• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang telah disajikan dalam bab terdahulu. Adapun analisa yang dilakukan adalah dengan teknik analisa kualitatif dan kuantitatif, dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi tersebut sesuai dengan fokus penelitian.

Dari seluruh data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara, observasi melalui catatan-catatan penulis sewaktu melakukan penelitian di lapangan, maka dapat diberikan analisis tentang Persepsi masyarakat mengenai pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa. Di dalam menganalisa data yang telah penulis sajikan pada bab sebelumnya, penulis akan menyesuaikan dengan teori-teori tentang pelayanan publik dengan indikator yang telah ditetapkan penulis sebelumnya.

Pesepsi masyarakat mengenai pelayanan publik merupakan proses dimana setiap individu mendapatkan pelayanan pada organisasi dan dapat menafsirkan kesan indra mereka agar memberikan makna kepada lingkungan sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Persepsi masyarakat sangat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap pelayanan publik, dimana apabila persepsi masyarakat baik terhadap suatau pelayanan publik maka kinerja suatu pelayanan publik akan positif dimata masyarakat dan sebaliknya apabila persepsi masyarkat terhadap suatu pelayanan publik buruk maka pandangan

masyarakatpun tidak baik. Jadi persepsi masyarakat dapat dijadikan ukuran untuk melihat kinerja pelayanan publik.

Instansi pemerintah pasti menginginkan persepsi masyarakat yang baik terhadap pelayanan publik yang diberikan karena yang merasakan langsung pelayanan publik tersebut masyarakat. Jadi supaya persepsi masyarakat baik terhadap suatu instansi pemerintah maka harus memenuhi beberapa indikator pelayanan publik.

Berikut ini adalah hasil analisis peneliti mengenai persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSU dr. G.L. Tobing dilihat dari beberapa indikator, yaitu :

a. Prosedur Pelayanan

Pelayanan publik adalah suatu pelayanan atau pemberian terhadap masyarakat yang berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa yang dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini adalah ssuatu instansi pemerintahan. Pelayanan publik demikian merupakan segala kegiatan dalam rangka pemenuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk akan jasa atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang berkaitan dengan kepentingan publik. Adapun penyelenggara pelayanan publik baik pemerintah daerah maupun Badan Usaha Milik Daerah yang menyelengarakan pelayanan publik.

Prosedur pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat perlu diketahui bagaimana persepsi

masyarakatterhadap prosedur pelayanan yang diberikan pelayanan kesehatan di RSU dr. G. L. Tobing. Persepsi masyarakat sangat mendukung perbaikan kualitas pelayanan publik, karena melalui persepsi masyarakat ini bisa diketahui baik atau buruknya suatu pelayanan dan hal ini bisa dilihat dari peosedur pelayanan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dari hasil data yang diperoleh dan setelah dilakukan analisis data-data, maka dapat dikatakan prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan RSU dr. G. L. Tobing kepada masyarakat yang melakukan pengobatan ke rumah sakit tersebut baik. Hal ini bisa disimpulkan karena masyarakat yang melakukan pengibatan kesehatan ke RSU dr. G. L. Tobing dengan trasparan dapat memberikan pengaduan-pengaduan tentang pelayanan yang dirasakan masyarakat, dan masyarakat yang memberikan pengaduan tersebut dilayani dengan baik. Dengan terbukanya RSU dr. G. L. Tobing terhadap pengaduan masyarakat maka sangat mendukung adanya perbaikan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di RSU dr. G. L. Tobing.

b. Persyaratan pelayanan

Pelayanan publik dapat diartikan pemberiaan layanan ( melayani ) keperluan masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam pemberian pelayanan publik terdapat tata cara pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, dimana tata cara pelayanan tersebut harus memiliki persyaratan. Persyaratan diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Dalam pemberian persyaratan pelayanan kesehatan sangat diharapkan adalah persyaratan yang tidak berbelit-belit, efektif dan efesien. Dengan demikian

masyarakat dapat dengan mudah memenuhi persyaratan tanpa harus merasa dibebani.

