• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2.3.4 Analisis Perbandingan Biaya Persediaan

Seluruh model pengendalian tingkat persediaan yang digunakan di dalam penelitian ini menghasilkan biaya persediaan yang berbeda – beda. Perbedaan biaya tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui biaya persediaan yang paling minimum. Tabel 9. menampilkan perbandingan total biaya persediaan untuk setiap jenis buah kecuali Kurma Medjol USA. Perbandingan biaya persediaan untuk kurma medjol USA akan dilakukan terpisah dengan jenis buah yang lainnya. Hal ini dilakukan hanya untuk memudahkan dalam menganalisis

perbandingan biaya persediaan untuk Kurma Medjol USA yang dianalisis dengan periode pemeriksaan yang lebih panjang dibanding jenis buah lainnya.

Tabel 9. Pebandingan Total Biaya Persediaan

Periodic Review System

Jenis Produk Metode

Perusahaan Single Period Model T (2) T (3) T (5) T (6) Mangga Gincu Super 1,944 3,942 1,980 1,314 - - Mangga Harum Manis 1,026 2,322 1,170 774 - - Salak Pondoh 4,788 6,282 3,150 2,088 - - Pisang Cavendish 3,312 5,130 2,574 1,710 - - Semangka Merah 3,582 6,534 3,276 2,178 1,314 1,098 Alpukat Mentega 1,296 5,004 2,502 1,674 1,008 828 Durian Monthong 1,242 3,672 1,836 1,224 - - Anggur Autumn Royal 720 5,634 2,826 1,872 1,134 936 Jeruk Ponkam 1,188 3,654 1,836 1,224 738 612 Cherry Merah 378 1,980 990 666 - - Lengkeng Bangkok 1,566 6,084 3,042 2,034 1,224 1,008

Apel Fuji Yoyo

Blush 396 4,428 2,214 1,476 882 738

Tabel 9. menunjukkan secara jelas perbedaan total biaya persediaan dari setiap model pengendalian tingkat persediaan untuk setiap jenis buah. Periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari memberikan total biaya persediaan yang lebih kecil dibandingkan total biaya persediaan yang dihasilkan melalui metode perusahaan (Toko Raja Buah Segar) dan single period model pada produk mangga gincu super, mangga harum manis, salak pondoh, dan pisang cavendish.

Semangka merah, alpukat mentega, jeruk ponkam, dan lengkeng Bangkok memiliki total biaya persediaan paling kecil pada periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari. Durian monthong memiliki total biaya persediaan

Metode perusahaan memberikan total biaya persediaan paling kecil pada buah anggur autumn royal, cherry merah, dan apel fuji yoyo blush. Hal ini menandakan bahwa metode persediaan yang diterapkan oleh Toko Raja Buah Segar sudah cukup baik bagi ketiga jenis buah tersebut.

Toko Raja Buah Segar mengendalikan tingkat persediaan berdasarkan intuisi dan pengalaman saja atau dengan kata lain sangat bersifat spekulatif. Hal seperti ini terbukti dapat menguntungkan perusahaan jika prediksi yang dilakukan tidak meleset seperti yang terjadi pada buah anggur autumn royal, cherry merah, dan apel fuji yoyo blush. Hal yang sebaliknya, yaitu kemungkinan terjadinya kerugian yang besar, dapat terjadi jika prediksi yang dibuat meleset jauh dari kenyataan yang terjadi.

Berdasarkan hal tersebut, Toko Raja Buah Segar dapat mempertimbangkan untuk menerapkan periodic review system yaitu dengan periode pemeriksaan 6 hari untuk anggur autumn royal, 3 hari untuk cherry merah, dan 6 hari untuk apel fuji yoyo blush dalam mengendalikan tingkat persediaan yang dimiliki. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan data – data persediaan yang telah dimiliki ke dalam suatu perhitungan matematis yang dapat dipertanggung jawabkan, dan menghindari prediksi yang meleset jauh dari kenyataan yang terjadi agar dapat meminimalisir resiko kerugian yang mungkin terjadi.

