturan pelatihan ini dan pelanggarannya disebut prajika. Prajika adalah pelanggaran berat yang menyebabkan seorang bhikkhu gugur kebhikkhuannya. Ia tidak boleh lagi hidup dalam sangha dan kesalahan ini tidak dapat diperbaiki kembali.
Kelompok kedua, terdiri dari tiga beas peraturan pelatihan yaitu empat peraturan pelatihan yang berkenaan dengan nafsu birahi, menjadi perantara percintaan atau perkawinan. Dua peraturan pelatihan yang berkenaan dengan tempat tinggal. Dua peraturan pelatihan tentang pemfitnahan. Dua peraturan mengenai memecah belah sangha, bersikap keras kepala, dan menjadi benalu bagi upasaka dan upasika.
70 menegah yang masih dapat diperbaiki. Seoran bhikkhu yang melanggar salah satu dari tiga belas peraturan pelatihan sanghadisesa dapat dibebaskan dari kesalahannya setelah mengakui kesalahannya dan menyesalinya di depan sangha yang khusus dilakukan untuk itu, yang terdiri dari sekurang-kurangnya 20 bhikkhu.
Kelompok ketiga, terdiri dari dua peraturan pelatihan tentang pelanggaran yang tidak dapat dinyatakan pelanggaran yang mana yang telah terjadi yaitu duduk dengan wanita di tempat terpencil dan tidak terlihat apa yang mereka lakukan atau tidak dpat diketahui pembicaraannya.
Perbuatan ini akan memancing timbulnya nafsu atau birahi yang akan menghancurkan cita-citanya sebagai seorang bhikkhu.
Kelompok keempat, berisikan 30 peraturan pelatihan yang disebut Nissagiya Pacittiya yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian jubah, bagian kain, dan bagian mangkuk. Peraturan pelatihan ini untuk mencegah timbulnya dan berkembangnya keserakahan dan kemelekatan dalam diri para bhikkhu.
71 Kelompok keenam, terdiri dari empat peraturan pelatihan pattidesaniyadhama yang berkenaan dengan memakan makanan.
Kelompok ketujuh, mengandung 75 peraturan pelatihan sekhia dhama yang terkelompok dalam empat bagian yaitu bagian yang berkenaan dengan 26 perilaku yang layak, bagian yang berkenaan dengan 30 perilaku mengenai konsumsi makanan, bagian ketiga berhubungan dengan 16 sikap mengajarkan dhama. Bagian keempat berkenaan dengan tiga peraturan aneka ragam.
Kelompok kedelapan, terdiri dari tujuh peraturan pelatihan yang berisikan cara-cara penyelesaian perselisihan antara sesama bhikkhu atau sangha yang dilakukan dalam suatu cara yang formal.
72
C. Analisis Data
Setelah semua data yang diperlukan sudah lengkap, maka peneliti melakukan analisa data sesuai dengan tahapan yang dilakukan sebelumnya.
1. Reduksi Data
Peneliti melakukan proses reduksi data setelah selesai melakukan wawancara dengan masing-masing nara sumber. Yang pertama kali dilakukan adalah mengubah wawancara dari bentuk rekaman (suara) kedalam bentuk tertulis. Peneliti membuat verbatim/transkrip yang merupakan salinan kata demi kata dari proses wawancara. Kemudian dari hasil verbatim/transkrip tersebut peneliti membuat rangkuman yang terfokus pada aspek-aspek pokok yang diteliti. Peneliti memisahkan data-data yang pokok dengan data-data yang lain yang diperoleh pada saat wawancara.
73 dibuat secara terpisah agar data yang diperoleh tidak menjadi tercampur secara acak.
2. Penyajian Data
74
D. Hasil Penelitian
D.1 Nara Sumber Penellitian 1
1. Gambaran Umum Nara Sumber Penelitian 1
Identitas
Nama : Santavano (SN) Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Asrama Bhikkhu, Ampel Kota asal : Pati
SN saat ini berusia 36 tahun. SN adalah seorang Bhikkhu yang berasal dari Pati namun sekarang tinggal di Vihara di Ampel bersama teman-teman seprofesinya. SN adalah anak kedua dari tiga bersaudara. SN memiliki seorang adik perempuan dan seorang kakak laki-laki. SN sejak kecil hingga berusia 20 tahun tinggal bersama ayah dan ibunya di Pati.
SN mulai masuk menjadi seorang samanera setelah SN lulus SMA, namun sebelumnya SN pernah bekerja pada sebuah perusahaan di Yogyakarta. SN menjadi seorang samanera pada saat SN berusia 20 tahun, kemudian SN dianggkat menjadi bhikkhu setelah SN berusia 25 tahun. Setelah SN diangkat menjadi seorang bhikkhu SN pernah pemimpin vihara di Riau dan sekarang tinggal di asrama bhikkhu di Ampel.
75 Lingkungan sosial SN hanya di asrama bhikkhu. Teman SN yang tinggal diasrama berjumlah 15 orang, 10 orang diantaranya adalah bhikkhu laki-laki dan 5 orang bhikkhuni atau bhikkhu wanita.
Fasilitas yang diberikan di asrama tersebut adalah laptop, televisi, telephone rumah, dapur untuk memasak dan dua jenis kendaraan yaitu sepeda motor dan mobil, yang dipakai bergantian.
Berbagai rutinitas yang di lakukan di asrama antara lain adalah kebaktian bersama, meditasi bersama, kebaktian bersama umat setiap hari yang dimulai pukul 5, bergantian memimpin kebaktian pada saat kebaktian bersama dengan umat dan acara curhat bersama.
2. Analisis dan pengklasifikasian data berdasar aspek yang
digunakan dalam penelitian :
Setelah dilakukan pengkodean maka data diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk mekanisme pertahanan diri yang ditemukan oleh Freud, putrinya Anna Freud, dan murid-muridnya (Libido Kekuasaan Sigmund Freud: 2000) yaitu:
a. Penolakan
76 menghentikan pikiran yang mengarah kepada hubungan seksual.
Ketika terlintas pikiran yang berhubungan dengan seksual secara reflek atau secara otomatis SN akan berdoa dalam hati untuk menghilangkan pikiran tentang hubungan seksual.
Ya memang sering saya merasakan hal itu, tetapi sudah secara otomatis pikiran seperti itu hilang karena saya langsung melakukan doa pagi jadi respon saya bangun pagi ya doa pagi gitu. Nara sumber I SN (53-54)
Saya berusaha untuk tidak berlarut-larut memikirkan masalah itu tetapi saya kesampingkan dan lebih baik memikirkan hal-hal lain yang lebih penting. Nara sumber I SN (267-268)
Saya hanya bisa sebatas mengagumi saja, jadi tidak begitu berlarut-larut memikirkan hal itu dan saya harus segera memotong atau menghentikan pikiran tentang wanita Nara sumber I SN (271-273)
Saya melakukan relaksasi atau meditasi bisa dengan merasakan keluar masuknya nafas atau saya belajar untuk mengontrol pikiran ini supaya pikiran ini tidak berlarut-larut memikirkan keindahan wanita.Nara sumber I SN (297-300)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Dalam menghindari hasrat seksual SN sering berdoa sendiri di Vihara dan melakukan meditasi bersama setiap harinya. Disamping itu SN selalu mengikuti doa pagi yang diikuti oleh seluruh bhikkhu yang tinggal di asrama kebhikkhuan.
77
b. Represi
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
Ketika ditanya tentang mantan pacarnya SN masih mengingatnya bahkan kadang-kadang SN melihat mantan pacarnya mengikuti kebaktian di Vihara. SN menahan rasa cinta yang masih tersisa dengan menjalankan dhama dan mengalihkan perhatian tentang mantan pacar dan wanita yang dikagumi dengan memperbanyak kegiatan.
Masih ingat kalau mantan pacar saya, tetapi kalau wanita yang berkesan dihati saya sudah banyak yang lupa karena memang saya hanya melihatnya saja tidak mungkin saya berkenalan karena saya sebagai bhikkhu mereka sebagai umat. Nara sumber I SN (124-126)
Ya pada saat melihat wanita itu mirip mantan saya dulu, saat sendirian tidak ada kegiatan, saat bertemu dengan orangnya, saat mau tidur. Nara sumber I SN (128-129)
Dengan menjalankan dhama dengan baik, dengan memperbanyak kegiatan. Nara sumber I SN (131)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Dalam mekanisme ini SN tidak melupakan mantan kekasihnya ataupun wanita yang dikaguminya. SN juga pernah bercerita tentang mantan kekasihnya, namun SN menceritakan tentang mantan kekasihnya pada saat SN masih menjadi samanera atau belum diangkat/ditahbiskan menjadi bhikkhu.
78
c. Asketisisme atau menolak segala kebutuhan
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
SN menjalani kehidupan sebagai seorang bhikkhu dengan baik SN menjauhkan semua pikiran tentang keduniawian dengan berdoa, meditasi dan melaksanakan aturan kebhikkhuan.
Pada saat berjalan dan bertemu dengan wanita dan saling bersentuhan, untuk menghilangkan hasrat tersebut dengan cara melaksanakan vinaya (aturan kebhikkhuan), Nara sumber I SN (200-201)
Melakukan meditasi dan berdoa untuk menghilangkan pikiran untuk kembali menjadi umat biasa.Nara sumber I SN (209-210)
Hasil wawancra dengan teman dekat nara sumber I SN Selama SN menjalani kehidupan sebagai seorang bhikkhu SN belum pernah mendapatkan teguran ataupun hukuman karena melanggar peraturan kebhikkhuan. SN terlihat selalu memakai jubah baik ketika siang hari ataupun malam hari.
Di vihara sini memang tidak semuanya vegetarian, tetapi tidak ada yang makan daging hanya saja ada beberapa vegetarian ovo vegetarian yang masih makan telur ada beberapa bhikkhu disini yang seperti itu, ada yang merokok juga, ya walaupun begitu bhikkhu yang ada disini belum ada yang mendapat teguran ataupun hukuman dari sangha belum ada jadi masih berjalan sesuai aturan. Kalau SN setiap hari memakai jubah siang hai ataupun malam ya tetap memakai jubah, kebanyaan kalau mau tidur mereka tidak memakai jubah. Teman dekat nara sumber I SN (42-54)
d. Isolasi
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
79 yang dihadapinya. Namun demikian ketika berjalan ditengah keramaian SN sering berdoa sambil berjalan agar ia terhindar dari rangsangan seksual yang diterima melalui indra pengelihatan dan sentuhan.
Saya diasrama sini sering menceritakan masalah saya kepada teman-teman saya seprofesi dan saya juga menceritakan apa yang tidak saya suka dari apa yang mereka lakukan seperti kalau berbicara kepada teman seprofesi itu suka menyinggung perasaan begitu. Nara sumber I SN (119-121)
Membaca doa pakai tasbih sambil berjalan agar tidak melihat wanita terlalu serius jadi hanya melihat sekilas dan sadar bahwa saya ini bhikkhu yang tidak boleh melakukan hal itu. Nara sumber I SN (202-203)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Sifat SN cenderung terbuka terhadap teman seprofesi membuat SN dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik. Selain menceritakan permasalahan yang sedang dihadapinya SN juga memberikan solusi kepada teman yang sedang menghadapi suatu masalah.
Berjalan sambil berdoa memegang tasbih. Teman dekat nara sumber I SN (17-18)
Ya SN itu sering bercerita kalau ada masalah sedikit begitu wah langsung cerita dengan saya minta pendapat saya. Teman dekat nara sumber I SN (58-60)
e. Penggantian
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
80 kepada orang yang membuatnya merasa tidak nyaman. Walaupun demikian ketika SN tertarik kepada seorang wanita SN akan menekan perasan itu dengan menghindari semua wanita yang membuatnya tertarik.
Ya saya suka. Nara sumber I SN (102)
Tidak. Nara sumber I SN (104)
Repot mengurusnya, nanti kalau pas semua bhikkhu sibuk dengan tanggung jawab dan kegiatannya sendiri-sendiri siapa yang akan mengurusnya kan malah bikin repot saja. Nara sumber I SN (106-10107)
Ya pernah, karena tidak hanya satu orang wanita saja yang membuat saya tertarik, tetapi banyak wanita yang bisa membuat saya tertarik kepada wanita. Nara sumber (110-111)
Tidak, karena jika kita benar-benar mampu mengendalikan diri kita mengendalikan pikiran kita dengan baik kita bisa terlepas dari hasrat seksual itu juga.nara sumber I SN (114-115)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Jika SN merasa tidak nyaman dengan salah satu temannya SN tidak pernah menceritakan kepada teman-temannya dan marah kepada semua teman seprofesinya atau terlihat dengan muka tampak masam kepada teman-temannya, tetapi tetap ramah dengan semua teman-temannya. Meskipun demikian SN tidak segan-segan menegur temannya dihadapan banyak orang jika SN merasa terganggu atau tersinggung oleh sikap temannya.
Kalau itu dia tidak pernah cerita, tapi dia langsung menegur teman
yang tidak dia sukai, misalnya SN langsung bilang ”bhante jangan jemur jubah di depan pintu dong jemur disana dipinggir” begitu. Teman dekat nara sumber I SN (64-78)
81
naik bus sampai solo terus pulang kesini ya marah tetapi hanya dengan yang membawa pulang mobil tadi saja tidak marah dengan yang bhikkhu yang lain. Teman dekat nara sumber I SN (77-89)
Setahu saya SN suka, karena dulu disini pelihara anjing dia pernah memberi makan anjing. Teman dekat nara sumber I SN (92-94)
Anjingnya hilang diambil anak-anak muda mungkin disembelih.
Teman dekat nara sumber I SN (96-97)
Pertama karena tidak ada yang merawat yang kedua karena tidak semuanya suka binatang begitu. Teman dekat nara sumber I SN (101-103)
f. Melawan diri sendiri
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
SN melampiaskan dorongan seksualnya kepada dorongan yang lebih positif dengan memaksakan diri untuk berdoa, belajar dan melakukan meditasi selama berjam-jam sampai dorongan seksual tersebut hilang, walaupun demikian hal itu dilakukan tidak dengan menyakiti diri sendiri atau sampai lupa waktu.
Ya pernah. Nara sumber I SN (42)
Ya tidak, tetapi tetap saya lanjutkan sampai saya bisa konsentrasi dalam berdoa. Nara sumber I SN (44)
Saya melakukan itu ketika saya masih samanera. Nara sumber I SN (46)
Ya memang harus begitu. Nara sumber I SN (58)
Saya harus meluangkan waktu untuk belajar biasanya saya mengurangi waktu istirahat saya digunakan untuk belajar Nara sumber I SN (64-64)
Tidak pernah kalau sampai seperti itu. Nara sumber I SN (68)
Munculnya perasaan itu paling tidak kita tahu oh seperti ini yang dinamakan penderitaan atau duka. Nara sumber I SN (207-208)
Saya lakukan kadang berdoa samapai berjam-jam untuk menghilangkan perasaan itu. Nara sumber I SN (243-244)
Kadang-82 kadang SN berdoa sendiri pada malam hari hari selama berjam-jam namun tidak sampai terlalu lama.
Oh itu tidak pernah saya melihat seperti itu, kalau pada saat vasa semua bhikkhu yang ada disini melakukan vasa. Berdoa sendiri dia lumayan sering kadang juga malam tetapi tidak sampai terlalu lama.
