• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT PELANGGAN PADA APOTEK WAHDAH CABANG ABDULLAH DAENG SIRUA KOTA MAKASSAR SKRIPSI OLEH YULIANA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT PELANGGAN PADA APOTEK WAHDAH CABANG ABDULLAH DAENG SIRUA KOTA MAKASSAR SKRIPSI OLEH YULIANA NIM"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT

PELANGGAN PADA APOTEK WAHDAH

CABANG ABDULLAH DAENG SIRUA

KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

OLEH

YULIANA

NIM 105720484414

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

SKRIPSI

ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT

PELANGGAN PADA APOTEK WAHDAH

CABANG ABDULLAH DAENG SIRUA

KOTA MAKASSAR

YULIANA

NIM 105720484414

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Manajemen Pada Jurusan Manajemen

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(3)

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini kupersembahkan dengan penuh cinta dan do’a teruntuk:

Pahlawan hidupku yang senantiasa memberikan do’a terbaiknya, memotivasi,

mendidik, mendoakan dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang telah

mengajarkan arti kehidupan membalur setiap gunda dengan senyuman dan

pelukan. Dan pahlawan itu kupanggil AYAH dan IBU

Adekku tersayang perempuan manis dan imut yang senantiasa memberi do’a,

semangat, dukungan dan cinta dengan caranya sendiri.

Keluarga dan teman-temanku yang senantiasa memberikan dukungan dan do’a

terbaiknya

Jazakumullahu khairan katsiran.

MOTTO HIDUP

“ Barang siapa yang menolong agama Allah niscaya Allah akan

menolongnya dan meneguhkan kedudukannya

Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

YULIANA, 2020. Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Minat Pelanggan Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ansyarif Khalid, dan Pembimbing II Muhammad Nur Abdi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Bauran Pemasaran yang meliputi Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat (X4) terhadap Minat Pelanggan Pada Apotek Wahdah cabang Abdesir. jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya diambil dari data statistik dan digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu veriabel bebas terhadap variabel dependen yaitu veriabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Apotek Wahdah cabang Abdesir. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif analisis yaitu penggambaran permasalahan dengan didasari data-data dianalisis lebih lanjut dengan Analisis Regresi Berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Pelanggan Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Berdasarkan uji F diperoleh hasil F-Hitung lebih besar daripada F-Tabel (16.186>2.07) bauran pemasaran (Produk, harga, tempat, promosi) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap minat pelanggan Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Bedasarkan uji t variabel Produk dan Promosi berpengaruh negatif, variabel harga dan tempat berpengaruh positif terhadap minat pelanggan Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Berdasarkan uji determinasi besar square R2 adalah 0,590 atau 59% minat pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan tempat sedangkan 41% minat pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Promosi, Tempat), Minat Pelanggan

(8)

ABSTRACT

YULIANA, 2020. Analysis of Marketing Mix Towards Customer Interest at Abdesir

Branch Wahdah Pharmacy, Thesis Management Study Program, Faculty of

Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by

Advisor I Ansyarif Khalid and Second Advisor Muhammad Nur Abdi.

This study aims to determine the effect of the marketing mix which includes

product (X1), price (X2), promotion (X3), place (X4) on customer interest at the

Wahdah Pharmacy Abdesir branch. This type of research used in this research is

quantitative research, namely research where the data is taken from statistical data

and is used to see the effect of the independent variable, namely the independent

variable on the dependent variable, namely the dependent variable. The population in

this study were all customers of the Wahdah Pharmacy Abdesir branch. The method

of data analysis used descriptive analysis method, namely the description of the

problem based on the data which is further analyzed with Multiple Regression

Analysis which is used to measure the effect of the marketing Mix on Customer

Interest at the Wahdah Pharmacy Abdesir Branch. Based on the test, the F-count

results are greater than the F-Table (16.186> 2.07) marketing mix (product, price,

place, promotion) together or simultaneously affects the customer interest of Wahdah

Pharmacy Abdesir Branch. Based on the t test, the Product and Promotion variables

have a negative effect, the price and place variables have a positive effect on

customer interest at Wahdah Pharmacy, Abdesir Branch. Based on the determination

test, the square R2 is 0.590 or 59% customer interest can be explained by the

marketing mix variable which includes product, price, promotion and place, while

41% customer interest can be explained by other variables not examined in this study.

Keywords: Marketing Mix (Product, Price, Promotion, Place), Customer Interests

vi viii

(9)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan izin-Nya jualah sehingga skripsi ini diselesaikan. Salawat dan salam penulis kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Sallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, beserta orang-orang yang mengikuti jejak beliau.

Banyak pengalaman yang berharga yang dapat menjadi pelajaran bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Tidak sedikit pula hambatan dan kesulitan yang didapatkan. Namun karena kesabaran, kegigihan, kerjakeras, kemauan yang yang disertai dengan do’a dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Satu hal yang pasti dari keterbatasan literatur yang penulis miliki, membuka peluang akan kekurangan-kekurangan atau pun kesalahan-kesalahan, baik yang menyangkut teknik penyusunan maupun materi pembahasannya. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan petunjuk, saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari semua pihak.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan motivasi dari Ayahanda (Suardi) dan ibunda (Sunarti) tercinta atas segala pengorbanannya yang tak pernah bisa penulis balas meskipun sampai titik peluh yang terakhir serta adekku tersayang (Yunita) dengan segala dukungan, semangat, do’a dan motivasi yang tiada hentinya. Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

(10)

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid,SE,M.Si,Ak.ACC selaku Pembimbing I yang dengan kesabaran dan ketekunannya memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis.

5. Bapak Muammad Nur Abdi,SE.,MM selaku Pembimbing II yang dengan kesabaran dan ketekunannya memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis.

6. Bapak Dr. Andi Mappatompo Badawi,SE.,MM selaku Penasehat Akademik atas bimbingan dan nasehat yang sangat berharga selama penulis menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Bapak-bapak, ibu-ibu dan asisten dosen Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar yang banyak membimbing dan membekali ilmu kepada penulis selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

9. Segenap Staf dan karyawan serta pelanggan Apotek Wahdah cabang Abdesir yang telah bersedia menerima dan membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian.

(11)

10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

11. Akhwat-akhwatku yang kucintai karena Allah, