• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Prestasi Kerja Karyawan Hotel Asean Pekanbaru

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.4. Analisis Prestasi Kerja Karyawan Hotel Asean Pekanbaru

Prestasi kerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan deskripsi pekerjaan perlu dinilai hasilnya setelah tenggang waktu

tertentu. Prestasi kerja juga merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Hasibuan juga menerangkan bahwa prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat kompensasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor tersebut, maka akan semakin besar prestasi kerja karyawan yang bersangkutan.

Semua perusahaan yang beroperasi atau dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berusaha mengharapkan prestasi kerja karyawan yang baik. Hal ini dimaksudkan agar karyawan lebih produktif dan memiliki semangat kerja yang tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas perusahaan secara umum. Hal yang sama tentu juga terjadi pada Hotel Asean Pekanbaru. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan pada Hotel Asean Pekanbaru , maka digunakan 11 (sebelas) indikator yang diperkirakan dapat menilai tingkat kepuasan kerja karyawan tersebut. Masing-masing indikator tersebut diberi skor antara 1 sampai 5, dimana 5 menggambarkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang sangat baik dan skor 1 menggambarkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tidak baik.

Untuk lebih jelasnya hal ini, berikut dapat dilihat tanggapan responden tentang terhadap indikator-indikator kepuasan kerja tersebut. Indikator pertama adalah kecepatan karyawan dalam menyelesaikan tugas, dan indikator ini dinyatakan dengan ” Saya memiliki prestasi kerja yang baik karena saya mampu

menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang diberikan oleh pimpinan”. Seorang karyawan dapat dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik, apabila hasil kerja mereka sesuai dengan harapan dan keinginan dari pimpinan perusahaan tersebut. Tanggapan responden terhadap indikator pertama adalah sebagai berikut:

Tabel 5.16

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kecepatan Dalam Penyelesaian Tugas

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 7 20,6 2. Setuju 4 14 41,2 3. Ragu-ragu 3 10 29,4 4. Tidak Setuju 2 3 8,8

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber: Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.16 di atas diketahui bahwa sebanyak 7 orang atau 20,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang ditetapkan pimpinan, sebanyak 14 orang atau 41,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 10 orang atau 29,4% para responden memberikan jawaban ragu-ragu dan sisanya sebanyak 3 orang atau 8,8% atas hal tersebut. Hasil ini menjelaskan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki prestasi kerja yang baik jika diperhatikan dari indikator kecepatan penyelesaian tugas.

Hotel Asean Pekanbaru, membuat peraturan supaya karyawan mengerjakan tugas yang diberikan secara cepat, supaya hasil kerjanya baek dan

tepat pada waktu yang telah ditentukan. Terutama dibagian roomboy karyawannya harus cepat dalam melaksanakan tugasnya.

Berdasarkan teori (Suwatno, 2011:176), pada dasarnya memang seorang karyawan dapat dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik, apabila hasil kerja mereka sesuai dengan harapan dan keinginan dari pimpinan perusahaan tersebut. Pada prinsipnya penilaiam prestasi kerja seorang karyawan memang dapat dilakukan melalui kecepatan penyelesaian tugas yang menjadi kewajiban karyawan tersebut. Di mana seorang karyawan dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik jika mereka dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan atau sebelum batas waktu yang ditentukan tersebut.

Indikator kedua variabel prestasi kerja adalah hasil kerja, di mana indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki prestasi kerja yang baik, karena hasil kerja saya sesuai dengan harapan pimpinan perusahaan”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.17

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hasil Kerja

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 3 8,8 2. Setuju 4 15 44,1 3. Ragu-ragu 3 10 29,4 4. Tidak Setuju 2 6 17,6

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.17 di atas diketahui bahwa sebanyak 3 orang atau 8,8% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 15 orang atau

44.1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 10 orang atau 29,4% para responden menjawab ragu-ragu dan sisanya sebanyak 6 orang atau 17,6% responden menjawab tidak setuju.

Pada prinsipnya seorang karyawan dikatakan memiliki prestasi kerja yang baik jika mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai dengan harapan pimpinan di tempat mereka bekerja saat ini. Hasil ini mengambarkan bahwa prestasi kerja karyawan dari aspek hasil kerja masih belum baik. Dan dari hasil penelitian juga diketahui informasi dari para beberapa orang karyawan yang penulis wawancarai, di mana mereka memang sering mendapatkan kritikan atas hasil kerja mereka yang masih banyak tidak sesuai dengan keinginan dan harapan pimpinan perusahaan tersebut. Dengan demikian memang benar bahwa untuk saat ini karyawan Hotel Asean memiliki prestasi kerja yang masih rendah untuk indikator hasil kerja yang sesuai dengan harapan pimpinan.

