• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan sistem disesuaikan dengan aturan-aturan persewaan film “Matrix Disc”, antara lain mengenai : a. Pengkodean film berdasarkan kategori film yang terbagi menjadi Drama, Action, Komedi, Horor,

Mandarin, Kartun, India, dan Serial dipisahkan menurut format CD film.

b. Penentuan harga sewa VCD/ DVD film, berdasarkan format keping CD film yaitu VCD dan DVD film.

c. Penentuan batas waktu penyewaan VCD/ DVD film, ditentukan dengan jumlah VCD/ DVD film yang disewa yaitu per judul film atau per episode untuk film serial. Terkecuali untuk film yang sedang banyak digemari, batas waktu penyewaannya hanya satu hari saja. Dan untuk batas waktu maksimal penyewaan untuk jumlah VCD/ DVD film yang sangat banyak, waktu penyewaannya mak-simal hanya satu minggu.

d. Setiap pelanggan diwajibkan untuk mendaftar sebagai anggota/ member dan menyerahkan kartu identitas berupa SIM/ KTP/ KTM sebelum menyewa VCD/ DVD film.

e. Pelanggan yang terlambat mengem-balikan VCD/ DVD film yang disewa, menghilangkan atau merusaknya.

Perancangan sistem menggunakan pendekatan berorientasi obyek yaitu Object Modelling Technique (OMT). Metodologi OMT terdiri dari :

a. Model Obyek

Pemodelan obyek menggunakan Class Diagram, untuk menggambarkan obyek yang terdapat dalam sistem. Class Diagram tersusun atas kelas-kelas yang merupakan kumpulan atau himpunan obyek beserta atribut.

b. Model Dinamis

Pemodelan Dinamis menggunakan Sequence Diagram mendeskripsikan inter-aksi bagaimana kelompok-kelompok obyek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior. Dan menunjukkan urutan operasi yang terjadi dalam suatu sistem.

c. Model Fungsional

Pemodelan Fungsional menggu-nakan Diagram Alur Data (DAD), untuk menerangkan proses aliran data dalam sistem. DAD diawali dari penggambaran alur sistem pada level paling tinggi yaitu Diagram Konteks (Gambar 1) ke level paling rendah. Level paling rendah dalam perancangan sistem ini, adalah DAD level 2 yang menggambarkan proses DAD level 1 secara lebih detail.

Gambar 1 : Diagram Konteks Sistem Informasi Penyewaan VCD/ DVD Film

Proses perancangan tabel, sebelumnya dilakukan tahap/ proses normalisasi data sebagai berikut :

• Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF), tabel dengan atribut bernilai ganda akan diubah menjadi tabel dengan atribut bernilai tunggal.

• Bentuk Normal Tahap Kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fung-sional pada primary key secara utuh.

Bentuk Normal Tahap Ketiga (3NF) merupakan kriteria alternatif, jika kriteria Boyce-Code Normal

Form (BCNF) yang ketat tidak dapat terpenuhi. Sebuah tabel dikatakan berada dalam Bentuk

Normal Tahap Ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka :

o X haruslah superkey pada tabel tersebut;

o Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.

Tahap normalisasi data sebelumnya, akan menghasilkan tabel-tabel dalam bentuk normal yang terlihat dalam Relasi antar Tabel (Gambar 2) berikut ini.

Gambar 2 : Relasi Antar Tabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film berbasis web dan J2ME ini, menampilkan informasi film dan memfasilitasi pemesanan melalui web dan aplikasi client mobile (J2ME). Secara umum tujuan dari kedua aplikasi tersebut adalah menampilkan informasi fim sesuai dengan permintaan dari pengguna. Dalam menampilkan informasi film tersebut melibatkan beberapa bagian yaitu bagian yang berfungsi untuk menginterpretasikan permintaan dari pengguna (Controller), bagian yang memodelkan bussiness logic (Model), dan bagian yang bertugas untuk menjalankan hasil akhir dari permintaan pengguna (View). Penerapan ketiga bagian tersebut dapat menimbulkan suatu masalah ketika ketiganya menjadi satu bagian dengan bagian lain.

