• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013

ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN 1

B. ANALISIS REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013

ANALISIS REALISASI KINERJA SASARAN 1 Tabel 3.11

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan proses demokrasi (Pemilu/Pilpres)

Indikator Kinerja

Target Realisasi

2013 2012 2011 2010

Jumlah revisi paket Undang-Undang Bidang Politik khususnya Revisi terbatas Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu 2 (dua) DIM RUU 1 (satu) Dokumen 2 (dua) Dokumen Draft RUU

Indeks Organisasi kemasyarakatan (skala 1 sampai 4)

3 3,1 - - -

ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN 1

Tabel 3.12

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan proses demokrasi (Pemilu/Pilpres)

Indikator Kinerja

Target Capaian

2013 2012 2011 2010

Jumlah revisi paket Undang- 2 (dua) 50% 46,6% 40% 20%

58

Undang Bidang Politik khususnya Revisi terbatas Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu

Indeks Organisasi kemasyarakatan (skala 1 sampai 4)

3 85,61% - - -

Jumlah revisi paket Undang-Undang Bidang Politik

penyelesaian 5 (lima) paket revisi Undang-Undang Bidang Politik dimulai sejak tahun 2010, namun demikian dalam perkembangannya terdapat prioritas pembahasan di Badan Legislatif DPR RI sehingga target yang telah ditetapkan belum tercapai. Adapun capaian progress dari masing-masing revisi perundang-undangan adalah sebagai berikut :

a. Pada tahun 2010, dari pembahasan 5 (lima) paket revisi Undang-Undang Bidang Politik masih dalam bentuk draft RUU dikarenakan DPR RI belum menyerahkan draft tersebut kepada pemerintah, namun demikian pemerintah telah menyiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) inisiatif dengan pembahasan internal pemerintah terkait dengan revisi RUU dimaksud. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2010 capaian tersebut dapat dikatakan masih rendah yaitu 20% dari target yang telah ditetapkan dalam Renstra.

b. Pada Tahun 2011, terdapat 2 (dua) Undang-Undang yang telah diselesaikan dari 5 (lima) paket revisi terbatas yang ditargetkan. 2 (dua) Undang-Undang tersebut yaitu penyelesaian penyempurnaan Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, yang disahkan dan diundangkan pada tanggal 15 Januari 2011 dan telah diundangkan dalam Lembaran Negara RI No. 8 tahun 2011. Sedangkan terkait dengan penyusunan revisi terbatas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu yang telah diundangkan pada tanggal 15 September 2011. Sehubungan dengan hal tersebut, dari sisi capaian target Renstra terkait dengan penyelesaian paket Undang-Undang Bidang Politik dapat dikatakan tercapai 40% dari target 5 (lima) Undang-Undang.

c. Pada Tahun 2012, terkait dengan sisa 3 (tiga) Undang-Undang Bidang Politik yang belum diselesaikan dan ditargetkan pada tahun 2012 telah selesai 100%, namun demikian sampai dengan akhir tahun 2012 baru tersusun 1 (satu) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Adapun untuk Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden masih dalam proses penyelesaian dikarenakan sampai dengan laporan ini disampaikan DPR RI belum menyampaikan draft RUU kepada pemerintah. Sebagai antisipasi, pemerintah melakukan

59 pembahasan internal dengan mempersiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dengan mengacu dari wacana pembahasan yang berkembang di Badan Legislasi DPR-RI terhadap revisi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Berdasarkan kondisi tersebut capaian target penyusunan Undang-Undang Bidang Politik adalah 46.6%. Hal ini disebabkan penyusunan revisi UU tersebut merupakan inisiatif DPR RI serta adanya pembahasan Undang-Undang Bidang Politik lainnya yang lebih diprioritaskan dalam penyusunannya. Kondisi dimaksud mengacu pada Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nomor 41A/DPR-RI/2009-2010 tentang Persetujuan Penetapan Program Legislasi Nasional tahun 2010-2014.

d. Pada Tahun 2013, terdapat 2 (dua) Undang-Undang Bidang Politik yang masih dalam tahap pembahasan. Namun demikian terkait draft RUU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, dan DPRD belum disampaikan kepada pemerintah sehingga sampai dengan akhir 2013 pemerintah hanya menyiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dengan mengacu pada wacana yang berkembang di Badan Legislatif DPR RI. Untuk Rancangan Revisi UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD berdasarkan laporan dari Badan Legislatif DPR RI dihentikan pembahasannya dan ditarik dari Program Legislasi Nasional sehingga dari sisi capaian target dapat dikatakan tercapai 50% terkait dengan progress pembahasan DIM internal pemerintah.

