• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP berisikan kesimpulan dan saran Kemudian secara keseluruhan penulisan skripsi ini diawali dengan kata pengantar,

ISLAM DI RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK

A. Deskripsi Program Nada Siar Islam Pada Radio Dapur Remaja 107,

2. Materi Program Nada Siar Islam

Berbicara tentang program Nada Siar Islam maka tidak terlepas dari materi pesan yang akan disampaikan. Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada khalayak pendengar (mad’u), pemilihan

materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi, dalam program ini penceramah memberikan materi ceramahnya yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu penceramah juga menggunakan beberapa kitab sebagai referensi dalam menyampaikan pesan dakwahnya diantaranya adalah kitab riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunah, fadhail amal, akhlak muamalat dan kitab-kitab lainnya, mengingat program Nada Siar Islam ini disiarkan pada bulan puasa maka materinya pun disesuaikan dengan

kondisi, para penceramah lebih banyak menyampaikan materi atau pesan dakwahnya mengangkat tentang masalah-masalah akhlak bagi seorang muslim agar dapat mengintropeksi diri dan memaknai serta menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baik mungkin.65

Selama satu bulan ini yaitu bulan suci Ramadhan 1429 H / September 2008 setiap hari Senin s/d Rabu, terdapat 12 materi yang disiarkan pada program Nada Siar Islam. Ada beberapa materi dakwah yang muncul yaitu materi akhlak, aqidah dan syariah. Adapun materi yang sering dibahas oleh narasumber yaitu materi akhlak, karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Adapun materi-materi ceramah yang disampaikan pada program Nada Siar Islam adalah:

a. Memaknai Datangnya Bulan Suci Ramadhan 1429 H (pukul

16:30-17:30 / Hari: Senin, 1 September 2008 / Penceramah: Ust.

Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned)

!" #

$ !%&'( )*

+", -. / 0 1 023

0 45 63( 7 89 3, :;<=>

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.(QS. Al-Baqarah/ 2: 183)

Kalau kita merenungi datangnya bulan suci Ramadhan, kita mentafakuri ayat-ayat yang berhubungan dengan puasa berarti kita

65 Hasil wawancara dengan Ustadz. Mulyadi S.Pd, Narasumber Program Nada Siar Islam,

bisa memaknai bulan Ramadhan adalah merupakan suatu kesempatan yang baik untuk kita:

1) Agar menjadi orang-orang yang bertaqwa, kenapa menjadi orang

yang bertaqwa, karena orang yang bertaqwa itu orang yang termulia disisi Allah SWT. Sesuai dengan ayat di atas. Jadi, Allah SWT dengan kasih sayangnya kepada kita, dengan keinginannya yang besar kepada kita sebagai hambanya supaya menjadi hamba-hamba yang mulia. Oleh karena itu karunia Allah yang diberikan kepada kita ini mestinya kita harus sejalan untuk itu agar kita menjadi orang-orang yang mulia.

2) Supaya menjadi orang-orang yang bersih dari dosa. Kalau kita cermati dari kehidupan kita sehari-hari ini, langkah demi langkah, ucap demi ucap, perbuatan demi perbuatan, tentunya kita tidak terlepas dari dosa, baik itu mungkin dari kesengajaan kita, kecerobohan, kebodohan atau mungkin dari keteledoran kita, oleh karena itu Allah SWT menyiapkan satu bulan penuh, disamping hari-hari atau waktu-waktu yang lain yang Allah berikan, pada bulan Rhamadhan ini sebagai bulan yang penuh ampunan dari dosa-dosa. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:

æóÚóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ¡

Úóäö

ÇáäøóÈöíøö

Õóáøóì

Çááåõ

Úóáóíúåö

æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((ãóäú ÕóÇãó ÑóãóÖóÇäó

ÅöãóÇäðÇ æóÇÍúÊöÓóÇÈðÇ¡ ÛõÝöÑóáóåõ ãóÇ

ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö)). ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö.

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (HR. Bukahari-Muslim).

