• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO. 38 TAHUN 1999 DAN

C. Analisis Penulis

Pada pasal 6 ayat (2) Undang­ undang No. 38 Tahun 1999 Tentang pengelolaan zakat dijelaskan bahwa pembentukan badan amil zakat di tingkat Kecamatan dibentuk oleh camat atas usul Kantor Urusan Agama (KUA). Jadi untuk implementasi undang­undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat di KUA Kecamatan Limo ada yang sudah sesuai yaitu peran KUA hanya mengusulkan kepada camat dalam pembentukan badan amil zakat tingkat kecamatan, dan ada juga yang kurang sesuai yaitu dalam undang­ undang tersebut tidak mencantumkan bahwa KUA memiliki peran sebagai pengawas tapi narasumber menjelaskan bahwa KUA juga sebagai pengawas.

Untuk implementasi undang­undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di KUA Kecamatan Limo ada yang sudah sesuai dengan undang­undang dan ada juga yang belum sesuai, untuk yang sudah sesuai yaitu kewenangan KUA yang sebelumnya dihapuskan, yaitu bukan lagi megusulkan kepada camat untuk pembentukan badan amil zakat tingkat kecamatan tetapi sudah berubah menjadi UPZ (unit pengumpul zakat). Sedangkan untuk yang tidak sesuai dengan undang­undang adalah kewenangan UPZ itu sendiri. di dalam Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 pasal 1 ayat (9) dijelaskan bahwasanya unit pengumpul zakat yang disingkat UPZ adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat, jadi tugasnya hanya mengumpulkan zakat saja, tapi pada kenyataannya sesuai dengan penjelasan para narasumber ternyata mereka

tidak hanya mengumpulkan zakat saja, tetapi juga menyalurkan zakat dan mengelola zakat. Selain itu kekurangan yang dimiliki oleh KUA Kecamatan Limo adalah tidak mempunyai laporan data tentang zakat yang seharusnya dibuat untuk dilaporkan kepada pihak kota. Jadi secara administrasi KUA Kecamatan Limo masih sangat kurang.

72

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan skripsi penulis yang berjudul Implementasi Undang­Undang No. 38 Tahun 1999 dan Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Di KUA Kecamatan Limo Kota Depok, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Jadi kewenangan KUA menurut undang­ undang No. 38 Tahun 1999 Tentang pengelolaan zakat dijelaskan pada pasal 6 ayat (2) yaitu pembentukan badan amil zakat di tingkat Kecamatan dibentuk oleh camat atas usul Kantor Urusan Agama (KUA), jadi KUA hanya memiliki kewenangan mengusulkan kepada camat untuk membentuk badan amil zakat (BAZ), hanya sekedar itu saja. Sedangkan menurut Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat kewenangan KUA yang ada pada Undang­Undang sebelumnya dihapuskan, tetapi KUA bisa menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang dibentuk oleh BAZNAS kabupaten/kota sesuai yang dijelaskan dalam pasal 16 Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 yang berbunyi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota

dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat lainnya. 2. Praktek pengelolaan zakat di KUA Kecamatan Limo Kota Depok

menurut undang­ undang No. 38 Tahun 1999 Tentang pengelolaan zakat dijelaskan oleh narasumber bahwasanya KUA hanya memiliki kewenangan mengusulkan kepada camat untuk membentuk badan amil zakat tingkat kecamatan, dan secara otomatis siapapun yang jadi Kepala KUA akan menadi sekertaris umum dalam badan amil zakat tingkat Kecamatan, Mengenai pelaporannya itupun dilaporkan kepada badan amil zakat tingkat kota. Sedangkan menurut Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat kewenangan KUA sudah di hapuskan, dan berubah menjadi unit pengumpul zakat (UPZ), unit pengumpul zakat itu sendiri hanya memiliki kewenangan mengumpulkan saja bukan menyalurkan, tetapi pada kenyataannya tidak demikian, mereka justru menyalurkan juga, jadi sudah tidak sesuai dengan kewenangannya.

3. Kewenangan KUA Kecamata Limo menurut undang­undang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat sudah sesuai dengan undang­ undang tersebut, yaitu hanya mengusulkan. Sedangkan menurut undang­ undang No. 23 Tahun 2011 sudah sesuai yaitu sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tetapi kewenangannya belum sesuai, karena UPZ hanya

berwenang mengumpulkan saja bukan menyalurkan. Tapi kenyataannya mereka juga menyalurkan.

B. Saran-saran

Adapun bagian akhir dari skripsi ini, penulis memberikan saran­saran yang ditujukan kepada pihak­pihak yang terkait adalah sebagai berikut :

1. Kepada Pemerintah, khususnya BAZNAS untuk lebih tegas lagi dalam melaksanakan tugasnya sebagai badan yang bertugas mengelola zakat, baik pengumpulan, pendistribusian, pendayagunaan, maupun pertanggungjawaban pelaksanaan. Harus mengawasi pelaporan juga. Karna pada kenyataannya masih ada KUA yang tidak memiliki catatan laporan pengelolaan zakat, salah satunya KUA Kecamatan Limo.

