• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PETA DARI KE KE

6.1.2. Analisis Rancangan Alternatif Tataletak 1 Analisis Rancangan Alternatif

6.1.2.2. Analisis Rancangan Alternatif

Analisis yang dilakukan pada rancangan alternatif II adalah dengan menghitung total momen perpindahan bahan dalam satu tahun. Total momen

perpindahan bahan dapat dihitung dengan mengalikan frekuensi perpindahan bahan antar departemen sesuai urutan proses dengan jarak antar departemen yang berkaitan. Perhitungan total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif II dihitung dengan rumus :

Keterangan :

Z0 = nilai total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif II (meter

perpindahan/tahun)

fij = frekuensi perpindahan bahan dari departemen i ke j (perpindahan /tahun)

dij = jarak antara departemen i dengan j (meter)

Total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif II dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Total Momen Perpindahan Bahan pada Rancangan Alternatif II

Perpindahan f d Momen Perpindahan Bahan

(perpindahan/tahun) (meter) (meter perpindahan/tahun)

D1 ke D3 150 8 1200 D2 ke D3 30 11 330 D2 ke D7 120 17.5 2100 D3 ke D4 60 12.5 750 D3 ke D7 120 23.5 2820 D4 ke D7 60 13 780 D2 ke D5 30 10 300 D5 ke D6 30 11 330 D6 ke D7 30 20.5 615 D7 ke D8 30 17 510 Total 660 144 9735

∑∑

= = = n i n j ij ijd f Z 1 1 0

Dari hasil perhitungan diperoleh total jarak perpindahan bahan pada rancangan alternatif II adalah 144 meter dan total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif II adalah 9735 meter perpindahan/tahun. Pada rancangan ini tidak terdapat lagi back tracking karena Departemen Pengerolan (D4) telah digeser dari posisi awal serta tidak lagi berada di antara Departemen Perakitan dan Pengelasan (D7) dan Departemen Pengecatan (D8). Hal ini membuat posisi D7 dan D8 menjadi berdekatan dan sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang terdapat pada ARC. Selain itu, posisi departemen lain terutama D1, D3, D5, D6 dan D8 juga digeser agar tetap sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas antar departemen yang ada pada ARC.

6.1.2.3. Analisis Rancangan Alternatif III

Analisis yang dilakukan pada rancangan alternatif III adalah dengan menghitung total momen perpindahan bahan dalam satu tahun. Total momen perpindahan bahan dapat dihitung dengan mengalikan frekuensi perpindahan bahan antar departemen sesuai urutan proses dengan jarak antar departemen yang berkaitan.

Perhitungan total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif III dihitung dengan rumus :

∑∑

= = = n i n j ij ijd f Z 1 1 0

Keterangan :

Z0 = nilai total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif III (meter

perpindahan/tahun)

fij = frekuensi perpindahan bahan dari departemen i ke j (perpindahan /tahun)

dij = jarak antara departemen i dengan j (meter)

Total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif III dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3. Total Momen Perpindahan Bahan pada Rancangan Alternatif III

Perpindahan f d Momen Perpindahan Bahan

(perpindahan/tahun) (meter) (meter perpindahan/tahun)

D1 ke D3 150 8 1200 D2 ke D3 30 11 330 D2 ke D7 120 15.5 1860 D3 ke D4 60 13.5 810 D3 ke D7 120 22.5 2700 D4 ke D7 60 13 780 D2 ke D5 30 13 390 D5 ke D6 30 7 210 D6 ke D7 30 19.5 585 D7 ke D8 30 17 510 Total 660 140 9375

Dari hasil perhitungan diperoleh total jarak perpindahan bahan pada rancangan alternatif III adalah 140 meter dan total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif III adalah 9375 meter perpindahan/tahun. Pada rancangan ini tidak terdapat lagi back tracking karena Departemen Pengerolan (D4) telah digeser dari posisi awal serta tidak lagi berada di antara Departemen Perakitan dan Pengelasan (D7) dan Departemen Pengecatan (D8). Hal ini membuat posisi D7 dan D8 menjadi berdekatan dan sesuai dengan tingkat

hubungan aktivitas yang terdapat pada ARC. Selain itu, posisi departemen lain terutama D1, D3, D5 dan D6 juga digeser agar tetap sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas antar departemen yang ada pada ARC.

6.1.2.4. Analisis Rancangan Alternatif IV

Analisis yang dilakukan pada rancangan alternatif IV adalah dengan menghitung total momen perpindahan bahan dalam satu tahun. Momen perpindahan bahan antara dua departemen yang memiliki hubungan berupa urutan aliran proses dapat dihitung dengan mengalikan frekuensi perpindahan bahan antara kedua departemen tersebut dengan jarak antara kedua departemen tersebut. Kemudian total momen perpindahan bahan dihitung dengan menjumlahkan seluruh momen perpindahan bahan.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif IV adalah :

Keterangan :

Z0 = nilai total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif IV (meter

perpindahan/tahun)

fij = frekuensi perpindahan bahan dari departemen i ke j (perpindahan /tahun)

dij = jarak antara departemen i dengan j (meter)

Total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif IV dapat dilihat pada Tabel 6.4.