Bagian tampilan (View) dari sebuah aplikasi merupakan bagian yang sering mengalami perubahan. Perubahan dapat berupa tampilan warna, layout, atau tampilan data yang tidak berhubungan dengan bussiness

logic dari aplikasi tersebut. tetapi jika kedua bagian tersebut (Model dan View) bercampur menjadi satu, maka

setiap kali dilakukan perubahan terhadap tampilan ada kemungkinan diperlukan juga perubahan pada bagian

bussiness logic-nya. Kesimpulan dari permasalahan tersebut adalah bagaimana membangun suatu arsitektur

Gambar 3 : Model View Controller Pattern

a. Model

Model merupakan bagian yang memodelkan problem domain atau business logic. Model terbagi

menjadi Database Abstraction dan Data Access. Database Abstraction yaitu kelas abstrak yang berfungsi sebagai kelas koneksi ke database (Kelas Koneksi). Data Access merupakan kelas-kelas yang berfungsi untuk memproses atau mengelola data melalui method-method tertentu. Data Access meliputi Kelas Pelanggan, Pemilik, Admin, Film, Kategori, Sewa, dan Pesan. Berikut ini salah satu contoh pseudo code bagian Model (Data Access) yaitu Pseudo Code 1 dari Kelas Film :

class Film{

function construct() { conn new Koneksi(); conn database(); } function tambahFilm() {

If upload gambar {

insert kdFilm,jdlFilm,tglMasuk,kdKategori,aslFilm,pemain,sutradara, produksi,durasi,sinopsis,stok,gambat,trailer,statusFilm into film; } else {

insert kdFilm,jdlFilm,tglMasuk,kdKategori,aslFilm,pemain,sutradara, produksi,durasi,sinopsis,stok,gambat,trailer,statusFilm into film; } function hapusFilm() {…}

function updateFilm() { … } function detailFilm() { … } }

Pseudo Code 1 : Data Access Model Kelas Film

Bagian Model Kelas Film pada Pseudo Code 4.3, terbagi menjadi beberapa fungsi antara lain fungsi tambah, hapus, dan edit atau update film. Fungsi-fungsi tersebut berfungsi untuk mengolah Data Film di database. Fungsi-fungsi ini nantinya akan digunakan sebagai Data Access yang menghubungkan bagian View dengan

class Koneksi { server localhost; username root; password root; db dbrental; function database() {

konek mysql connection (server,username,password) or (“Gagal”); select mysql db(db) or (“ERROR DATABASE!”); }

function execute(sql) { ... } function jumlah() { ... } function isiData() { ... } function barisData() { ... } function data() { ... } }

Pseudo Code 2 : Data Abstraction Model Kelas Koneksi

Database Abstraction Kelas Koneksi berisi method-method abstrak yang harus diturunkan atau

diimplementasikan ke kelas lainnya. Method atau fungsi-fungsi tersebut berfungsi untuk memproses query-

query sql yang berjalan dalam kelas Data Access Model.

b. View

View merupakan bagian yang mengelola tampilan yang akan dikirimkan ke pengguna. Kelas-kelas

yang berlaku sebagai View antara lain FormAdmin, FormFilm, FormKategori, FormPelanggan, FormPesan, FormSewa, dan FormProfil. Isi atau tampilan pada bagian View, akan berubah-ubah sesuai dengan user

request yang akan ditangani oleh bagian Controller. Contoh pseudo code bagian View dari Kelas FormFilm

dapat dilihat pada Pseudo Code 4.5. Kelas FormFilm merupakan subclass dari Kelas Film (Model), yang digunakan sebagai display atau View untuk menampilkan hasil dari proses business logic di Model.

c. Controller

Controller merupakan bagian yang berfungsi untuk menginterpretasikan permintaan dari pengguna.

Pada sistem penyewaan VCD/ DVD film, bagian Controller berfungsi sebagai handler yang menerima aksi dari View untuk diteruskan ke Model, kemudian ditampilkan hasil dari aksi tersebut kembali ke View. Contoh

pseudo code bagian Controller dari Kelas FormFilm dapat dilihat pada Pseudo Code 3.

class FormFilm extends Film { pilihan 0;

function tampil (a); // tugas bagian Controller If (a Film) {

tampilForm(); } else if(a update) { tampilUpdate(); }}

function tampilUpdate() { // tugas bagian View pilihan 1;

return; }

fil new FormUpdate(); get pilihan;

switch (fil pilihan) { case 0 : a Film;

fil tampil(a); break;

fil updateFilm(); fil tampil(a); break; }

Pseudo Code 3 : Kelas FormFilm

Penerapan bagian Model dan View (MVC Pattern) dalam aplikasi web Sistem Informasi Penyewaan VCD/DVD Film, menggunakan salah satu pola dari Gang of Four Patterns yaitu Observer Pattern. Observer

Pattern merupakan solusi untuk mendesain sebuah obyek menjadi beberapa bentuk tampilan. Dalam hal ini,

Kelas FormPelanggan dan Kelas FormPendaftaran sebagai sebuah View yang memiliki fungsi-fungsi untuk menjalankan fungsi-fungsi dari Kelas Pelanggan (Model). Perancangan Observer Pattern dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini :

Penerapan bagian View (MVC Pattern) dalam aplikasi J2ME Sistem Informasi Penyewaan VCD/DVD Film, menggunakan Command Pattern. Command Pattern diterapkan untuk memungkinkan sebuah obyek

Command mengirim aksi ke dalam Interface CommandListener untuk menangkap event dari Command

tersebut. Perancangan Command Pattern dapat dilihat pada Gambar 5.