Berdasarkan teori (Rivai, 2010:875), salah satu metode yang paling umum digunakan untuk memperbaiki kualitas kerja adalah keterlibatan karyawan. Melalui upaya melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, karyawan akan merasa turut bertanggung jawab, dan merasa turut memiliki atas keputusan di mana ia turut berpartisipasi di dalamnya. Dengan mendapatkan hasil kerja yang baik dan dengan standar efisiensi dan efektivitas yang ditentukan maka karyawan akan bekerja dengan baik dan agar mendapat balas jasa dari perusahaan.

Indikator ke tiga variabel pretasi kerja adalah kemampuan karyawan dalam bekerja. Indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki kemampuan kerja yang

tinggi sehingga prestasi kerja saya juga baik”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.18

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kemampuan Bekerja

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 7 20,6 2. Setuju 4 16 47,1 3. Ragu-ragu 3 6 17,6 4. Tidak Setuju 2 5 14,7

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.18 di atas diketahui bahwa sebanyak 7 orang atau 20,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 16 orang atau 47,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 6 orang atau 17,6% para responden menjawab ragu-ragu dan sisanya sebanyak 5 orang atau 14,7% responden menjawab tidak setuju.

Hasil ini menjelaskan bahwa karyawan Hotel Asean Pekanbaru sudah baik jika dilihat dari kemampuan karyawan dalam bekerja. Memang baik atau tidaknya prestasi kerja seorang karyawan akan dipengaruhi oleh kemampuan karyawan tersebut dalam bekerja. Semakin baik kemampuan karyawan maka akan semakin baik prestasi kerja dan begitu juga sebaliknya. Karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki kemampuan kerja yang baik karena kebanyakan mereka sudah memiliki pengalaman kerja yang baik, yang tergambar dari masa kerja karyawan tersebut.

Berdasarkan teori, perusahaan mengharapkan para tenaga kerja (karyawan) yang direkrut untuk dipekerjakan harus mempunyai kemampuan ataupun keahlian dalam melakukan pekerjaan yang akan dibebankan kepadanya. Perusahaan melakukan pelatihan untuk karyawannya sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan diberikan pada setiap karyawan. Karyawan yang telah bekerja lama pada perusahaan akan mempunyai kemampuan kerja yang baik karena karyawan tersebut telah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan. Dalam bekerja, kemampuan dibidang pekerjaan yang dijalani sangatlah penting, karena tingkat kemampuan juga mempengaruhi penilaian tingkat prestasi kerja di perusahaan.

Indikator ke empat variabel prestasi kerja adalah keterampilan. Indikator ini dinyatakan dengan ”Saya memiliki keterampilan yang dapat menunjang prestasi saya dalam bekerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.19

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keterampilan

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 14 41,2 2. Setuju 4 19 55,9 3. Ragu-ragu 3 1 2,9 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.19 di atas diketahui bahwa sebanyak 14 orang atau 41,2% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang

atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 1 orang atau 2,9% para responden menjawab ragu-ragu.

Dari hasil jawaban responden di atas secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki keterampilan kerja yang memadai, sehingga keterampilan yang mereka miliki akan menunjang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pada perusahaan tersebut. Dengan demikian prestasi kerja karyawan Hotel Asean Pekanbaru sudah baik karena karyawan memiliki keterampilan yang baik dalam bekerja. Di samping itu hal ini juga disebabkan adanya kesesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan karyawan saat ini, seperti sebagaian besar karyawan merupakan lulusan SMK perhotelan, serta lama mereka bekerja juga akan memberikan keterampilan yang semakin baik bagi karyawan.

