HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
H. M BASRI MARKETING
4.2.2 Analisis Perhitungan Beban Penyusutan Aset Tetap Berdasarkan Metode Garis Lurus Metode Garis Lurus
PT Paku Alam Muara Beliti menggunakan metode garis lurus untuk menghitung beban penyusutan aset tetapnya. Perhitungan beban penyusutannya kurang tepat yaitu misalnya pembelian inventaris kantor seperti komputer pada bulan Maret 2011. Perusahaan membeli komputer tersebut pada bulan Maret tetapi perusahaan tetap menghitung beban penyusutannya satu tahun penuh.
Di dalam laporan keuangan khususnya laporan laba rugi, pada pos penyusutan hendaknya mencerminkan kecocokan antara beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama jangka waktu pemakaian aset tetap tersebut. Dengan adanya pengakuan aset tetap yang belum sesuai dengan harga perolehan sebenarnya, maka perusahaan perlu menghitung kembali beban penyusutan menggunakan harga perolehan yang telah dianalisis agar beban penyusutannya menjadi akurat. Berikut adalah perhitungan dan pencatatan yang dilakukan perusahaan dan menurut Standar Akuntansi.
1. Pada tanggal 15/3/2005 perusahaan membeli 1 unit bangunan dengan harga perolehan Rp 220.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2005 penyusutan tersebut dipeoleh dengan membagi harga perolehan Rp 220.000.00,- dengan umur ekonomis 20 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 11.000.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2005 sebagai berikut :
Beban penyusutan bangunan Rp 11.000.000,-
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp 11.000.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut. Perhitungan harga perolehan aset tetap untuk bangunan perusahaan sudah berdasarkan SAK, tetapi perusahaan melakukan penyusutan bangunan untuk periode yang kurang dari satu tahun, belum memperhitungkan jangka waktu yang sesungguhnya atau bulan terjadinya tramsaksi atas pemakaian aset tetap tersebut yang dihitung satu tahun penuh. Bangunan diperoleh perusahaan tanggal 15/3/2005 dengan harga perolehan Rp 220.000.000,-
Harga perolehan Rp 220.000.000,- Umur Ekonomis 20 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 220.000.000,- / 20 tahun = Rp 11.000.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 15 Maret 2005, maka beban penyusutan untuk tahun 2005
10/12 x Rp 11.000.000,- = Rp 9.166.667,- Jurnal :
Beban Penyusutan Bangunan Rp 9.166.667,-
43 2. Pada tanggal 11/6/2010 perusahaan membeli 1 unit mesin genset dengan harga Rp 4.900.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2010 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 4.900.000,- dengan umur ekonomis 8 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 612.500,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2010 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp 612.500,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp 612.500,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 1 unit mesin genset dengan harga Rp 4.900.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 75.000,- sehingga didapatkan biaya perolehan Rp 4.975.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2010 :
Harga perolehan Rp 4.975.000,- Umur Ekonomis 8 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 4.975.000,- / 8 tahun = Rp 621.875,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 11/6/2010, maka beban penyusutan untuk tahun 2010
7/12 x Rp 621.875,- = Rp 362.760,-
Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp 362.760,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 362.760,-
3. Pada tanggal 2/3/2011 perusahaan membeli 4 unit komputer dengan harga Rp 17.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2011 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 17.000.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 3.400.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2011 sebagai berikut:
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 3.400.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 3.400.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 4 unit komputer dengan harga Rp 17.000.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 200.000,- sehingga didapatkan biaya perolehan Rp 17.200.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2011 :
Harga perolehan Rp 17.200.000,- Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 17.200.000,- / 5 tahun = Rp 3.440.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 2/3/2011, maka beban penyusutan untuk tahun 2011 (Maret – Desember)
44 Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 2.866.667,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 2.866.667,- 4. Pada tanggal 2/3/2011 perusahaan membeli 1 unit mesin tik dengan harga
Rp 1.500.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2011 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan 1.500.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 300.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2011 sebagai berikut:
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 300.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 300.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 1 unit mesin tik dengan harga Rp 1.500.000,- dan tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan pada saat perolehan aset tetap tersebut sehingga didapatkan biaya perolehan Rp 1.500.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2011 :
Harga perolehan Rp 1.500.000,- Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 1.500.000,- / 5 tahun = Rp 300.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 2/3/2011, maka beban penyusutan untuk tahun 2011 (Maret – Desember)
10/12 x Rp 300.000,- = Rp 250.000,- Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 250.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 250.000,-
5. Pada tanggal 13/3/2012 perusahaan membeli 2 unit filling kabinet dengan harga Rp 4.250.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 4.250.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 850.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2012 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 850.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 850.000,-
Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 2 unit filling kabinet dengan harga Rp 4.250.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 50.000,- sehingga didapatkan biaya perolehan Rp 4.300.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2012 :
Harga perolehan Rp 4.300.000,- Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 4.300.000,- / 5 tahun = Rp 860.000,-
45 Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 13/3/2012, maka beban penyusutan untuk tahun 2012 (Maret – Desember)
10/12 x Rp 860.000,- = Rp 716.667 Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 716.667
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 716.667
6. Pada tanggal 15/3/2012 perusahaan membeli 6 unit meja dan kursi kerja dengan harga Rp 4.500.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 4.500.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 900.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2012 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 900.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 900.000,-
Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 6 unit meja dan kursi kerja dengan harga Rp 4.500.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,- sehingga biaya perolehan Rp 4.600.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2012 :
Harga perolehan Rp 4.600.000,- Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 4.600.000,- / 5 tahun = Rp 920.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 15/3/2012, maka beban penyusutan untuk tahun 2012 (Maret – Desember)
10/12 x Rp 920.000,- = Rp 766.667 Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 766.667
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 766.667
7. Pada tanggal 28/4/2012 perusahaan membeli 3 unit kipas angin dengan harga Rp 1.050.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 1.050.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 210.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2012 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 210.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 210.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 3 unit kipas angin dengan harga Rp 1.050.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 50.000,- sehingga biaya perolehan Rp 1.100.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2012 :
46 Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 1.100.000,- / 5 tahun = Rp 220.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 28/4/2012, maka beban penyusutan untuk tahun 2012 (Mei – Desember)
8/12 x Rp 220.000,- = Rp 146.667 Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 146.667
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 146.667
8. Pada tanggal 11/6/2012 perusahaan membeli 1 unit meja dan kursi tamu set dengan harga Rp 3.500.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 3.500.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 700.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2012 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 700.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 700.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah
Perusahaan membeli 1 unit meja dan kursi tamu set dengan harga Rp 3.500.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,-
sehingga biaya perolehan Rp 3.600.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2012 :
Harga perolehan Rp 3.600.000,- Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 3.600.000,- / 5 tahun = Rp 720.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 11/6/2012, maka beban penyusutan untuk tahun 2012 (Juni – Desember)
7/12 x Rp 720.000,- = Rp 420.000 Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 420.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 420.000
