• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Prospek Society 5.0 di Sektor Ekonomi Pertanian Asean

Analisis Prospek Society 5.0 di Sektor Ekonomi

Society 5.0 Fostering Spirituality and Humanity

ekologi. Pembangunan berkelanjutan membutuhkan penerapan teknologi yang efi sien dan efi sien beradaptasi dengan kondisi lokal [5].

Mengingat sektor pertanian membutuhkan upaya pengelolaan alam secara berkesinambungan, maka perlu untuk menggunakan teknologi pertanian berbasis kearifan lokal.

Penelitian ini menganalisis bagaimana penggunaan mesin pertanian di negara ASEAN, apakah terdapat hubungan antara penggunaan mesin pertanian dengan Gross National Product (GNP) dan Gross National Income (GNI)

Metode penelitian

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data time series, yang di akses dari web Food Agriculture Organization (FAO) tahun 2020. Adapun data yang diakses meliputi data penggunaan mesin traktor, Combine Harvester, Other Agricultural Tracktor (Two Axle tracktor), Pedestrian Controlled Tracktor (Single Axle tracktor), Milking Machines dan Baller (Straw and Fodder Balers Including Pick Up Balers).

Negara yang diambil sebagai contoh adalah negara Indonesia, Vietnam dan Thailand dengan alasan negara tersebut menjadi negara penghasil beras terbesar di lingkungan ASEAN. Data diambil dari tahun 1961 sampai dengan tahun 2018. Pada penelitian ini hanya menggunakan mesin traktor dan combine harvester

Analisis Data

Analisis data yang digunakan menggunakan untuk membuktikan hubungan antara mesin traktor dan mesin combine harvester pada GNP dan GNI, Adapun analisis menggunakan analisis korelasi Pearson, notasinya sebagai berikut:

Keterangan:

• rxy: koefi sien korelasi r pearson

• n: jumlah sampel/observasi

• x: variabel bebas/variabel pertama

• y: variabel terikat/variabel kedua.

Syarat menggunakan analisis korelasi Pearson adalah data normal, tetapi apabila hasil analisis normalititas dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, hasilnya data tidak normal maka menggunakan analisis Rank Spearman, Notasi Korekasi Spearman adalah sebagai berikut:

Di mana:

Kategori Hubungan antar variabel:

Nilai r = 0.0 sd 0.19 Kategori hubungan sangat rendah Nilai r = 0,2 sd 0,39 Kategori hubungan rendah Nilai r = 0,4 sd 0,59 Kategori hubungan Sedang Nilai r = 0,6 sd 0,79 Kategori hubungan Kuat

Nilai r = 0,8 sd 0,10 Kategori hubungan sangat kuat[6]

Hasil dan Pembahasan

Penggunaan Mesin dan Macam Mesin Pertanian di Negara ASEAN

Teknologi pertanian yang diterapkan negara di lingkungan ASEAN berupa penggunaan beberapa mesin pertanian, rata rata didominasi mesin traktor dan mesin combine harvester. Sebelum dianalisis korelasi hubungan antara mesin traktor dan combine harvester pada GNP dan GNI dianalisis uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Society 5.0 Fostering Spirituality and Humanity

Tabel 1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Mesin Traktor dengan GNP dan GNI di Negara ASEAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

No Asymp. Sig. (2-tailed) MESIN GNP GNI

INDONESIA

1 Asymp. Sig. (2-tailed) Traktor 0,11 16,1 20,0 Asymp. Sig. (2-tailed) Combine 16,1 15,8 0,00 VIETNAM

2 Asymp. Sig. (2-tailed) Traktor 0,00 0,05 0,00 Asymp. Sig. (2-tailed) Combine 0,00 0.05 0,00 THAILAND

3 Asymp. Sig. (2-tailed) Traktor 0.00 0,03 0,01 Asymp. Sig. (2-tailed) Combine 0,00 0,03 0,01

Hasil analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada negara Indonesia hasilnya data normal, di negara Vietnam menunjukkan data tidak normal pada mesin traktor, combine harvester, GNP dan GNI, maka digunakan analisis korelasi Spearman. Hasil analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov Test di Negara Thailand untuk normalitas menunjukkan data tidak normal baik pada mesin traktor, combine harvester GNP dan GNI, maka digunakan analisis korelasi Spearman Korelasi Penggunaan Mesin Traktor, Combine Harvester dengan GNP dan GNI di Negara ASEAN

Hasil analisis uji korelasi menunjukkan korelasi antara mesin traktor dan GNP di Negara Indonesia adalah 75,2 % dengan nilai signifi kansi 0,00 artinya ada hubungan antara penggunaan mesin traktor dengan GNP, hubungannya pada kategori kuat. Korelasi antara penggunaan traktor dengan Gross Nasional Income (GNI) menunjukkan nilai 77,9

% pada kategori hubungan yang sangat kuat.