Keterampilan kerja setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan padanya dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang bersangkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan pengalaman kerjanya. Pengembangan keteampilan karyawan sangatlah diperlukan melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan pimpinan. Pengalaman kerja dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja dan keterampilan karyawan. Semakin sering karyawan melakukan pekerjaan yang sama semakin terampil dan semakin cepat dia menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Indikator kelima variabel prestasi kerja adalah kejujuran, indikator ini dinyatakan dengan ”Dalam bekerja saya selalu mengutamakan kejujuran sehingga

saya memiliki prestasi kerja yang baik juga”. Tanggapan responden tentang hal adalah sebagai berikut :

Tabel 5.20

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kejujuran

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 10 29,4 2. Setuju 4 19 55,9 3. Ragu-ragu 3 5 14,7 4. Tidak Setuju 2 -

5. Sangat Tidak Setuju 1 -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.20 di atas diketahui bahwa sebanyak 10 orang atau 29,4% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 5 orang atau 14,7% para responden menjawab ragu-ragu.

Dari tanggapan para responden ini memberikan arti secara umum responden mengatakan setuju bahwa mereka dalam bekerja lebih mengutamakan kejujuran. Memang kejujuran seorang karyawan sangat diperlukan, sehingga kejujuran sering menjadi pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam melakukan penilaian prestasi kerja karyawan tersebut. Dari hasil ini dapat dikatakan secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki prestasi kerja yang baik jika diperhatikan dari aspek kejujuran dari karyawan tersebut. Dan di samping itu kejujuran dapat meningkatkan kepercayaan pimpinan pada karyawan, sehingga karyawan yang jujur selalu diberikan penghargaan seperti dengan memberikan posisi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat memberikan

gambaran bahwa kejujuran penting artinya dalam penilaian kerja seorang karyawan.

Kejujuran dalam bekerja sangatlah dibutuhkan dalam bekerja di perusahaan, apalagi perusahaan itu perusahaan yang besar. Kejujuran penting supaya tidak merugikan pihak perusahaan dan akan berdampak kerugian buat diri karyawan tersebut. Dengan ketidakjujurannya, maka pihak perusahaan tidak akan merespek pekerjaan yang akan dilakukannya.

Indikator ke enam variabel prestasi kerja adalah kerajinan, indikator ini dinyatakan dengan ”Untuk mencapai prestasi kerja saya yang baik, maka saya mengutamakan kerajinan dalam bekerja”. Tanggan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.21

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kerajinan

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 19 55,9 2. Setuju 4 12 35,3 3. Ragu-ragu 3 3 8,8 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.21 di atas diketahui bahwa sebanyak 18 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 12 orang atau 35,3% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 3 orang atau 8,8% para responden menjawab ragu-ragu.

Hasil ini mengambarkan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki tingkat kerajinan yang baik, sehingga mereka juga memiliki prestasi kerja yang baik. Kerajinan yang dimaksud di sini adalah adanya kesediaan karyawan untuk bekerja tanpa harus menunggu perintah dari atasan. Memang pada hasil penelitian melalui observasi yang penulis lakukan selama 7 hari pengamatan, maka penulis juga menyimpulkan bahwa karyawan Hotel Asean memiliki inisiatif yang tinggi dalam bekerja.

Kerajinan dalam bekerja sangat mempengaruhi tingkat penilaian prestasi kerja karyawan. Perusahaan sangat mengharapkan supaya karyawan disiplin dalam bekerja. Karena kerajinan dalam bekerja mempengaruhi jalannya pekerjaan. Oleh sebab itu, maka perusahaan sangat mengharapkan karyawannya selalu rajin dalam bekerja agar mendapatkan hasil kerja yang baik dan optimal sesuai dengan ketentuan perusahaan.

Indikator ke tujuh variabel prestasi kerja adalah ketelitian, indikator ini dinyatakan dengan ”Prestasi kerja yang baik akan terwujud jika saya memiliki tingkat ketelitian yang baik dalam bekerja”. Tanggapan responden tentang indikator ini adalah :

Tabel 5.22

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Ketelitian

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 6 17,6 2. Setuju 4 16 47,1 3. Ragu-ragu 3 12 35,3 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.22 di atas diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 17,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 16 orang atau 47,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 12 orang atau 35,3% para responden menjawab ragu-ragu.

Hasil ini mengambarkan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki tingkat ketelitian dalam bekerja yang baik. Tingkat ketelitan yang baik dalam bekerja akan memberikan hasil kerja yang baik dan begitu juga sebaliknya. Kondisi ini pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan tersebut. Jadi semakin baik tingkat ketelitian maka akan semakin baik prestasi kerja. Untuk menjaga tingkat ketelitian karyawan dalam bekerja pimpinan selalu melakukan pemeriksaan terhadap semua hasil kerja dari para karyawannya, dan jika ditemukan kekeliruan ataupun kesalahan maka karyawan akan melakukan perbaikan atas kesalahan tersebut.

