• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP berisikan kesimpulan dan saran Kemudian secara keseluruhan penulisan skripsi ini diawali dengan kata pengantar,

ISLAM DI RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK

B. Analisis Program Nada Siar Islam

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, analisis dapat diartikan sebagai “penyelidikan terhadap suatu peristiwa, seperti karangan, perbuatan, tindakan, dan lain sebagainya” untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya tentang suatu hal menurut sebab akibat.69 Jadi, teori analisis merupakan suatu pencarian tentang keadaan yang saling berhubungan dari

suatu hal atau peristiwa sehingga diperoleh hasil atau pemahaman yang tepat dari peristiwa tersebut.

Berdasarkan sejarah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok, penulis meneliti bahwa berdirinya radio ini tidak luput dari perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Radio Dapur Remaja 107, 10 FM berdiri atas kegemaran bapak Asam B Amsir terhadap dunia radio dan masyarakat kampung cinangka (Sawangan Depok) untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk kegiatan yang bersifat positif.

1. Pada proses produksi, penulis berpendapat proses produksi program Nada Siar Islam sesuai dengan teori “Sifak Masyudi” yang menyatakan

dalam bukunya “Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi)”, yaitu: dalam memprogram siaran radio terdapat tiga bagian

yang lazim disebut sebagai Standard Operation Procedure (SPO) yakni,

pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Lewat analisis ini, pada tahap proses produksi program Nada Siar Islam penulis mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki program Nada Siar Islam. Faktor pendukung yang dimilikinya yaitu di dukung oleh alat-alat standar penyiaran yang menjadi solusi untuk kemudahan bagi tahap produksi terhadap program Nada Sıar Islam, kita ketahui bersama perkembangan alat-alat komunikasi dalam proses siaran yang kini sudah sangat canggih dan menghasilkan sebuah siaran yang berkualitas. Adanya alat-alat ini menjadikan tahap produksi

program Nada Siar Islam menjadi lebih efektif, efisien, dan fleksibel. seperti adanya komputer, mixer audio, pemancar, antena, dan lain lain, untuk proses penyampaian kepada audien.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah faktor non- teknis. Yakni, masalah keterlambatan kedatangan pengisi acara baik penyiar yang memandu acara maupun narasumber untuk menyampaikan pesan-pesan atau nasehat-nasehat agama yang akan disiarkan sehingga tahap produksi tidak sesuai dari apa yang dijadwalkan, hal seperti ini adalah masalah yang sangat penting karena program ini disiarkan secara langsung dan tentunya waktu yang sudah dipersiapkan akan terbuang sia-sia, namun apabila penceramah berhalangan untuk hadir maka proses produksi biasanya dengan menggunakan hasil rekaman dari tausyiah yang sudah disiarkan dengan memilih tema yang sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sedang terjadi.

2. Materi-materi yang disampaikan pada program Nada Siar Islam selain berbicara masalah aqidah dan akhlak penceramah juga menyampaikan hal aktual yang terjadi di masyarakat, hal ini menjadi sebuah solusi agar siaran Nada Siar Islam tetap menjadi aktual. Pada penyampian materi ceramah, referensi yang dipakai adalah Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab lainnya seperti, riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al- Umm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat dan kitab-kitab lainnya. Pada dahulu awalnya acara ini memakai silabush akan tetapi silabush tersebut tidak dipergunakan lagi, mengapa? Karena dengan

adanya silabush ditakutkan tema yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang sudah disusun dalam silabush, sekarang tema dan materi dakwah sepenuhnya ditentukan oleh narasumber yang bertugas. Dengan demikian narasumber dengan bebas memberikan tausyiah dan pengetahuan agamanya sesuai dari fenomena sehari-hari dan juga disesuaikan dengan kondisi yang terjadi yakni pada saat bulan puasa.

Beradasarkan dari sudut pandang penulis, materi dakwah yang terkandung dalam program Nada Siar Islam mengandung “hablum min Allah dan hablum min Al-Nass”. Oleh karena itu materi-materi dakwah

yang disampaikan senantiasa mengingatkan bagaimana prilaku atau etika seorang muslim dalam menjalankan aktifitas ibadah puasa agar lebih memaknai dan menjalankan ibadah puasa sebaik-baik mungkin supaya menjadi orang mukmin yang bertaqwa dan juga menekankan kepada bagaimana seorang muslim dapat berinteraksi sesama manusia dalam kehidupan masyarakat. Sebab dalam pandangan Islam seorang muslim dituntut dapat berinteraksi sesama manusia tanpa melihat suku, ras, bahkan agama. Misalkan, cara bertetangga atau berteman baik, saling menolong dan sebagainya.

Lewat analisis ini, penulis berpendapat bahwa materi ceramah pada program Nada Siar Islam sesuai dengan teori Asmuny Syukir, yang

menyatakan dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam “.

Materi dakwah, tidak lain adalah Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syari’ah, dan akhlak. Penulis melihat materi

yang disajikan pada program Nada Siar Islam sangatlah aktual dan menyentuh ke setiap individu, disamping itu penulis menemukan kecendrungan para penceramah lebih banyak menyampaikan materi yang membahas masalah akhlak.