Adapun persyaratan pelayanan yang diberikan di RSU dr. G. L. Tobing dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah berupa pengisian formulir pemeriksaan yang langsung diisi oleh masyarakat untuk mendapatkan pengobatan. Persyaratan pelayanan sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sessuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk mengetahui bagaimana persyaratan pelayanan di RSU dr. G. L. Tobing maka sangat perlu diketahui bagaimana sebenarnya persepsi masyarakat yang pernah merasakan pelayanan di RSU dr. G. L. Tobing dalam hal persyaratan pelayanan. Karena dengan mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tersebut maka pihak-pihak RSU dr. G. L. Tobing dapat maelakukan pembenahan dalam hal persyaratan pelayanan yang diberlakukan di rumah sakit ini.

Dari data yang dikumpulkan oleh peneliti dan setelah dilakukan analisis data yang diperoleh dari lapangan, dapat disimpulkan persyaratan pelayanan yang diberikan RSU dr. G. L. Tobing kepada masyarakat sudah baik. Hal ini dapat dikatan demikian karena banyak pendapat masyarakat yang merasakan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini sudah puas dengan persyaratan pelayanan. Namun walaupun masyarakat sudah mengatakan persyaratan pelayanan di RSU dr. G. L. Tobing sudah baik, pihak rumah sakit harus tetap meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan demikian masyarakat yang melakukan pengobatan di rumah sakit ini merasa nyaman berobat. Kualitas elayanan publik ddikatan baik

apabila semakin banyak masyarakat yang mau berhubungan dengan penyediaan pelayanan.

Persyaratan pelayanan sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelayanan publik, dimana semakin mudah, efesien dan efektinya persyaratan pelayanan publik yang dirasakan masyarakat maka semakin baik pula kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal ini juga berlaku bagi pelayanan kesehatan yang diberikan di RSU dr. G. L. Tobing, jadi pihak rumah sakit bisa tetap mempertahankan kredibilitas pelayanan melalui persyaratan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

c. Waktu Pelayanan

Setiap masyarakat selalu membutuhkan pelayanan publik yang dapat memuaskan mereka. Namun pelayanan publik tidak mudah dilakukan, banyak instansi pelayanan publik yang gagal melakukan pelayanan publik magi masyarakatnya. Kegagagal dan keberhasilan suatu pelayanan dapat ditentukan oleh suatu pelayanan publik tersebut.

Salah satu indikator mengenai baik buruknya kualitas pelayanan publik adalah waktu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Massyarakat seringkali merasa tidak pau terhadap pelayanan publik, hal ini disebabkan waktu pelayanan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.

Dalam pelayanan kesehatan, pelayanan waktu pun sering kali menjadi keluhan masyarakat yang berurusan dengan pelayanan publik. Banyaak kasus yang terjadi, misalnya adanya pasien yang harus segera dioperasi, tetapi pihak rumah sakit cenderung memperlama dengan alasan administrasi dan adanya para

dokter yang masih beraktivitas di luar rumah sakit. Hal ini akan menyebabkan masyarakat menjadi kecewa. Tidak hanya itu pihak rumah sakit pun cenderung lamban yang mengakibatkan masyarakat tidak puas terhadap pelayanan publik yang diberikan.

Masyarakat mengharapkan pelayanan yang mereka dapatkan dengan cepat dilayani dan tepat waktu taanpa harus menunggu terlalu lama. Adapun waktu pelayanan yang dimaksud adalah waktu pelayanan yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian termasuk pengaduan. Waktu pelayanan pengajuan permohonan hendaknya dengan segera diproses dengan demikian masyarakat dengan cepat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Instansi pemerintah pun harus juga terbuka dan menerima dengan baik setiap pengaduan dari masyarakat yang merasakan pelayanan dan pihak rumah sakit pun harus dengan bijak memproses pengaduan tersebut, dengan demikian pelayanan publik semakin dapat diperbaiki untuk ke depannya. Apabila pelayanan publik dilakukan demikian maka masyarakat pun akan merasakan kepuasan

Dari hasil pengolahaan data yang dilakukan peneliti dan setelah melakukan analisis dari data-data yang diperoleh, waktu pelayanan yang diberikan di RSU dr. G. L. Tobing dapat dikatakan baik. Hal ini dapat disimpulkan karena banyaknya masyarakat yang telah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini mengatakan cukup puas dengan waktu pelayanan. Masyarakat merasakan pelayanan kesehataan di RSU dr. G. L. Tobing tidak berbelit-belit dan setiap masyarakat yang datang ke RSU dr. G. L. Tobing dengan segera diproses tanpa harus menunggu waktu yang sangat lama.