Kelas RentalClient mengimplementasikan Interface CommandListener. Dalam interface tersebut, dideklarasikan sebuah method abstrak dengan nama commandAction() yang memiliki dua buah parameter (obyek Command dan Displayable). Obyek Command adalah tombol “OK”, sedangkan obyek Displayable adalah obyek FormCariFilm2. Kelas InfoFilm2 merupakan kelas penerima dan pengirim aksi ke Interface

CommandListener. Event tersebut akan dijalankan pada obyek Displayable yaitu obyek FormInfoFilm2.

Gambar 5 : Command Pattern Aplikasi J2ME

Halaman-halaman web yang terdapat dalam sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film secara umum akan terbagi menjadi empat, yaitu :

Halaman Home merupakan halaman depan yang berfungsi sebagai tempat untuk menyajikan informasi secara umum.

• Halaman Admin berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pemeli-haraan data yang disajikan di Halaman Home (umum), Halaman User (pada aplikasi web dan aplikasi mobile), dan Halaman Pemilik.

Halaman User berfungsi sebagai halaman khusus untuk anggota/ pelanggan persewaan dalam melakukan pemesanan VCD/ DVD film yang hendak disewa, pemeliharaan username dan password, serta pemberian saran/ kritik/ pesan pada persewaan VCD/ DVD film.

• Halaman Pemilik berfungsi sebagai halaman yang diperuntukkan khusus untuk pemilik persewaan VCD/ DVD film, dalam melihat laporan-laporan mengenai penyewaan VCD/ DVD film.

Halaman-halaman J2ME yang terdapat dalam sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film terbagi menjadi :

Menu Utama pada aplikasi client mobile diperuntukkan untuk pengguna umum yang ingin mengetahui informasi film yang tersedia pada persewaan VCD/ DVD film. Menu yang tersedia pada halaman Menu Utama meliputi Info Film, Login User, Register, Help, dan About Us.

Menu User merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi anggota/ pelanggan/ member persewaan VCD/ DVD film dalam melakukan pemesanan VCD/ DVD film melalui handphone atau aplikasi

client mobile. Fasilitas lainnya adalah pemberian saran/ kritik maupun pesan yang ditujukan bagi

Pengujian sistem dilakukan dalam beberapa metode, antara lain :

Pengujian Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih syarat-syarat fungsional dalam program, digunakan seluruh use case yang diimplementasikan ke dalam menu-menu sistem.

Pengujian White Box digunakan untuk menguji algoritma dalam sebuah use case, khususnya pengujian terhadap jalur logika pada kondisi tertentu. Pada penelitian ini, Pengujian White Box digunakan untuk menguji algoritma Use Case Maintenance Data Sewa.

Selain melakukan Pengujian Black Box dan Pengujian White Box, pengujian sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film dilakukan dengan melihat/ meninjau dari aspek user interface,

usability, goal, effectivity serta efficiency.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat dirumuskan berdasarkan hasil penelitian “Penerapan Design Patterns pada Sistem Informasi Penyewaan VCD/ DVD Film Berbasis Web dan J2ME”, adalah :

Mekanisme Pewarisan (Class-based Patterns) digunakan untuk menerapkan Design Patterns, khususnya MVC Pattern, dalam proses perancangan dan pengembangan sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film berorientasi obyek.

Penerapan Design Patterns yaitu Observer Pattern digunakan sebagai solusi untuk memisahkan presentasi data/ bagian View dengan bagian Model (MVC Pattern) dalam proses perancangan sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film berorientasi obyek.

Penerapan Design Patterns yaitu Command Pattern digunakan sebagai solusi untuk mengen- kapsulasi sebuah permintaan client menjadi sebuah obyek di dalam proses perancangan sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film berorientasi obyek.

Sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film berbasis web dan J2ME, menyediakan fasilitas layanan online kepada pelanggan persewaan film “Matrix Disc” untuk memperoleh informasi mengenai ketersediaan VCD/ DVD film tanpa harus datang langsung ke persewaan film tersebut.

Hasil pengujian sistem dengan metode Black Box Testing dan White Box Testing menunjukkan bahwa input data (Data Pelanggan, Data Film, Data Pemesanan Film, dan Data Sewa Film) dapat diterima dengan baik oleh sistem, sehingga dapat menghasilkan output sesuai dengan user

requirement di persewaan VCD/ DVD film “Matrix Disc”.