Teman dekat nara sumber I SN (107-111)
g. Proyeksi
SN menilai bahwa semua manusia memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual. SN menyadari hasrat seksual tersebut terjadi secara alami yaitu keinginan untuk melakukan hubungan seksual dan mimpi basah yang dialaminya. Akan tetapi SN dapat membedakan intensitas hasrat seksualnya dengan hasrat seksual umat awam adalah berbeda, hasrat seksual SN selalu dikendalikan sehingga hasrat seksual tersebut jarang muncul sedangkan hasrat seksual umat awam pengendaliannya kurang sehingga hasrat seksual tersebut lebih sering muncul.
Ya. Kamu melakukannya? Nara sumber I SN (4)
Di dalam diri manusia di dalam diri saya yang namanya orang normal itu tentu ada perasaan untuk bisa mencintai lawan jenis itu tidak bisa dipungkiri setiap orang pasti akan mengalami. Nara sumber I SN (13-15)
Mereka semua memiliki keinginan tentang hasrat seksual hanya saja perbedaannya setiap orang memiliki intensitas yang berbeda ada yang setiap hari muncul keinginan untuk melakukan hubungan seksual ada yang hanya saat-saat tertentu saja. Nara sumber I SN (26-29)
Karena penilaian saya terhadap wanita itu yang berbeda dengan wanita lain mungkin dia memiliki keistimewaan tersendiri menurut saya, tetapi wanita kan juga menilai laki berbeda juga sama dengan laki-laki menilai wanita sehingga wanita juga tertarik bahkan ada wanita yang mau menyatakan cintanya kepada laki-laki yang dikaguminya.Nara sumber I SN
83
Saya beranggapan bahwa sebelum mencapai tingkat kesucian atau arahat atau terbebas dari kekotoran batin, mimpi basah itu setiap orang pasti mengalami. Nara sumber I SN (185-186)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN SN sering bercerita kepada teman seprofesinya tentang keinginannya untuk melakukan hubungan seksual atau permasalahan yang sedang dihadapinya. Setelah bercerita SN berbalik menananyakan kepada temannya apakah mereka juga merasakan hal yang sama. Namun SN juga menanyakan tentang sikap temannya ketika merasakan hal yang sama dengan SN.
Sebenarnya disini itu gantian ya, kalau kemari SN curhat dengan saya besok ada bhante atau samanera yang curhat dengan SN, ya kadang saya juga curhat atau bercerita kepada teman yang ada disini. Teman dekat nara sumber I SN (115-119)
Tidak sering hanya kadang-kadang saja dia bercerita tentang
masalah keluarganya masalah seksual juga. Teman dekat nara sumber I SN (131-133)
h. Tawanan altruistik
Usaha SN dalam mengalihkan atau melawan hasrat seksualnya dengan cara sering mengajak teman-teman seprofesinya untuk melakukan doa bersama, meditasi bersama dan melakukan sharing dengan teman-temannya ataupun melakukan curhat dengan bhikkhu yang lebih senior dengan tujuan untuk mendapatkan solusi yang paling tepat baginya.
Kami sering berkumpul dengan teman terus pergi bareng bersama teman-teman itu suatu hal yang bisa melupakan, hal untuk menghilangkan perasaan suka dengan lawan jenis. Nara sumber I SN (153-154)
84
sering melaksanakan meditasi bersama dan berdoa bersama. Nasa sumber I SN ( 257)
Kami membicarakan dengan calon bhikkhu dan para bhikkhu lainnya, disini juga ada acara curhat bersama untuk para samaneradan samaneri dengan tujuan agar kami dapat menemukan solusi untuk pemecahan masalah. Nara sumber I SN (232-234)
Saya sering bersama teman-teman mengadakan meditasi bersama, kebaktian bersama, berdoa bersama untuk mencegah perasaan itu datang kembali. Nara sumber I SN (241-242)
Hasil wawancara dengan teman dengan Nara sumber I SN Kadang-kadang SN mememinta pendapat atau solusi kepada temannya ketika SN sedang menghadapi banyak masalah. Kadang-kadang juga SN meminta bantuan kepada teman ketika SN tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendirian.
Ya kadang-kadang kami memang melakukannya jika ada yang mengajak, meditasi bersama yok. Ya kami meditasi bersama kalau berdoa bersama setiap hari ada tidak usah ada yang mengajak, curhat gitu kan masalah menjadi ringan tidak dihadapi sendirian. Teman dekat nara sumber I SN (135-140)
i. Pembentukan reaksi
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
85 pernikahan dan SN melakukan meditasi dengan tujuan untuk menolak hasrat seksualnya.
Saya tidak mau menatap wanita secara serius seperti itu lagi paling kalau melihat wanita hanya sekilas begitu saja agar tidak terjadi dan bernafsu atau untuk menghindari nafsu itu. Nara sumber I SN (192-194)
Berktifitas dari situlah perasaan itu tumbuh didalam diri sehingga itu bisa mengurangi pikiran-pikiran tentang hasrat seksual bisa berkurang.
Nara sumber I SN (228-229)
Saya melaksanakan meditasi dengan memperhatikan keluar masuknya nafas atau memperhatikan pernafasan kita. Nara sumber I SN (251-252)
Saya akan berangkat beribadah misalnya yang datang seorang wanita walaupun penting sepenting-pentingnya permasalahan itu saya tetap akan melaksanakan ibadah dulu dan saya akan menyuruhnya untuk menunggu sampai saya selesai melakukan ibadah, kalau tidak mau ya silahkan
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN SN tidak pernah berbicara panjang lebar dengan umat selain jika ada umat yang sedang konsultasi kepadanya. Ketika SN dimintai pendapat oleh temannya tentang pereraian dan poligami SN selalu tidak menyetujuinya. Dalam mekanisme ini SN selalu menolak semua yang berhubungan dengan keduniawian.
Pernah, kan dalam pembabaran dhama kami juga menyinggung masalah itu juga terutama pada masalah kenakalan remaja, mabuk-mabukan, perjudian dan para remaja yang belum waktunya pacaran tetapi sudah pada pacaran banyak sekali yang dibicarakan .kalau berbicara tentang itu hanya kalau ada yang konsultasi selain itu tidak ada Teman dekat nara sumber I SN (150-157)
86
hamil itu kan sangat memalukan. Teman dekat nara sumber I SN (159-164)
Ya saya tahu kalau dia karena pada waktu itu pernah umat buddha yang akan melakukan perceraian, tetapi tidak jadi cerai karena bimbingan SN, walau dia tidak begitu tegas atau karas tetapi setiap dia memberikan masukan itu nylekit gitu lho dalam banget maknanya akhirnya ya tidak jadi cerai. Teman dekat nara sumber I SN (159-164)
Sama dan bahkan lebih menyakitkan hati lagi. Teman dekat nara sumber I SN (159-164)
Sebenarnya SN biasa saja, dia pernah menolak konsultsi dengan wanita SMA yang hamil, tetapi kadang-kadang dia juga menolak adanya asrama untuk bhikkhuni, makanya sekarang dipisahkan asramanya kalau dulu jejer, tapi kalau sekarang asrama bhikkhuni di samping SMA itu.
Teman dekat nara sumber I SN (159-164)
j. Penghapusan
Hasil wwancara dengan nara sumber I SN
SN tidak menutupi kesalahannya atau tidak membuang rasa bersalahnya dengan memberikan hadiah sebagai tanda permintaan maafnya, namun jika SN bersalah akan segera dengan saya memberikan hadiah itu ditafsirkan ada maksud tertentu dibalik hadiah itu misalnya saya memberikan hadiah kepada A sebagai
permintaan maaf tetapi A menafsirkannya ”oh bhante sedang membangun vihara berarti saya harus memberikan bantuan kepada vihara itu” gitu. Nara sumber I SN (73-76)
87 Hasil wawancara dengan teman nara sumber I SN
Menurut teman, SN pernah meminta maaf kepada temannya. Namun ketika SN meminta maaf kepada temannya hanya sekedar minta maaf saja tanpa memberikan embel-embel ataupun hadiah sebagai tanda permintaan maafnya. Walaupun demikian SN tidak pernah menutup-nutupi kesalahannya ataupun perasaan tidak sukanya kepada teman-temannya.