Pada uji korelasi antara Mesin combine harvester dengan GNP adalah 79,3 % dengan nilai signifi kansi 0,00 artinya ada hubungan antara penggunaan mesin combine harvester dengan GNP, hubungannya masuk pada kategori kuat. Pada analisis korelasi antara penggunaan combine harvester dengan Gross Nasional Income (GNI) menunjukkan nilai 83,3 %, masuk pada kategori hubungan yang sangat kuat. Di Negara Thailand dan Vietnam penggunaan combine

harvester mempunyai hubungan yang sangat pada GNI, Sehingga dapat dirangkum dalam tabel berikut

Tabel 2. Korelasi Penggunaan Mesin Traktor, Combine Harvester dengan GNP dan GNI di Negara ASEAN

KORELASI MESIN TRAKTOR DAN COMBINE PADA GNP DAN GNI DI INDONESIA

No Jenis Mesin Dan Kategori

Korelasi Indikator Makro

GNP GNI

1 Mesin Traktor 75,2 77.9

Kategori Hubungan Kuat Kuat

2 Mesin Combine Harvester 79,3 86,3

Kategori Hubungan Kuat Sangat Kuat

KORELASI MESIN TRAKTOR DAN COMBINE PADA GNP DAN GNI DI VIETNAM

Jenis Mesin Dan Kategori

Korelasi Indikator Makro

GNP GNI

1 Mesin Traktor 50,2 74,4

Kategori Hubungan Sedang Kuat

2 Mesin Combine Harvester 56,7 82,2

Kategori Hubungan Sedang Sangat Kuat

KORELASI MESIN TRAKTOR DAN COMBINE PADA GNP DAN GNI DI THAILAND

Jenis Mesin Dan Kategori

Korelasi Indikator Makro

GNP GNI

1 Mesin Traktor 70,7 79,9

Kategori Hubungan Kuat Kuat

2 Mesin Combine Harvester 99,8 99,7

Kategori Hubungan Sangat Kuat Sangat Kuat Sumber : Data FAO, 2020 di olah

Konsep Masyarakat 5.0 adalah masyarakat yang mampu mengelola teknologi untuk kepentingan masyarakat, maka pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Negara Indonesia bersama dengan negara lain di ASEAN perlu untuk mengidentifi kasi dan memiliki data yang valid tentang penggunaan mesin yang paling banyak membantu petani, dan meminimalisir kerugian pada petani. Hal ini karena konsep

Society 5.0 Fostering Spirituality and Humanity

masyarakat 5.0 lebih cocok untuk masyarakat yang memang kurang memiliki tenaga kerja sehingga menggunakan mesin, tetapi apabila negara ASEAN masih potensial sektor pertaniannya maka selayaknya pemerintah lebih bijak menggunakan mesin pertanian

Untuk mengatasi dampak negatif berkurangnya kesempatan kerja bagi buruh petani, maka diperlukan fasilitasi untuk tumbuhnya alternatif kesempatan kerja bagi buruh yang terdampak oleh penggunaan alsintan.

[7], walaupun biaya alsintan 35,54% lebih rendah bandingkan secara manual, paket alsintan mampu menggantikan tenaga kerja manual pada kegiatan perawatan [8]

Kesimpulan

1. Mesin pertanian di negara ASEAN didominasi mesin traktor dan combine harvester

2. Terdapat hubungan yang kuat penggunaan mesin pertanian jenis traktor di negara Indonesia dan Thailand dengan Gross National Produk (GNP), tetapi hubungan sedang di Negara Vietnam. Untuk penggunaan mesin combine harvester di tiga negara menunjukkan hubungan yang kuat dengan Gross National Produk (GNP)

3. Terdapat hubungan yang kuat sampai sangat kuat penggunaan mesin pertanian traktor dan combine harvester dengan Gross National Income (GNI) di tiga negara ASEAN yakni Indonesia, Thailand dan Vietnam

Daftar Pustaka

[1] Centipedia, “Apakah itu Society 5.0?,” 29 Januari, 2019. .

[2] Koran Sindo, “Ekosistem Milenial Sambut Society 5.0 : Okezone News,” Sindo, 2019.

[3] Sunawan, “Pengembangan Soft Skill dan Kompetensi Konselor Pada Era Society 5.0,” Pros. Semin. Nas. Bimbing. Dan Konseling, 2019.

[4] A. Suharsono and A. Uluwiyah, “Strategi Smart Test Dalam Pembelajaran Latsar CPNS di Era Society 5.0,” PANCANAKA J. Kependudukan, Keluarga, dan Sumber Daya Mns., 2020.

[5] M. A. Berawi, “The role of industry 4.0 in achieving Sustainable Development Goals,” Int. J. Technol., vol. 10, no. 4, pp. 644–647, 2019.

[6] D. S. Pratomo and E. Z. Astuti, “Analisis Regresi dan Korelasi Antara Pengunjung dan Pembeli Teradap Nominal Pembelian di Indomaret Kedungmundu Semarang Dengan Metode Kuadrat Terkecil,” Ilmu Komput., no. 1, 2014.

[7] T. B. Purwantini and S. H. Susilowati, “Dampak Penggunaan Alat Mesin Panen terhadap Kelembagaan Usaha Tani Padi,” Anal.

Kebijak. Pertan., 2018.

[8] D. Purwantoro, T. Dianpratiwi, and S. Markumningsih, “Analisis Penggunaan Alat Mesin Pertanian Berbasis Traktor Tangan pada Kegiatan Perawatan Budidaya Tebu,” agriTECH, vol. 38, no. 3, p.

313, 2019.

The Role of Service Quality to Increase