Tabel 10. Perbandingan Total Biaya Persediaan Kurma Medjol USA

Jenis Produk Model Pengendalian Persediaan Total Biaya Persediaan

(Rp)

Metode Perusahaan 306,000

Single Period Model 1,602,000

Periodic Review System (2) 810,000

Periodic Review System (3) 540,000

Periodic Review System (5) 324,000

Periodic Review System (6) 270,000

Periodic Review System (9) 180,000

Periodic Review System (10) 162,000

Periodic Review System (11) 144,000

Periodic Review System (12) 126,000

Kurma Medjol USA

Periodic Review System (14) 108,000

Kurma Medjol USA memiliki daya simpan yang panjang, yaitu sekitar tiga bulan sampai dengan satu tahun terhitung sejak produk diterima dari pihak importir yang menjadi supplier. Berdasarkan hal ini, maka analisis periodic review system khusus untuk Kurma Medjol USA dianalisis dengan periode pemeriksaan yang lebih panjang dibandingkan jenis buah yang lainnya.

Tabel 10. menampilkan hasil perhitungan total biaya persediaan kurma medjol USA berdasarkan metode persediaan perusahaan, single period model, dan periodic review system dengan semua periode pemeriksaannya. Biaya persediaan Kurma Medjol USA yang lebih kecil dari metode perusahaan dan single period model dapat dilihat pada periodic review system mulai dari periode pemeriksaan 6 hari dan seterusnya.

Periodic review system dengan periode pemeriksaan 14 hari memang memberikan biaya persediaan yang paling kecil, namun dapat mengakibatkan terlalu besarnya jumlah persediaan yang harus dimiliki dan nilai investasi yang

harus dikeluarkan untuk mengadakan persediaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penulis lebih menyarankan untuk menggunakan periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari untuk digunakan mengendalikan persediaan Kurma Medjol USA.

Analisis single period model tidak dapat memberikan total biaya persediaan yang lebih kecil untuk seluruh sampel jenis buah yang terpilih. Hal ini dapat disebabkan besarnya jumlah pemesanan yang mendekati kebutuhan aktual yang bertujuan untuk memperkecil penumpukan persediaan agar dapat meminimalisir kerugian akibat besarnya tingkat kerusakan. Situasi seperti ini memiliki akibat pemesanan yang harus sering dilakukan atau dengan kata lain frekuensi pemesanan semakin besar, sehingga meningkatkan biaya persediaan yang harus dikeluarkan. Analisis periodic review system dapat memberikan kemudahan dalam pemeriksaan persediaan karena tidak perlu dilakukan setiap hari. Hal ini juga dapat menurunkan frekuensi pemesanan sehingga dapat menurunkan biaya persediaan yang harus dikeluarkan.

Hasil dari analisis tingkat dan biaya persediaan memperlihatkan perbedaan fokus dari single period model dan periodic review system. Analisis single period model memiliki fokus untuk meminimalisir biaya kerusakan persediaan yang disebabkan oleh persediaan yang jauh melebihi kebutuhan (permintaan) aktual. Hal ini menyebabkan besarnya pesanan yang dilakukan relatif mendekati tingkat permintaan aktual (Tabel 3), sehingga pemesanan dilakukan setiap hari dan menyebabkan frekuensi pemesanan menjadi besar yang

juga mengakibatkan biaya pemesanan menjadi besar. Analisis ini juga menuntut pemeriksaan persediaan rutin setiap hari.

Analisis periodic review system memiliki fokus untuk menekan frekuensi pemesanan sehingga dapat meminimalisir biaya pemesanan yang harus dikeluarkan. Persediaan tidak diperiksa rutin setiap hari, melainkan pada periode pemeriksaan tertentu yang telah ditetapkan, sehingga pemesanan tidak dilakukan setiap hari. Hal ini dapat mengntungkan dari segi biaya pemesanan yang harus dikeluarkan, namun dapat meningkatkan nilai investasi yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengadakan persediaan yang dapat mencukupi tingkat permintaan selama tenggang waktu antara periode pemeriksaan. Hal ini juga terkait dengan nilai tingkat pelayanan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Nilai tingkat pelayanan berbanding lurus dengan nilai investasi, dimana semakin besar nilai tingkat pelayanan yang ingin dicapai, maka semakin besar pula nilai investasi yang harus di keluarkan.

