• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENAGA KERJA WANITA DAN UPAYA PENDIDIKAN ANAKNYA

C. Analisis Penulis

Penulis melakukan wawancara serta penelitian secara mendalam kepada para TKW yang sedang berada di penampungan TKW bakhtir Ihkwan. Dari amatan penulis, terdapat 85 TKW yang berada di Bakhtir Ihkwan, penulis melakukan pengambilan data tepatnya 20 orang TKW yang berada di Bakhtir Ihkwan, pengambilan 20 orang TKW ini di dasari dari 25% responden di tempat penampungan TKW yang berada di bakhtir ihkwan, Condet. Mereka semua dalam memberikan keterangan serta pernyataan kepada peneliti pada

32

Ibu Yoyoh Rukayah sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, 22 September 2015.

33

dasarnya sama yaitu mengenai hak dan kewajibannya sebagai seorang isteri dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak, berikutnya penulis jelaskan lebih lanjut.

Menyoroti mengenai hak dan kewajiban seorang istri tak lepas dari pemahaman mereka mengenai pernikahan. Pernikahan dalam pengertian mereka adalah suatu perbuatan yang dapat memiliki suami dan selanjutnya memiliki anak, pandangan mereka yang sederhana terhadap pernikahan disebabkan oleh minimnya pendidikkan yang ia lakukan. Hak adalah sesuatu yang harusnya didapatkan oleh seorang istri.Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan.Pada dasarnya dari hasil penelitian yang penulis lakukan mendapatkan kesimpulan bahwa hak dan kewajiban isteri dalam rumah tangga dikalangan TKW berbeda dengan mayoritas hak dan kewajiban istri dikalangan pada masyarakat umumnya.Salah satu contoh adalah hak mereka mendapatkan nafkah dari seorang suami justru tidak terpenuhi karena pada dasarnya merekalah yang memenuhi nafkah untuk keluarganya termasuk untuk suaminya.Namun dengan peran ganda yang dimainkan oleh seorang istri dalam rumah tangganya tidak membuta rumah tangga mereka hancur. Hal ini disebabkan oleh keridhoan sang istri untuk melakukan hal tersebut, disisi lain faktor ekonomi menjadi faktor perceraian yang cukup besar angkanya dalam penyebab perceraian khusunya diperkotaan, hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat di daerah atau dipedesaan yang dapat hidup dengan rukun antara suami dan istri padahal ekonomi mereka dibawah angka kemiskinan.

63 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan analisi penulis terhadap hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam undang-undang No.1 Tahun 1974, Pada undang-undang No.1 Tahun 1974 Pasal 30, bahwa suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar susunan masyarakat. Kemudian dalam Pasal 31 dijelaskan bahwa hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan berumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum, suami adalah Kepala Keluarga dan isteri ibu rumah tangga. Selanjutnya pada Pasal 32 dijelaskan. suami-isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap. Rumah tempat kediaman yang dimaksudkan dalam ayat (1) pasal ini ditentukan oleh suami-isteri bersama.Dalam Pasal 33 dipaparkan, suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir dan bathin yang satu kepada yang lain.Begitupula dalam Pasal 34 dijelaskan, suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya, Isteri wajib mengatur urusan rumah- tangga sebaik-baiknya. Jika suami atau isteri melalaikan kewajiban masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan.

2. Profesi sebagai TKW banyak disandang oleh perempuan di Lembaga Bakhtir ihkwan kecamatan Condet Jakarta Timur, hal ini didorong oleh faktor ekonomi masyarakat yang sangat lemah. Profesi sebagai TKW tidak memungkinkan bagi perempuan di Lembaga Bakhtir Ihkwan untuk bertemu dengan keluarganya, karena profesi ini mengakibatkan terpisahnya jarak, waktu dan tempat tinggal dengan anak dan suami walaupun sifatnya hanya sementara. Dalam pandangan hukum Islam profesi sebagai TKW merupakan sebuah pekerjaan yang diperbolehkan. Kebetulan ini ada beberapa ketentuan yang mengaturnya yaitu pertama, apabila ada jaminan keamanan dari Negara bagi diri TKW. Hal ini untuk mengantisipasikan jika seorang perempuan bekerja tanpa ditemani mahrom.Kedua, dengan mempertimbangkan manfaat dan madlaratnya ketika perempuan memilih profesi sebagai TKW. Berdasarkan hal tersebut maka profesi sebagai tkw bagi perempuan (istri) di Bakhtir Ihkwan Kecamatan Condet diperbolehkan dengan hendak izin dari suami masing- masing.Sebagian besar dari mereka untuk mentasyarufkan gaji hasil kerjanya melalui suami dan orang tua yang diberi kepercayaan penuh untuk mengatur segala kebutuhan ekonomi keluarga yang ditinggalkannya. Tasyaruf gaji istri sebagai tkw di luar negeri pada Bakhtir Ihkwan Kecamatan Condet digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, membiayai pendidikan anak dan memenuhi tempat tinggal bagi keluarganya. Pilihan jalan keluar untuk merubah nasib menjadi tkw para istri yang berada di Bakhtir Ihkwan Kecamatan Condet tidak semua

