• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyebab Masalah

Masalah yang terjadi pada kelima proses tersebut akan dianalisis menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui penyebab dan akibat dari masalah kecacatan yang ada. Berikut ini adalah hasil pemetaan masalah dengan menggunakan diagram sebab-akibat atau fishbone pada masing-masing proses:

• Analisis Kecacatan pada Proses External Grinding

Permasalahan pada proses external grinding tersebut kemudian dianalisis penyebab serta akibatnya dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Berikut ini adalah hasil analisis penyebab masalah yang telah dipetakan ke dalam diagram sebab-akibat:

Sumber: Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis data

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan diagram fishbone di atas, dapat terlihat bahwa permasalahan pada proses External Grinding dipengaruhi oleh faktor Man, Machine, dan Method.

Analisis dari faktor Man menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh skill pengaturan finger yang dimiliki oleh operator berbeda, sehingga menyebabkan proses grinding menghasilkan diameter yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh operator dalam mengatur posisi finger yang tepat. Posisi finger sangat menentukan kualitas suatu crank pada saat proses grinding berlangsung, sehingga ketepatan dalam pengaturan posisi finger sangatlah berpengaruh.

Analisis dari faktor Machine menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh posisi finger yang mudah berubah karena adanya sludge yang ditimbulkan dari gesekan permukaan finger yang bertemu dengan permukaan crank pada saat proses berlangsung dan kotoran yang ikut masuk serta bercampur dengan materi-materi kecil pada coolant tank sehingga menuju keluar pada saat penyemprotan. Sludge yang muncul dari peristiwa tersebut membuat endapan pada daerah di sekitar finger sehingga membuat timbunan yang dapat membuat finger berubah posisi karena terganjal sludge yang menumpuk tersebut dan akibatnya crank mengalami ekstra pengikisan.

Analisis dari faktor Method menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan karena terdapat kesulitan dalam pencarian posisi finger pada saat menjepit crank. Kesulitan tersebut dikarenakan permukaan finger yang terlalu luas sehingga menyebabkan sulitnya mencari dimensi yang tepat secara garis lurus. Hal tersebut menyebabkan ketidakstabilan putaran pada saat melakukan proses grinding sehingga akan mempengaruhi diameter yang dihasilkan.

• Analisis Kecacatan pada Proses Centering

Permasalahan pada proses Centering tersebut kemudian dianalisis penyebab serta akibatnya dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Berikut ini adalah hasil analisis penyebab masalah yang telah dipetakan ke dalam diagram sebab-akibat:

Sumber: Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis data

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan diagram fishbone di atas, dapat terlihat bahwa permasalahan terjadi pada proses Centering dipengaruhi oleh faktor Machine dan Method.

Analisis dari faktor Machine menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh ketinggian tool yang berbeda-beda sehingga menyebabkan kecacatan jenis depth pada produk yang dihasilkan.

Hal tersebut disebabkan karena pada tool yang pendek atau terlalu tinggi akan mengubah spesifikasi kedalaman pada produk yang dihasilkan. Jika tool terlalu pendek, maka mata tool centering tidak akan mengenai batas dasar dari kedalaman produk yang telah ditetapkan sehingga menyebabkan cacat depth kurang dalam. Begitu juga sebaliknya, yaitu jika tool terlalu panjang, maka mata tool centering akan melewati batas dasar dari kedalaman produk yang telah ditetapkan sehingga menyebabkan cacat depth terlalu dalam.

Analisis dari faktor Machine menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh penggantian tool centering yang dilakukan oleh operator. Operator yang bertugas sebagai pengoperasi mesin centering, sejatinya tidak memiliki tanggung jawab penuh dalam pemilihan tool yang sesuai dengan kebutuhan proses permesinan, sehingga tool yang diganti tersebut akan memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan masing-masing operator tidak memperhatikan metode pemilihan tool yang tingginya sesuai dengan kebutuhan proses.

• Analisis Kecacatan pada Proses Turning

Permasalahan pada proses Turning tersebut kemudian dianalisis penyebab serta akibatnya dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Berikut ini adalah hasil analisis penyebab masalah yang telah dipetakan ke dalam diagram sebab-akibat:

Sumber: Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis data

Diagram 4.3 Fishbone Diagram Penyebab Kecacatan Turning

Analisis dari faktor Machine menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh clamp yang kendor pada saat proses permesinan. Hal ini disebabkan oleh kondisi tool clamp yang aus dan nut holder pada bolt

clamp kendor sehingga menyebabkan hasil clamping tidak sempurna. Hal

ini disebabkan oleh tool clamp yang terus menerus bergesekan sehingga menyebabkan permukaan tool aus dan bolt clamp pun ikut kendor.

• Analisis Kecacatan pada Proses Drilling

Permasalahan pada proses Drilling tersebut kemudian dianalisis penyebab serta akibatnya dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Berikut ini adalah hasil analisis penyebab masalah yang telah dipetakan ke dalam diagram sebab-akibat:

Sumber: Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis data

Diagram 4.4 Fishbone Diagram Penyebab Kecacatan Drilling

Analisis dari faktor Machine menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh yaitu tool pada mesin drill yang mudah patah. Hal ini disebabkan karena supply coolant atau cairan pendingin yang masuk ke dalam ujung crank shaft tidak mencukupi. Akibatnya, gesekan yang terjadi membuat mata drill mendapatkan efek kalor yang sangat berlebih dan menyebabkan pemuaian yang tidak merata, sehingga sewaktu proses

• Analisis Kecacatan pada Proses Internal Grinding

Permasalahan pada proses Internal Grinding tersebut kemudian dianalisis penyebab serta akibatnya dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Berikut ini adalah hasil analisis penyebab masalah yang telah dipetakan ke dalam diagram sebab-akibat:

Sumber: Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis data

Diagram 4.5 Fishbone Diagram Penyebab Kecacatan Internal Grinding

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan diagram fishbone di atas, dapat terlihat bahwa permasalahan terjadi pada proses Internal

Grinding dipengaruhi oleh faktor Machine dan Method.

Analisis dari faktor Machine menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh as pilot run out. Hal tersebut disebabkan karena as pilot dan block pilot aus karena akibat dari gesekan yang terus menerus.

Analisis dari faktor Method menunjukkan bahwa permasalahan disebabkan oleh pengecekan dengan menggunakan air micro sering lolos.

Hal ini terjadi karena akibat dari kecepatan perputaran pada saat pengecekan terlalu cepat.

Dokumen terkait