Berdasarkan teori pengembangan ketelitian karyawan sangatlah diperlukan. Pengalaman kerja dapat memperdalanm dan memperluas ketelitian kerja seorang karyawan. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang

sama maka akan semakin teliti karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Dengan tingkat ketelitian yang semakin baik, maka akan menghasilkan kinerja yang baik yang sesuai dengan perintah perusahaan.

Indikator kedelapan variabel prestasi kerja adalah motivasi kerja karyawan. Indikator ini dinyatakan dengan ”Prestasi kerja akan terwujud jika saya memiliki motivasi yang baik dalam bekerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah :

Tabel 5.23

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Motivasi

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 14 41,2 2. Setuju 4 16 47,1 3. Ragu-ragu 3 4 11,8 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.23 di atas diketahui bahwa sebanyak 14 orang atau 41,2% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 16 orang atau 47,1% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 4 orang atau 11,8% para responden menjawab ragu-ragu.

Berdasarkan tanggapan para responden di atas memberikan arti bahwa secara umum responden mengakui memiliki motivasi kerja yang baik pada Hotel Asean Pekanbaru. Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki oleh diri karyawan untuk bekerja. Jadi semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan maka hasil kerja juga akan semakin tinggi, sehingga prestasi kerja juga

meningkat. Oleh karena itu motivasi yang baik akan mendorong prestasi kerja yang baik juga. Seorang pimpinan diharapkan dapat memberikan motivasi pada karyawan, agar mereka dapat bekerja lebih baik, sehingga pada akhirnya kinerja perusahaan secara umum juga akan meningkat.

Berdasarkan teori (Hasibuan, 2010:141), motivasi berasal dari kata Latin

movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar ma bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.

Indikator kesembilan adalah hubungan dengan atasan, indikator ini dinyatakan dengan ”Hubungan dengan atasan yang baik akan membantu saya dalam mencapai prestasi kerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.24

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan dengan Atasan

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 - - 2. Setuju 4 19 55,9 3. Ragu-ragu 3 15 44,1 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Berdasarkan tabel 5.24 di atas diketahui bahwa sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, dan sebanyak 15 orang atau 44,1% para responden memberikan jawaban ragu-ragu.

Hasil dari tanggapan para responden ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan kerja yang baik antara atasan dengan bawahan pada Hotel Asean Pekanbaru. Jika terbina hubungan baik dalam bekerja antara atasan dengan bawahan, maka harmonisasi dalam bekerja juga akan terwujud, sehingga prestasi kerja juga akan meningkat. Karena hubungan kerja yang baik akan memperlancar arus informasi dari atasan kepada bawahan, dan bawahan merasa nyaman dalam bekerja.

Berdasarkan teori (Yuniarsih, 2009:188), pemeliharaan hubungan dengan atasan dalam rangka keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan harmonis antara atasan dan karyawan yang terdapat dalam organisasi mutlak perlu ditumbuhkan, dan dijaga serta dipelihara demi kepentingan perusahaan. Hubungan kerjasama antara karyawan dengan atasannya merupakan hal yang sangat positif di dalam perusahaan, di mana karyawan dan atasan turut serta secara aktif dalam peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, serta semangat kerja.

Indikator kesepuluh adalah hubungan dengan rekan kerja, indikator ini dinyatakan dengan ”Hubungan dengan rekan kerja yang baik akan membantu saya dalam mencapai prestasi kerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.25

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan dengan Rekan Kerja

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 4 11,8 2. Setuju 4 19 55,9 3. Ragu-ragu 3 11 32,4 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber : Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.25 di atas diketahui bahwa sebanyak 4 orang atau 11,8% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 19 orang atau 55,9% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 11 orang atau 32,4% para responden menjawab ragu-ragu.

Hasil ini menjelaskan bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan. Hal ini memang sangat diperlukan karena hubungan kerja akan baik akan mempengaruhi iklim dan lingkungan kerja. Di mana semakin baik hubungan kerja antara sesama karyawan maka lingkungan kerja akan semakin kondusif dan sebaliknya. Lingkungan kerja yang kondusif akan mampu mencapai hasil kerja yang baik dan sebaliknya, sehingga prestasi kerja juga akan semakin baik.