2. Kepada KUA, supaya lebih bertanggung jawab sesuai dengan kewenangannya, tidak menyalahi aturan, supaya pelaksanaan pengelolaan zakat di Indonesia bisa terlaksana dengan baik, selain itu juga lebih bertanggungjawab terhadap laporan­laporan yang harus dibuat.

3. Kepada masyarakat, supaya lebih sadar lagi akan kewajiban membayar zakat, tidak hanya zakat fitrah tetapi juga zakat harta (zakat mal).

75

Al­Bukhârî, Muhammad bin Ismâ‟îl, Şahîh al-Bukhârî. Riyâ Maktabah al­Rusyd, 2006.

Alhafidz, Ahsin W , Kamus Fiqh. Jakarta: Amzah, 2013.

Ali, Nuruddin Mhd. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta: Rajawali Pers, 2006.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah Thaharah Shalat Zakat Puasa dan Haji. Jakarta: Amzah, 2013.

Bariadi, Lili dan Muhammad Zen, dkk, Zakat dan Wirausaha. Jakarta: Centre For Entrepreneurship Development, 2005.

Bariyah, Oneng Nurul, Total Quality Managemen Zakat. Jakarta: Wahana Kardofa, 2012.

Depag RI, Pedoman Zakat, 2002.

Djuanda, Gustiana, dkk, Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 2006.

Hafidhuddin, Didin. Zakat Infak & Sedekah. Jakarta: Baznas, 2005.

__________, Zakat Dalam Perekonomian Modern, mengutip dari Majma Lughah al­„Arabiyyah. Jakarta: Gema Insani, 2002.

Hamidy, Mu‟ammal dan Imron AM, dkk, Terjemah Nailul Authar. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Husnan, Ahmad.Zakat Menurut Sunnah dan Zakat Model Baru. Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1996.

Inayah, Gazi, Teori Komprehensip Tentang Zakat dan Pajak. Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2003.

Juwaini, Ahmad, catatan kritis Undang- undang pengelolaan zakat. Jakarta: Info zakat, 2012.

Kamal, Abu Malik, Ensiklopedi Fiqih Wanita. Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2007. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Mufraini, Arifin, AkutansidanManajemen Zakat. Jakarta: Kencana, 2006.

Muslim, Imâm Abî Husain bin Hajjâj, Şahîh Muslim. Riyâ Maktabah al­Rusyd, 1991.

Qardhawi, Yusuf, Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan.

Jakarta: Zikrul Media Intelektual, 2005.

__________, Hukum Zakat, Terj. Salaman Harun, dkk. akarta; Litera Antarnusa dan Mizan, 1986.

__________, Al- ‘ibadah Fi al-Islam. Mesir, Muassasah al­Risalah, 1979.

Qadir, Abdurrachman, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah, mengutip dari al- Zakah wa Tathbigatuha al- Mu’ashirah Daral- Wathan. Jakarta: Srigunting, 2001. Ritonga, Rahman dan Zainuddin, Fiqh Ibadah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002. Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, Terj. Khairul Amru Harahap dan masrukhin. Jakarta;

Cakrawala Publishing, 2011.

__________, Panduan Zakat Menurut Al- Qur’an dan As- Sunnah, Terj. Beni Sarbeni. Bogor; Pustaka Ibnu Katsir, 2005.

Sari, Elsi Kartika.Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf.Jakarta: CikalSakti : 2007. Sudewo, Eri, Manajemen Zakat. Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2004.

Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas. Malang: UIN malang Pers, 2007.

Sulaimân, Abu Daud bin Ats‟asy, Sunan Abî Daud. Riyâ Maktabah al­Ma‟ârif, 2002.

Tulus. Pedoman Zakat. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006.

Tim Penyusun, Undang- Undang R.I Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan & Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Citra Umbara, 2012.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Tim Penyusun, Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar Baru – Van Hoeve. Wahid, Hidayat Nur, Zakat & Peran Negara. Jakarta: Forum Zakat, 2006.

Wawancara Langsung dengan Bapak H. Asnawi, S.Ag Kepala KUA Kecamatan Limo Kota Depok

Wawancara Langsung dengan Bapak Saiful Millah, S.Ag, Penghulu KUA Kecamatan Limo Kota Depok

Wiwoho, dkk. Zakat dan Pajak. Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1991.

Zuhayli, Wahbah, Al-Fiqh al-Islam waAdillatuh. Beirut: Dar al­Fikri, 1987.

Zurinal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah. Jakarta: Lembaga Peneltian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.

www.academia.edu/9624600/manajemen_lembaga_zakat_di_indonesia

Aliboron, “ Pengelolaan Zakat Di Indonesia Persepektif Peran Negara”. Artikel

Dokumen terkait