Belum pernah. Teman dekat nara sumber I SN (191)
Oh tidak pernah, minta maaf dengan memberikan hadiah begitu tidak pernah. Karena disini tidak ada yang mampu memberikan materi tetapi memberikan dhama yang berarti begitu, memberikan dhama itupun kalau ada yang konsultasi atau memang sedang membabarkan dhama di Vihara, kalau tidak ya tidak. Teman dekat nara sumber I SN (194-201)
k. Introjeksi atau identifikasi
Hasil wawancara dengan nsra sumber I SN
SN meniru karakteristik atau gaya bhikkhu yang diidolakannya untuk melawan hasrat seksual yang sedang dirasakannya. Namun selain untuk melawan hasrat seksual juga untuk menghilangkan perasaan minder atau menambah rasa percaya dirinya dalam memberikan penjelasan tentang dhama yang diajarkannya. Selain meniru gaya dari bhikkhu yang diidolakannya SN juga meniru karakteristik orang tua SN untuk menjauhi dorongan seksualnya.
Pernah dan sampai sekarangpun saya masih menyukai gaya bhikkhu tersebut. Nara sumber I SN(34)
Ya, biasanya pada saat melakukan pembabaran dhama. Nara sumber I SN (36)
88
dhama kepada umat dan saya tugas saya kan juga sama dengan beliau tetapi saya masih terus belajar lebih banyak lagi. Nara sumber I SN (37-39)
Ya, saya meniru gaya ceramah bhikkhu yang saya idolakan, tetapi tanpa harus saya meniru karakteristik bhikkhu yang saya idolakan saya sudah menjalani hidup sama dengan bhikkhu yang saya idolakan. Nara sumber I SN (97-100)
Saya mencontoh orang tua saya, orang tua saya punya dua anak, saya dan adik sayaitu kelihatanya punya anak kok seperti ini ya kelihatannya tidak josss gitu,dan dalam benak saya terlintas seperti itu makanya saya kalu punya anak mungkin akan sangat merepotkan saya makanya perasaan kepengen punya anak juga jarang muncul di dalam pikiran sauya untuk meiliki seorang putra begitu. Nara sumber I SN (215-219)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Cara dan gaya SN dalam memberikan pembabaran dhama mirip dengan bhikkhu Utammo dari Amerika, yang sekarang tinggal di Malang. Hal itu terlihat dari gaya berjalan dan cara berbicaranya.
Ada gaya berjalannya itu kan mirip dengan bhikkhu Utammo. Teman dekat nara sumber I SN (206-207)
Tinggal di Malang dia bhikkhu asal Amerika tetapi sekarang menetap di Indonesia. Teman dekat nara sumber I SN (212-213)
l. Identifikasi dengan penyerang
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
SN tidak pernah berpura-pura menjadi seseorang wanita yang dikaguminya. Karena SN menganggap jika ia berpura-pura menjadi wanita yang dikaguminya sama saja membiarkan dirinya lemah dan mudah terhasut sehingga tidak mampu menahan hasrat seksualnya.
Tidak pernah. Nara sumber I SN (86)
89
Saya akan melakukan yang terbaik bagi saya yang nanti akan saya berikan kepada orang tua dan orang yang saya cintai. Nara sumber I SN (94-95)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Menurut teman, SN pernah menolak ketika ada seorang wanita yang ingin konsultasi dengannya meskipun saat itu SN sedang tidak ada kegiatan. Disamping itu SN juga tidak pernah berpura-pura baik dengan teman seprofesi yang tidak disukainya.
Sejauh ini saya sebagai teman yang paling sering diajak musyawarah dengan dia, dia itu orangnya terbuka jadi kalau tidak nyaman dia bilang sama saya kemudian setelah saya kasih saran dia langsung pergi kekamar dan menegurnya begitu. Teman dekat nara sumber I SN (217-222)
m. Regresi
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
Ketika SN merasa bosan dan suntuk SN sering menyediakan waktu luang untuk duduk-duduk santai seperti ketika masih remaja sampai rasa suntuk dan bosan tersebut hilang. SN melawan rasa tertarik dengan wanita dengan mengingat masa remajanya ketika ia disakiti oleh seorang wanita sehingga rasa tertarik SN terhadap wanita menjadi hilang.
Saya mengingat dulu pas belum menjadi bhikkhu waktu saya masih SMA ya dengan mengingat bahwa saya pernah disakiti begitu ya perasaan itu akan segera hilang. Nara sumber I SN (274-275)
90 Hasil wawancara dengan teman dekan nara sumber I SN Dalam mekanisme ini ketika sore hari SN sering terlihat duduk-duduk di taman depan SMA sambil membaca buku kalau tidak sambil merokok dan minum kopi. SN menggunakan waktu luangnya untuk memanjakan diri.
Sering saya juga sering tiap sore saya duduk-duduk disitu. Teman dekat nara sumber I SN (238-239)
Ya kadang sambil ngopi rokok baca-baca buku. Teman dekat nara sumber I SN (242-243)
n. Fiksasi
Hasil wawancara dengan nsra sumber I SN
Meskipun SN sudah merasa sangat nyaman dengan keadaannya saat ini. Tetapi SN juga sudah siap apabila keadaannya akan berubah dengan meningkatnya prestasi kebhikkhuannya ataupun kembali menjadi umat awam atau perumah tangga.
Ya saya akan menikah kalau memang saya sudah benar-benar tidak mampu menahan godaan itu. Nara sumber I SN (134-135)
Ya sangat senang sekali tho, tapi kan masih lama karena saya juga baru 10th menjadi bhikkhu. Nara sumber I SN (137)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN Dalam mekanisme ini SN tidak mau mengalami tekanan psikologis dengan menghadapi masalah-masalah keduniawian. Sehingga membuatnya takut untuk mengambil resiko.
Ya jelas senang, bahagia, bangga, apa lagi banyak kunjungan keluar negeri. Teman dekat nara sumber I SN (255-256)
91
o. Sublimasi
Hasil wawancara dengan nara sumber I SN
SN tidak pernah mengubah dorongan seksualnya kedalam bentuk yang lebih bisa diterima masyarakat misalnya kedalan sebuah karya seni karena SN kurang menyukai seni.
Tidak pernah. Nara sumber I SN (140)
Ya karena saya belum bisa membuatnya. Nara sumber I SN (142)
Bisa, bermain gitar saya bisa. Nara sumber I SN (145)
Tidak pernah. Nara sumber I SN (147)
Karena saya tidak terlalu suka seni, baik seni musik seni rupa, atau kesusastraan. Nara sumber I SN (149)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber I SN SN tidak pernah terlihat bermain musik gamelan, gitar, organ, dan piano yang ada di Vihara, meskipun SN dapat memainkan seluruh alat musik tersebut. SN mau memainkan alat musik tersebut ketika sedang ada upacara keagamaan saja.
Ada disini ada seni gamelan itu kerja sama dengan vihara di Singapura lho. Hanya saja bukan bhikkhu-bhikkhu yang mengikutinya tetapi anak-anak STIAB situ, kalau bhikkhu-bhikkhu rata-rata sudah tidak mengurusi masalah kesenian. Sangha itu yang mengurusinya. Teman dekat nara sumber I SN (276-282)
3. Pembahasan
Kemampuan pengendalian diri ditelusuri dari kemampuan-kemampuan nara sumber dalam menghadapi kehidupan sehari-hari sebagai seorang bhikku.
93 dimana meningkatnya tegangan alat-alat kelamin menimbulkan sensasi yang menyenangkan. Dengan demikian prinsip kenikmatan dan prinsip nirvana adalah kecenderungan-kecenderungan kehidupan mental yang berbeda dan terpisah, tetapi saling melengkapi.
