• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Rantai Pasok

Sasaran rantai pasok adalah tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan manajemen rantai pasok. Aspek ini menjelaskan tujuan utama dari rantai pasok brokoli yang dilakukan oleh perusahaan Simply Fresh Organic, di Cipanas, Jawa Barat. Sasaran rantai dapat dilihat dari dua sisi, yakni sasaran pasar dan sasaran pengembangan. Hasil dari analisis sasaran rantai pasok akan menjadi salah satu aspek acuan apakah rantai pasok berjalan baik atau tidak.

35

Sasaran Pasar

Sasaran pasar produk brokoli Simply Fresh Organik masih ditujukan untuk pasar domestik ritel. Hal ini dikarenakan petani mitra penghasil brokoli masih sedikit dan ada petani mitra yang belum memasok secara kontinu, sehingga pasokan brokoli masih belum mampu memenuhi permintaan konsumen. Selain itu, untuk memasarkan ke supermarket dan luar negeri (ekspor), dibutuhkan persyaratan yaitu sudah memiliki label organik dari badan sertifikasi resmi. Persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan label organik diantaranya, produk harus sudah seratus persen organik, memiliki sertifikasi organik yang diberikan oleh lembaga akreditasi resmi, dan lahan organik perusahaan harus sudah berjalan selama satu tahun. Selain itu, untuk memasarkan ke luar negeri, produk sayuran organik membutuhkan perlakuan khusus pada pengemasan dan selama proses distribusi agar kesegarannya tetap terjaga. Hal ini disebabkan pemasaran ke pasar ekspor akan melalui jarak yang relatif jauh dan waktu yang relatif lama. Setelah dua tahun berdiri, perusahaan mulai mengenalkan produknya ke Singapura untuk ekspansi pasar. Brokoli merupakan salah satu sayuran yang akan dipasarkan ke Singapura.

Sasaran pasar juga dapat dilihat dari upaya segmentasi pasar, kualitas yang terintegrasi, dan optimalisasi rantai. Segmentasi pasar brokoli yang ditetapkan perusahaan adalah kalangan menengah dan menengah ke atas yang telah menyadari pentingnya hidup sehat. Harga jual yang ditetapkan perusahaan untuk brokoli termasuk murah dibanding merk lain. Hal ini disebabkan perusahaan masih berada dalam tahap pengembangan. Jika dibandingkan dengan harga brokoli biasa, harga brokoli lebih mahal karena terdapat image sehat yang menjadi aspek yang dijual dalam produk ini.

Kualitas dan kuantitas brokoli yang dipasarkan telah disesuaikan dengan pemintaan dan harapan konsumen. Konsumen sayuran organik Simply Fresh Organik sangat kritis dalam menentukan sayuran yang dikonsumsi, berbeda dengan konsumen sayuran anorganik di pasar tradisional. Meskipun secara fisik brokoli telah memenuhi permintaan dan harapan konsumen, tetapi brokoli yang dipasarkan ke ritel belum sepenuhnya organik atau masih semi organik. Karakteristik fisik brokoli yang telah memenuhi permintaan konsumen diantaranya, berat brokoli antara 100-250 gram, bunga (curd) rapat atau kompak, dan berwarna hijau tua segar.

Optimalisasi rantai dilakukan oleh rantai pasok sayuran organik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai pada produk yang dihasilkan. Produk brokoli yang diinginkan konsumen ritel disajikan dengan kemasan plastik roll film, sehingga menampakkan kesegaran brokoli. Konsumen menginginkan brokoli yang berada dalam kemasan higienis, tidak layu, tidak busuk batang, berwarna hijau, dan tampilannya bersih. Brokoli mendapatkan perhatian khusus dari semua pelaku rantai pasok karena produk ini harus benar-benar terjaga karena mudah rusak selama proses distribusi. Selain itu, brokoli juga dijaga dari kontaminasi bahan kimia agar sesuai dengan prinsip organik dan kualitasnya. Oleh karena itu, saat ini petani mitra berusaha mengurangi kadar pestisida dan menggantinya dengan pestisida nabati. Selain untuk meningkatkan kualitas, pengurangan pestisida juga dilakukan untuk mendapatkan sertifikat organik, sehingga dapat memperluas pasar.