3. Beradasarkan penelitian yang penulis lakukan pada program Nada Siar Islam selama tanggal 1-30 September 2008, bahwa format program Nada Siar Islam ini sudah bagus karena syarat akan pendidikan agama akan tetapi dalam pelaksanaanya terdapat kekurangan dan kelebihan.

Lewat analisis ini, format program Nada Siar Islam memiliki kekurangan dan kelebihan, program Nada Siar Islam memiliki kelebihan antara lain, Program ini yang memakai teori Asmuni Syukir yang menyatakan dalam bukunya dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Ilmu Dakwah” narasumber berceramah dengan mengunakan metode tanya jawab, sehingga program ini menjadi program penyejuk hati dan juga menjadi sebuah motivator bagi para pendengarnya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Sedangkan kekurangan pada program Nada Siar Islam ini adalah kurang meraih respon yang besar dengan kata lain program ini kurang didengar oleh para pendengar secara umum. Jadwal program yang disiarkan dalam bentuk siaran langsung hanya disiarkan tiga hari dalam sepekan yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu yakni pukul 16:30-17:30 WIB, sehingga target pendengar untuk mendengarkan program ini dapat dikatakan kurang maksimal. Penulis juga menyadari

program Nada Siar Islam hanya mengudara dan didengar pada saat bulan puasa saja.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan tertulis setelah melakukan observasi dalam rangka menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, maka ada kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah:

1. Proses produksi program Nada Siar Islam terdapat tiga tahapan yakni: a. Pra Produksi

Pada tahap ini terdapat rapat pra produksi Nada Siar Islam yang membahas mengenai pemilihan narasumber dan penyiar acara, penentuan jadwal ceramah, Akan tetapi pada acara Nada Siar Islam mengenai jadwal ceramah ditetapkan sesuai dengan kesanggupan para narasumber yang nantinya akan disiarkan.

b. Produksi

Dalam produksi program Nada Siar Islam ini disiarkan secara langsung pada bulan puasa setiap hari Senin s/d Rabu mulai pukul 16:30-17:30 WIB selama bulan suci Ramadhan 1429 H.

c. Pasca Produksi

Pada acara Nada Siar Islam ini sebenarnya lebih dominan pada tahap produksi secara langsung (live) yang disampaikan oleh para

narasumber. Adapun tausyiah secara live ini selalu direkam, setelah itu

produksi dianggap tidak sesuai dengan konsep awal serta diberikan beberapa perbaikan, karena hasil rekaman dari tahap produksi tersebut akan disiarkan kembali setiap hari Kamis s/d Minggu, pada jam yang sama yakni pukul 16:30-17:30 WIB.

2. Materi Program Nada Siar Islam

Materi-materi ceramah program Nada Siar Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu penceramah juga menggunakan beberapa kitab sebagai referensi dalam menyampaikan pesan dakwahnya diantaranya adalah kitab riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat dan kitab-kitab lainnya. Penceramah lebih sering menyampaikan materi atau pesan dakwahnya mengangkat tentang aqidah dan akhlak bagi seorang muslim agar dapat mengintropeksi diri dan memaknai serta menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baik mungkin.

3. Format Program Nada Siar Islam

Nada Siar Islam mengudara setiap sore hari menjelang magrib, format Nada Siar Islam menggunakan metode dialog dengan menampilkan narasumber yang berkompeten yang dipandu oleh penyiar tanpa diselingi dengan iklan. Komposisi acara Nada Siar Islam adalah 60 menit disiarkan secara live, setiap tiga menit pertama acara Nada Siar Islam dibuka dengan

lagu-lagu yang bernuansa Islami seperti lagu-lagu pop religi, musik timur tengah, gambus dan lain-lain, barulah dimulai dengan penyampaian dakwah oleh narasumber kurang lebih selama 47 menit, setelah itu penyiar

acara program Nada Siar Islam membuka sessi tanya jawab selama 10 menit untuk memberi kesempatan bagi para pendengar untuk berdialog atau menanyakan materi yang telah disampaikan melalui via telepon atau

sms kepada narasumber, setelah semua pertanyaan sudah selesai dijawab oleh narasumber kemudian narasumber memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan pada hari itu dan selanjutnya acara Nada Siar Islam ditutup oleh penyiar yang bertugas.

B. Saran-saran

1. Hendaknya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada proses produksi program Nada Siar dapat diperbaiki, diantaranya masalah keterlambatan kedatangan pengisi acara, baik narasumber dan penyiar, mengingat acara ini disiarkan secara live.

2. Dalam hal materi program, materi yang telah disampaikan sesuai dengan ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, akan tetapi sebaiknya program Nada Siar Islam tidak hanya membahas masalah aqidah dan akhlak saja, melainkan juga dapat membahas masalah-masalah yang sedang berkembang di masyarakat.

3. Dalam hal format siaran hendaknya program Nada Siar Islam tidak hanya di bulan Ramadhan saja melainkan dapat disiarkan secara live pada waktu

Dokumen terkait