mencapai tujuan yang diimpikan. Hal ini dapat dilihat dari akibat yang muncul setelah istri menekuni profesi sebagai tkw. Persoalan itu muncul karena kesalahan mengenai cara mentasyarufkan gaji dari hasil kerjanya. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga melalui suami atau orang tua, yang dipercaya memiliki dampak tersendiri. Bahkan sampai mengurangi hingga merusak keharmonisan rumah tangga.

3. Pada saat TKW bekerja di luar negeri, kebanyakan anak-anaknya di rawat dan dititip oleh orang tua dan suami yang ditinggal. Berbagai cara yang dilakukan para TKW untuk mengetahui bagaimana perkembangan anaknya selama ditinggal. Ada sebagian TKW dengan caranya menghubungi perkembangan anaknya kepada suami atau orang tuanya, dan adapula yang menghubungi langsung kepada pihak sekolah guna mengetahui perkembangan anak nya di sekolah.

B. Saran-saran

1. Pemerintah sebagai penyelenggara pengamanan dari perlindungan sosial merupakan kewajiban Negara melalui system politik dan hukumnya, maka dari itu jaminan untuk memberikan keamanan dan perlindungan bagi warganya baik laki-laki maupun perempuan harus benar- benar di tegakkan. Hal ini menghindari berbagai kemungkinan yang akan terjadi bagi warganya yang menjadi TKW, karena sampai saat ini tidaklah sedikit yang menjadi korban keegoisan majikan ketika bekerja di Negara lain. 2. Kepada suami yang ditinggal istri menjadi TKW, sebaiknya memahami

tidak sanggup member nafkah bagi keluarga sementara istri bekerja menjadi TKW sudah menjadi kenyataan yang harus diterima jika untuk sementara waktu pekerjaan dalam rumah tangga menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan khususnya merawat dan mendidik anak. Karena anak merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga oleh kedua orang tuanya. Maka dari itu jika istri tidak berada dirumah karena menjadi TKW di luar negeri tidak menjadi sebuah kesalahan jika suami memberikan pengawasan kepada anak-anaknya.

67

Abdurrahman. Himpunan Peraturan Perundang- Undangan Tentang Perkawinan. Akademika Pressindo, 1986.

Al Qardhawi, Yusuf. Panduan Fiqih Perempuan. Yogyakarta: Salma Pustaka, 2004.

Albar, Muhammad.Wanita Karir dalam Timbangan Islam.Jakarta: Daar Al- Muslim

Al-bark, Hayya Binti Mubarok.Ensiklopedi Wanita Muslimah.Jakarta: Darul Falah, 2008.

Athibi, Ukasyah. Wanita Mengapa Merosot Akhlaknya. Jakarta: Gema Insani, 1998.

Bakry, Sidi Nazar.Kunci Keutuhan Rumah Tangga.Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Basrowi & Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta : Rineka Cipta, 2008.

Departemen Agama RI.Wanita Karier dalam Timbangan Islam.Jakarta: Dirjen Bimas dan Haji, 2000.

Departemen Agama.Al-Qur‟an dan Tafsirnya,1990.

Fakih, Mansour. Anakisis Gendre & Transformasi social. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005.

Firdaweri.Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1989.

Ghazaly, Abdul Rahman.Fikih Munakahat.Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2003.

Husni, Lalu. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia.Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada, 2010.

Indra, Hasbi.Potret Wanita Sholehah.Jakarta: Penamadani, 2004.

Indriayu, Mintasih.Ekonomi Untuk Sma/ Ma.Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009 Jumantoro, Totok & Samsul Munir Ali.Kamus Ushul Fikih. Jakarta: Sinar Grafika

Offset. 2009.

Junaedi, Dedi.Bimbingan Perkawinan.Jakarta : Akademika Pressindo, 2010. Kamal, Abdul Malik bin As-Sayyid Salim.Terjemah Fiqh Sunnah.Jakarta :

Pustaka Azzam, 2007.