Selanjutnya terkai Organisasi kemasyarakatan

target tahun sebelumnya sesuai dengan Renstra tidak ditargetkan. Sehingga pengukuran hanya dilakukan pada tahun 2013. Hal tersebut dihitung secara akumulatif berdasarkan Indeks Organisasi kemasyarakatan di Indonesia dengan sampel di 8 (delapan) provinsi yaitu: NAD, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali dan Maluku. Adapun nilai indeks tersebut yaitu sebesar 3,1 dari skala 1 sampai 5. Angka ini memberikan gambaran bahwa kinerja Organisasi kemasyarakatan di Indonesia berada pada kategori cukup baik

dari skala 1 sampai 4.

Analisis Realisasi Kinerja Sasaran 2

Tabel 3.13

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2

Meningkatnya komitmen pemangku kepentingan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Indikator Kinerja Target Realisasi

2013 2012 2011 2010

Persentase

kebijakan/peraturan

60 perundangan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan

Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2

Tabel 3.14

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2

Meningkatnya komitmen pemangku kepentingan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Indikator Kinerja Target Capaian

2013 2012 2011 2010

Persentase

kebijakan/peraturan perundangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan

80% 90,91% 92% 83,3% -

Berdasarkan pada indikator tersebut diatas, pada tahun 2011 terkait 3 (tiga) peraturan bidang kesatuan bangsa dan politik yang dihasilkan pada tahun 2010 telah implementasikan dengan baik kepada Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya. 3 (tiga) peraturan dimaksud yaitu Permendagri No. 36 Tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik telah terimplementasi lebih dari 25

Pedoman Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing di Daerah dan Permendagri No. 50 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemantauan Tenaga Kerja Asing telah dilaksanakan antara

15-yang diterbitkan Tahun 2011 terdapat 5 (lima) peraturan 15-yang dilaksanakan oleh lebih dari (empat) peraturan lainnya dilaksanakan oleh

15-tercapai 83,3%.

Pada tahun 2012, terkait dengan 5 (lima) peraturan bidang kesbangpol yang dihasilkan terdapat 2 (dua) peraturan yang telah dilaksanakan oleh 25 daerah dengan -25 daerah dengan -15 daerah ian dari target yang telah ditetapkan dapat dikatakan 92% tercapai dengan baik. Sedangkan pada tahun 2013 dapat dikatakan tercapai 90,91% dari target yang telah ditetapkan mengingat hampir keseluruhan daerah telah

61 mengimplementasikan peraturan yang diterbitkan kecuali peraturan yang baru diterbitkan pada tahun 2013.

Analisis Realisasi Kinerja Sasaran 3

Tabel 3.15

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 3

Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota masyarakat dalam penyelesaian persoalan kemasyarakatan

Indikator Kinerja Target Realisasi

2013 2012 2011 2010

Persentase forum dialog publik yang efektif

80% 76,51% 72,5% 65% -

Analisis Realisasi Kinerja Sasaran 3

Tabel 3.16

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3

Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota masyarakat dalam penyelesaian persoalan kemasyarakatan

Indikator Kinerja Target Capaian

2013 2012 2011 2010

Persentase forum dialog publik yang efektif

80% 95,64% 93,5% 92,8% -

Capaian kinerja

belum mencapai 100% dikarenakan masih ada beberapa Kabupaten/Kota yang belum melakukan pembentukan sebagai akibat belum memadainya dukungan fasilitasi kegiatan dan anggaran untuk pembentukan forum dimaksud. Terdapat juga beberapa daerah yang sudah melakukan pembentukan tetapi masih menunggu SK Kepala Daerah. Sehingga masih terdapat daerah yang sudah melakukan pembentukan tetapi belum aktif dalam menjalankan tugasnya. Bagi daerah yang belum terbentuk forum dimaksud, Ditjen Kesbangpol telah mengeluarkan surat himbauan dan radiogram yang ditunjukan kepada Gubenur/Bupati/Walikota seluruh Indonesia.