36

Sasaran Pengembangan

Sasaran pengembangan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh rantai pasok dengan mengembangkan suatu hal secara terintegrasi. Koordinasi dan kolaborasi yang baik harus dilakukan oleh seluruh pelaku rantai pasok dan pihak lain yang terlibat karena pengembangan rantai pasok tidak mudah dilakukan. Kini persaingan tidak lagi dihadapi oleh masing-masing pelaku usaha, tetapi dihadapi seluruh pelaku rantai pasok. Sehingga proses pengembangan tidak boleh hanya menguntungkan salah satu pelaku rantai pasok dalam menciptakan nilai tambah dan menciptakan keunggulan kompetitif rantai pasok.

Sasaran pengembangan yang ingin dicapai rantai pasok brokoli pada Simply Fresh Organik adalah penguatan rantai pasok dengan cara pelaksanaan kemitraan yang berkesinambungan. Kerjasama kemitraan ataupun koordinasi lainnya yang melibatkan petani mitra, Simply Fresh Organik, pihak ritel serta beberapa institusi pendukung diarahkan kepada perbaikan dan peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk, dan pengembangan serta perbaikan infrastruktur.

Koordinasi dan kolaborasi rantai pasok dapat dilihat dari komunikasi yang terjadi antara pelaku rantai pasok. Informasi mengenai kualitas produk organik dan keluhan datang dari konsumen yang mengalir ke pihak ritel. Ritel akan menyampaikannya kepada Simply Fresh Organic, yang kemudian akan disampaikan kepada petani mitra. Informasi-informasi tersebut akan mendorong setiap pelaku rantai pasok memberikan yang terbaik bagi konsumen akhir. Oleh karena itu, komunikasi yang tidak lancar akan memberi dampak pada seluruh pelaku rantai pasok sebagai satu kesatuan.

Perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas produk membutuhkan kerjasama antara petani mitra dengan institusi pendukung dalam pengembangan insentif bantuan modal oleh lembaga keuangan untuk menjalankan budidaya dengan sistem organik dan perbaikan infrastrutktur. Perbaikan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mempermudah kegiatan petani dalam kegiatan memasok sayuran organik ke perusahaan. Jalan yang rusak mempengaruhi kualitas sayuran, kualitas sayuran akan mempengaruhi kuantitas dan kontinuitas pasokan sayuran. Sasaran pengembangan ini membutuhkan peran pemerintah dan lembaga keuangan.

Struktur Rantai Pasok

Struktur rantai pasok suatu komoditi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain, jumlah anggota yang membentuk rantai pasok, peran yang dimiliki oleh masing-masing anggota, karakteristik produk yang dihasilkan, dan jarak antara on farm dan pasar (konsumen). Anggota rantai pasok adalah pihak-pihak yang terlibat dalam aliran produk, aliran finansial, dan aliran informasi. Anggota rantai pasok brokoli dalam penelitian ini terdiri dari produsen (petani mitra) , perusahaan Simply Fresh Organic, ritel, dan konsumen akhir. Konsumen akhir merupakan sumber informasi yang menjadi penentu kualitas dan kuantitas produk. Pembahasan struktur rantai pasok brokoli akan menjabarkan beberapa anggota rantai pasok beserta peranannya. Dalam penelitian ini terdapat satu struktur rantai pasok. Berikut struktur rantai pasok brokoli pada Simply Fresh Organic.

37

Keterangan: Aliran produk Aliran finansial

Aliran informasi

Gambar 10 Struktur Rantai Pasokan Brokoli pada Simply Fresh Organic Tahun 2013

Petani Mitra

Petani merupakan pelaku rantai yang mengawali kegiatan rantai pasok brokoli. Kegiatan yang dilakukan petani adalah pembudidayaan brokoli, pemanenan, dan kegiatan pasca panen, berupa sortasi dan grading. Kegiatan budidaya dimulai dari pembibitan, pemeliharaan, hingga proses panen. Petani memiliki peran penting karena kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan brokoli ke tingkat ritel sangat ditentukan olehnya. Dengan kata lain, proses produksi menjadi kegiatan penentu keberhasilan usaha agribisnis, sehingga perlu dijalankan secara efektif dan efisien. Efektivitas pada proses produksi dibutuhkan dalam hal mulai dari alokasi sumberdaya yang tepat, perencanaan proses produksi yang baik, hingga implementasi dengan baik dan benar. Efisiensi produksi dapat dicapai dengan melakukan perencanaan dan proses produksi dengan tepat dan meminimumkan pemborosan yang teradi selama proses produksi.

