• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.3.4. Analisis Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian

Analisis profil pertumbuhan sektor perekonomian digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan sektor di wilayah yang bersangkutan pada kurun waktu yang ditentukan dengan cara mengekspresikan persen perubahan

komponen pertumbuhan proporsional (PPij) dan pertumbuhan pangsa wilayah

(PPWij). Berdasarkan persen PPij dan PPWij yang disajikan dalam bentuk

koordinat (PPij, PPWij) maka dapat menentukan pertumbuhan suatu sektor di

Apabila komponen pertumbuhan proporsional dan pangsa wilayah dijumlahkan, maka akan diperoleh pergeseran bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan suatu sektor perekonomian. Pergeseran bersih

sektor i pada wilayah j dapat dirumuskan sebagai berikut

PBij = PPij + PPWij (3.20)

dimana :

PBij = Pergeseran Bersih di Kabupaten Bogor pada sektor i,

PPij = Komponen pertumbuhan proporsional di Kabupaten Bogor pada sektor i,

PPWij = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah di Kabupaten Bogor pada

sektor i.

Apabila :

PBij > 0, maka pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk ke dalam kelompok

progresif (maju)

PBij < 0, maka pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk lamban

Pada gambar 2.3 dapat dilihat garis yang memotong kuadran II dan kuadran IV melalui sumbu yang membentuk sudut 45º. Garis tersebut merupakan

nilai PB.j = 0. Bagian atas garis tersebut menunjukkan PB.j > 0 yang

mengindikasikan bahwa wilayah-wilayah/sektor-sektor tersebut pertumbuhannya

progresif (maju). Sebaliknya di bawah garis 45 º berarti PB.j < 0, menunjukkan

wilayah-wilayah/sektor-sektor yang lamban.

Untuk memudahkan pengolahan data kesempatan kerja di Kabupaten Bogor, maka dalam analisisnya dibantu dengan menggunakan perangkat lunak

komputer, yakni program Microsoft Excell. Kemudian hasil-hasil analisis dengan

secara deskripsi kesempatan kerja pada sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Bogor pasca kebijakan upah minimum.

3.3.5. Definisi Operasional Data

1. Indikator Ekonomi

Indikator ekonomi dalam hal ini kesempatan kerja merupakan variabel yang akan berubah dengan adanya pengaruh (dampak) dari kebijakan upah minimum di suatu wilayah yang biasa disebut dengan Upah Minimum Regional. Indikator ekonomi yang tersebut diatas dilihat dari berbagai sektor yang ada di kabupaten Bogor. Nilai dari perubahan indikator ekonomi (kesempatan kerja) dapat diperoleh dari Departemen Tenaga Kerja (DEPNAKER) atau dapat juga diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jakarta dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor.

2. Tahun Dasar Analisis dan Tahun Akhir Analisis

Tahun dasar analisis merupakan tahun tertentu yang dijadikan patokan untuk menganalisis atau tahun yang dijadikan sebagai titik awal untuk melihat pertumbuhan sektor-sektor perekonomian. Sedangkan tahun akhir analisis merupakan tahun tertentu yang dijadikan sebagai titik akhir dalam menganalisis data.

3. Sektor Usaha

Sektor ekonomi adalah kesatuan dari unit-unit produksi yang terdapat pada suatu wilayah tertentu. Sektor-sektor usaha yang ada di kabupaten Bogor terdiri dari sembilan macam sektor, diantaranya yaitu: (1) sektor pertanian, (2) sektor pertambangan, (3) sektor industri pengolahan, (4) sektor listrik, gas dan air, (5) sektor bangunan, (6) sektor perdagangan, hotel, dan restoran, (7) sektor

pengangkutan dan komunikasi, (8) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan (9) sektor jasa-jasa (BPS, 2004). Selanjutnya akan dijabarkan satu persatu sektor perekonomian tersebut di Kabupaten Bogor, sebagai berikut :

(1) Sektor Pertanian

Sektor ini terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sub sektor tanaman bahan makanan mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele, sayur-sayuran,dll. Untuk sub sektor perkebunan mencakup komoditi perkebunan yang diusahakan oleh rakyat dan perusahaan seperti komoditi karet, kopra, kopi, teh, tebu, tembakau, cengkeh, dsb.

Sub sektor peternakan mencakup produksi ternak besar dan ternak kecil misalnya sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, serta unggas, maupun hasil ternak misalnya susu segar, telur, dan kulit. Sub sektor kehutanan mencakup komoditi kayu pertukangan, kayu bakar, arang, bambu, dll. Dan untuk sub sektor perikanan terdiri dari kegiatan perikanan laut, perikanan darat, dan pengolahan sederhana (pengeringan dan penggaraman ikan).

(2) Sektor Pertambangan

Sektor ini diklasifikasikan dalam 3 sub sektor yaitu minyak dan gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas, dan penggalian. Sektor ini mencakup kegiatan-kegiatan penggalian, pemboran, dan pengambilan segala macam pemanfaatan misalnya benda non biologis, barang-barang tambang, mineral, dan barang galian yang tersedia di alam.

(3) Sektor Industri Pengolahan

Sektor ini mencakup dua sub sektor yaitu industri minyak dan gas, dan industri tanpa minyak dan gas. Sub sektor industri minyak dan gas mencakup kegiatan pengolahan, pengilangan minyak bumi dan gas alam cair misalnya premium, minyak tanah, minyak diesel, avtur, avigas, dsb. Sub sektor tanpa minyak dan gas mencakup industri besar dan sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga.

(4) Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih

Sub sektor listrik mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik yang diselenggarakan oleh Perusahan Listrik Negara (PLN) dan Non PLN. Sub sektor gas biasanya diusahakan oleh Perusahaan Gas Negara (PN Gas). Sub sektor air bersih mencakup kegiatan proses pembersihan, pemurnian,dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya baik yang dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PAM) maupun bukan PAM.

(5) Sektor Bangunan

Sektor ini mencakup kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik yang digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya yang digunakan oleh perusahaan konstruksi maupun yang dilakukan oleh perorangan.

(6) Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Sektor ini mencakup sub sektor perdagangan besar dan eceran, hotel dan restoran. Sub sektor hotel mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan. Dan untuk sub sektor restoran mencakup kegiatan usaha penyediaan

makanan dan minuman jadi yang umumnya dikonsumsi di tempat penjualan.

(7) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sub sektor pengangkutan mencakup kegiatan angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai dan penyebrangan, angkutan udara, jasa penunjang angkutan. Sub sektor komunikasi mencakup kegiatan Pos dan Giro, telekomunikasi dan jasa penunjang komunikasi.

(8) Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Sektor ini mencakup kegiatan sub sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya, sewa bangunan serta jasa perusahaan.

(9) Sektor Jasa-jasa

Sektor ini mencakup sub sektor jasa pemerintahan umum dan sub sektor jasa swasta. Sub sektor jasa pemerintahan umum mencakup kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk kepentingan rumah tangga serta masyarakat umum. Sedangkan sub sektor jasa swasta meliputi kegiatan jasa yang dilaksanakan pihak swasta misalnya jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, serta jasa perorangan dan rumah tangga.

Dokumen terkait