Dengan adanya hubungan kerja yang baik antara sesama karyawan, maka akan timbul peningkatan efisiensi, efektifitas, produktifitas, serta semangat kerja, sehingga akan memperoleh hasil kerja yang baik dan memperoleh pendapatan atas hasil kerja yang dilakukan.

Indikator kesebelas adalah hubungan karyawan dengan lingkungan sosialnya. Indikator ini dinyatakan dengan ”Hubungan sosial antar sesama yang baik akan membantu saya dalam mencapai prestasi kerja”. Tanggapan responden tentang hal ini adalah:

Tabel 5.26

Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hubungan dengan Lingkungan Sosial

No. Keterangan Bobot

Skor Frekwensi Persentase 1. Sangat setuju 5 6 17,6 2. Setuju 4 21 61,8 3. Ragu-ragu 3 7 20,6 4. Tidak Setuju 2 - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 - -

Jumlah 34 100,00

Sumber: Data Olahan, 2011

Berdasarkan tabel 5.26 di atas diketahui bahwa sebanyak 6 orang atau 17,6% para responden memberikan jawaban sangat setuju, sebanyak 21 orang atau 61,8% para responden memberikan jawaban setuju, kemudian sebanyak 7 orang atau 20,6% para responden menjawab ragu-ragu.

Hasil ini memberikan gambaran bahwa secara umum karyawan Hotel Asean Pekanbaru memiliki hubungan kerja yang baik dengan lingkungan sosialnya. Hal ini tentunya akan memberikan prestasi kerja yang baik bagi karyawan tersebut.

Para karyawan perlu bersosialisasi dan menjadi bagian dari seluruh kelompok. Para karyawan ini umumnya memenuhi kebutuhan serta menikmati berada di sekitar orang lain yang memiliki minat dan keinginan dan tujuan yang

sama. Melalui pertemuan, aktivitas sosial, program pendidikan, dan proyek bersama, dan membangun ikatan kekeluargaan dan semangat tim yang sangat erat. Beberapa karyawan bergabung dengan kerja sama yang baik dan tidak ada alasan lain kecuali mengambil keuntungan dari aktivitas-aktivitas rekreasi dan sosial yang di sponsori oleh msing-masing karyawan yang menjadi satu kesatuan. Dengan adanya hubungan seperti ini, kemungkinan akan bertahan bersama-sama dalam masa-masa sulit.

Tabel 5.27

Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru

Dimensi Indikator Skor jawaban Total

Skor 5 4 3 2 1 Kemampuan teknis 1.Kecepatan penyelesaian tugas 2.Hasil kerja 3.Kemampuan bekerja 7 3 7 14 15 16 10 10 6 3 6 5 - - - 371 Bobot nilai 85 180 78 28 Kepribadian 1.Keterampilan 2.Kejujuran 3.Kerajinan 4.Ketelitian 5.Motivasi 14 10 19 6 14 19 19 12 16 16 1 5 3 12 4 - - - - - - - - - - 718 Bobot nilai 315 328 75 Hubungan antar manusia 1.Hubungan dengan atasan 2.Hubungan dengan rekan kerja 3.Hubungan sosial antar sesama - 4 6 19 19 21 15 11 7 - - - - - - 385 Bobot nilai 50 236 99 Total 450 744 252 28 1474

Skor Maksimal : item x bobot tertinggi x responden 11 x 5 x 34 = 1870

Skor Minimal : item x bobot terendah x responden 11 x 1 x 34 = 374

Rata-rata : Skor Maksimal – Skor Minimal Item

= 1870 – 374 5 = 299,2

Dari tabel 5.27 di atas dapat dilihat diperoleh dari jawaban responden mengenai Prestasi Kerja Karyawan Pekanbaru adalah dimensi kemampuan teknis skor item sebesar 371. Sedangkan kepribadian skor item adalah 718 dan hubungan antar manusia skor item yang diperoleh sebesar 385.

Dan untuk menentukan tingkat katagori Pengaruh Kompensasi Terrhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru, maka dapat ditentukan sebagai berikut:

Katagori Sangat Baik 1870 Katagori Baik 1571 Katagori Cukup Baik 1272 Katagori Tidak Baik 972 Katagori Sangat Tidak Baik 673

Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Asean Pekanbaru kriteria penilaian dalam kategori Baik , dengan dengan total skor 1474. Hal ini menunjukan bahwa prestasi kerja karyawan baik. pada dasarnya ini adalah hal umum yang harus