Dalam menghadapi hasrat seksualnya SN tidak melupakan mantan kekasihnya meskipun hal tersebut dapat memicu terbangkitnya rasa ketertarikannya terhadap wanita dan akan menggoyahkan pendiriannya sebagai biarawan. Ketika bertemu dengan seorang wanita SN dapat mengenali bahwa wanita yang dilihatnya mirip dengan mantan pacarnya. Hal ini berlawanan dengan bentuk mekanisme pertahanan diri regresi yang dikemukakan Freud (dalam Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik, 2006) bila impus-impuls dari id begitu mengancam, maka kecemasan akan menjadi semakin hebat sampai kepada titik di mana ego tidak dapat lagi menahannya. Walaupun SN tidak melupakan mantan pacarnya namun ada proses melupakan mantan pacarnya yaitu dengan memperbanyak kegiatan. Dengan memperbanyak kegiatan maka akan semakin sedikit waktu yang terluang untuk mengingatkannya kembali kepada kenangan masalalu dengan mantan pacarnya.
94 namun SN tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap aturan kebhikkuan. Hal tersebut dapat mendorong semangatnya untuk tetap menjalani kehidupannya sebagai seorang bhikkhu. Hal ini sejalan dengan bentuk mekanisme pertahanan diri asketisisme yang dikemukakan Freud (dalam Personality Theoris, 2006) bahwa ketika merasa tersiksa oleh munculnya dorongan seksual mencoba melindungi diri dengan menolak, bukan hanya menolak dorongan seksual tetapi seluruh bentuk dorongan nafsu dengan menempuh gaya hidup ”asketik” (cara hidup pendeta) guna menolak apa yang dinikmati orang lain.
Menurut Freud (dalam Personality Theories, 2006) tidak ada contoh isolasi yang lebih baik selain seseorang yang ketika seluruh penonton di gedung bioskop tertawa karena filmnya lucu, tetapi dia malah diam dan merasa tidak diperhatikan. Hal ini sejalan dengan sikap SN yang selalu ramah terhadap masyarakat disekitarnya namun SN tetap menutup diri dari berbagai informasi yang dapat menimbulkan gairah seksual sehingga melemahkan pendiriannya untuk tetap menjadi seorang bhikkhu. Dengan melakukan berdoa dan menghitung tasbih sambil berjalan maka informasi mengenai keindahan keduniawian yang dilihatnya tidak terlalu diperhatikan atau dapat dihindari dengan mudah.
95 nafsu yang dirasakan maka dapat digantikan dengan orang lain atau benda lain yang dijadikan target simbolik. Namun hal ini berlawanan dengan sikap SN yang tidak pernah peduli dengan objek lain seperti hewan peliharaan dan sikapnya terhadap semua teman-temannya yang cenderung terbuka yaitu keika SN merasa tidak nyaman dengan seorang temannya maka SN dengan berterus terang akan bilang kepada orang yang bersangkutan.
SN sering memaksakan diri untuk berdoa dan melakukan meditasi untuk menghilangkan atau menghindari hasrat seksualnya. Menurut Freud (dalam Presonality Theories, 2006) melawan diri sendiri adalah bentuk mekanisme paling khusus, dimana seseorang menjadikan dirinya sebagai target pengganti. Biasanya diri sendiri dijadikan target pengganti untuk melampiaskan rasa benci, marah, keberingasan, ketimbang pelampiasan terhadap dorongan-dorongan positif. Namun hal ini sedikit berbeda dengan pendapat dan contoh yang dikemukakan oleh Freud dimana SN justru melakukan hal-hal yang lebih positif walaupun terkesan menghukum diri atau memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang lebih positif tanpa menyakiti diri sendiri.
96 mengakui apa yang dia rasakan, namun malah tanpa pertimbangan dia mencemburui suaminya begitu saja. Dalam bentuk mekanisme pertahanan diri proyeksi, ada sedikit perbedaan yaitu SN menganggap semua manusia memiliki keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Akan tetapi SN juga menyadari bahwa intensitas keinginan untuk melakukan hubungan seksual antara bhikkhu dan umat biasa berbeda karena para biarawan cenderung mengendalikan diri daripada menuruti keinginannya. SN dapat mengetahui bahwa teman-temannya juga merasakan keinginan untuk melakukan hubungan seksual karena SN sering berbagi cerita dan pengalaman dengan teman-temannya. Namun SN menyadari bahwa intensitas hasrat seksual yang dimiliki oleh umat biasa dan biarawan berbeda.
97 untuk menghadapi munculnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual yang tidak boleh dilakukan. Kalau orang biasa membutuhkan gairah seksual untuk memuaskan pasangan agar hubungan suami istri lebih harmonis tetapi biarawan mengindari hasrat seksual untuk memenuhi kebutuhan spiritualitasnya.
Bentuk mekanisme pertahanan diri pembentukan reaksi adalah mengubah dorongan yang dapat diterima menjadi tidak dapat diterima atau sebaliknya. Seperti yang dilakukan oleh SN dalam menghadapi stimulus-stimulus seksual atau informasi seputar hubungan seksual. Disamping menentang berbagai pendapat yang menganggap bahwa hubungan seksual adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh manusia, SN juga menghindari kontak fisik dengan wanita, dan tidak melihat wanita secara jeli karena akan menimbulkan perasaan tertarik terhadap wanita yang dilihatnya dan jika rasa ketertaikannya tersebut dibiarkan maka akan menggoyahkan pendiriaannnya dalam menjalani kehidupan sebagai seorang biarawan.
98 menebus/membayar kesalahannya dengan sikap baiknya yang telh menyadari kesalahannya dan meminta maaf walaupun tidak disertai pemberian hadiah sehingga ia merasa bahwa kesalahan yang dilakukannya sudah tidak ada lagi atau terhapuskan oleh perbuatan baik yang telah dilakukannya. SN menghapuskan perasaan yang tidak mengenakkan di dalam hatinya dengan meminta maaf tanpa memberikan hadiah kepada orang yang bersangkutan.
Pada saat memberikan pembinaan agama SN seing menirukan gaya dari salah satu bhikkhu yang diidolakannya dengan tujuan agar penjelasan atau ceramah yang diberikan mudah dimengerti dan dipahami oleh umat. Disamping itu SN juga mencontoh cara berfikir orang tuannya ketika SN merasa tergoda untuk kembali menjadi umat biasa. Dengan demikian rasa ketertarikannya untuk kembali menjadi umat biasa akan hilang. Hal ini sejalan dengan bentu mekanisme pertahanan diri introjeksi yang dikemukakan oleh Freud (dalam Personality Theories, 2006) bahwa mekanisme ini bekerja dengan membawa kepribadian orang lain masuk ke dalam diri individu dengan begitu individu dapat menyelesaikan masalah perasaan yang mengganggu.
99 belakang dengan bentuk mekanisme pertahanan diri identifikasi dengan penyerang yang dikemukakan oleh Freud (dalam Personality Theories, 2006) ini adalah bentuk introyeksi yang terfokus pada pengadopsian, bukan dari segi positif, tetapi dari segi negatif.sebagai contoh seorang anak kecil memelihara kucing kesayangan berusaha meniru suara kucing itu dan mengibas-ibaskan kepalanya agar kucing tadi tidak melompat ke sudut gelap dari rumah dan mau memakan makanannya. Jadi dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk melawan atau menghindari rasa ketertarikannya terhadap wanita SN tidak mau berpura-pura atau meniru gaya dari wanita yang membuatnya tertarik karena SN tidak mau membiarkan dirinya menjadi lemah dan mudah terpengaruh ketika ia menirukan gaya/karakteristik wanita yang harus dihindarinya.
100 masih remaja pada saat mengalami tekanan psikologis yang mana ia mengalami disakiti oleh seorang wanita yang dicintainya. Oleh karena itu ia tidak ingin mengulang peristiwa yang sama sehingga ia cenderung menghindari rasa ketertarikannya kepada wanita.
