• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data kuantitatif dianalisis dengan uji statistik. Pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social

Science (SPSS) for windows versi 16.0 dan juga dilakukan secara manual

dengan menggunakan Microsoft-Excel 2007. Sedangkan data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kecenderungan-kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Hasil pengolahan data penelitian selengkapnya terdapat pada Lampiran C.

Data kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah terdiri atas nilai pretest, posttest, dan N-gain. Analisis data tersebut dilakukan dengan uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung skor mentah pretest dan posttest menjadi nilai berdasarkan rumus menurut Arikunto (2003: 234).

Nilai =

x 100

2. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Menghitung skor Gain yang dinormalisasi berdasarkan rumus menurut Hakel (1998, dalam Meltzer, 2002)

43

Peny Husna Handayani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N-Gain =

Kriteria peningkatan Gain yang dinormalisasi menurut Hakel (1998, dalam Meltzer, 2002), sebagai berikut:

G < 0,3 : Peningkatan rendah 0,3 ≤ G ≤ 0,7 : Peningkatan sedang G > 0,7 : Peningkatan tinggi

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui data pretest dan posttest dari masing-masing kelas perlakuan, yaitu kelas X-7 dan X-8, berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Uji ini merupakan uji prasyarat untuk menentukan uji statistik yang

akan digunakan, antara statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 pada taraf kepercayaan 95% atau α (0,05). Hipotesis yang dikemukakan yaitu:

H0 : data dalam sampel berdistribusi normal H1 : data dalam sampel tidak berdistribusi normal

Jika nilai signifikansi lebih besar dari α (0,05), maka H0 diterima, artinya bahwa data dalam sampel yang digunakan berdistribusi normal dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara parametrik. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya bahwa data dalam sampel yang digunakan tidak berdisktribusi normal dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara non parametrik (Trihendradi, 2009:114,170; Singgih, 2005: 35-36).

44

Peny Husna Handayani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian homogenitas varians antara kedua kelas sampel dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Levene’s test for equality of

variance yang terdapat pada SPSS 16.0 dengan taraf kepercayaan 95% atau α (0,05). Uji ini merupakan uji prasyarat untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan, antara statistik parametrik atau non parametrik. Hipotesis yang dikemukakan yaitu:

Ho = data memiliki varian yang sama H1 = data memiliki varian yang tidak sama

Jika nilai signifikansi lebih besar (>) dari α (0,05), maka H0 diterima, artinya bahwa kedua kelompok yang digunakan memiliki varian yang sama dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara parametrik. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil (<) dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya bahwa kedua kelompok yang digunakan tidak memiliki varian yang sama dan selanjutnya dapat dilakukan uji statistik secara non parametrik (Trihendradi, 2009:114).

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui signifikansi peningkatan kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah pembelajaran praktikum invertebrata berbasis virtual pada masing-masing kelas sampel, dan juga untuk mengetahui signifikansi perbedaan kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah siswa pada kedua kelas sampel.

Jika data berdistribusi normal, maka paired sample t-test menjadi uji hipotesis secara parametrik yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi peningkatan dan kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah pembelajaran praktikum invertebrata

45

Peny Husna Handayani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbasis virtual pada masing-masing kelas sampel, yaitu kelas X-7 dan X-8. Namun, jika data tidak berdistribusi normal, maka uji Wilcoxon menjadi uji hipotesis secara non parametrik yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi peningkatan dan kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah pembelajaran pada masing-masing kelas sampel. Pengujian ini dilakukan berdasarkan hipotesis berikut:

H0 : tidak terdapat peningkatan nilai yang signifikan setelah pembelajaran

H1 : terdapat peningkatan nilai yang signifikan antara setelah pembelajaran

(Trihendradi, 2009: 118)

Jika nilai signifikansi lebih besar (>) dari α (0,05), maka H0 diterima, artinya tidak ada peningkatan nilai yang signifikan setelah pembelajaran. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil (<) dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya ada peningkatan nilai yang signifikan setelah pembelajaran (Trihendradi, 2009:115).

Perbedaan kemampuan berpikir kritis, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah siswa pada kedua kelas sampel akan dianalisis dengan menggunakan

independent sampel t-test, jika data pretest dan posttest kedua kelas sampel

tersebut berdistribusi normal dan homogen Sebaliknya, jika data ada yang tidak normal atau tidak homogen, maka analisisnya akan dilakukan dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Pengujian ini dilakukan berdasarkan hipotesis berikut:

H0 : tidak ada perbedaan nilai yang signifikan pada kedua kelas sampel H1 : ada perbedaan nilai yang signifikan pada kedua kelas sampel (Trihendradi, 2009: 115)

Jika nilai signifikansi lebih besar (>) dari α (0,05), maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan nilai pada kedua kelas sampel. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil (<) dari α (0,05), maka H0 ditolak, artinya ada

46

Peny Husna Handayani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan nilai pada kedua kelas sampel (Trihendradi, 2009:115). Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan apakah pembelajaran berbasis praktikum virtual pada materi invertebrata memberikan pengaruh yang sama atau tidak pada kedua kelas sampel.

6. Uji Korelasi dan Regresi

Pengujian ini merupakan pendalaman untuk memprediksi ada tidaknya hubungan antara kemampuan berpikir kritis (X1) dan sikap ilmiah (X2) terhadap penguasaan konsep siswa (Y1). Uji korelasi akan mencari besarnya hubungan dan arah hubungan. Besar kecilnya hubungan dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut koefisien korelasi (r) yang nilainya berkisar dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah perubahan yang sama. Jika satu variabel naik, maka variabel yang lain akan naik. Demikian pula sebaliknya. Uji ini dilakukan secara langsung menggunakan program

SPSS. Menurut Trihendradi (2009: 197), besarnya nilai korelasi (r)

dikategorikan sebagai berikut:

0,7 – 1,00 (positif atau negatif) : derajat hubungan yang tinggi 0,4 – 0,6 (positif atau negatif) : derajat hubungan yang substansial 0,2 – 0,3 (positif atau negatif) : derajat hubungan yang rendah < 0,2 (positif atau negatif) : hubungan dapat diabaikan

Jika uji korelasi mempelajari apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih, maka uji regresi memprediksi seberapa jauh pengaruh tersebut (Santoso, 2005: 71). Jika terdapat hubungan yang signifikan, uji regresi akan membuat sebuah model regresi dalam bentuk suatu persamaan linear (Y = a + bX1 + bX2) untuk memprediksi besar variabel dependent dengan menggunakan data variabel independent yang sudah diketahui besarnya (Trihendradi, 2009:208 dan Santoso, 2005: 81).

47

Peny Husna Handayani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data tanggapan angket yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan cara analisis kuantitatif, yaitu dengan menggunakan rumus persentase respon Sudjana (2002: 50):

% Respon jumlah siswa yang menjawab “ya/tdk” pada setiap item x 100% jumlah total siswa

Hasil persentase perhitungan kuantitatif ini ditafsirkan dengan menggunakan pendapat Purwanto (1994: 103) pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Kategorisasi Hasil Presentase Menurut Purwanto

Persentase Kategorisasi <= 54% Kurang sekali 55%-59% Kurang 60% - 75% Cukup 76%-85% Baik 86% - 100% Sangat Baik =

48

Peny Husna Handayani, 2013

Pembelajaran Berbasis Praktikum Virtual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X Pada Materi Invertebrata

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumen terkait