3) Puasa itu merupakan benteng. Artinya, kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk membentengi diri dari api neraka supaya kita selamat dan tidak terjerumus ke dalam api neraka tetapi kita menjadi orang-orang yang baik dan akan mendapatkan nilai-nilai yang tertinggi disisi Allah SWT.

4) Puasa tiket masuk surga. Bahwa dengan datangnya bulan Ramadhan ini berarti kita telah disediakan tiket oleh Allah SWT untuk memasuki pintu surga yang bernama Ar-Royan, tetapi tergantung kita mau di ambil atau tidak kah tiket Ar-Royan itu, kalau kita mau berlayar di sana atau mau bersenang-senang di Jannatul Firdaus maka lakukan puasa Rhamadhan dengan sebaik- baiknya. Oleh karena itu, anugrah yang Allah SWT berikan tadi harus kita fokuskan didalam amal, seperti: puasa satu bulan penuh lamanya, shalat tarawih, memperbayak iktikaf pada sepuluh hari akhir, perbanyaklah sedekah, dan menahan diri dari hal-hal yang akan mengotori diri dari dosa-dosa.

b. Membaca Al-Qur’an (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 2

September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar:

Bang Leo)

Salah satu materi yang disiarkan dalam program Nada Siar Islam adalah membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci Allah SWT yang merupakan sumber utama ajaran Islam dan menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi besar Muhammad SAW, sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta, itulah yang dikemukakan oleh ustadz Daiman.

Hati manusia bagaikan tanaman yang harus dirawat dan dipupuk setiap hari. Salah satu diantaranya pupuk hati adalah tadabur Al-Qur’an, yaitu menelaah isi Al-Qur’an dan membacannya. Allah SWT menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadaburi Al- Qur’an sebagai orang yang tertutup hatinya, artinya kalau hati kita ingin terbuka dan bersinar, maka tadaburilah Al-Qur’an dengan membaca dan menelaah isinya.

Di dalam Al-Qur’an terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi kita semua apalagi yang mempercayai dan mengamalkanya. Setiap mukmin baik laki-laki maupun perempuan, yakin bahwa membaca Al-Qur’an sudah termasuk ibadah dan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Al-Qur’an adalah bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang

maupun susah, gembira ataupun sedih, bahkan membaca Al-Qur’an bukan saja menjadi amal dan ibadah akan tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya atau sama saja seperti penenang dan pembersih hati.

Ustadz Daiman menjadikan materi ini sebagai salah satu bahan siaran, Karena melihat semakin pesatnya kemajuan zaman yang telah menjadikan khususnya kaum remaja saat ini lupa akan pentingnya dan nikmat membaca Al-Qur’an, padahal begitu banyak kenikmatan yang akan dirasakan setelah membacanya.

c. Hikmah Puasa (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 3 September

2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede)

Puasa mengandung berbagai macam hikmah. Hikmah puasa dapat dilihat dari berbagai segi:

1) Hikmah puasa dari segi kejiwaan, dilihat dari sudut rohani kejiwaan atau psikologis maka efek yang terpenting dari puasa itu adalah membentuk watak manusia menjadi patuh dan disiplin terhadap sesuatu peraturan. Orang yang melaksanakan puasa berusaha mengendalikan diri mematuhi peraturan, yaitu peraturan yang melarang untuk makan dan minum, peraturan yang melarang melakukan hubungan seksual suami istri di siang hari atau hal-hal lain yang membatalkan puasa dalam jangka waktu yang tertentu. Peraturan itu dijalankannya tanpa rasa takut sedikit juga pada ganjaran tetapi betul-betul karena kepatuhan

yang bercampur pada kecintaan kepada Allah SWT. Orang yang mengerjakan puasa, berjuang untuk menguasai dan menundukan hawa nafsunya, efek sikap yang demikian dengan sendirinya akan mempertinggi sifat sabar, kemampuan mengatur, kemampuan memimpin, memperkuat daya tahan, kesanggupan menderita dan lain sebagainya untuk mempertinggi dan memperkuat kepribadian seseorang.

2) Hikmah puasa dari segi jasmani, berpuasa itu dapat memelihara kesehatan badan, sebab menahan diri dari makan dan minum yang berarti menguranginya dari waktu yang biasa adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Mengatur makan dan minum menjadi pokok yang penting dalam memelihara dan menjaga kesehatan jasmani. Terlalu banyak makan dan minum apalagi jajan-jajan yang tidak teratur akan mudah mendatangkan penyakit. Di dalam Al-Qur’an ada satu larangan supaya manusia jangan makan dan minum yang berlebihan yang dinyatakan dalam surat Al-A’raaf/ 7: 31:

?& $ A !6B 0C 4 D 1E F >GH 2FIJKL 6 M C OQ RS T 6U1OVW6H X YZ [18 RS \ ] ^ U1OVW) ( :=;> Artinya:

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan”.

Maksud ayat di atas adalah janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

d. Bagaimana Supaya Mendapat Ampunan Allah SWT (pukul

16:30-17:30 / Hari: Senin, 8 September 2008 / Penceramah: Ust.

Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned)

>7 ` a b K cKd 0C 49C e f 6g

T C 6, Z !3(18

Artinya:

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya”. (QS. Huud/ 1: 3)

Ustadz Nana Supriyatna menyatakan ada tujuh hal yang dapat menghapus dosa-dosa kita, antara lain:

1) Taubat / Istighfar (mohon ampun kepada Allah SWT), dengan kita kembali kepada Allah SWT serta merenungi segala perbuatan-perbuatan yang kita lakukan, Insya Allah dosa-dosa kita akan diampuni.

2) Shalat, shalat yang baik secara pelaksanaannya maka shalat itu akan menghapuskan dosa. Insya Allah dosa-dosa kita akan diampuni.

3) Sedekah, dilakukan secara ikhlas dari perolehan yang halal dan baik

4) Puasa, bagaimana yang sedang kita lakukan sekarang ini. Apabila kita mampu menjalankan puasa dengan baik maka akan menghapuskan dosa-dosa kita.

5) Dzikrullah, memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT 6) Berbakti kepada orang tua

7) Musibah atau ujian yang menimpa kepada diri kita dan kita mampu menghadapinya dengan baik maka itu akan menghapuskan dosa-dosa kita.

e. Sabar (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 9 September 2008 /

Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Bang Leo)

Sabar menurut pengertian bahasa ialah Al-Habsu, yaitu menahan dan Al-Man’u, yaitu menolak, ia kebalikan dari Al-Jaza’u, yaitu berkeluh kesah. Dengan demikian, jelaslah bahwa sabar adalah mengekang dan menahan jiwa dari berkeluh kesah, menahan lisan dan mengadu, serta jawarih (anggota badan) dari membuat kekacauan atau menyakiti.66

Sabar dapat juga disebut tabah, tahan mengalami cobaan. Orang yang sabar tahan menerima hal-hal yang tidak disenangi atau tidak mengenakan dengan ridho Allah SWT dan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Sabar adalah salah satu akhlak terpuji, sabar juga merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup. Hidup di dunia ini banyak sekali tantangan dan cobaannya, sebagai manusia tidak dapat dipungkiri bahwa masalah, ujian, dan cobaan selalu datang baik kecil maupun besar. Ketika mengalami ujian dan cobaan, kita harus menghadapinya dengan

66 Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, 9 pilar keberhasilan: Da’I di medan dakwah, (solo:

sabar. Karena sifat sabar bagaikan cahaya yang terang menderang dalam suasana gelap gulita.

Seseorang yang sedang dilanda duka, karena baru saja ditinggalkan orang yang sangat disayanginya akan merasa tenang karena musibah itu dihadapinya dengan sabar. Akan tetapi pada saat sekarang ini sangat sedikit orang yang menghadapi ujian dan cobaan yang dihadapinya dengan sabar, banyak orang putus cinta langsung bunuh diri, ada juga anak yang kesal dengan orang tua lalu dibunuh. Ini semua karena mereka tidak mempunyai sifat sabar dan ingin menyelesaikan masalah dengan jalan pintas tanpa memikirkan ke depanya bagaimana.