∑∑

= = = n i n j ij ijd f Z 1 1 0

Tabel 6.4. Total Momen Perpindahan Bahan pada Rancangan Alternatif IV

Perpindahan f d Momen Perpindahan Bahan

(perpindahan/tahun) (meter) (meter perpindahan/tahun)

D1 ke D3 150 8 1200 D2 ke D3 30 17 510 D2 ke D7 120 17.5 2100 D3 ke D4 60 9.5 570 D3 ke D7 120 20.5 2460 D4 ke D7 60 18 1080 D2 ke D5 30 9 270 D5 ke D6 30 14 420 D6 ke D7 30 15.5 465 D7 ke D8 30 20 600 Total 660 149 9675

Dari hasil perhitungan diperoleh total jarak perpindahan bahan pada rancangan alternatif IV adalah 149 meter dan total momen perpindahan bahan pada rancangan alternatif IV adalah 9675 meter perpindahan/tahun. Pada rancangan ini tidak terdapat lagi back tracking karena Departemen Pengerolan (D4) telah digeser dari posisi awal serta tidak lagi berada di antara Departemen Perakitan dan Pengelasan (D7) dan Departemen Pengecatan (D8). Hal ini membuat posisi D7 dan D8 menjadi berdekatan dan sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang terdapat pada ARC. Selain itu, posisi departemen- departemen lain juga digeser agar tetap sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas antar departemen yang ada pada ARC.

6.2. Evaluasi

Dari hasil analisis kemudian dilakukan evaluasi dengan membandingkan kondisi setiap rancangan alternatif tataletak terhadap kondisi tataletak awal,

kemudian dipilih satu rancangan alternatif tataletak terbaik. Pemilihan dilakukan berdasarkan total momen perpindahan bahan minimum dan tidak adanya back tracking pada aliran bahan. Perbandingan kondisi tataletak terlihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6.5. Perbandingan Kondisi Tataletak

Kondisi Tataletak

Awal

Rancangan Alternatif

I II III IV

Jarak Perpindahan Bahan dari D7 ke D8 (meter)

21 17 17 17 20

Total Jarak Perpindahan Bahan (meter)

160 157 144 140 149

Total Momen Perpindahan Bahan (meter perpindahan/tahun)

10155 9795 9735 9375 9675

Adanya Back Tracking Pada Aliran Bahan Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Berdasarkan Tabel 6.5. dapat dipilih rancangan alternatif tataletak terbaik yang dijadikan sebagai tataletak usulan pada penelitian ini, yaitu rancangan alternatif III. Rancangan ini memiliki total momen perpindahan bahan minimum sebesar 9375 meter perpindahan per tahun serta tidak terdapat lagi back tracking pada aliran bahan. Total momen perpindahan bahan tersebut berkurang sebesar 780 meter perpindahan per tahun dari tataletak awal. Selain itu, jarak perpindahan bahan dari D7 ke D8 berkurang sepanjang 4 meter dari 21 meter menjadi 17 meter. Total jarak perpindahan bahan juga berkurang sepanjang 20 meter dari 160 meter menjadi 140 meter. Block layout usulan dapat dilihat pada Gambar 6.1., sedangkan layout usulan dapat dilihat pada lampiran.

D4 D3 D1 D2 D7 D6 D5 D8

Gambar 6.1. Block Layout Usulan

Perhitungan koreksi total momen perpindahan bahan adalah sebagai berikut. Koreksi = 10155 9375 10155− x 100% Koreksi = 7,68%

Dari hasil perhitungan koreksi terlihat bahwa rancangan alternatif III yang dipilih sebagai tataletak usulan meningkatkan efisiensi kegiatan pemindahan bahan sebesar 7,68%.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari perancangan ulang tata letak lantai produksi menggunakan Systematic Layout Planning di PT. Kharisma Abadi Sejati adalah :

1. Faktor yang menyebabkan total jarak perpindahan bahan semakin panjang dan total momen perpindahan bahan semakin besar adalah adanya back tracking pada aliran bahan yang dikarenakan penyusunan letak departemen dalam lantai produksi yang kurang teratur.

2. Perancangan tataletak dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning menghasilkan empat rancangan alternatif tataletak, dimana rancangan alternatif III dipilih sebagai tataletak usulan karena memiliki total momen perpindahan bahan minimum yaitu sebesar 9375 meter perpindahan per tahun dan tidak terdapat lagi back tracking pada aliran bahan.

3. Tataletak usulan memperpendek total jarak perpindahan bahan sebanyak 20 meter dan memperkecil total momen perpindahan bahan sebanyak 780 meter perpindahan per tahun dari tataletak awal.

4. Efisiensi kegiatan pemindahan bahan pada tataletak usulan meningkat sebesar 7,68% dari tataletak awal.

7.2. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

1. Sebaiknya dilakukan perancangan ulang tataletak lantai produksi untuk memperpendek total jarak perpindahan bahan dan memperkecil total momen perpindahan bahan dari kondisi saat ini.

2. Penyusunan letak setiap departemen sebaiknya memanfaatkan seluruh area lantai produksi secara efisien dan memperhatikan tingkat hubungan aktivitas antar departemen untuk menghindari terjadinya back tracking pada aliran bahan.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan hal-hal penting lainnya seperti jenis produk yang dihasilkan, jenis bahan yang dipindahkan, ukuran gang antar departemen, waktu pemindahan bahan dan waktu operasi setiap mesin agar diperoleh hasil rancangan yang lebih baik.

Dokumen terkait