• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu tentang pengaruh secara parsial dan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala multikolinearitas dan terbebas dari gejala heteroskedastisitas. Dari analisis sebelumnya pada uji asumsi klasik membuktikan bahwa penelitian ini sudah dianggap baik karena hasil uji asumsi kelasi membuktikan bahwa semua data berdistribusi secara normal, terbebas dari gejala mutikolinearitas dan gejala heterokedastisitas. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat yaitu minat pelanggan pada Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua bila nilai variabel bebas bauran pemasaran yang meliputi: Produk, harga, promosi dan tempat dimanipulasi atau dinaik atau diturunkan nilainya. Hasil dari pengujian menggunakan aplikasi SPSS yang peneliti gunakan sebagai alat analisis maka dihasilkan hasil uji regresi adalah sebagai berikut yang dijelaskan pada tabel 4.15

Tabel 4.15

Hasil Analisis Regresi

Model Unstandardized Coefficients B Standardized Coefficients T Sig. Beta 1 (Constant) 5.617 .225 .434 -.321 .402 2.302 .026 PRODUK (X1) .269 1.365 .179 HARGA (X2) .492 2.216 .032 PROMOSI (X3) -.387 -1.908 .063 TEMPAT(X4) .414 3.443 .001 R= 0.768 R Square = 0.590 F=16.186 Sig = 0.000

a. Dependent Variable: MINAT PELANGGAN (Y)

Sumber: Lampiran output SPSS versi 23 2020

1) Uji F (model)

Tabel 4.15 atau Uji F didapati nilai F hitung sebesar 16.186 nilai lebih besar dari F tabel yaitu 2,07 atau F hitung 16.186 > F tabel 2,07 dengan probabilitas 0.000. Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.1 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa keempat variabel bauran pemasaran yaitu: produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Maka dengan demikian hipotesis pertama diterima.

Berdasarkan uji F semua unsur bauran pemasaran ( Produk, harga, promosi dan tempat) berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua, maka untuk lebih meningkatkan minat pelanggannya apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua harus melakukan strategi untuk semakin memperbaiki semua unsur bauran pemasan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas produk termasuk kemasan produk. 2. Harga jual yang mempertimbangkan harga yang mampu

dijangkau oleh masyarakat luas dan harga yang bersaing dengan apotek lain.

3. Promosi yang lebih progresif baik berupa penyebaran panflet maupun iklan media sosial.

4. Tempat yang nyaman bagi planggan dan mudah dijangkau serta pelayanan dari pegawai apotek lebih ditingkatkan.

Dengan memaksimalkan strategi bauran pemasaran (Produk, harga, tempat dan promosi) maka diharapkan pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua juga semakin meningkat.

2) Uji t (Parsial)

Uji t untuk menguji kemaknaan atau keberartian koefisien regresi parsial. Pengujian melalui uji t adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf nyata α = 0.1. Uji t berpengaruh signifikan apabila hasil perhitungan t hitung lebih

besar dari t tabel (thitung > ttabel) atau probabilitas kesalahan lebih kecil dari 10% (sig< 0.1). Dalam penelitian ini t tabel yang digunakan adalah 1,67943. Hasil uji t dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Tabel 4.15 maka hasil pengujian t (parsial) pada variabel bebas yaitu bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) dijabarkan sebagai berikut:

1) Variabel produk menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, (1.365 ˂1,67943), atau sig,< α (0.179 ˃0.1), berarti variabel produk tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

2) Variabel harga menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (2.216 ˃1.167943) atau sig,< α (0.032 ˂ 0.1), berarti variabel harga berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

3) Variabel promosi yang menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, (-1.908 ˂1.67943), atau sig, <α (0,063 < 0.1), berarti variabel promosi tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

4) Variabel tempat yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (3.443 > 1.67943), atau sig, <α (0.001 < 0.1), berarti variabel tempat berpengaruh terhadap keputusan minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdesir. Hasil

penjabaran uji t (parsial), dapat disimpulksn bahwa variabel yang lebih berpengaruh dominan dari bauran pemasaran adalah variabel tempat yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (3.443 > 1.67943), atau sig, <α (0.001 < 0.1), berarti variabel tempat dalam bauran pemasaran lebih dominan berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

Berdasarkan uji t, variabel yang berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua adalah variabel harga dan tempat, adapun variabel produk dan promosi tidak berpengaruh, namun yang berpengaruh dominan dari keempat variabel bauran pemasaran adalah variabel tempat. Jadi dengan memaksimalkan fasilitas tempat dan pelayanan karyawan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua maka minat pelanggan juga akan semakin meningkat.

3) Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 4.15 diatas, hasil perhitungan variabel bebas dapat disusun dalam suatu model berikut: Y= 5.617 + 0,225.X1 + 0.434.X2 - 0.321.X3 + 0.402.X4 Hasil analisis tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 5.617 angka tersebut menunjukan bahwa jika bauran pemasaran konstan yaitu X1

(Produk), X2 (Harga), X3 (Promosi), dan X4 (Tempat), atau X=0, maka minat pelanggan sebesar 5.617.

b. X1 (Produk) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.225. Hal ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan produk 1% terhadap apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua maka minat pelanggan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0.225 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

c. X2 (Harga) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.434. Hal ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan penyebab harga sebesar 1% terhadap produk apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua maka minat pelanggan mengalami peningkatan sebesar 0,434 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

d. X3 (Promosi) menunjukkan nilai koefisien sebesar -0,321. Hal ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan promosi sebesar 1% terhadap apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua maka minat pelanggan akan mengalami penurunan sebesar -0,321 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. e. X4 (Tempat) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.402. Hal ini

berarti bahwa jika terjadi peningkatan pelayanan pegawai dan sarana sebesar 1% terhadap apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua maka minat pelanggan juga akan mengalami

peningkatan sebesar 0.346 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

4) Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R akan berkisar antara 0 - 1, semakin mendekati 1 hubungan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen semakin kuat. Nilai koefisien korelasi untuk variabel produk, harga, distribusi, dan promosi yang ditunjukkan pada tabel berikut yaitu:

Berdasarkan Tabel 4.15 nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0.768. Sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang positif antara variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, dan tempat berkesinambungan dengan variabel minat pelanggan yang dikategorikan kuat, sebagaimana pedoman untuk menginterprestasikan koefisien korelasi menurut (Sugiono, 2014: 242)

5) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas (Imam Ghozali, 2011: 97). Penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R2, nilai Square R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahakan kedalam model. Adapun tabel koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Tabel 4.15 besarnya square R2 adalah 0.590, hal ini berarti 59% model penelitian menggambarkan fakta dan sisanya (100% - 59% = 41%) merupakan keterbatasan alat ukur dan faktor eror penelitian dalam mengungkap fakta.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat secara simultan keseluruhan variabel dependen bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan tempat berpengaruh terhadap keputusan pembelian adapun variabel yang lebih berpengaruh dominan dari bauran pemasaran adalah variabel tempat terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) secara simultan berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara bersama-sama bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) terhadap minat

pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hipotesis tersebut terdiri dari bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat pelanggan terhadap apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hal ini ditunjukkan dengan uji ANOVA atau Uji F didapati nilai F hitung sebesar 16.186 nilai lebih besar dari F tabel yaitu 2.07 atau F hitung 16.186 > Ftabel 2.07 dengan probabilitas 0.000. Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.1 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian atau dapat dikatakan bahwa keempat variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan tempat) berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hal ini berarti semakin bagus bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan tempat) maka minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua juga semakin baik pula, begitu juga sebaliknya. Menurut Albert Setiawan Sutejo (2014) bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) secara simultan berpengaruh terhadap minat pelanggan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah saya lakukan dengan memperoleh hasil bahwa keempat variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan tempat) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Arum Puspa Utami yang memperoleh hasil bahwa variabel bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan tempat) berpengaruh terhadap minat pelanggan (Arum Puspa Utami (2016)). Dan