Karim, Amru Abdul.Wanita dalam Fiqih Al-Qardhawi.Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009.

Khamenei.Risalah Hak Asasi Manusia.Jakarta: Al-Huda, 2004.

Kharlie, Ahmad Tholabie & Asep Syarifuddin Hidayat.Hukum Keluarga di Dunia Islam Kontemporer.Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Kisyik, Abdul Hamid. Bimbingan Islam untuk Mencapai Keluarga sakinah.Bandung :Al- Bayan, 1995.

Mas‟udi, Masdar Farid. Islam dan Hak-hak Reproduksi Perempuan. Bandung: Mizan, 2000.

Rahman Asjumi A.Qaidah- qaidah Fiqih (Qawaidul Fiqhiyah). Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

Sabiq Sayyid.Fiqqih Sunnah Jilid VII, Terjemah Fiqqih Sunnah.Bandung: PT. Al-

Ma‟arif, 2003.

Sandjaja &Heriyanto Albertus.Panduan Penelitian.Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011.

Sholeh, AsroruNi‟am, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Jakarta: eLSAS, 2008.

Suhandjati, Sri Sukri.Pemahaman Islam dan Tantangan Keadilan Gender.Yogyakarta: Gama media, 2002.

Susilastuti.Feminisasi Pasar Tenaga Kerja.Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada, 2012.

Syarifuddin, Amir.Hukum Perkawinan Islam di Indonesia.Jakarta: Kencana, 2011.

Tholib, Muhammad, Ketentuan Nafkah Istri dan Anak

Tihami dan Sahrani, Sohari. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Waluyo, Bambang.Penelitian Hukum dalam Praktek.Jakarta: Sinar Grafika, 2008. Yanggo, Huzaimah Tahido,Fikih Perempuan Kontemporer.Bandung: Ghalia

Indonesia, 2010.

Yusuf, Ali As-Subkhi.Fiqh Keluarga: Pedoman Berkeluarga Dalam Islam. Jakarta: Amzah, 2010 cet.1

Zainuddin,Djedjen&Supartra Mundzier.Pendidikan Agama Islam Fikih.Semarang : Karya Toha Putra, 2008.

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Yoyoh Rokayah

Asal : Cianjur Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja diluar negeri sebagai TKW?

Apakah ibu telah memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri dari anak-anak dan suami ibu sendiri?

Pekerjaan apa yang dimiliki oleh suami ibu?

Bagaimana cara mendidik anak ketika di tinggal bekerja selama menjadi TKW? Factor apa yang menjadikan isteri bekerja di luar negeri sebagai TKW?

Kondisi keluarga pada saat bekerja di luar negeri sebagai TKW sampai saat ini? Bagaimana cara mengirim hasil gaji kepada keluarga ?

Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk apa?

Apa harapan ibu dari bakhtir ihkwan itu sendiri terhadap penyaluran hak dan kewajiban ibu selama ibu bekerja di luar negri?

Jawaban dari ibu Yoyoh Rokayah:

Perkawinan merupakan pernikahan yang dilakukan oleh dua orang antara perempuan dan laki-laki dan dihadiri oleh penghulu. Tujuan perkawinan agar memiliki keluarga yang bahagia. Ketika bekerja di luar negeri pemenuhan hak dan kewajiban suami isteri dilakukan secara baik. Sebagai seorang isteri yang bekerja diluar negeri saya merasa telah memenuhi kewajiban saya sebagai seorang isteri untuk membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah. Pekerjaan suami saya adalah sebagai serabutan. Mendidik anak ketika saya berada di luar negeri dengan cara saya titipkan kepada neneknya dan suami saya sendiri. Factor yang mempengaruhi isteri menjadi TKW adalah kurangnya penghasilan suami. Kondisi keluarga baik ketika saya di luar negeri

saya. Saya mengirim uang hasil kerja saya kepada jasa pengirim uang dari tempat saya bekerja. Hasil gaji yang di dapat untuk memenuhi biaya hidup suami dan anak serta untuk di tabung. Semoga Bakhtir ihkwan semakin baik dan semakin membantu kami sama seperti saat ini.

Reponden

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Siti Mulkiah

Asal : Cianjur Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja diluar negeri sebagai TKW?

Apakah ibu telah memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri dari anak-anak dan suami ibu sendiri?

Pekerjaan apa yang dimiliki oleh suami ibu?