9. Pada tanggal 5/9/2012 perusahaan membeli 2 unit AC LG 1PK dengan harga Rp 5.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 5.000.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 1.000.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2012 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 1.000.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 1.000.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah
Perusahaan membeli 1 unit meja dan kursi tamu set dengan harga Rp 5.000.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 200.000,-
47 sehingga biaya perolehan Rp 5.200.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2012 :
Harga perolehan Rp 5.200.000,- Umur Ekonomis 5 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 5.200.000,- / 5 tahun = Rp 1.040.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 5/9/2012, maka beban penyusutan untuk tahun 2012 (September – Desember)
4/12 x Rp Rp 1.040.000,- = Rp 346.667,- Jurnal :
Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp 346.667,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp 346.667,- 10. Pada tanggal 24/8/2009 perusahaan membeli 2 unit sepeda motor dengan
harga Rp 26.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2009 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 26.000.000,- dengan umur ekonomis 10 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 2.600.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2009 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 2.600.000,-
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 2.600.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah Perusahaan membeli 2 unit sepeda motor dengan harga Rp 26.000.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 100.000,- sehingga biaya perolehan Rp 26.100.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2009 :
Harga perolehan Rp 26.100.000,- Umur Ekonomis 10 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 26.100.000,- / 10 tahun = Rp 2.610.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 24/8/2009, maka beban penyusutan untuk tahun 2009 (September – Desember)
4/12 x Rp 2.610.000,- = Rp 870.000,- Jurnal :
Beban Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 870.000,-
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 870.000,-
11. Pada tanggal 5/4/2012 perusahaan membeli 1 unit mobil dengan harga Rp 135.000.000,-. Pada tanggal 31 Desember 2012 penyusutan tersebut diperoleh dengan membagi biaya perolehan Rp 135.000.000,- dengan umur ekonomis 10 tahun. Dengan demikian didapat beban penyusutan sebesar Rp 13.500.000,-. Perhitungan tersebut dicatat oleh perusahaan pada 31/12/2012 sebagai berikut :
Beban Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 13.500.000,-
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 13.500.000,- Berikut ini adalah analisis perhitungan dan pencatatan yang tepat sesuai dengan teori yang berlaku umum atas perhitungan aset tetap tersebut adalah
48 Perusahaan membeli 1 unit mobil dengan harga Rp 135.000.000,- dan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp 850.000,- sehingga biaya perolehan Rp 135.800.000,- tanpa nilai sisa. Maka perhitungan untuk penyusutan tahun 2012 :
Harga perolehan Rp 135.800.000,- Umur Ekonomis 10 Tahun
Penyusutan/tahun = Rp 135.850.000,-/ 10 tahun = Rp 13.585.000,-
Karena aset tersebut diperoleh pada bulan 5/4/2012, maka beban penyusutan untuk tahun 2012 (April – Desember)
9/12 x Rp 13.580.000,- = Rp 10.188.750,- Jurnal :
Beban Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 10.188.750,-
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Kantor Rp 10.188.750,-
Berdasarkan penjelasan di atas, disajikan daftar perhitungan penyusutan aset tetap dari tahun 2012 s.d 2014 sebagai berikut :
49
Tabel 4.12
PT PAKU ALAM MUARA BELITI
DAFTAR PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ASET TETAP METODE GARIS LURUS (HASIL ANALISIS) TAHUN 2012
No Aset UNIT Tanggal
Perolehan Harga Perolehan Tarif (%) UE (Tahun) Akumulasi Penyusutan sd 2011 Penyusutan tahun 2012 Akumulasi Penyusutan sd 2012 Nilai Buku 31 Desember 2012 I Bangunan 1 Gedung Kantor 1 15/3/2005 220,000,000 5 20 75,166,667 11,000,000 86,166,667 133,833,333 Sub Total 220,000,000 75,166,667 11,000,000 86,166,667 133,833,333
II Peralatan dan Mesin
1 Mesin Genset 1 11/6/2010 4,975,000 12.5 8 984,635 621,875 1,606,510 3,368,490
Sub Total 4,975,000 984,635 621,875 1,606,510 3,368,490
III Peralatan Kantor
1 Komputer 4 2/3/2011 17,200,000 20 5 2,866,667 3,440,000 6,306,667 10,893,333
2 Mesin Tik 1 2/3/2011 1,500,000 20 5 250,000 300,000 550,000 950,000
3 Filling Kabinet 2 13/3/2012 4,300,000 20 5 0 716,667 716,667 3,583,333
4 Meja dan Kursi Kerja 6 15/3/2012 4,600,000 20 5 0 766,667 766,667 3,833,333
5 Kipas Angin 3 28/4/2012 1,100,000 20 5 0 146,667 146,667 953,333
6 Meja dan Kursi Tamu set 1 11/6/2012 3,600,000 20 5 0 420,000 420,000 3,180,000
7 AC LG 1 PK 2 5/9/2012 5,200,000 20 5 0 346,667 346,667 4,853,333
Sub Total 37,500,000 3,116,667 6,136,668 9,253,335 28,246,665
IV Kendaraan Kantor