Rafinko Anggriawan juga memperoleh hasil bahwa variabel bauran pemaran (Produk, harga, promosi dan tempat) secara simultan berpengaruh terhadap minat pelanggan (Rafinko Anggriawan (2017). 2. Pengaruh bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat

Secara) Individual atau secara parsial terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian menunujukkan bahwa variabel bauran pemasaran (Produk, promosi dan tempat) memiliki pengaruh tersendiri terhadap minat pelanngan. Namun variabel produk dan promosi tidak memiliki pengaruh terhadap minat pelanggan. Variabel yang memliliki pengaruh dan tidak memiliki pengaruh terhadap minat pelanggan akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Variabel produk menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, (1.365 ˂1,67943), atau sig,< α (0.179 ˃0.1), berarti variabel produk tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

2) Variabel harga menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (2.216 ˃1.167943) atau sig,< α (0.032 ˂ 0.1), berarti variabel harga berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

3) Variabel promosi yang menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, (-1.908 ˂1.67943), atau sig, <α (0,063 < 0.1), berarti variabel

promosi tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan pada Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

4) Variabel tempat yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (3.443 > 1.67943), atau sig, <α (0.001 < 0.1), berarti variabel tempat berpengaruh terhadap keputusan minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hasil penjabaran uji t (parsial), dapat disimpulkan bahwa variabel yang lebih berpengaruh dominan dari bauran pemasaran adalah variabel tempat yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (3.443 > 1.67943), atau sig, <α (0.001 < 0.1), berarti variabel tempat lebih dominan berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Menurut Suryadi Syam (2012) variabel produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh secara parsial terhadap minat pelanggan pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Makassar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah saya laukukan dengan memperoleh hasil bahwa variabel yang lebih dominan berpengaruh adalah variabel tempat terhadap minat pelanggan.

3. Variabel yang lebih dominan berpengaruh. Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian menunujukkan bahwa variabel yang lebih dominan berpengaruh dari bauran pemasaran adalah variabel Tempat terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hasil dari variabel tempat ditunjukkan dengan uji t didapati nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (3.443 > 1.67943), atau sig, <α (0.001 < 0.1).

Karena nilai sig, <α jauh lebih kecil dari 0.1 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi minat pelanggan atau dapat dikatakan bahwa variabel tempat lebih dominan berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hal ini berarti semakin bagus tempat dan yang mencakup didalamnya pelayanan dan keramahan pegawai pada apotek Wahdah Cabang Abdullah Daeng Sirua maka minat pelanggan akan semakin membaik yang menyebabkan pelanggan juga semakin banyak. Menurut Rusli Secara simultan bauran pemasaran berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian motor Yamaha di Makassar. Variabel yang berpengaruh dominan yaitu variabel tempat (Rusli 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah saya lakukan dengan memperoleh hasil bahwa variabel yang lebih dominan berpengaruh adalah variabel tempat terhadap minat pelanggan.

Dari hasil penelitian diatas diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Apotek Wahdah dalam menarik minat pelanggannya agar pelanggan Apotek Wahdah semakin meningkat, maka strategi bauran pemasan lebih ditingkatkan, karena berdasarkan hasil uji F penelitian ini bauran pemasaran (Produk, harga, promosi, tempat) berpengaruh terhadap minat pelanggan, adapun vaiabel yang berpengaruh dominan adalah variabel tempat. Jadi untuk semakin menarik minat pelanggan maka apotek Wahdah harus lebih mengutamakan kenyamanan pelanggan khususnya dari segi tempat, yaitu menyediakan tempat yang nyaman bagi pelanggan, penataan yang rapih,

bersih dan didukung oleh pegawai yang ramah dan sopan serta ditunjang oleh tempat parkir yang luas dan lokasi yang dilalui kendaraan umum, dengan mempertimbangkan semua aspek dari bauran pemasaran tersebut, maka minat pelanggan apotek Wahdah juga akan semakin meningkat yang berujung pada menigkatnya pelanggan dan keuntungan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan dari peneltian ini sebagai berikut.