Dengan demikian masyarakat banyak yang merasa puas terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan baiknya persepsi masyarakat terhadap RSU dr. G. L. Tobing ini menjadi modal besar bagi instansi rumah sakit untuk semakin memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan mempengaruhi semakin banyak masyarakat yang mengunjungi rumah sakit RSU dr. G. L. Tobing untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

d. Biaya Pelayanan

Kesehatan adalah faktor paling penting dan utama dalam kehidupan manusia. Namun demikian pelayanan publik yang dikembangkan instansi kesehatan ( rumah sakit ) justru sering mempraktikkan ciri utama pelayanan publik yang konyol. Hal ini dapat dilihat dari adanya pelayanan publik yang berpengangan pada ajaran “ kalau urusan bisa dipersulit atau diperumit mengapa harus dipermudah?” itulah cerminan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan. Namun ajaran ini tdak berlaku bagi semua golongan masyarakat. Bagi masyarakat golongan ekonomi mampu pelayanan kesehatan bisa dengan sangat mudah didapatkat, tetapi malangnya bagi masyarakat golongan tidak mampu pelayanan kesehatan itu terasa sangat sulit .Pelayanan publik seperti ini akan sangat memperburuk kualitas pelayanan publik, khususnya pelayanan kesehatan yang pada akhirnya sangat mengkhawatirkan pada RSU dr. G. L. Tobing.

Akibatnya semua urusan pelayanan publik sering terlihat seperti “diperjualbelikan”. Hak masyarakat seringkali diabaikan karena yang dipikirkan adalah bagaimana mengeruk keuntungan terlebih dahulu. Masyarakat seringkali

dianngap sebagai konsumen, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan sejauh mana ia bisa membayar harga pelayanan tersebut.

Ketika pelayanan publik diperjualbelikan maka tidak perlu lagi ada hak bagi instansi pelayanan publik untuk loyal kepada masyarakat golongan ekonomi lemah. Keberpihakan instansi pemerintah sebagai abdi rakyat luntur karena aparaturnya merasa terlebih dahulu dan terutama harus mengabdi kepada keuntungan. Rakyat yang tidak berdaya secara ekonomi jelas tidak mampu mengakses palayanan publik yang berorientasi kepada keuntungan.

Dari data yang dikumpulkan oleh peneliti dan setelah dilakukan analisis data yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan masyarakat menganggap penetapan biaya yang diberikan pihak RSU dr. G. L. Tobing sudah sewajarnya, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dan kuesioner dengan para responden yang sebagian besar menyatakan penetapan biaya pelayanan kesehatan baik dalam berobat jalan ataupun berobat inap di RSU dr. G. L. Tobing tidaklah memberatkan dan sudah sewajarnya. masyarakat beranggapan bahwa biaya yang ditetapkan kurang lebih masih sama dengan biaya yang ditetapkan oleh rumah sakit lainnya, selain itu menurut mereka biaya yang ditetapkan sudah sesuai dengan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RSU dr. G. L. Tobing.

e. Sarana dan Prasarana

Pelayanan publik yang baik salah satunya dapat dilihat dari segi sarana dan prasarana penunjang pelayanan publik itu sendiri. Sarana dan prasarana sangatlah berpengaruh dalam kelancaran suatu pelayanan publik, apakah akan mencapai tujuannya atau tidak. Dalam pelayanan kesehatan contohnya, ketersediaan fasilitas

kesehatan seperti alat-alat kesehatan yang modern, obat-obatan dan lain sebagainya sangatlah krusial dan akan menentukan bagaimana sesungguhnya pandangan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan tentang kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri.