Terdapat tiga orang petani mitra yang memasok brokoli ke Simply Fresh Organic yaitu petani Gekbrong, Pasir Haur, dan Muntilan, Jawa Tengah. Ketiganya langsung memproduksi dan memasok ke perusahaan tanpa perantara pedagang pengumpul.

Teknik budidaya organik tidak jauh berbeda dengan teknik budidaya konvensional. Perbedaan hanya terdapat pada input yang digunakan. Pada pertanian organik, menurut SNI 2010, produsen harus sepenuhnya menggunakan input, seperti bibit, pupuk, dan obat-obatan organik. Namun, petani di Cianjur masih mengalami kendala diantaranya, lokasi lahan tanam organik masih berdekatan dengan lahan anorganik, yang menyebabkan hama pada brokoli sulit dikendalikan dan terjadi kontaminasi zat-zat kimia melalui air dan tanah. Karena kendala-kendala tersebut, petani masih menggunakan pestisida dan obat-obatan kimia untuk mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman. Untuk mengontrol hama dan penyakit tanaman, petani menggunakan pestisida kimia, seperti Fondozeb dan Antracol untuk menghilangkan jamur (fungi) dan Prevathon untuk menghilangkan hama dan serangga.

Petani yang sudah tidak menggunakan pestisida kimia dan seluruh sayurannya sudah organik adalah petani di Muntilan. Lahan di Muntilan terletak di lereng Gunung Merapi yang masih sangat subur dan belum terkontaminasi akibat debu vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Letaknya yang jauh dari pemukiman penduduk dan lahan pertanian konvensional membuat sistem budidaya organik lebih mudah diterapkan. Petani juga telah membuat memiliki mata air sendiri yang tidak sejalur dengan lahan milik orang lain, sehingga irigasi hanya mengalirkan air ke lahan petani tersebut. Hal ini dilakukan untuk

Petani Mitra

Simply Fresh Organic

38

melindungi sayuran organik dari kontaminasi zat-zat kimia. Sehingga, brokoli yang diproduksi dapat memenuhi kualitas yang diinginkan konsumen. Selain itu, cuaca di Muntilan tidak seperti di Cianjur yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diprediksi, sehingga brokoli dapat dipasok ke perusahaan secara rutin. Kendala yang dihadapi petani di Muntilan adalah kesulitan transportasi untuk mendistribusikan brokoli ke Cianjur.

Setelah kegiatan pemanenan, petani dan tenaga kerjanya akan melakukan sortasi dan grading. Sortasi merupakan kegiatan membuang bagian sayuran yang rusak. Sementara grading merupakan kegiatan memilah-milah produk berdasarkan kualitas. Kualitas brokoli akan terlihat dari fisiknya. Sortasi dan grading harus dilakukan di tempat teduh agar kesegaran brokoli tetap terjaga. Brokoli yang terpapar sinar matahari akan menjadi layu. Oleh karena itu, proses panen dilakukan pada pagi atau sore hari.

Brokoli dikelompokkan ke dalam tiga grade, yaitu Grade A atau biasa disebut grade super, Grade B, dan Grade C. Brokoli Grade A adalah brokoli yang diinginkan konsumen ritel dan akan langsung dikirim ke Simply Fresh Organic setelah mengalami sortasi, sementara Grade B dan C akan dijual ke pedagang pengumpul atau langsung ke pasar tanpa dipotong batang dan daunnya. Pengiriman brokoli ke gudang pemasaran Simply Fresh Organic dilakukan tiga kali dalam satu minggu atau setiap hari dengan biaya pengiriman ditanggung petani. Harga yang diterima petani sebesar Rp 14 000/kg.

