• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Analisis Pengukuran Timbulan dan Komposisi Sampah Pengukuran timbulan dan komposisi sampah dilakukan selama 8 hari yaitu

METODOLOGI PENELITIAN

5.1 Hasil dan Analisis Pengukuran Timbulan dan Komposisi Sampah Pengukuran timbulan dan komposisi sampah dilakukan selama 8 hari yaitu

pada tanggal 24 sampai 31 Januari 2012 di Unit pengolahan Sampah Bojong Pondok Terong. Pengukuran dilakukan pagi hari pukul 06.00-10.30 WIB.

5.1.1 Volume Timbulan Sampah

Pengukuran besarnya timbulan sampah dilakukan menggunakan metode load-count analysis. Metode ini dilakukan dengan mencatat jumlah gerobak sampah yang masuk ke UPS serta menghitung kapasitas angkut setiap gerobak. Selanjutnya data tersebut diakumulasikan sehingga diperoleh volume timbulan sampah setiap harinya. Hasil pengukuran volume timbulan sampah selama 8 hari dapat dilihat pada Lampiran 1, dan volume timbulan sampah rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Volume Timbulan Sampah UPS Bojong Pondok Terong, 2012 Pengukuran ke- Hari Volume Sampah (m3/hari)

1 Selasa 5,682 2 Rabu 6,609 3 Kamis 5,682 4 Jumat 6,121 5 Sabtu 6,516 6 Senin 12,125 7 Selasa 5,535 8 Rabu 6,779 Rata-rata 6,881

Sumber: Hasil Penelitian, 2012

Hasil pengukuran menunjukkan besarnya volume timbulan rata-rata UPS sebesar 6,881 m3/hari. Timbulan maksimum terjadi pada hari Senin, yaitu sebesar 12,124 m3 dikarenakan timbulan sampah yang masuk ke UPS adalah timbulan sampah selama 2 hari, yaitu Minggu dan Senin. Hal ini terjadi dikarenakan UPS tidak beroperasi pada hari Minggu.

49

5.1.2 Berat Jenis Sampah

Contoh sampah diambil ke dalam kotak sampling berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm sebanyak 4 kali. Kotak sampling dihentakkan 3 kali dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm, lalu dijatuhkan ke tanah untuk mendapatkan berat jenis yang standar. Kemudian, kotak sampling yang telah berisi contoh sampah tersebut ditimbang untuk didapatkan beratnya. Berat jenis sampah didapatkan dari pembagian berat contoh sampah (kg) dengan volume kotak atau wadah yang digunakan dalam pengukuran (0,5 m3).

Data berat jenis sampah ini akan digunakan untuk mengetahui besarnya timbulan sampah dalam satuan berat. Hasil pengukuran berat jenis sampah selama 8 hari dapat dilihat pada Lampiran 2, dan berat jenis sampah rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Berat Jenis Sampah UPS Bojong Pondok Terong Pengukuran

ke- Hari

Berat Contoh Sampah (kg/hari)

Berat Jenis Sampah (kg/m3) 1 Selasa 95,4 190,8 2 Rabu 97,6 195,2 3 Kamis 97,2 194,4 4 Jumat 98,3 196,6 5 Sabtu 112,2 224,4 6 Senin 95,4 190,8 7 Selasa 91,2 182,4 8 Rabu 96,3 192,6 Rata-rata 195,9

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai berat jenis timbulan sampah rata-rata adalah 195,9 kg/m3.

5.1.3 Berat Timbulan Sampah

Berat timbulan sampah didapatkan dari perkalian volume timbulan sampah yang masuk ke UPS (m3) dengan berat jenis sampah (kg/m3). Hasil pengolahan data berat timbulan sampah selama 8 hari dapat dilihat pada Lampiran 3, dan berat timbulan sampah rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut:

50

Tabel 5.3 Berat Timbulan Sampah UPS Bojong Pondok Terong, 2012 Pengukuran ke- Hari Berat Sampah (kg/hari)

1 Selasa 1.084,197 2 Rabu 1.290,077 3 Kamis 1.104,654 4 Jumat 1.203,413 5 Sabtu 1.462,190 6 Senin 2.313,378 7 Selasa 1.009,538 8 Rabu 1.305,698 Rata-rata 1.346,643

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai berat timbulan sampah rata-rata adalah 1.346,643 kg/hari, sedangkan berat timbulan sampah maksimum terjadi pada hari Senin yaitu sebesar 2.313,378 kg.

5.1.4 Komposisi Sampah

Pengukuran komposisi sampah dilakukan menggunakan metode berat sesuai dengan SNI 19-3964-1994, Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan serta ASTM D5231-92 Standard Test Method for Determination of the Composition of Unprocessed Municipal Solid Waste. Berat contoh sampah yang diambil adalah 91 – 136 kg.