Pertumbuhan psikis berjalan secara berkesinambungan melalui berbagai tahap perkembangan. Akan tetapi, proses pertumbuhan tidak terjadi tanpa saat-saat yang menimbulkan stres dan kecemasan. Kalau harapan untuk mengambil langkah berikutnya menimbulkan banyak kecemasan, maka ego akan mengambil strategi untuk tetap tinggal pada tahapan sekarang yang secara psikologis lebih menyenangkan. Inilah yang disebut bentuk mekanisme pertahanan diri fiksasi. Hal ini hampir mirip dengan yang dilakukan SN meskipun SN merasa nyaman dengan keadaannya sekarang ini namun SN juga tidak khawatir atau tidak takut untuk melangkah ke tahapan selanjutnya baik karena naik peringkat kebhikkhuannya ataupun kembali lagi menjadi orang biasa dengan menjalani pernikahan atau hidup sebagai perumah tangga.
101 kedalam bentuk yang dapat diterima secara sosial. Misalnya orang yang selalu cemas di dunia yang meragukan ini mungkin akan menjadi seorang organisatoris, pengusaha, ilmuwan. Orang yang memiliki hasrat seksual yang tinggi akan menjadi seniman, fotografer atau novelis.
D.2 Nara Sumber Penellitian 2
1. Gambaran Umum Nara Sumber Penelitian 2
Identitas
Nama : Nando (ND)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Asrama Bhikkhu, Ampel Kota asal : Jepara
ND saat ini berusia 38 tahun. ND merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. ND memiliki dua adik perempuan yang keduanya sudah menikah. ND menjadi bhikkhu sejak ND berusia 22 tahun. ND menjadi samanera selama 5 tahun dan kemudian ditahbiskan menjadi bhikkhu samapai saat ini ND sudah mengabdikan hidupnya sebagai seorangbhikkhu selama 16 tahun.
ND sejak kecil tinggal bersama keluarganya di Jepara yang merupakan kota asalnya. Namun saat ini sudah 5 tahun ND tinggal di vihara di asrama bhikkhu di Ampel.
102 vihara-vihara yang merupakan bagian dari tugasnya menjadi seorang bhikkhu.
2. Analisis dan pengklasifikasian data berdasar aspek yang
digunakan dalam penelitian :
Setelah dilakukan pengkodean maka data diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk mekanisme pertahanan diri yang ditemukan oleh Freud, putrinya Anna Freud, dan murid-muridnya (Libido Kekuasaan Sigmund Freud: 2000) yaitu:
a. Penolakan
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
Usaha yang dilakukan unuk menghindari hasrat seksual yang dilakukan oleh ND yaitu sebelum hasrat seksual itu muncul ND sudah menghindari penyebab munculnya hasrat seksual tersebut dengan menghindari objek yang dianggapnya dapat membangkitkan gairah seksual. Sehingga hasrat seksual tersebut jarang sekali terlintas didalam benak ND.
Saya harus menghindari objek-objek yang membuat keinginan itu ada salah satunya dengan menjaga jarak sama keluarga, sama wanita itu yang harus saya jaga makanya keinginan itu sangat jarang sekali muncul dalam pikiran saya. Nara sumber II ND (208-211)
Ya kita harus menjauh dari objek ya, karena ketika objek ini kita dekati kita akan terangsang oleh karena itu jalan terbaik satu-satunya adalah menjauh dari objek habis itu kita lanjutkan dengan rajin latihan meditasi ketika sudah rajin meditasi ya itu sudah tidak bisa diomong lagi karena orang yang meditasinya bagus akan mencapai tingkatan-tngkatan tertentu dalam kebhikkhuan. Nara sumber II ND (249-253)
103
terganggu mungkin ketika godaan itu masih tinggi ya kita harus pergi memang kit harus ekstrim ya, nah di sini juga perlu digaris bawahi bahwa seorang bhikkhu tidak boleh ngomong dengan wanita lebih dari enam kata dhama misalnya Bhante sudah makan belum? Bhante udah kenyang belum? Habis itu tanya lagi Bhante sudah mandi belum? Pertanyaanya sudah lebih dan tidak karuan lagi dan ini harus dihindari oleh seorang bhikkhu dan dia harus pergi meninggalkan wanita itu kalau dia tetap ngobrol dengan wanita itu ya berarti dia mendekat dengan objek yang berarti dia membiarkan dirinya lemah pikirannya lemah dan membiarkan dirinya terhasut oleh nafsu. Nara sumber II ND (253-270)
Kalau wanita itu memberi sesuatu kalau kita ingin benar-benar fokus kita pakai kain silakan barang yang akan diberikan ditaruh di atas kain tujuannya supaya kita jangan sampai bersentuhan supaya kita jangan terlalu dekat karena kalau dekat nanti kita akan tertarik atau terpikat dengan wanita itu. Nara sumber II ND (273-276)
Jika saya sedang menghadiri acara kebaktian bersama entah di vihara mana jika saya melihat dan saya tertarik saya langsung berdoa dalam hati sambil memegang tasbih, itu seperti sudah reflek begitu. Nara sumber II ND (346-348)
Setiap pagi itu sudah kayak otomatis memang iya pagi-pagi dingin itu perasaan seperti itu ada ereksi pagi hari dan itu wajar terjadi tetapi saya sudah tidak merespon dengan pikiran yang aneh-aneh langsung doa pagi gitu. Nara sumber II ND (358-360)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND Menurut teman dekatnya, ND selalu membawa tasbih di tangannya dan sesekali butir tasbih terlihat seperti dihitung. Hal ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk menghindari objek-objek yang dapat membangkitkan gairah seksual. Di samping itu, SN juga tidak pernah absen dalam mengikuti kegiatan doa pagi yang diadakan setiap harinya.
Ya banyak biasanya juga ND melakukan meditasi, berdoa, ngobrol dengan teman, yang menjadi ciri khas ND itu dia tidak pernah lupa membawa tasbih dan berdoa sambil berjalan kelihatannya diam tetapi dalam hati membaca mantra itu tasbihnya kan berputar terus. Teman dekat nara sumber II ND (4-9)
104
b. Represi
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
Dalam menghindari rasa ketertarikannya dengan wanita ND tidak melupakan mantan kekasihnya namun dengan menyadari bahwa kehidupan yang dijalani sekarang sudah berbeda. ND menyadari bahwa kehidupan menjadi seorang bhikkhu sangat berbeda dengan kehidupan perumah tangga.
Masih, iya masih, kadang-kadang saya melihatnya. Nara sumber II ND (367)
Biasa saja, karena kehidupannya sudah berbeda dia sudah menjadi perumah tangga yang baik saya juga sudah menjadi bhikkhu. Nara sumber II ND (369-370)
Ya kadang ingat, pada saat melihat orangnya, pas kebaktian di vihara di desa mantan pacar atau pas kebaktian di vihara yang pernah saya kunjungi bersama mantan pacar saya kayak vihara ambarawa, vihara temanggung dan lain-lain.. Nara sumber II ND (373-375)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND Dalam mekanisme ini ND tidak melupakan mantan kekasihnya ataupun wanita yang dikaguminya. Menurut teman dekatnya, SN hampir selalu melihat mantan kekasihnya ketika kebaktian di Vihara.
Pernah, dia juga sering melihatnya ketika kebaktian ya maksudnya masih sering bertemu walaupun hanya melihat saja tidak ngobrol. Teman dekat nara sumber II ND (14-17)
c. Asketisisme atau menolak segala kebutuhan
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
105 seksualnya, dengan cara menaati semua peraturan kebhikkhuan dengan baik, sesuai dengan tekad awal untuk menjadi seorang bhikkhu.