Simply Fresh Organic

Simply Fresh Organic merupakan anggota rantai setelah petani mitra dan berperan penting dalam melakukan pengemasan, pemasaran, dan pendistribusian produk dari petani mitra. Perusahaan berperan sebagai perantara antara petani mitra dengan pihak ritel di Jakarta dan sekitarnya. Menurut kontrak tidak tertulis, yang telah disetujui pihak petani mitra dan perusahaan, petani mitra wajib memasarkan hasil panen kepada Simply Fresh Organic dengan kualifikasi tertentu (grade A). Dan menurut kontrak tertulis antara Simply Fresh Organic dengan pihak ritel, Simply Fresh Organic wajib memasarkan produk sayuran ke ritel mitra dengan kualifikasi dan waktu yang telah disepakati.

Sebelum memasarkan brokoli, perusahaan melakukan sortasi di gudang pemasaran. Sortasi yang dilakukan pegawai pasca panen adalah memeriksa dan memisahkan brokoli yang kualifikasinya sesuai pesanan dengann yang tidak sesuai pesanan dan menghilangkan hama yang masih menempel di dalam bunga juga permukaan batang. Hal tersebut bertujuan agar brokoli yang dikirim ke ritel sudah termasuk kualitas baik sesuai dengan permintaan ritel, untuk menekan jumlah brokoli yang dikembalikan oleh ritel. Selanjutnya, brokoli dikemas dengan plastik roll film, diberi stiker logo Simply Fresh Organik, dan ditimbang.

Sayuran yang tidak sesuai dengan pesanan akan dikembalikan ke petani mitra, sehingga dapat dijual ke pasar tradisional atau pedagang pengumpul. Pengiriman sayuran ke ritel dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak, yaitu antara seminggu satu kali hingga tiga kali. Dalam satu minggu, perusahaan melakukan pengiriman selama enam hari dari Senin hingga Sabtu.

Simply Fresh Organik menjadi pihak yang menanggung risiko pengembalian sayuran oleh ritel. Sayuran yang dikembalikan dinilai tidak memenuhi kualifikasi ritel. Kerusakan produk atau cacat produk terjadi selama

39 perjalanan menuju lokasi ritel. Brokoli yang bunganya membusuk atau menguning terjadi akibat terlalu lama di dalam mobil, terkena panas mesin mobil, dan bunga brokoli kurang kering. Hama yang tidak sengaja terbawa juga menjadi faktor pengembalian produk oleh ritel.

Ritel Produk Organic

Pelaku rantai setelah Simply Fresh Organic adalah ritel. Ritel yang menjadi tujuan pasar brokoli adalah ritel yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Ritel yang menjadi langganan Simply Fresh Organic terdiri dari cabang Total Buah, cabang All Fresh, Duta Buah, dan Gelael. Namun, tidak semua ritel ini memesan brokoli.

Pihak ritel melakukan sortasi lagi saat produk tiba di ritel. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin brokoli yang akan dijual ke konsumen akhir masih dalam kondisi kualitas terbaik. Setelah sortasi dilakukan, berikutnya adalah penimbangan. Brokoli yang tidak memenuhi standar akan dikembalikan dan tidak akan ditimbang. Selanjutnya diberi label harga dan disimpan dalam lemari pendingin selama menunggu brokoli dalam display habis. Harga jual brokoli di tingkat ritel sebesar Rp 35 800/kg.

Pihak ritel merupakan pelaku rantai pasok yang pertama kali menerima saran dan keluhan dari konsumen akhir. Informasi diteruskan dari ritel ke Simply Fresh Organic, kemudian disampaikan ke petani mitra. Kesalahan yang terjadi pada petani mitra akan dicarikan solusi agar permintaan konsumen terpenuhi. Dan begitu pula dengan kesalahan yang terjadi pada Simply Fresh Organic akan didiskusikan dengan pegawai tetap.

Konsumen Akhir

Konsumen akhir adalah anggota rantai pasok brokoli organic terakhir dan menjadi tujuan akhir rantai pasok. Tujuan rantai pasok adalah memenuhi permintaan konsumen sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan konsumen. Dalam rantai pasok brokoli, konsumen melakukan pembelian langsung ke ritel, membayarnya secara tunai, dan berhak menerima dan memberikan informasi mengenai produk yang telah dibeli dan pelayanan yang diberikan pelaku rantai pasok sebelumnya.