Kita diperintahkan untuk senantiasa bersabar. Sebab, apapun yang diberikan Allah SWT kepada kita pasti ada hikmahnya. Kita hendaknya dapat menggambil pelajaran dari setiap kejadian yang kita alami. Sabar erat kaitanya dengan kadar keimanaan seseorang. Musibah atau bencana yang diturunkan kepada seseorang atau suatu kaum, jika ditinjau dari segi aqidah Islam ada dua kemungkinan, diantaranya adalah:

1) Musibah atau bencana itu diturunkan Allah SWT untuk menguji keimanan seseorang. Apakah seseorang atau mereka yang tertimpa musibah itu sabar atau tidak, berkurang imannya atau tidak. Untuk mengetahui apakah musibah itu merupakan ujian atau bukan, kita dapat melihat dari keadaan orang atau

masyarakat sekelilingnya misalnya terjadi gempa bumi yang menghancurkan rumah-rumah penduduk, padahal masyarakatnya taat beribadah kepada Allah SWT, maka musiabah tersebut berarti ujian keimanan.

2) Musibah atau bencana itu merupakan peringatan Allah SWT kepada manusia. Biasanya musibah ini terjadi jika seseorang atau masyarakat sudah banyak membuat dosa dan maksiat.

Dalam kehidupan sehari-hari ada tiga hal yang harus kita hadapi dengan sabar. Yaitu sabar dalam berbuat, sabar dalam menderita, dan sabar dalam menahan amarah. Kita yang hidup saat ini seharusnya sadar, sewaktu-waktu tertimpa musibah atau bencana, maka hendaknya melihat ke dalam diri kita masing-masing. apakah kita sudah menjalankan perintah Allah SWT dengan baik atau belum, jika banyak melakukan perbuatan dosa segeralah bertaubat.

f. Menahanan Amarah di bulan Puasa (pukul 16:30-17:30 / Hari:

Rabu, 10 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd /

Penyiar: Dede)

Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞóÇáó:

ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö

æóÓóáøóãó:((ÅöÐóÇ ßóÇäó íóæúãõ Õóæúãö ÇóÍóÏö ßõãú

ÝóáÇó íóÑúÝõËú æóáÇó íóÕúÎóÈú¡ ÝóÇöäú ÓóÇÈøóåõ

ÇóÍóÏñ Ãóæú ÞóÇÊóáóåõ¡ ÝóáúíóÞúÊõáú¡ ÝóáúíóÞõáú:

Åöäøöí ÕóÇÆöãò)).ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka hendaknya ia tidak berkata kotor, tidak marah, dan jika ada seorang yang

mencacinya atau menyerangnya, maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguh-nya aku berpuasa.” HR. Bukhari-Muslim

Pesan yang sarat makna ini kembali menggugah kesadaran kita, bahwa bulan Ramadhan merupakan sarana spiritual bagi setiap muslim untuk melakukan pembongkaran tabiat buruk dan hawa nafsu yang membatu didalam diri kita. Nabi mengingatkan, sejatinya puasa bukan segala mampu menahan marah akan tetapi menjadi lebih baik bila kemarahan tidak dibalas dengan kemarahan, sebab kemarahan tidak akan bisa menyelesaikan masalah akan tetapi membuat keadaan semakin buruk. Menahan marah pada saat puasa dan mengolahnya menjadi kedamaian dan penuh maaf maka merupakan cerminan pribadi yang penuh taqwa yang disukai Allah SWT.Firman Allah dalam Surat Ali’Imran/ 3: 134

7 8 b +1 fOhW( fOhi( ^ ) * ( *j ! K ( ^ U 6 ( :/ l lm( 4 5 \ ] -.^ %LK3) ( :;=> Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.

Kita akui tidak ada manusia yang mampu menghindarkan diri dari kemarahan, kemarahan adalah sifat diri manusia yang merupakan anugrah dari Allah SWT. Karena sebagai anugrah, pada batasan tertentu marah justrun diperbolehkan. Misalnya, kemarahan yang ditujukan untuk menghalau dan menumpas kemaksiatan,

seperti judi yang merajalela dan lain sebagainya. Ini wajib dan kita harus mempunyai sifat marah tetapi tetap harus terkendali dan tidak disertai dengan hawa nafsu yang membawa keburukan.