Dari data yang sudah dikumpulkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana dan prasarana oleh pihak RSU dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa sudah baik dan memadai dilihat dari kondisi lingkungan rumah sakit dan ketersediaan obat-obatan serta fasilitas alat-alat medis yang tidak ketinggalan jaman. Hasil wawancara dan kuesioner menjelaskan bahwa masyarakat yang berobat di RSU dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa sudah merasa nyaman dengan lingkungan rumah sakit yang bersih karena pihak rumah sakit sendiri sangat ketat terhadap masalah kebersihan di lingkungan rumah sakit. Selain itu, lingkungan rumah sakit yang asri karena banyak ditumbuhi tanaman-tanaman dan pepohonan juga membuat masyarakat merasa puas. Hasil analisis wawancara dan kuesioner juga menjelaskan bahwa masyarakat tidak memliki komplain yang berarti dalam hal ketersediaan fasilitas kesehatan karena pihak rumah sakit memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai.

f. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan Publik

Sebagai penyedia pelayanan publik, pemerintah juga harus memperhatikan bagaimana kompetensi aparaturnya dalam memberikan pelayanan publik apakah sudah memenuhi syarat atau belum. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah khususnya bidang instansi yang memberikan pelayanan publik tersebut. Dalam penyajian data dapat diambil kesimpulan kompetensi para tenaga medis dan petugas non medis di RSU dr. G.L

Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa sudah cukup baik, hal ini di lihat dari sikap dan keadilan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Masyarakat yang berobat di RSU dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa merasa para tenaga medis dan non medis sudah bersikap baik dan ramah kepada mereka, selain itu para tenaga medis dan non medis memberikan pelayanan kesehatan secara adil kepada setiap masyarakat yang berobat di rumah sakit tersebut. Pihak RSU dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa mengatakan bahwa mereka tidak membedakan antara masyarakat umum dan kepada karyawan PT. Perkebunan Nusantara II yang berobat disana dalam hal pemberian pelayanan kesehatan, semua mendapatkan pelayanan yang sama. Hal yang berbeda hanyalah dalam hal pembiayaan kesehatan, karena karyawan PT. Perkebunan Nusantara II dibiayai oleh PT. Perkebunan Nusantara II namun nominal biaya yang dikenakan kepada masyarakat umum dan karyawan PT. Perkebunan Nusantara II tetap sama. Hal ini tentu menjadi nilai tambah tersendiri bagi pihak RSU dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.

BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

Persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa bertujuan untuk melihat bagaimana pandangan masyarakat tentang kualitas pelayanan publik, dalam hal ini pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa dari segi prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, waktu pelayanan, biaya pelayanan, sarana dan prasarana dan kompetensi petugas Pemberi pelayanan publik seperti tertuang dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 13 Tahun 2009 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik. Dari pandangan masyarakat terhadap pelayanam kesehatan yang diterapkan Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa dapat dikatakan sudah termasuk baik, masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan begitu juga dengan kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan serta faktor – faktor pendukung pelayanan kesehatan seperti sarana prasarana pelayanan yang memadai dan kondisi lingkungan rumah sakit yang sudah dianggap baik.

Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa tergolong baik dan n mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

81

VI.2. Saran

Adapun yang menjadi saran dari hasil penelitian ini adalah :

1. Kepada Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa diharapkan agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik dari sumber daya tenaga medis maupun fasilitas- fasilitasnya agar dapat dipertahankan sehingga kepuasan pasien meningkat.

2. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit Umum dr. G.L Tobing PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, sebaiknya pemerintah juga harus mengambil bagian dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut, sehingga dapat terlaksana lebih baik lagi dari sebelumnya.

3. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi kepada pasien, Rumah Sakit G.L Tobing perlu peningkatan koordinasi internal maupun eksternal, serta peningkatan pendidikan maupun pelatihan terhadap tenaga medis untuk meningkatkan kualitasnya.

Dokumen terkait