Konsumen akhir brokoli merupakan konsumen yang kritis dan sadar akan kesehatan, sehingga kualitas menjadi alasan utama pembelian brokoli merek tertentu. Selain kualitas, konsumen juga menginginkan brokoli selalu tersedia saat dibutuhkan dan harga produk yang terjangkau. Untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan koordinasi yang baik antar pelaku rantai pasok.

Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasok merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan produk hingga sampai konsumen yang dilakukan secara terintegrasi oleh pelaku-pelaku rantai pasok. Manajemen rantai pasok terdiri dari pemilihan mitra, kesepakatan kontraktual, sistem transaksi, dukungan pemerintah, dan kolaborasi rantai pasok.

40

Pemilihan Mitra

Kerjasama kemitraan merupakan kerjasama antara dua pihak atau lebih yang betujuan memberikan keuntungan satu sama lain. Pemilihan kemitraan adalah salah satu faktor yang mendukung kesuksesan rantai pasok. Pemilihan mitra dalam rantai pasok brokoli antara lain pemilihan mitra petani brokoli, pemilihan mitra pengumpul dan distributor (Simply Fresh Organic) dan pemilihan ritel.

Petani brokoli tidak memiliki kriteria khusus pemilihan mitra untuk memasarkan hasil panennya. Petani mitra mengandalkan kepercayaan terhadap Simply Fresh Organic. Kepercayaan muncul karena adanya saling membutuhkan dan menguntungkan di antara kedua belah pihak. Keuntungan yang didapat petani mitra setelah bergabung dengan Simply Fresh Organic adalah harga jual yang stabil, posisi tawar dapat meningkat dibandingkan dengan memasarkan sendiri produknya ke pasar tradisional, dan perusahaan mampu membayar secara tunai dan tepat waktu saat transaksi. Ketika harga brokoli di pasar naik secara signifikan, perusahaan juga akan menaikkan harga beli brokoli dari petani. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan petani dan menahan petani agar tidak menjual brokoli ke pedagang lain.

Aspek yang mempengaruhi pemilihan petani brokoli sebagai mitra adalah kemampuan dan pengetahuan petani dalam menghasilkan brokoli dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan permintaan, secara konsisten mampu memproduksi brokoli dan memasoknya ke perusahaan tepat waktu, dan dapat dipercaya. Petani harus memiliki lahan organik dan mampu menerapkan budidaya brokoli. Bagi petani yang masih menerapkan sistem budidaya konvensional dan ingin bermitra dengan Simply Fresh Organic harus mau dan memiliki komitmen kuat untuk mengubah sistem tanamnya menjadi organik.

Simply Fresh Organic juga memiliki kriteria dalam memilih mitra pemasar atau ritel yaitu penentuan harga brokoli yang menguntungkan, transparansi informasi pasar, komitmen kerjasama dalam jangka waktu yang lama, dan birokrasi tidak berbelit-belit. Penentuan harga brokoli dan transparansi informasi pasar bertujuan untuk menjaga posisi tawar. Komitmen kerjasama dilakukan untuk membentuk kemitraan yang berkesinambungan, sehingga kerjasama yang menguntungkan tetap terjaga. Birokrasi yang tidak berbelit-belit betujuan agar saat kegiatan transaksi sayuran organik dilakukan, tidak memakan waktu yang lama karena dalam satu hari Simply Fresh Organik harus memasok sayuran ke beberapa ritel di lokasi yang berbeda.

Kesepakatan Kontraktual

Kesepakatan kontraktual merupakan perjanjian, baik secara formal maupun informal, antar pihak-pihak yang bermitra atau bekerja sama dengan tujuan menjaga integrasi rantai pasok, mendapatkan keuntungan, dan saling menutupi keterbatasan masing-masing pihak. Kontrak berisi hal-hal yang telah disepakati antar pihak, diantaranya batasan dan tanggung jawab, yang berlaku dalam jangka panjang.