1 Motor Honda 2 24/8/2009 26,100,000 10 10 6,090,000 2,610,000 8,700,000 17,400,000
2 Mobil Kijang Innova (second) 1 5/4/2012 135,850,000 10 10 0 10,188,750 10,188,750 125,661,250
Sub Total 161,950,000 6,090,000 12,798,750 18,888,750 143,061,250
Total 424,425,000 85,357,969 30,557,293 115,915,262 308,509,738
50 Berdasarkan Tabel 4.12, peneliti telah melakukan analisis terhadap nilai penyusutan aset tetap tahun 2012 yaitu pada aset bangunan penyusutannya sebesar Rp 11.000.000, peralatan dan mesin sebesar 1.606.510, peralatan kantor sebesar Rp 6.136.668 dan pada aset kendaraan kantor senilai Rp 12.798.750. Sehingga total keseluruhan penyusutan aset tetap perusahaan tahun 2012 sebesar Rp 30.557.293
51
Tabel 4.13
PT PAKU ALAM MUARA BELITI
DAFTAR PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ASET TETAP METODE GARIS LURUS (HASIL ANALISIS) TAHUN 2013
No Aset UNIT Tanggal
Perolehan Harga Perolehan Tarif (%) UE (Tahun) Akumulasi Penyusutan sd 2012 Penyusutan tahun 2013 Akumulasi Penyusutan sd 2013 Nilai Buku 31 Desember 2013 I Bangunan 1 Gedung Kantor 1 15/3/2005 220,000,000 5 20 86,166,667 11,000,000 97,166,667 122,833,333 Sub Total 220,000,000 86,166,667 11,000,000 97,166,667 122,833,333
II Peralatan dan Mesin
1 Mesin Genset 1 11/6/2010 4,975,000 12.5 8 1,606,510 621,875 2,228,385 2,746,615
Sub Total 4,975,000 1,606,510 621,875 2,228,385 2,746,615
III Peralatan Kantor
1 Komputer 4 2/3/2011 17,200,000 20 5 6,306,667 3,440,000 9,746,667 7,453,333
2 Mesin Tik 1 2/3/2011 1,500,000 20 5 550,000 300,000 850,000 650,000
3 Filling Kabinet 2 13/3/2012 4,300,000 20 5 716,667 860,000 1,576,667 2,723,333
4 Meja dan Kursi Kerja 6 15/3/2012 4,600,000 20 5 766,667 920,000 1,686,667 2,913,333
5 Kipas Angin 3 28/4/2012 1,100,000 20 5 146,667 220,000 366,667 733,333
6 Meja dan Kursi Tamu set 1 11/6/2012 3,600,000 20 5 420,000 720,000 1,140,000 2,460,000
7 AC LG 1 PK 2 5/9/2012 5,200,000 20 5 346,667 1,040,000 1,386,667 3,813,333
Sub Total 37,500,000 9,253,335 7,500,000 16,753,335 20,746,665
IV Kendaraan Kantor
1 Motor Honda 2 24/8/2009 26,100,000 10 10 8,700,000 2,610,000 11,310,000 14,790,000 2 Mobil Kijang Innova (second) 1 5/4/2012 135,850,000 10 10 10,188,750 13,585,000 23,773,750 112,076,250
Sub Total 161,950,000 18,888,750 16,195,000 35,083,750 126,866,250
Total 424,425,000 115,915,262 35,316,875 151,232,137 273,192,863
52 Berdasarkan Tabel 4.13, peneliti telah melakukan analisis terhadap nilai penyusutan aset tetap tahun 2013 yaitu pada aset bangunan penyusutannya sebesar Rp 11.000.000, peralatan dan mesin sebesar 621.875, peralatan kantor sebesar Rp 7.500.000 dan pada aset kendaraan kantor senilai Rp 16.195.000. Sehingga total keseluruhan penyusutan aset tetap perusahaan tahun 2013 sebesar Rp 35.316.875.
53
Tabel 4.14
PT PAKU ALAM MUARA BELITI
DAFTAR PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ASET TETAP METODE GARIS LURUS (HASIL ANALISIS) TAHUN 2014
No Aset UNIT Tanggal
Perolehan Harga Perolehan Tarif (%) UE (Tahun) Akumulasi Penyusutan sd 2013 Penyusutan tahun 2014 Akumulasi Penyusutan sd 2014 Nilai Buku 31 Desember 2014 I Bangunan 1 Gedung Kantor 1 15/3/2005 220,000,000 5 20 97,166,667 11,000,000 108,166,667 111,833,333 Sub Total 220,000,000 97,166,667 11,000,000 108,166,667 111,833,333
II Peralatan dan Mesin
1 Mesin Genset 1 11/6/2010 4,975,000 12.5 8 2,228,385 621,875 2,850,260 2,124,740
Sub Total 4,975,000 2,228,385 621,875 2,850,260 2,124,740
III Peralatan Kantor
1 Komputer 4 2/3/2011 17,200,000 20 5 9,746,667 3,440,000 13,186,667 4,013,333
2 Mesin Tik 1 2/3/2011 1,500,000 20 5 850,000 300,000 1,150,000 350,000
3 Filling Kabinet 2 13/3/2012 4,300,000 20 5 1,576,667 860,000 2,436,667 1,863,333
4 Meja dan Kursi Kerja 6 15/3/2012 4,600,000 20 5 1,686,667 920,000 2,606,667 1,993,333
5 Kipas Angin 3 28/4/2012 1,100,000 20 5 366,667 220,000 586,667 513,333
6 Meja dan Kursi Tamu set 1 11/6/2012 3,600,000 20 5 1,140,000 720,000 1,860,000 1,740,000
7 AC LG 1 PK 2 5/9/2012 5,200,000 20 5 1,386,667 1,040,000 2,426,667 2,773,333
Sub Total 37,500,000 16,753,335 7,500,000 24,253,335 13,246,665
IV Kendaraan Kantor
1 Motor Honda 2 24/8/2009 26,100,000 10 10 11,310,000 2,610,000 13,920,000 12,180,000 2 Mobil Kijang Innova (second) 1 5/4/2012 135,850,000 10 10 23,773,750 13,585,000 37,358,750 98,491,250
Sub Total 161,950,000 35,083,750 16,195,000 51,278,750 110,671,250
Total 424,425,000 151,232,137 35,316,875 186,549,012 237,875,988
54 Berdasarkan Tabel 4.14, peneliti telah melakukan analisis terhadap nilai penyusutan aset tetap tahun 2014 yaitu pada aset bangunan penyusutannya sebesar Rp 11.000.000, peralatan dan mesin sebesar 621.875, peralatan kantor sebesar Rp 7.500.000 dan pada aset kendaraan kantor senilai Rp 16.195.000. Sehingga total keseluruhan penyusutan aset tetap perusahaan tahun 2014 sebesar Rp 35.316.875.
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dibandingkan beban penyusutan dan akumulasi penyusutan aset tetap menurut perusahaan dan analisis peneliti sebagaiberikut:
55 Tabel 4.15
REKAPITULASI BEBAN PENYUSUTAN DAN AKUMULASI PENYUSUTAN