• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Mengukur

3.3. Rasio Profitabilitas

3.3.4. Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Mengukur

1. Gross Profit Margin

Dibawah ini merupakan tabel perhitungan nilai Gross Profit Margin pada PT Andira Agro Tbk periode tahun 2018 s/d 2019.

Tahun Laba Kotor Penjualan GPM

(%)

Standar Industri (%)

2018 64.147.721.015 300.278.949.718 21,36 20,68 2019 62.395.355.956 311.779.628.307 20,01 20,68

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa rasio Gross Profit Margin mengalami penurunan sekitar 1,35 %. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan laba kotor dikarenakan naiknya jumlah penjualan dan naik pula harga pokok penjualan. Pada tahun 2018 dan 2019 nilai gross profit margin sebesar 21,36% dan 20,01, artinya 78,64% dan 79,99%

dari keuntungan perusahaan digunakan untuk harga pokok penjualan atau untuk memproduksi produk yang diproduksi perusahaan ini, sedangkan 21,36% dan 20,01% digunakan untuk biaya lain-lain dan laba bersih perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan ini pada tahun 2019 perusahaan masih belum mencapai target rata-rata standar industri.

2. Net Profit Margin

Dibawah ini merupakan tabel perhitungan nilai NPM (Net Profit Margin) pada PT Andira Agro Tbk periode tahun 2018 s/d 2019.

25

25

Tabel 3.1 Perhitungan Rasio NPM

Tahun Laba Bersih (Rp) Penjualan (Rp) NPM (%) Standar Industri (%)

2018 17.199.020.715 300.278.949.718 17,46 21,21

2019 12.492.217.169 311.779.628.307 24,96 21,21

Sumber: data diolah oleh penulis, 2021

Rasio ini membandingkan laba setelah pajak dengan penjualan.

Semakin tinggi nilai rasio net profit margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2018 nilai NPM sebesar 17,45% hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan atau laba bersih sebesar Rp 17,46, sedangkan pada tahun 2019 nilai NPM sebesar 24,95% ini berarti bahwa setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 24,96. Berdasarkan analisis yang dilakukan NPM pada PT Andira Agro Tbk bahwa nilai yang dihasilkan pada tahun 2018 dan 2019 mengalami kenaikan.

Kenaikan NPM yang terjadi ditahun 2019 sebesar 7,5%, berdasarkan analisis dan ketentuan yang sudah ditetapkan bahwa semakin besar nilai NPM maka semakin baik perusahaan tersebut.

Kenaikan rasio yang terjadi ditahun 2019 terjadi akibat dari kenaikan penjualan sekitar 3,83% dari 300.278.949.718 menjadi 311.779.628.307 dan terjadi penurunan sekitar 27,37% pada laba bersih yang dihasilkan setelah pajak dari 17.199.020.715 menjadi 12.492.217.169. Dengan terjadinya penurunan pada laba dan kenaikan pada penjualan mengahasilkan peningkatan rasio pada PT Andira Agro Tbk. Dengan

26

26

demikian berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat dikatakan bahwa kinerja pada PT Andira Agro Tbk sudah baik/ sehat.

3. Return On Assets (ROA)

Dibawah ini merupakan tabel perhitungan nilai ROA (Return On Assets) pada PT Andira Agro Tbk periode tahun 2018 dan 2019.

Tabel 4.1 Perhitungan Rasio ROA

Tahun Laba Bersih (Rp) Total Asset (Rp) ROA(%) Standar Industri (%)

2018 17.199.020.715 539.805.449.943 3,1 2,8

2019 12.492.217.169 487.338.794.012 2,5 2,8

ROA merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah seluruh aset pada sebuah perusahaan. Berdasarkan perhitungan nilai rasio diatas dapat dilihat pada tahun 2018 rasio ROA sebesar 3,1%. Hal ini menggambarkan bahwa setiap Rp 1 aset menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,031. Sedangkan ditahun 2019 nilai rasio sebesar 2,5%. Hal ini menggambarkan bahwa setiap Rp 1 aset menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,025.

Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa rasio mengalami penurunan sebesar 0,6% ditahun 2019. Penurunan nilai pada rasio ini disebabkan oleh adanya penurunan pada jumlah aset sekitar 9,71% dari 539.805.449.943 menjadi 487.338.794.012. berdasarkan analisis ini dapat dilihat bahwa terjadinya penurunan pada nilai rasio ditahun 2019

27

27

menggambarkan bahwa perusahaan kurang baik atau kurang efisien dalam menggunakan asetnya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan. Selain terjadi penurunan kinerja keuangan ditahun 2019, berdasarkan hasil rasio return on aset ini PT Andira Agro Tbk dikatakan kurang baik juga karena tidak tercapainya nilai rasio terhadap standar industri yang telah ditetapkan dimana rata-rata industri idhitung berdasarkan rata-rata aritmatika. Maka perusahaan yang dikatakan baik atau efisien dalam menggunakan aset untuk menghasilkan keuntungan yaitu harus memiliki ROA diatas nilai 2,8% dan sebaliknya jika ROA dibawah 2,8% maka perusahaan tersebut dikatakan tidak baik atau tidak efiensi dalam menggunakan asetnya.

4. Return on Equity (ROE)

Tabel dibawah ini merupakan tabel perhitungan rasio ROE pada PT Andira Agro Tbk periode tahun 2018 dan 2019.