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penelitian “Penerapan

Design Patterns pada Sistem Informasi Penyewaan VCD/ DVD Film Berbasis Web dan J2ME”, antara lain:

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan sistem informasi penyewaan VCD/ DVD film yang mendukung mobile device lainnya, dengan menggunakan mobile computing seperti

Wireless Application Protocols (WAP) atau SuperWaba.

Menerapkan konsep dan arsitektur Data Warehouse sebagai database yang berisi data-data dari sistem operasional yang terintegrasi, untuk mendukung analisa dan proses pengambilan keputusan dalam bisnis penyewaan VCD/ DVD film. Salah satu contohnya dalam memberikan fasilitas informasi film yang sejenis (memiliki persamaan kategori/ pemain fim/ asal film) dengan film yang diinginkan. Sehingga pelanggan persewaan film diberikan alternatif informasi film yang lain, jika film yang diinginkan tidak tersedia (sedang dipesan/ disewa oleh pelanggan lainnya).

DAFTAR PUSTAKA

1. Adiwibowo, A. S. (2003). Penerapan Design Pattern untuk Implementasi Alat Bantu Requirement

Management Berbasis Komputer Genggam. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Indonesia.

2. Azis, F. (2005). Object Oriented Programming dengan PHP 5. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

3. Burbeck, S. (1992). Applications Programming in Smalltalk-80TM: How to use Model-View-

Controller (MVC). ParcPlace Systems, Inc.

4. Fowler, A. (2002). A Swing Architecture Overview: The Inside Story on JFC Component Design. Sun Microsystems Technical Document.

5. Fowler, M. (2004). UML Distilled, Edisi 3. Yogyakarta: Andi.

6. Gamma, E.; Helm, R.; Johnson, R.; & Vlissides, J. (1995). Design Patterns: Elements of Reusable

Object-Oriented Software. Addison-Wesley Publishing Company.

7. Gustavsson, A.; & Ersson, M. (1999). Formalizing the Intent of Design Patterns: An Approach

Towards a Solution to The Indexing Problem. Uppsala Universitet, Computing Science

Department, Institute of Technology.

8. Hariyanto, B. (2004). Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.

9. Hartono, P. (2004). Pemrograman Aplikasi Wireless dengan Java/J2ME, Versi 1.0. Bandung: STMIK Bandung.

10. Hermawan, B. (2004). Menguasai Java2 dan Object Oriented Programming. Yogyakarta: Andi

11. Hudea, A. & Silaghi, G. http://www.econ.ubbcluj.ro/~gheorghe.sil-aghi/ConferenceIE2005.pdf. diakses 15 Desember 2008, pukul 16.04 WIB.

12. Jossi, Smitha. (2007). JFlixTM Movie Rental Application. Software Tree, Inc. 13. Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi, Edisi 1. Yogyakarta: Andi. 14. Mahmoud, Q. (2001). Learning Wireless Java. O’Reilly.

15. Nurokhim; & Rohmah, R. (2002). Case Tool Pengembangan Perangkat Lunak Berorientasi Obyek menggunakan Unified Modelling Language (UML), Jurnal Teknik Elektro Emitor, Volume 2, Nomor 1.

16. Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak, Buku Satu, Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi.

17. Raharjo, B.; Heryanto, I.; & Haryono, A. (2007). Tuntunan Pemrograman Java untuk Handphone. Bandung: Informatika.

18. Raharja, V. P. (2006). Sistem Informasi Persewaan VCD/ DVD Film Berbasis Web dan WAP. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika.

19. Riyanto; Suprapto; & Indelarko, H. (2008). Pengembangan Aplikasi Manajemen Database dengan

Java 2 (SE/ ME/ EE). Yogyakarta: Gava Media.

20. Shalahuddin, M; & Rosa. (2008). Pemrograman J2ME: Belajar Cepat Pemrograman Perangkat

Teleko-munikasi Mobile, Revisi 2008. Bandung: Informatika.

21. Soegiarto, R. & Mahendrawathi. (2008). Analisis dan Desain Sistem Informasi Inventory di Asti Offset, Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Program Studi Magister Manajemen Teknologi.

22. Sommerville, Ian. (2003). Software Engineering, Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

23. Suhendar. (2003). Teknologi Pemrograman Mobile Commerce, Cetakan Pertama Bandung: Informatika Bandung.

24. Wallace, N. http://www.e-gineer.com/articles. Diakses 15 Desember 2008.

25. Yulia. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/inf/article/viewFile/16483/16475. Diakses 15 Desember 2008.

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN CLUSTERING