Analisis Realisasi Kinerja Sasaran 4

Tabel 3.17

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 4

Meningkatnya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik

Indikator Kinerja Target Realisasi

2013 2012 2011 2010

62 masyarakat dalam

kegiatan terkait 4 pilar Negara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI)

Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4

Tabel 3.18

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4

Meningkatnya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik

Indikator Kinerja Target Capaian

2013 2012 2011 2010

Persentase peningkatan masyarakat dalam kegiatan terkait 4 pilar Negara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI)

75% 126,56 % 137.2% 100% 80%

Terkait dengan indikator persentase peningkatan masyarakat dalam kegiatan terkait 4 konsensus kehidupan berbangsa (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tungga Ika, dan NKRI), pada tahun 2013 mengalami penurunan capaian dari tahun 2012. Hal tersebut sebagai akibat menurunnya tingkat partisipasi masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan terkait 4 konsensus kehidupan berbangsa yang telah dikerjasamakan dengan mitra pemerintah di daerah, yaitu melalui pelaksanaan kerjasama dengan OMS dalam rangka peningkatan pendidikan politik yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, Ditjen Kesbangpol akan berupaya secara simultan melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan kerjasama program dengan OMS sebab sebagai mitra pemerintah sangatlah efektif untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya di bidang Pendidikan Politik dan Wawasan Kebangsaan serta Cinta Tanah Air khususnya untuk daerah-daerah perbatasan dengan Negara lain.

Selain peningkatan partisipasi masyarakat dalam berpolitik melalui pelaksanaan kerjasama secara simultan setiap tahunnya, juga melalui pelaksanaan 25 forum dialog dalam rangka pengembangan nilai-nilai kebangsaan kepada pemuda, perempuan dan aparatur pemerintah.

63

C

CC... AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSSKKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN TTTAAAHHHUUUNNN222000111333

Demi terwujudnya outcome yang dimaksud, Tahun 2013 Ditjen Kesbangpol mempunyai alokasi pagu sebesar Rp. 233.117.548.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Tiga Miliar Seratus Tujuh Belas Juta Lima Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah), terdapat Rp. 42.700.000.000,- dialokasikan pada kegiatan fasilitasi kewaspadaan nasional terkait pembentukan dan pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) melalui dana dekonsentrasi. Kemudian dalam rangka pelaksanaan pendidikan politik kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPR RI setiap tahunnya diberikan bantuan keuangan sebesar Rp. 9.928.900.000,-. Disamping itu terdapat alokasi anggaran sebesar Rp 43.468.000.000,- diperuntukkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama program pembinaan bangsa dan politik dengan Organisasi Keasyarakatan guna peningkatan partisipasi politik perempuan, wawasan kebangsan dan cinta tanah air, penanganan konflik, serta peningkatan kapasitas dalam pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi. Alokasi tersebut terdapat pemotongan anggaran sebesar Rp. 8.139.411.000,- dalam rangka memberikan tunjangan kinerja pelaksanaan RefOMSi Birokrasi, sehingga total sisa anggaran yang dikelola langsung dalam menunjang tugas fungsi pelaksanaan program pembinaan kesatuan bangsa dan politik mencapai Rp. 137.020.648.000,-.

Berdasarkan data perkembangan laporan realisasi keuangan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun Anggaran 2013, sampai dengan akhir tahun 2013 realisasi mencapai Rp. 215.103.398.729,- atau 92.27%. Dengan rincian realisasi pusat sebesar Rp. 178.523.300.675,- atau 93,75% dari pagu Rp. 190.417.548.000,- dan realisasi daerah melalui kegiatan Fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan FKDM serta peningkatan kapasitas anggota FKDM di daerah mencapai Rp. 36.580.098.054,- atau 85,67% dari pagu Rp. 42.700.000.000,-. Adapun capaian kinerjanya sebesar 97,04%. Berikut rincian realisasi per kegiatan sebagaimana grafik dibawah ini :

Bina Idelogi dan Wawasan Kebangsaan Fasilitasi Kewaspadaan Nasional Pagu Realisasi 33.727.851.000 32.136.561.750 Capaian 95,28% Pagu Realisasi 66.487.556.000 58.457.997.829 Capaian 87,92% 63 Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan Pagu 35.678.025.000 Capaian 92,53%

64 Data tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 yaitu Rp. 162.486.895.989,- (95,80%) dari pagu anggaran Rp.169.607.200.000,-. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain:

1. Belum optimalnya penyerapan anggaran dana dekonsentrasi melalui pelaksanaan kegiatan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai akibat adanya prioritas daerah melaksanakan APBD dibandingkan dengan APBN; 2. Belum optimalnya penyerapan anggaran kerjasama dengan OMS bidang kesatuan bangsa

dan politik sebagai akibat adanya ketidaksiapan OMS baik dalam pelaksanaan kegiatan maupun pertanggungjawaban kegiatan sesuai dengan Permendagri No. 20 Tahun 2013; 3. Adanya proses revisi baik kareana adanya perubahan kebijakan nasional maupun adanya

prioritas lain yang bersifat nasional sehingga menghambat proses pencairan dana maupun perubahan strategi.