Bhikkhu itu aturan-aturannya banyak, silanya banyak, moralnya juga penuh dan hidupnya dikendalikan oleh aturan atau disebut menjalani vinaya dan itu harus dijalankan. Nara sumber II ND (65-67)
Menghindarinya bagaimana menghindarinya berdoa ya langsung saja pakai jubah kemudian berdoa. Nara sumber II ND (363-364)
Sejak saya menjadi samanera saya sudah bertekad untuk menjadi bhikkhu dan mulai saat itu kehidupan saya berubah dan benar-benar menjalani kehidupan sebagai seorang bhikkhu. Nara sumber II ND (426-428)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND Dalam mekanisme pertahanan ini ND termasuk sebagai bhikkhu yang baik walaupun ND tidak vegetarian namun ND tidak pernah mendapatkan teguran ataupun hukuman selama menjadi bhikkhu.
Belum pernah, meski dia tidak vegetarian tetapi dia juga tidak makan daging ikan atau sejenisnya. Teman dekat nara sumber II ND (20-22)
d. Isolasi
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
Dalam usahanya menghindari dorongan untuk melakukan hubungn seksual, ND tidak menjauhkan diri dari lingkungan sosial tetapi ND menjauhkan diri dari segala bentuk informasi yang dapat membangkitkan keinginan untuk melakukan hubungan seksual.
106
Menjauh dari objek ini bukan berarti kita tinggal di hutan lalu objek itu tidak muncul. Nara sumber II ND (255-256)
Tidak pernah seperti itu walaupun saya berjalan sambil membaca doa dalam hati tetapi kan mata saya masih tetap melihat jalan. Nara sumber II (431-432)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND Dalam mekanisme ini ND selalu terlihat membawa tasbih ditanggannya. Butiran tasbih selalu berputar seperti dihitung ketika ND sedang berjalan ataupun sedang duduk depan umat saat kebaktian.
Ya sering hampir setiap sore juga tidak pergi keluar kota, entah sedang didepan umat atau duduk santai disini dia selalu tetap membawa tasbihnya sambil berdoa. Teman dekat nara sumber II ND (25-27)
e. Penggantian/pemindahan
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
Dalam menghindari hasrat seksualnya, ND lebih cenderung untuk menyibukkan diri dengan beragam kegiatan. Namun ketika ND merasa tertarik dengan seorang wanita yang dilakukan ND adalah menghindari semua wanita karena setiap wanita mempunyai daya tarik yang berbeda-beda. Tetapi berbeda jika ND merasa jengkel dengan seseorang maka ia akan langsung menegur orang yang bersangkutan saja dan tidak ada orang lain yang menjadi pelampiasan kemarahannya.
107
Bukan hanya dengan bhikkhuni dia menjaga hasrat itu keluar. Nara sumber II ND (231-232)
Kalau sebel, tidak hanya dengan wanita tetapi dengan laki-laki saya juga bisa jengkel, tetapi apa yang tidak saya suka dari perbuatannya saya akan langsung tegur dan bilang saya bilang saya tidak suka jika kamu berbuat seperti itu misalnya kalau tertawa terlalu keras, atau meludah sembarang tempat itu hal yang tidak saya suka. Nara sumber II ND (350-354)
Sebenarnya antara suka dan tidak suka ya, kalau suka tentunya saya memelihara tetapi kalau dibilang tidak suka saya itu senang melihat orang yang memelihara hewan begitu. Nara sumber II ND (391-392)
Kalau saya pergi siapa yang akan mengurusnya, apakah tidak menambah beban karena disamping saya repot mengurusnya juga kapan saya bisa mengurusnya gitu, ya mungkin kalau saya sudah tidak banyak tugas atau nanti kalau sudah tua sudah tidak pergi kemana-mana mungkin bisa saya memelihara hewan. Nara sumber II ND (394-397)
Tidak, kan tadi saya sudah bilang jika saya merasa tidak jengkel dengan seseorang saya akan menegurnya. Nara sumber II ND (400-401)
Iya hanya kepada seorang saja. Nara sumber II ND (404)
Iya, itu memang semua wanita saya hindari karena ada orang yang menarik karena wajahnya, bodynya ada juga orang yang tidak cantik bodynya tidak menarik tetapi karena tuturkata yang sopan karena sikapnya yang lembut. Nara sumber II ND (407-409)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND ND tidak pernah melampiaskan rasa marah, benci dan rasa jengkelnya kepada orang lain atau hewan peliharaan, karena ND tidak suka dengan binatang peliharaan. Namun ND menghilangkan perasaan tersebut dengan mengikuti kegiatan di Vihara dan membaca buku.
ND tidak begitu suka dengan hewan, pas dulu disini pelihara anjing saya belum pernah melihat ND memberikan makan kepada anjing yang dipelihara disini. Malahan dia senang baca-baca buku di perpus dekat pagoda itu aktif juga dalam mengisi kegiatan vihara. Teman dekat nara
108
f. Melawan diri sendiri
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
Ketika di dalam pikirannya berkecamuk hasrat untuk melakukan hubungan seksual, ND memaksakan diri untuk melakukan meditasi dan berdoa selama berjam-jam dengan tujuan supaya hasrat seksualnya hilang dan dapat menghindari pikiran-pikiran atau bayangan yang dapat membangkitkan keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Meskipun demikian ketika ND merasa bersalah ND akan langsung minta maaf tanpa harus menyalahkan diri dan menyakiti diri sendiri.
Ketika masih samanera itukan masih belum banyak kegiatan jadi masih banyak waktu luang dan pikiran jadi tidak fokus dan saya sering berdoa sendirian agar tetap fokus menjadi bhikkhu. Nara sumber II ND (461-464)
Pernah saya melakukan kesalahan dan saya belajar agar tidak terulang lagi. Nara sumber II ND (468)
Setelah melakukan kesalahan segera minta maaf dan mengurangi waktu istirahat saya untuk belajar. Nara sumber II ND (470-471)
Tidak terlalu hanya kalau kesalahan kadang terjadi, namun sudah tidak seperti dulu. Nara sumber II ND (474)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND Menurut teman dekatnya, ND sering bercerita kadang-kadang ND memaksakan diri untuk berdoa untuk menghilangkan rasa tertariknya terhadap wanita. Disamping berdoa ND juga sering melakukan meditasi selama berjam-jam
109
g. Proyeksi
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
ND menggunakan cara sendiri untuk menghindari hasrat seksualnya karena ND menyadari bahwa setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk menghindari hasrat seksualnya. ND juga menyadari bahwa sebenarnya wanita tidak menggoda ND tetapi sebenarnya ND sendirilah yang tertarik dengan wanita yang dilihatnya.
Belum tentu seorang bhikkhu yang sudah menjadi bhikkhu keinginan nafsunya itu padam itu belum tentu dan tentunya apa yang saya katakan ini tidak mewakili bhikkhu-bhikkhu lainnya. Nara sumber II ND (217-219)
Saya percaya tetapi mereka juga memiliki cara sendiri-sendiri untuk menghindari nafsu mereka. Nara sumber II ND (452-453)
Sebenarnya saya yang tertarik kepada mereka dan belum tentu mereka tertarik terhadap saya. Nara sumber II ND (455-456)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber ND ND sering meminta pendapat teman setelah ND menceritakan segala permasalahan yang sedang dihadapinya. Sehingga ND dapat mengetahui tentang apa yang dirasakan oleh teman-temannya dan cara mereka dalam menghadapi semua masalah.
Pernah agak sering juga kog. Biasanya dia minta saya cerita tentang pengalaman saya dan cara penyelesaiannya terus dia berikan komentar.
Teman dekat nara sumber II ND (42-46)
h. Tawanan altruistik
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
110 kesulitan dalam menghindari hasrat seksual dan semua permasalahan yang sedang dihadapi, ia tidak segan untuk meminta bantuan teman seprofesi atau kepada teman yang lebih senior untuk meminta solusi dalam menyelesaikan permasalahannya. Dengan didasari rasa pengabdiannya kepada umat ND menjadi lebih bersemangat dan menjadi lebih kuat dalam menghindari segala bentuk dorongan seksual dan segala permasalahan yang dihadapinya.