Contoh sampah diambil secara acak dengan metode quartery. Seluruh sampel diambil dari gerobak sampah, selanjutnya digabungkan menjadi satu. Sampah yang telah digabung tersebut dibagi menjadi 4 bagian. Satu bagian sampah diambil dan dijadikan contoh. Contoh sampah tersebut dimasukkan ke dalam kotak berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm sebanyak 4 kali, agar berat contoh sampah yang diambil berkisar sebanyak 91-136 kg. Kemudian contoh sampah dipilah berdasarkan jenis komponen sampah. Kemudian masing-masing komponen ditimbang untuk mengetahui beratnya. Hasil pengukuran komposisi sampah selama 8 hari dapat dilihat pada Lampiran 4, dan komposisi contoh sampah rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut:

51

Tabel 5.4 Komposisi Contoh Sampah UPS Bojong Pondok Terong, 2012

Komponen Sampah Berat

Rata-Rata (gr)

Plastik

Botol plastik 86,25

Gelas plastik 157,5

Emberan (Botol/gelas minuman jenis plastik

berwarna maupun putih polos) 22,5

Emberan (Botol shampo, sabun mandi, kosmetik) 18,75

Plastik

Emberan (Ember plastik bekas dan plastik bekas

peralatan rumah tangga) 343,8

Emberan (Semua tutup botol plastik) 8,75

Plastik putih kresek 3.545

Plastik kresek warna 5.075

Plastik tebal 12,5 Plastik kaca 0 Logam Besi 147,8 Alumunium 5 Kuningan 0 Tembaga 0

Kaca Botol kaca 8,75

Kaca/beling 653,8 Kertas Duplex 2293 Kardus 88,75 Kertas putih 431,3 Kertas koran 1753 Elektronika Komponen 17,5 CD 3,75 Kristal 8,75 Karet 113,8 Kaleng 217,5 Styrofoam 26,25

Pembalut dan popok bayi sekali pakai 8.988

Sachet makanan 5.188

Kain 2.714

Organik 64.106

Total Contoh Sampah 96.033

Gambar 5.1 Diagram Komposisi Sampah

Gambar 5.1 diatas memperlihatkan komposisi Pondok Terong. Berdasarkan gambar tersebut, t memiliki persentase terbesar, yaitu mencapai 66,8% jenis sampah yang paling dominan, hal ini wajar merupakan perumahan

makanan dan sampah taman

dominan, yaitu sebesar 9,7%. Hal ini terhadap makanan yang berkemasan ataupun banyak sehingga membutuhkan kemasan Pembalut dan popok bayi

yang tidak jauh berbeda dengan sampah plastik, yaitu sebesar 9,3%. sachet makanan yang merupakan residu

sebesar 5,4%. Kemudian sampah kertas masing-masing 4,7%, 2,8% dan 0,7% kedalam 7 jenis tersebut,

persentase sampah lainnya adalah sebesar 0,6

9.7 % 9.3% 5.4% 4.7% 2.8% 0.7%

Gambar 5.1 Diagram Komposisi Sampah UPS Bojong Pondok Terong Sumber: Hasil Pengolahan, 2012

diatas memperlihatkan komposisi sampah di UPS Bojong Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa sampah

terbesar, yaitu mencapai 66,8%. Sampah organik

jenis sampah yang paling dominan, hal ini wajar karena daerah layanan UPS perumahan yang banyak menghasilkan sampah organik berupa sisa makanan dan sampah taman. Adapun sampah plastik menjadi sampah kedua yang

yaitu sebesar 9,7%. Hal ini dipengaruhi oleh konsumsi

terhadap makanan yang berkemasan ataupun pembelian makanan-minuman yang ngga membutuhkan kemasan tambahan seperti kantong plastik. popok bayi sekali pakai yang merupakan residu memiliki presentase yang tidak jauh berbeda dengan sampah plastik, yaitu sebesar 9,3%.

makanan yang merupakan residu juga berada di urutan berikutnya Kemudian sampah kertas, kain dan kaca memiliki presentase 4,7%, 2,8% dan 0,7%. Adapun jenis sampah yang tidak termasuk jenis tersebut, dikategorikan sebagai sampah lainnya.

sampah lainnya adalah sebesar 0,6%.

66,8% 2.8%

0.7% 0.6% Organik

Plastik

Pembalut & Popok Bayi Sekali Pakai Sachet Makanan Kertas Kain Kaca Sampah Lainnya 52

UPS Bojong Pondok Terong

sampah di UPS Bojong erlihat bahwa sampah organik Sampah organik menjadi daerah layanan UPS sampah organik berupa sisa menjadi sampah kedua yang dipengaruhi oleh konsumsi penduduk minuman yang tambahan seperti kantong plastik. memiliki presentase yang tidak jauh berbeda dengan sampah plastik, yaitu sebesar 9,3%. Sampah berada di urutan berikutnya yaitu memiliki presentase ah yang tidak termasuk dikategorikan sebagai sampah lainnya. Besarnya

Dokumen terkait