Bagaimana cara mendidik anak ketika di tinggal bekerja selama menjadi TKW? Factor apa yang menjadikan isteri bekerja di luar negeri sebagai TKW?

Kondisi keluarga pada saat bekerja di luar negeri sebagai TKW sampai saat ini? Bagaimana cara mengirim hasil gaji kepada keluarga ?

Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk apa?

Apa harapan ibu dari bakhtir ihkwan itu sendiri terhadap penyaluran hak dan kewajiban ibu selama ibu bekerja di luar negri?

Jawaban dari ibu Siti Mulkiah:

Arti dari perkawinan itu adalah pernikahan, mengenai tujuan perkawinan adalah mempunyai rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warrahmah. Pemenuhan hak dan kewajiban saya sebagai ibu menurut diri saya sendiri belum terpenuhi, tetapi hasil kerja sama dengan ayah anak-anak tersebut sangat baik. Cara mendidik anak saya, orang tua saya yang mengurusnya, saya hanya bekerja diluar negri dan mengirim uang untuk mereka yang saya tinggalkan. Factor yang saya jadikan untuk saya sebagai tkw ini ya untuk anak, suami dan orang tua saya, walaupun anak saya sudah bekerja, karena orang tua dari anak tidak mau membebani anaknya sendiri. Kondisi ketika saya bekerja selama

Hasil dari gaji saya dikirim melalui ke anggota keluarga saya langsung dan melalui Western Union. Penghasilan saya untuk memberikan makan untuk anak, sumai dan biaya sekolah dan biaya lain-lainya dan untuk membantu kedua orang tau ssaya. Harapan saya yaitu untuk membangun rumah sendiri mudah-mudahan tercapai impian saya.

Responden

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Rumdanah

Asal : Serang Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja diluar negeri sebagai TKW?

Apakah ibu telah memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri dari anak-anak dan suami ibu sendiri?

Pekerjaan apa yang dimiliki oleh suami ibu?

Bagaimana cara mendidik anak ketika di tinggal bekerja selama menjadi TKW? Factor apa yang menjadikan isteri bekerja di luar negeri sebagai TKW?

Kondisi keluarga pada saat bekerja di luar negeri sebagai TKW sampai saat ini? Bagaimana cara mengirim hasil gaji kepada keluarga ?

Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk apa?

Apa harapan ibu dari bakhtir ihkwan itu sendiri terhadap penyaluran hak dan kewajiban ibu selama ibu bekerja di luar negri?

Jawaban dari ibu Rumdanah:

Perkawinan adalah berlangsungnya pernikahan yang bertujuan memiliki suami, anak dan membina keluarga. Pemenuhan hak dan kewajiban sebagai isteri dapat dilakukan dengan cara keluarga berjalan dengan baik serta memiliki tanggung jawab masing-masingnya. Sebagai seorang isteri saya berusaha memenuhi kewajiban dengan baik, saya bekerja guna membantu suami agar keluarga lebih baik dari sebelumnya. Suami saya bekerja sebagai petani. selama berada di luar negeri cara mendidik anak saya lakukan dengan menitipnya ke adik dan kakak saya. Isteri yang menjadi TKW ke luar negeri disebabkan karena kurang terpenuhinya kebutuhan untuk anggota keluarga. Kondisi keluarga baik-baik saja, karena kita masih tetap dapat berkomunikasi antar

Hasil gaji saya gunakan seluruhnya untuk kepentingan keluarga dirumah dan membantu sodara-sodara. Semoga bakhtir ihkwan semakin jaya ke depannya.

Responden

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Sukranah

Asal : Serang Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja diluar negeri sebagai TKW?

Apakah ibu telah memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri dari anak-anak dan suami ibu sendiri?

Pekerjaan apa yang dimiliki oleh suami ibu?

Bagaimana cara mendidik anak ketika di tinggal bekerja selama menjadi TKW? Factor apa yang menjadikan isteri bekerja di luar negeri sebagai TKW?

Kondisi keluarga pada saat bekerja di luar negeri sebagai TKW sampai saat ini? Bagaimana cara mengirim hasil gaji kepada keluarga ?

Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk apa?

Apa harapan ibu dari bakhtir ihkwan itu sendiri terhadap penyaluran hak dan kewajiban ibu selama ibu bekerja di luar negri?