Saya tetap menebar cinta kepada umat tetapi bukan saya harus mendapatkan cinta dari dia tetapi cinta yang tulus seperti seorang ibu mencintai putra tunggalnya. Nara sumber II ND (23-25)
Ya kita harus mencari kesibukan lain misal dengan mengobrol dengan orang lain, kita tidak fokus lagi kepada pemandangan itu atau agar kita dapat mengalihkan perhatian kita bikin kegiatan lain agar kita lupa dengan itu, itu cara yang kedua. Nara sumber II ND (103-105)
Kangen dengan keluarga ya pernah tapi begini ya memang karena saya sendiri masih punya orang tua jadi kangen sama keluarga itu wajar tetapi yang penting bagaimana agar rasa kangen dengan keluarga ini tidak membunuh semangat kita dalam melaksanakan latihan itu saja yang namanya seorang anak mengangeni orang tuanya adalah wajar bahkan dikatakan bahwa salah satu bakti kepada orang tuanya adalah dengan selalu mengunjungi orang tuanya selalu andap asor selalu menghormati jadi itu sangat wajar sekali itu suatu yang manusiawi yang penting itu saja yang penting rasa kangen ini tidak membunuh semangat kita dalam latihan itu saja. Nara sumber II ND (129-135)
Sebenarnya tujuan menjadi seorang bhikkhu itu menghindar jauh dari problem, tujuan seorang bhikkhu itu untuk melatih dirinya sendiri baru setelah berhasil baru melatih orang lain tetapi karena kita tinggal di Indonesia ya kita mau tidak mau kita tetap harus melatih orang lain ya inilah kadang yang membuat problem atau masalah karena kita harus menjadi panutan karena kita harus melatih orang lain karena kita harus membimbing dan semua umat buddha itu memang selalu meminta bantuan nasehat. Nara sumber II ND (147-152)
Kalau curhat sama guru ya kalau mungkin guru kurang bisa memberikan masukan bagi kita, kurang bisa memberikan penyelesaian bagi kita, kita biasanya mencari bhikkhu yang lebih senior jadi ketempat bhikkhu yang terlatih inilah kami curhat. Nara sumber II ND (157-160)
111
akan meminta solusi, tetapi ketika ke vihara ada kegiatan misalkan saya diundang ceramah maka saya akan lebih masuk kevihara. Nara sumber II ND (186-189)
Tidak jika kita benar-benar merasa kualahan ya kita minta bantuan para bhikkhu yang lain untuk membantu kita begitu. Nara sumber II ND (245-246)
Saya akan lebih bahagia apabila saya dapat melayani semua orang kalau dulu kita melayani umat kita merasa menderita tetapi sekarang justru dengan melayani umat kita merasa nyaman. Nara sumber II ND (300-301)
Awalnya memang harus ada yang membimbing jadi kita meditasi bersama itu sering dengan saya merasakan banyak manfaatnya hingga akhirnya dorongan nafsu itu bisa berkurang dan dari situ saya belum puas dan saya memutuskan untuk belajar di Thailand dan saya di Thailand sampai 2 tahun lebih itu khusus untuk memperdalam meditasi supaya saya benar-benar bisa menghilangkan dorongan nafsu itu. Nara sumber II (332-337)
Setiap ada masalah saya selalu meluangkan waktu untuk datang kepada senior saya untuk meminta solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu. Nara sumber II (435-436)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND Dalam mekanisme ini, ND sering membantu umat dalam menyelesaikan masalah pribadinya. ND merupakan bhikkhu yang sering mengikuti kegiatan bersama umat walaupun hanya kerja bakti membersihkan jalan dan got setiap hari minggu. ND juga sering mengunjungi bhikkhu yang lebih senior untuk meminta pendapatnya guna mengembangkan Vihara.
112
i.Pembentukan reaksi
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
ND menghilangkan dorongan seksual dengan cara melakukan tindakan sesuai dengan keputusan yang telah diambil dan menolak semua informasi yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan menolak hubungan seksual serta menentang adanya semua perilaku seks diluar nikah.
Saya dulu pernah pacaran sebelum menjadi bhikkhu, cuma setelah saya tertarik untuk hidup menjadi bhikkhu maka saya harus berhenti mencintai gadis itu. Nara sumber II ND (16-17)
Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi bhikkhu berarti dia harus berani mengambil keputusan jadi ketika dulu belum menjadi bhikkhu ia memiliki pacar maka ia harus berani memutuskan pacarnya.
Nara sumber II ND (19-21)
Kalau kita melakukan hal itu merupakan pelanggaran bahwa seorang perumah tangga yang melakukan hubungan seks di luar nikah atau status masih pacaran itu sangat dilarang. Nara sumber II Nd (27-29)
Perceraian itu perbuatan halal yang dibenci tuhan, jadi menurut saya perceraian itu bukan suatu penyelesaian masalah yang benar karena kalau perceraian ini kita jadikan hal yang biasa saja nanti kita akan menjadi orang yang tidak bertanggung jawab, sedangkan orang yang ingin menikah itu hendaknya dipikirkan terlebih dahulu supaya jangan sampai terjadi perceraian, karena perceraian ini tidak hanya melihat antara suami dan istri tetapi dari keluarga, anak dan mereka itulah yang harus kita pikirkan baik-baik karena mereka belum tentu yang menyebabkan perceraian itu terjadi. Nara sumber II ND (39-45)
Kalau saya kurang setuju dan ini juga dikatakan perbuatan yang halal tetapi dibenci tuhan. Nara sumber II ND (38)
Poligami itu hanya akan menambah nafsu, hanya akan menambah ketamakan dan ketika itu dipupuk terus hidup kita tentunya tidak akan bahagia. Nara sumber II ND (54-55)
Jika seorang bhikkhu menjalani latihan meditasi dan berdoa secara serius mimpi basah ini akan hilang dan dia akan terhindar dari sensasi-sensasi tentang rasa itu. Nara sumer II ND (62-63)
Biasanya kami sebelum tidur kami meditasi dulu ya jadi setengah jam sebelum tidur itu kita meditasi dulu dengan begitu yang namanya lamunan-lamunan khayalan-khayalan itu akan tidak ada. Nara sumber II ND (132-125)
113
itu juga akan naik ini harus dari hal yang kecil ini memang harus benar-benar kita singkirkan. Nara sumber II ND (286-288)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND ND cenderung menolak berbagai informasi yang dapat membangkitkan hasrat seksual dengan menolak beberapa pendapat yang berhubungan dengan seksualitas dan penyimapangan seksualitas dan seks bebas.
Owh kalau masalah itu dia selalu tidak setuju apa lagi kalau sampai hamil diluar nikah wah jangan deh bisa dimaki-maki. Teman dekat nara sumber II ND (57-59)
j.Penghapusan
Hasil wawancara dengan nara sumber II ND
ND tidak pernah memberikan hadiah sebagai permintaan maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Namun demikian ND tetap berbakti kepada orang tuanya dengan selalu memberikan kedamaian ajaran dhama yang diperolehnya.
Tidak ada yang saya berikan selain dhama, ucapan selamat, dan doa itupun pada saat kebaktian bersama kalau minta maaf ya hanya sekedar minta maaf dan sedikit doa untuk akhir kata saja. Nara sumber II ND (437-440)
Saya hanya bisa memberikan kedamaian batin kepada orang tua saya dengan memberikan dhama, doa dan berbagai macam nasehat dalam menjalankan ibadah agama buddha. Nara sumber II ND (443-444)
Hasil wawancara dengan teman dekat nara sumber II ND ND tidak pernah memberikan hadiah kepada seseorang sebagai tanda permintaan maaf atau untuk menebus semua kesalahan yang telah dilakukannya.