1. Hasil uji F (simultan) menunjukkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdesir. Hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 23 dengan memperoleh nilai F hitung > F tabel (16.186> 2.07) dan nilai signifikan < 0.1, jadi semua variabel bauran pemasaran (Produk, harga, promosi dan tempat) berpengaruh terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdesir, dengan demikian agar pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua semakin meningkat maka apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua harus lebih meningkatkan kualitas yang dimaksud dalam variabel-variabel bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan tempat, ketika kualitas produk dan pengemasan semakin baik, harga yang bersahabat, promosi yang massif dan tempat yang nyaman bagi pelanggan serta pegawai yang ramah dan sopan maka pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah

Daeng Sirua juga akan semakin banyak sehinggan omzet Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua akan semakin meningkat.

2. Hasil uji t (parsial) yang dilakukan pada hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran khususnya variabel harga dan tempat berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua, dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi. 23 diperoleh nilai thitung > ttabel dan nilai sig < 0.1. Bauran pemasaran khusunya variabel produk dan promosi tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua karena nilai t hitung < t tabel dan nilai sig < 0.1, berarti variabel bauran pemasaran khususnya produk dan promosi tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel dalam bauran pemasaran variabel harga dan tempat berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian, dan variabel produk dan promosi tidak berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. jadi, variabel bauran pemasaran yang berpengaruh langsung terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua adalah variabel harga dan tempat, jika harga obat , alat medis, herbal yang dijual Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua memiliki harga yang bersaing, mudah dijangkau oleh kalangan menengah kebawah dan tempat, penataan apotek semakin ditingkatkan, tersedianya tempat parkir bagi pelanggan, dilalui kendaraan umum serta pelayanan karyawan

terhadap pelanggan memuaskan maka minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua juga akan semakin meningkat.

3. Hasil uji t (parsial) menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel yang lebih dominan berpengaruh dari bauran pemasaran adalah variabel tempat yang menunjukkan nilai tertinggi yaitu t hitung > t tabel (3.443 > 1.67943), atau sig, <α (0.000 < 0.1). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel tempat berpengaruh dominan terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. jadi diantara keempat variabel bauran pemasaran, variabel tempat yang berpengaruh dominan, sehingga untuk menarik minat pelanggan dan meningkatkan jumlah pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua harus meningkatkan kualitas aspek- aspek yang terkait dengan varibel tempat yaitu penataan ruangan apotek, kebersihan apotek, tesedianya tempat duduk bagi pembeli yang antri, lokasi yang dilalui kendaraan umum, lahan parkir yang luas dan pelayanan karyawan yang memuaskan maka dengan semua aspek tempat tersebut terpenuhi diharapkan minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua juga semakin meningkat yang tentunya membuat pelanggan yang semakin banyak dan omzet perusaahaan semakin meningkat.

4. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dengan sistem komputerisasi menggunakan SPSS versi 23 diperoleh besarnya square R2 adalah 0.590, hal ini berarti 59% model penelitian menggambarkan fakta dan (100% - 59% = 41%) merupakan keterbatasan alat ukur dan eror penelitian dalam

mengungkap fakta. Jadi sebanyak 59% varibel bauran pemasran (Produk, harga, promosi dan tempat) berpengaruh terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua. Karena bauran pemasaran memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap minat pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua dengan nilai 59%, maka untuk meningkatkan jumlah pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua, pengelola apotek harus lebih meningkatkan kualitas semua varibel-variabel dari bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan tempat.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan berkaitan dengan kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada perusahaan dalam hal ini apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua harus selalu melakukan riset terus-menerus untuk mengetahui apakah bauran pemasaran 4P (produk, harga, promosi dan tempa) mempengaruhi konsumen untuk berlangganan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

2. Untuk apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua dapat mengambil sikap untuk strategi bauran pemasaran, yang dimana hasil dari olah data menunjukkan bahwa pengaruh bauran pemasaran masih kurang berpengaruh. Untuk itu, kepada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua lebih banyak memperhatikan bauran pemasaran tersebut. Seperti lebih

mengoptimalkan iklan lewat media sosial agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui tentang apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua

Dokumen terkait