Mengenai menahan marah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ Ãøäøó

ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó

ÞóÇáó: ((áóíúÓó ÇáÔøóÏöíúÏõ ÈöÇáÕøõÑúÚóÉö¡

ÅöäøóãóÇ ÇáÔøóÏöíúÏó ÇáøóÐöíú íóãúáößõ äóÝúÓóåõ

ÚöäúÏó ÇáúÛóÖóÈö)) ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Bukanlah orang yang kuat itu akan selalu menang gulat, akan tetapi orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan nafsunya ketika marah.” (Bukhari–Muslim)

Hadis ini mempertegas bahwa kita tidak memiliki alasan tentang pembenaran untuk marah, meskipun kita sebagai orang yang kuat atau seseorang yang memiliki kekuasaan. Sebagai pribadi yang sedang meniti jalan taqwa sebaiknya kita tidak merasa berhak untuk marah, perkataan, perbuatan, tegur sapa yang baik merupakan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

g. Sembilan Akhlak Rusak yang Mengurangi Nilai Puasa (QS. Al-

Qalam (68), ayat 10-15) (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 15

September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna /

Penyiar: Juned) RS Vn o6, lH 2 p* Z q ^1 l :;I> rE W) s t uvl wg! )xm1C :;;> yz l l 1O0a {U |( }F 6 qgA g ` :;•> uGH F6 C 2 (€3• qgA [ E :;=> 7 ` 7 *

3• wq ^ m C :;> 3•18

X+", 6, Z !" c

-D 3 Oa o d ` -.^ (l cB

:;1>

Artinya:

10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,

11.Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 12.Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas

lagi banyak dosa,

13. Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, 14. Karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak.

15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.” (QS. Al- Qalam/68: 10-15)

Ustadz Nana menjabarkan sembilan akhlak tercela yang dapat mengurangi nilai-nilai puasa adalah sebagai berikut:

1. Janganlah kita termasuk pada orang-orang yang mengobral janji, oleh karena itu Rasulullah SAW mengatakan: Allah SWT melaknat orang yang suka bersumpah palsu dan mengobral janji. 2. ^1 l (rendah budi dan hina), harga diri seseorang itu

dilihat dari akhlaknya, kalau seseorang itu akhlaknya buruk maka seseorang itu akan di nilai hina. Oleh karena itu Ibnu Abbas mengatakan: yang memperhina diri seseorang adalah dia suka berbuat bohong. Sering dia melakukan kebohongan maka dia berarti memperhina dirinya sendiri.

3. E W) s‚(suka mencela), Sebaiknya jika ada orang yang

salah ketika melakukan sesuatu, bagi orang bijak apabila ada orang yang salah dalam melakukan sesuatu maka tidak di cela tapi dibimbing dengan baik.

4. twg! )xm1C uvl ‚(Menghambur fitnah),

5. 1O0a {U |‚‚Xz l l ( Menjadi

6. F 6 ‚(melampaui batas), Dalam segala hal kita sering kali dalam melampaui batas, misalnya dalam berbuka puasa jangan sampai melampaui batas.

7. qgA g ` (selalu berbuat dosa), Oleh karena itu, kita harus berusaha menjauhkan diri kita dari perbuatan maksiat.

8. H (sifat kaku dan kasar), sifat ini biasanya prilaku bagi orang-orang yang munafik, disebabkan karena kesombongan merasa dirinya sangat lebih sehingga sifatnya kaku dalam menghadapi sesuatu.

9. gA [ ‚ƒ‚ (terkenal kejahatannya).

h. Menghindari Perbuatan Ghibah (pukul 16:30-17:30 / Hari:

Selasa, 16 September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman /

Penyiar: Bang Leo)

Ghibah adalah menyebut kekurangan atau aib seseorang yang tidak disukai oleh orang tersebut, kekurangan atau aib itu bisa terdapat dalam badan, pakaian, rumah, tindakan, agama dan sebagainya.