Namun demikian jika dilihat dari sisi capaian kinerja mengalami kenaikan dari tahun 2012 yaitu 91,7% menjadi 97,04%. Realisasi 33.013.226.448 Fasilitasi Politik Dalam Negeri Pagu Realisasi 45.472.718.000 42.451.802.359 Capaian 93,36% Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi Pagu Realisasi 15.905.641.000 15.304.742.850 Capaian 96,22% Dukungan Mana Jemen dan Dukungan Teknis Lainnya Pagu Realisasi 35.845.757.000 33.739.067.493 Capaian 94,12% TOTAL PAGU Pagu Realiasasi 233.117.548.000 215.103.398.729 Capaian 92,27%

65 BAB IV

PENUTUP

A

AA...KKKEEESSSIIIMMMPPPUUULLLAAANNN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2013 merupakan kelanjutan laporan kinerja tahun sebelumnya yang dibuat untuk menggambarkan capaian kinerja dan prestasi maupun permasalahan yang dihadapi Ditjen Kesbangpol. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapain sasaran dalam Rencana Strategis (Renstra) untuk mengetahui sejauhmana manfaat program/kegiatan di bidang Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik bagi masyarakat. Selain itu, laporan akuntabilitas kinerja juga merupakan acuan bagi pimpinan untuk mengontrol pencapaian kinerja pada masing-masing unit kerja dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai wujud pertanggungjawaban yang obyektif. Secara garis besar pencapaian sasaran kinerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri dari keseluruhan program/kegiatan mencapai nilai 97,04%. Selain itu, menyangkut capaian sasaran ditemukan :

1. Capaian sasaran dinilai cukup berhasil, selain karena kinerja Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik, juga merupakan hasil dari faktor-faktor lain diluar Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik.

2. Pada beberapa capaian sasaran yang dinilai berhasil dapat dilihat dari capaian target yang direncanakan, apabila dilihat dari perbandingannya dengan populasi sudah menunjukkan prosentase yang baik. Hal ini mengindikasikan penetapan target dapat tercapai dengan baik. 3. Sebagian besar program menunjukkan capaian kinerja yang baik, terutama pada indikator kinerja outcome maupun indikator kinerja output. Hal ini menunjukkan bahwa program dan kegiatan yang telah ditentukan harus dilaksanakan.

B

BB...SSSAAARRRAAANNN

Berdasarkan kinerja yang telah dicapai oleh Ditjen Kesbangpol pada tahun 2013, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Secara umum kinerja Ditjen Kesbangpol dapat dikatakan sudah tercapai, namun demikian perlu ditingkatkan lagi pada tahun 2014;

66 2. Mengupayakan sinergi kegiatan antar unit kerja agar dilaksanakan secara bersama untuk optimalisasi kegiatan (hasilnya komprehensif) yang dirasakan manfaatnya secara langsung oleh pemangku kepentingan kesbangpol dalam penyelesaian masalah yang ada sehingga tidak tumpang tindih serta efisiensi waktu dalam pelaksanaannya;

3. Dalam pengelolaan anggaran agar lebih ditingkatkan baik dari sisi realisasi keuangan maupun realisasi kinerja outcome maupun outputnya, sehingga dapat memaksimalkan capaian kinerja organisasi;

4. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan pada setiap lingkup unit kerja eselon II, yang diikuti identifikasi setiap permasalahan yang menghambat pelaksanaan kegiatan serta memilih solusi penyelesaiannya;

5. Perlunya pengawalan khusus dari masing-masing pimpinan unit kerja sehingga target yang telah di tetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) dapat tercapai;

6. Menerapkan asas-asas tertib administrasi, transparan, hindari pemborosan (efisiensi), dan cegah potensi timbulnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam upaya meningkatkan capaian riil (nyata) seluruh program, kegiatan dan anggaran lingkup Ditjen Kesbangpol.

Dokumen terkait