Tabel 5.1 Perhitungan Rasio ROE

Tahun Laba Bersih (Rp) Total Ekuitas ROE (%) Standar Industri (%) 2018 17.199.020.715 246.116.768.035 6,9 5,85 2019 12.492.217.169 259.172.510.407 4,8 5,85

Berdasarkan hasil perhitungan rasio pada tabel diatas dimana perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas, pada tahun 2018 rasio return on equity sebesar 6,9%. Hal ini mengartikan

28

28

bahwa setiap Rp 1 ekuitas mengasilkan laba bersih sebesar Rp 0,069, sedangkan ditahun 2019 nilai return on equity sebesar 4,8%. Artinya bahwa setiap Rp 1 ekuitas menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,048.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ROE ditahun 2019 mengalami penurunan dari 6,9% menjadi 4,8%. Penurunan yang terjadi sekitar 2,10%. Meskipun demikian total ekuitas ditahun 2019 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sekitar 5,30% sebesar 13.055.742.372.

Namun melalui analisis ini digambarkan bahwa PT Andira Agro kurang baik atau kurang efisien dalam menggunakan ekuitas yang akan digunakan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan standar industri kinerja keuangan, perusahaan yang baik harus memiliki nilai ROE diatas 5,85%

(rata-rata standar industri dihitung berdasarkan perbandingan alternatif dengan menghitung rata-rata aritmatika) dan semakin meningkat ROE tiap tahunnya semakin baik juga kinerja keuangan pada suatu perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya jika ROE dibawah dari nilai standar industri yangg sudah ditetapkan maka kinerja keuangan pada perusahaan tersebut dapat dikatakan tidak baik atau tidak sehat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan pada PT Andira Agro Tbk masih kurang baik pada periode dua tahun tersebut dikarenakan nilai dari ketiga rasio yang telah dianalisis diatas lebih dominan mengalami penurunan dibandingkan kenaikan dan tidak melampaui standar industri yang ditetapkan.

29 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Analisis Rasio Profitabilitas dalam Mengukur Kinerja Keuangan PT Andira Agro Tbk, dan penilaian berdasarkan rasio Gross Profit Margin, rasio Net Profit Margin, rasio Return On Asset (ROA), dan rasio Return On Equity (ROE) penulis dapat menyimpulkan bahwa rasio yang terjadi pada ROA dan ROE mengalami penurunan dengan terjadinya penurunan tersebut pada perusahaan ini dinilai tidak sehat dan kurang efisien dalam menggunakan asset dan equity nya untuk memperoleh laba, hal ini tercermin dari nilai masing-masing indikator kinerja keuangan tersebut. Hal itu menyebabkan kinerja keuangan pada PT Andira Agro Tbk kurang baik/ tidak sehat, sedangkan berdasarkan rasio Net Profit Margin dan Gross Profit Margin pada PT Andira Agro Tbk berbanding terbalik dengan rasio ROA dan ROE dimana Net Profit Margin dan Gross Profit Margin mengalami kenaikan ditahun 2019 hingga mencapai rata-rata standar industri. Berdasarkan rasio Net Profit Margin, kinerja keuangan pada PT Andira Agro Tbk dinilai baik dan sehat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan pada PT Andira Agro Tbk berdasarkan rasio profitabilitas dapat digambarkan sudah cukup baik, meskipun masih ada terjadi penurunanan pada tingkat pengembalian ekuitas dan aset yang tidak mencapai standar industri namun masih dapat dibantu oleh marjin laba kotor dengan marjin laba bersih.

30

30 4.2. Saran

Setelah melakukan analisis adapun saran yang dapat penulis sampaikan kepada perusahaan yang mungkin berguna bagi kepentingan perusahaan maupun pembaca dimasa yang akan datang yaitu disarankan kepada pihak manaejemen untuk lebih memperhatikan kinerja keuangan perusahaan dengan meningkatkan laba perusahaan tiap tahunnya dengan memanfaatkan secara efisien aset, ekuitas, dan penjualan untuk memperoleh laba, khususnya dalam pemanfaatan aset dan ekuitas karena pada periode 2018-2019 ini rasio return on asset dan rasio return on equity membutuhkan banyak perhatian dari pihak manajemen untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja perusahaan ini dan kinerja keuangan pada pemanfaatan laba kotor dan penjualan untuk memperoleh laba sudah baik diharapkan pihak manajemen dapat mempertahankannya dan dapat juga ditingkatkan. Baiknya perusahaan menggunakan aset, ekuitas, dan penjualan bersih akan memperoleh kinerja keuangan perusahaan baik dan sehat. Baik dan sehat suatu perusahaan dapat menarik perhatian para investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut dimana dengan demikian perusahaan akan terbantu untuk

baik bertumbuh ke masa yang akan datang.

31

Daftar Pustaka

Idx PT. Andira Agro Tbk. Laporan Keuangan Tahunan 2019. Jakarta:

www.andiraagro.com.

Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan , Jakarta : Rajawali Pers Lukviarman, Niki. 2016. Corporate Govermance, Solo: PT Era Adicitra

Intermedia.

Munawir.2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty Saefullah, Encep. 2018. “Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio

Profitabilitas”. Diakses pada Juni 2018, dari

http://www.nelti.com/id/publications/267703/analisis-kinerja-keuangan-menggunakan-rasio-profitabilitas-pada-pt-xl-axiata-tbk.

Sujarweni, V Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Winarno, Slamet Heri. 2019. “Analisis NPM, ROA, dan ROE dalam Mengukur Kinerja Keuangan” dalam Jurnal STEI Ekonomi Vol.28 N0.2. Jakarta Barat: Universitas Bina Sarana Informatika.

Dokumen terkait