5.3.Alternatif Rancangan Sistem Pengendalian Persediaan Buah Segar yang Sesuai untuk Toko Raja Buah Segar

Toko Raja Buah Segar pada dasarnya telah memiliki sistem pengendalian persediaan buah segar, namun belum sepenuhnya dapat mengendalikan tingkat persediaan itu sendiri melalui suatu mekanisme perhitungan yang pasti. Periodic review system telah diterapkan oleh mereka, namun belum secara utuh dan menyeluruh. Hal ini terlihat dari periode pemeriksaan yang telah ditentukan yaitu dilakukan setiap malam hari, namun penentuan tingkat persediaan yang harus dijaga, batas harus dilakukannya pemesanan, dan besarnya pesanan yang

dilakukan belum berdasarkan perhitungan yang jelas. Analisis pengelompokkan jenis buah, tingkat persediaan, dan total biaya persediaan yang dilakukan dalam penelitian ini akan melengkapi sistem pengendalian persediaan buah segar yang telah diterapkan oleh manajemen Toko Raja Buah Segar.

Alternatif rancangan sistem pengendalian persediaan buah segar yang lebih sesuai berdasarkan analisis yang telah dilakukan yang dapat diterapkan oleh Toko Raja Buah Segar adalah sebagai berikut:

1. Tingkat persediaan yang harus dijaga adalah sebagai berikut:

a. Mangga Gincu Super memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 53.3 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 1 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Mangga Gincu Super, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

b. Mangga Harum Manis memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 121.42 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 2 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Mangga Harum Manis, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

c. Salak Pondoh memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 107.73 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 3 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung

tingkat persediaan Salak Pondoh, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

d. Pisang Chavendish memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 69.55 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 4 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Pisang Chavendish, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

e. Semangka Merah memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 216.94 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 5 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Semangka Merah, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

f. Alpukat Mentega memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 78.92 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 6 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Alpukat Mentega, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

g. Durian Monthong memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 211.54 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 7 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk

menghitung tingkat persediaan Durian Monthong, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

h. Anggur Autumn Royal memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 98.39 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 8 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Anggur Autumn Royal, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

i. Jeruk Ponkam memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 784.11 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 9 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Alpukat Mentega, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

j. Kurma Medjol USA memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 111.6 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 10 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Kurma Medjol USA, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

k. Cherry Merah memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 28.46 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 11 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung

tingkat persediaan Cherry Merah, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

l. Lengkeng Bangkok memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 220.82 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 12 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Lengkeng Bangkok, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

m. Apel Fuji Yoyo Blush memiliki tingkat persediaan yang harus dijaga sebesar 1,088.77 Kg. Tingkat persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 13 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung tingkat persediaan Apel Fuji Yoyo Blush, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

2. Penjadwalan periode pemeriksaan tingkat persediaan buah sebagai berikut:

a. Kelompok buah dengan daya simpan optimal 1-3 hari (kelompok 1, 2, 3, 4, 7, dan 11): periode pemeriksaan setiap 3 hari.

b. Kelompok buah dengan daya simpan 4-6 hari (kelompok 5, 6, 8, 9, 12, dan 13) dan kelompok buah dengan daya simpan optimal lebih dari 6 hari (kelompok 10): periode pemeriksaan setiap 6 hari.

3. Buah yang dipesan adalah buah yang tingkat persediaannya telah berada atau dibawah batas pengisian ulang. Besarnya pesanan yang dilakukan adalah selisih dari tingkat persediaan yang harus dijaga yang dikurangi tingkat persediaan aktual yang masih dimiliki. Batas dimana persediaan harus dlakukan pemesanan adalah sebagai berikut:

a. Mangga Gincu Super memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 17.49 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 1 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Mangga Gincu Super, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

b. Mangga Harum Manis memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 44.71 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 2 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Mangga Harum Manis, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

c. Salak Pondoh memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 33.47 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 3 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Salak Pondoh, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

d. Pisang Chavendish memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 20.2 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 4 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Pisang Chavendish, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

e. Semangka Merah memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 54.82 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 5 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Semangka Merah, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

f. Alpukat Mentega memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 21.92 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 6 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Alpukat Mentega, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

g. Durian Monthong memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 76.66 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 7 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Durian Monthong, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

h. Anggur Autumn Royal memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 28.13 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 8 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Anggur Autumn Royal, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

i. Jeruk Ponkam memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 211.62 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 9 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Alpukat Mentega, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

j. Kurma Medjol USA memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 48.67 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 10 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Kurma Medjol USA, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

k. Cherry Merah memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 25.22 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 11 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Cherry Merah, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 3 hari.

l. Lengkeng Bangkok batas persediaan untuk pemesanan sebesar 64.34 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 12 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Lengkeng Bangkok, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

m. Apel Fuji Yoyo Blush memiliki batas persediaan untuk pemesanan sebesar 807.87 Kg. Batas persediaan jenis buah lainnya yang terdapat pada kelompok 13 dapat ditentukan dengan cara yang sama yang digunakan untuk menghitung batas persediaan untuk pemesanan Apel Fuji Yoyo Blush, yaitu dengan menggunakan analisis periodic review system dengan periode pemeriksaan 6 hari.

