• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

2. Analisis Presentase

Pengolahan data untuk mengetahui jumlah presentasi mengenai “Kesulitan-kesulitan yang di hadapi Guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Kelas” menggunakan perhitungan manual. Kuesioner dalam penelitian disusun berdasarkan aspek yang dinilai sebagai berikut:

Tabel 5

Kategori Penyusunan Kuesioner

Komponen Sub Komponen No Item

1. Tujuan Pendidikan Sekolah 1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas 2. Visi Pendidikan

Sekolah Menengah Atas. 3. Misi Sekolah Menengah Atas

1 2 3 2. Struktur dan Muatan KTSP 1. Mata Pelajaran (Materi

Pokok Pembelajaran) 2. Pengembangan Diri 3. Pengaturan Beban Belajar 4. Kriteria Ketuntasan Belajar

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 6. Penjurusan di SMA 7. Pendidikan Kecakapan Hidup 4 5 6 7 8,9 10 11 3. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan yang

digunakan oleh sekolah

12 4. Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Kegiatan Pembelajaran 4. Indikator

5. Penilaian Hasil Belajar 6. Alokasi Waktu 7. Sumber Belajar 8. Metode Belajar 13 14 15 16 17 18 19 20

Penyusunan aspek yang dinilai atau indikator dalam kuesioner tersebut disusun untuk mendapatkan berbagai data dari guru untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas. Kuesioner berisi

42

beberapa item pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan tanggapan dari responden melalui kuesioner, hasil analisis presentase untuk mengetahui berapa besar guru yang mengalami kesulitan maupun tidak mengalami kesulitan, disajikan dalam tabel-tabel berikut ini:

1) Tujuan Pendidikan Sekolah

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikelas menurut komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu Tujuan Pendidikan Sekolah dapat dilihat dalam tabel 6.

Tabel 6

Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah

No Sub Komponen No Item Kesulitan (%) Tidak (%) 1 Tujuan Sekolah 1 9 91 2 Visi Sekolah 2 9 91 3 Misi Sekolah 3 9 91 Rata-rata 9 91

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas berdasarkan komponen tujuan pendidikan sekolah yaitu tujuan, visi, misi sekolah, sebanyak 4 guru (9%) mengalami kesulitan untuk

melaksanakan tujuan, visi, misi sekolah dalam pembelajaran di kelas, sedangkan sebanyak 40 guru (91%) tidak mengalami kesulitan.

2) Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas menurut komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dilihat dalam tabel 7.

Tabel 7

Struktur dan Muatan KTSP

No Sub Komponen No Item Kesulitan

(%)

Tidak (%)

1 Mata Pelajaran 4 14 86

2 Pengembangan Diri 5 61 39

3 Pengaturan Beban Belajar 6 55 45

4 Kriteria Ketuntasan Belajar (Penilaian)

7 52 48

5 Kenaikan Kelas dan Kelulusan 8 14 86

9 20 80

6 Penjurusan di SMA 10 25 75

7 Pendidikan Kecakapan Hidup 11 61 39

Rata-Rata 38 62

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas berdasarkan komponen struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sebanyak 6 guru (14%) mengalami kesulitan

44

dalam menerapkan / menyampaikan materi mata pelajaran dan materi pokok pembelajaran di kelas, sedangkan sebanyak 38 guru (86%) tidak mengalami kesulitan, Sebanyak 27 guru (61%) mengalami kesulitan dalam membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan diri siswa yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik dan kondisi sekolah, sedangkan sebanyak 17 guru (39%) tidak mengalami kesulitan. Sebanyak 24 guru (55%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan beban belajar (tatap muka, mengatur alokasi waktu, struktur dan mandiri) yang telah diatur sekolah, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 20 guru (45%). Sebanyak 23 guru (52%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan indikator ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 21 guru (48%). Sebanyak 6 guru (14%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan indikator dan mekanisme kenaikan kelas yang telah disusun oleh sekolah berdasarkan panduan kenaikan kelas, sedangkan 38 guru (86%) tidak mengalami kesulitan.

Sebanyak 9 guru mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah, sedangkan 35 guru (80%) tidak mengalami kesulitan. Sebanyak 11 guru (25%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan penelusuran bakat, minat, dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah sesuai dengan indikator dan mekanisme penjurusan di SMA, sedangkan yang tidak

mengalami kesulitan sebanyak 33 guru (75%). Sebanyak 27 guru (61%) mengalami kesulitan dalam menyajikan pendidikan kecakapan hidup (kecakapan personal, sosial, vokasional) secara terintegrasi dengan pelajaran Bapak / Ibu di kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 17 guru (39%).

3) Kalender Pendidikan

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan yang di hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam implementasi KTSP di kelas menurut komponen KTSP yaitu Kalender Pendidikan dapat dilihat dalam tabel 8.

Tabel 8

Kalender Pendidikan

No Sub Komponen No Item Kesulitan

(%)

Tidak (%)

1 Kalender Pendidikan 12 18 82

Rata-rata 18 82

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam mengimplementasikan KTSP di kelas berdasarkan komponen kalender pendidikan sekolah yaitu sebanyak 8 guru (18%) mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran di kelas yang telah disusun dalam kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 36 guru (82%).

46

4) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hasil perhitungan persentase variabel kesulitan-kesulitan ya ng di hadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikelas menurut komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat dalam tabel 9.

Tabel 9 Silabus dan RPP

No Sub Komponen No Item Kesulitan

(%) Tidak (%) 1 Standar Kompetensi 13 16 84 2 Kompetensi Dasar 14 11 89 3 Kegiatan Pembelajaran 15 64 36 4 Indikator 16 14 86 5 Penilaian 17 16 84 6 Alokasi Waktu 18 14 86 7 Sumber Belajar 19 5 95 8 Metode Belajar 20 32 68 Rata-Rata 22 78

Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas berdasarkan komponen kalender pendidikan sekolah, sebanyak 7 guru (16%) mengalami kesulitan menerapkan Standar Kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 37 guru (84%). Sebanyak 5 guru (11%) mengalami

kesulitan menerapkan kompetensi dasar dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 39 guru (89%). Sebanyak 28 guru (64%) mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan belajar (model pembelajaran, media pembelajaran, pengembangan dalam potensi siswa) di dalam kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 16 guru (36%). Sebanyak 6 guru (14%) mengalami kesulitan dalam pelaksanaan indikator pencapaian kompetensi di dalam kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan 38 guru (86%).

Sebanyak 7 guru (16%) mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik (unjuk kerja, proyek, hasil kerja, tertulis (paper & pen), portofolio, sikap, dir i), sedangkan 37 guru (84%) tidak mengalami kesulitan. Sebanyak 6 guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan dengan pelaksanaannya di dalam kelas, sedangkan sebanyak 38 guru ( 86%) tidak mengalami kesulitan. Sebanyak 2 guru (5%) mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran di kelas dengan sumber belajar yang beragam, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 42 guru (95%). Sebanyak 14 guru (32%) mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pemb elajaran yang akan digunakan di dalam kelas, sedangkan yang tidak mengalami kesulitan sebanyak 30 guru (68%).

48

Dokumen terkait