Jawaban dari Sukranah:

Perkawinan adalah kegiatan ijab qabul di depan penghulu. Tujuan perkawinan adalah dapat membina keluarga hingga menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah. Pemenuhan hak sudah sebagaimana mestinya saya sebagai seorang isteri dan kewajiban sebagai seorang isteri adalah membantu keluarga memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sebagai seorang isteri saya berusaha untuk memenuhi hak dan kewajiban sebagai seorang isteri. Pekerjaan suami saya adalah sebagai buruh serabutan. Anak didik dengan cara dititipkan kepada suami dan keluarga lainnya serta menitipkan ke sekolahnya. Factor yang mempengaruhi saya menjadi TKW adalah karena ingin membeli rumah agar hidup lebih nyaman. Kondisi keluarga baik-baik saja karena kita tetap

gunakan untuk di tabung guna membeli rumah. Saya berharap Bakhtir Ikhwan menjadi jasa penyalur Tenaga Kerja Wanita terbaik.

Responden

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Hartini

Asal : Lebak Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja diluar negeri sebagai TKW?

Apakah ibu telah memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri dari anak-anak dan suami ibu sendiri?

Pekerjaan apa yang dimiliki oleh suami ibu?

Bagaimana cara mendidik anak ketika di tinggal bekerja selama menjadi TKW? Factor apa yang menjadikan isteri bekerja di luar negeri sebagai TKW?

Kondisi keluarga pada saat bekerja di luar negeri sebagai TKW sampai saat ini? Bagaimana cara mengirim hasil gaji kepada keluarga ?

Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk apa?

Apa harapan ibu dari bakhtir ihkwan itu sendiri terhadap penyaluran hak dan kewajiban ibu selama ibu bekerja di luar negri?

Jawaban dari ibu Hartini:

Perkawinan adalah ikatan suci antara suami isteri. Tujuan menikah agar punya anak dan membina keluarga menjadi keluarga yang baik. Hak dan kewajiban suami isteri berjalan dengan baik selama suami atau isteri bekerjasama dalam keluarga. Sebagai ibu saya berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga, saya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Pekerjaan yang dimiliki oleh suami saya adalah sebagai petani. cara mendidik anak adalah dengan cara mengarahkannya ke masa depan yang lebih baik, sekolah dan rajin mengaji. Kondisi keluarga baik-baik saja dan dapat dipantau dari luar negeri melalui skype di HP. Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk biaya hidup serta biaya pendidikkan anak-anak. Harapan saya terhadap bakhtir ihkwan

jasa-jasa penyedia TKW lainnya.

Responden

Hartini

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Saenah

Asal : Lebak Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja diluar negeri sebagai TKW?

Apakah ibu telah memenuhi hak dan kewajiban sebagai istri dari anak-anak dan suami ibu sendiri?

Pekerjaan apa yang dimiliki oleh suami ibu?

Bagaimana cara mendidik anak ketika di tinggal bekerja selama menjadi TKW? Factor apa yang menjadikan isteri bekerja di luar negeri sebagai TKW?

Kondisi keluarga pada saat bekerja di luar negeri sebagai TKW sampai saat ini? Bagaimana cara mengirim hasil gaji kepada keluarga ?

Hasil gaji yang di dapat digunakan untuk apa?

Apa harapan ibu dari bakhtir ihkwan itu sendiri terhadap penyaluran hak dan kewajiban ibu selama ibu bekerja di luar negri?

Jawaban dari ibu Saenah:

Perkawinan adanya keluarga suami isteri dan menghasilkan anak. Tujuan perkawinan menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Pemenuhan hak dan kewajiban antar suami dan saya sebagai isteri diatur dengan baik antara saya dan suami.

tukang bangunan. Mendidik anak ketika saya tinggal nekerja dengan cara menitipkannya kekeluarga agar merawat anak saya dengan baik dan bantu suami saya. Factor yang mempengaruhi saya menjadi TKW adalah factor ekonomi, suami saya berpenghasilan hanya kalau sedang ada kerjaan. Kalau tidak ada kerjaan tidak ada penghasilan. Kondisi keluarga baik-baik saja karena suami dan keluarga sangat amanah menjaga anak dan keluarga lainnya. Gaji saya kirim ke Indonesia melalui Western Union. Hasil gaji saya gunakan untuk keperluan orang rumah dan menabung untuk beli sawah. Saya berharap bakhtir Ikhwan dapat menjadi penyalur TKW terbaik.

Responden

Wawancara dengan pelaku tenaga kerja wanita di Bakhtir ihkwan Condet Jakarta Nama : Nanih

Asal : Lebak Anak : 2 anak

Bagaimana pemahaman tentang perkawinan ? Bagaimana tentang tujuan perkawinan?

Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban suami istri terhadap keluarga yang bekerja

Dokumen terkait