Alternatif rancangan sistem pengendalian persediaan buah segar ini dapat diterapkan oleh Toko Raja Buah Segar dengan beberapa syarat kondisi yang harus dipenuhi, yaitu antara lain:

1. Membuat database khusus untuk setiap kelompok buah lengkap dengan model perhitungan yang sesuai. Database ini dapat menggunakan software seperti Microsoft Excel ataupun software lainnya yang dapat digunakan untuk mengelompokkan buah sekaligus menghitung tingkat persediaan.

2. Adanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus berupa:

a. Pemahaman yang menyeluruh mengenai analisis periodic review system untuk mengendalikan persediaan.

b. Kemampuan untuk membuat atau menyusun, memahami, mengakses, dan mengolah atau menggunakan database persediaan dengan baik dan mengimplementasikannya secara langsung dalam pengendalian persediaan. c. Kemampuan akan pemahaman karakteristik buah baik secara umum maupun

secara khusus untuk setiap jenis buah dalam rangka dalam rangka pemahaman dan pelaksanaan pengendalian mutu guna menunjang pengendalian persediaan yang dilakukan.

3. Membuat standar mutu yang jelas dan tertulis untuk setiap jenis buah agar dapat membantu efektifitas pengendalian persediaan.

4. Melakukan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan mengenai pengendalian mutu berdasarkan standar yang telah ditetapkan agar terjalin suatu pemahaman yang sama dari seluruh elemen perusahaan akan standar mutu yang ditetapkan.

5. Komitmen dan konsistensi kebijakan manajemen untuk menerapkan sistem ini secara utuh dan menyeluruh.

Alternatif rancangan sistem pengendalian persediaan buah segar ini memiliki beberapa hal baru yang tidak dimiliki oleh sistem pengendalian persediaan buah segar yang diterapkan Toko Raja Buah Segar saat ini. Perbedaan tersebut disajikan pada Tabel 11.

111 Tabel 11. Perbandingan Sistem Pengendalian Buah Segar

Kriteria Sistem Toko Raja Buah

Segar Alternatif Sistem Baru

Penentuan tingkat persediaan yang dijaga

Tidak ada ketentuan khusus, berdasarkan intuisi dan pengalaman karyawan atau kebijakan dari pemilik yang bersifat insidentil.

Terdapat perhitungan yang jelas secara matematis.

Waktu pemeriksaan persediaan

Setiap malam hari. Ada periode pemeriksaan tertentu

yang telah ditetapkan. Batas dilakukannya

pemesanan

Tidak ada batas tertentu, berdasarkan pengamatan secara visual.

Saat tingkat persediaan menyentuh titik batas tingkat persediaan pengaman. Penentuan besar

pesanan yang dilakukan

Tidak ada ketentuan khusus, berdasarkan intuisi dan pengalaman karyawan.

Selisih antara tingkat persediaan yang harus dijaga yang telah ditetapkan dengan tingkat persediaan yang masih dimiliki.

Berdasarkan perbedaan yang terlihat pada Tabel 11. dan analisis tingkat dan biaya persediaan yang telah dilakukan, alternatif sistem yang baru memiliki keunggulan dibandingkan sistem yang saat ini diterapkan oleh Toko Raja Buah Segar. Keunggulan dari alternatif sistem yang baru jika diterapkan oleh Toko Raja Buah Segar antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memberikan biaya persediaan yang lebih kecil karena mampu menekan frekuensi dan biaya pemesanan.

2. Memberikan kemudahan dalam melakukan pemeriksaan tingkat persediaan yang dimiliki karena tidak harus dilakukan setiap hari.

3. Memberikan efisiensi waktu kerja karena tidak semua jenis buah harus diperiksa secara bersamaan, sehingga dapat memberikan peluang bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang lain.

Dokumen terkait