Kesepakatan dengan petani mitra dilakukan secara informal melalui lisan, dengan kata lain masih berdasarkan kepercayaan. Hal-hal yang disepakati

41 diantaranya, petani mitra mampu memproduksi dan memasok brokoli dengan kualitas tinggi, tepat jumlah, dan tepat waktu. Terdapat pula kesepakatan jadwal pengiriman, sistem pembayaran, dan waktu pembayaran. Namun, ada beberapa kondisi dimana petani tidak mampu memenuhi perjanjian mengenai jumlah dan kualitas pasokan karena kendala cuaca buruk. Jika terjadi kekurangan pasokan, petani akan menginformasikan kepada perusahaan, dan perusahaan akan meneruskan informasi tersebut kepada pihak ritel.

Kesepakatan Simply Fresh Organic dengan ritel berupa kesepakatan tertulis. Hal-hal yang tercantum dalam kesepakatan adalah jadwal pengiriman produk, detil produk yang dipesan, penentuan harga jual produk, dan sistem pembayaran yang dilakukan. Detail brokoli yang dipesan ritel adalah brokoli telah dikemas dengan pastik roll film dengan bobot tidak lebih dari 250 gram, bunga berwarna hijau kebiru-biruan, dan telah ditempel stiker logo dari Simply Fresh Organic. Saat ini harga jual brokoli ke ritel Rp 26 500/kg dan dapat mengalami kenaikan harga dua kali selama setahun. Besar harga setiap kenaikan adalah Rp 500/kg sampai Rp 1 000/kg. Pengiriman dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Simply Fresh Organic dengan pihak ritel, yakni dua minggu sekali atau tiga minggu sekali. Setiap ritel memiliki jadwal pengiriman yang berbeda-beda.

Sistem Transaksi

Sistem transaksi yang berlaku antara Simply Fresh Organic dengan petani mitra dilakukan secara tunai setiap satu minggu dua kali. Untuk petani mitra yang memasok brokoli, hanya kepada petani Pasir Haur perusahaan melakukan pembayaran satu minggu dua kali. Pembayaran kepada petani Gekbrong dan Muntilan dilakukan setiap dua minggu sekali. Pembayaran yang dilakukan adalah pembayaran atas produk bersih dari petani. Produk bersih merupakan produk yang telah mengalami sortir dua kali, oleh petani dan tenaga kerja di gudang pemasaran perusahaan. Penyortiran berulang bertujuan untuk menghindari kecurangan timbangan. Setelah ditimbang, petani akan menerima bon penerimaan produk. Saat jadwal pembayaran tiba, petani akan membawa bon tersebut untuk menerima uang tunai. Untuk Gekbrong dan Muntilan, pembayaran dilakukan dengan transfer melalui bank.

Transaksi yang dilakukan pihak ritel dengan Simply Fresh Organic menggunakan faktur penjualan. Saat produk sampai di ritel, langsung terjadi proses bongkar muat dan sayur disortir lagi oleh pihak ritel. Kemudian, pihak ritel melakukan pencatatan jumlah brokoli yang mereka ambil ke dalam faktur penjualan. Pada minggu kedua pengiriman, pihak Simply Fresh Organic mengajukan tukar faktur, yang merupakan rekap pengiriman sayuran organik selama satu minggu. Faktur penjualan kemudian ditukar menjadi giro. Setelah itu, giro akan cair dalam waktu satu sampai dua minggu. Jadi, pembayaran dari ritel ke Simply Fresh Organic membutuhkan waktu tiga sampai empat minggu.

Dukungan Pemerintah

Dukungan pemerintah terhadap pengembangan produk organik terlihat dari program pemerintah yang sedang digalakkan sejak tahun 2010, yang dikenal dengan jargon Go Organic 2010. Pemerintah memberi dorongan kepada pengusaha dan petani yang bergerak di bidang pertanian organik untuk dapat

42

membudidayakan komoditi pertanian dengan sistem organik. Dukungan pemerintah tersebut bertujuan mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen dan pengekspor pangan organik utama di dunia.

Sebelum munculnya jargon Go Organic 2010, pemerintah telah mengeluarkan memiliki standar yang mengatur tentang pangan organik, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6729-2002 tentang Sistem Pangan Organik. SNI 2002 membahas prinsip-prinsip produksi pangan organik berupa tanaman, ternak, dan lebah yang dibudidayakan dengan sistem organik, penyiapan, penyimpanan, pengangkutan, pelabelan, pemasaran, dan sertifikasi. Selain itu,

Dokumen terkait