Pada materi ini ada seorang pendengar yang menanyakan kepada narasumber apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari sifat ghibah? Tidaklah mudah menjawab pertanyaan ini, akhirnya nara sumber mencoba menjawab dengan beberapa hal, yaitu:

1) Biasakan berpikir sebelum berbicara

2) Berbicara sambil berpikir, yakni selalu ingat kepada Allah SWT 3) Tingkatkan rasa percaya diri, orang yang tidak percaya diri suka

mengekor perbuatan orang lain sehingga dia mudah terseret perbuatan ghibah temannya

4) Buang penyakit hati, kebanyakan ghibah karena didasari perasaan iri dan benci, juga tidak ikhlas menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung dari pada kita.

Dalam Islam, Allah SWT mengibaratkan orang yang melakukan ghibah sama saja dengan pemakan bangkai manusia. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kita menghindari perbuatan tersebut. Jika kita ingin terhindar dari perbuatan ini maka merenunglah dan lihat pada diri kita masing-masing, apakah diri kita mempunyai aib, baik yang tampak secara lahiriah maupun yang tersembunyi. Allah SWT berfirman dalam surat Al Hujuraat/49: 12

„…-F 2 D V& Oa †* ‡/ ˆ :s/ ( p‰18 Š6 C :s/ ( ‹g g18 RS ŒLLL„ RS K 4 ‹69C •‹6 C X \ ] ` Kg MF " ` 7 ` RH MU ‡ K33( ZA%‡ ` Ž A " )cs=a343U X 8l, X l718 ‹} f 3, •n Zfe :;•> Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba- sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. Ghibah dipandang sebagai kemaksiatan yang besar, betapapun seringnya orang yang melakukan ghibah memohon ampunan kepada

Allah SWT, Allah tidak akan mengampuninya sebelum orang yang dibongkar aibnya itu meridhoinya.

i. Keutamaan Bulan Suci Ramadhan (pukul 16:30-17:30 / Hari:

Rabu, 17 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd /

Penyiar: Dede)

Allah SWT telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan beberapa keutamaan, salah satu dianataranya adalah:

1) Bulan Ramadhan itu merupakan bulan Al-Qur’an, pada bulan inilah Allah SWT menurunkankan Al-Qur’an tepatnya pada malam lailatul qadar. Surat Al-Baqarah/2: 185:

a0… 9 7 R‹ e ^‘ q=‘[’` ZA U 7 0a 8 ( ƒ†F6s l lm |( “” xmIˆ\ C ‡/ ˆ 4‘ F ( >7 3 0a b ( X / )3U F… 9 4m a0…u•( ZV)Œ' AU 3U / 7 RM •‹ –3—  ` X+", (a*b d xWF 63U V/ ˆ ˜ 9 ` a ‡’` 4 F =a 5 1C aKL A ( RS F =a 1C OVW 6 ( 6 )™  ( "xWF 6 ( OIˆ(*  ( X]", 0 4š F s 0 63( -‰ a 4Vv"H :;<1> Artinya:

“(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan

bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.

Jadi, pada bulan Ramadhan ini disebut sebagai bulan Al- Qur’an karena pada bulan ini Allah SWT turunkan Al-Qur’an yang Al-Qur’an itu adalah sebagai pedoman dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman, oleh karenanya, sudah selayaknya dan sudah sepantasnya Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi kita ini hendaknya dipelajari, kita baca dan kita kaji karena selain itu Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat yang akan memberikan kesaksian bagi kita karena kita telah membacanya. 2) Pada bulan Ramadhan ini setan-setan dibelenggu, ini adalah

salah satu keberkahan bulan suci Ramadhan yaitu dibelenggunya setan-setan yang durjana sehingga mereka tidak bisa bebas leluasa untuk memperdayai anak-anak atau bani adam.

:

((

!

"

)).

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Jika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga akan dibuka, dan pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu.” (HR. Bukhari-Muslim)

Setan yang dimaksud bisa berarti dari kalangan jin dan juga

Dokumen terkait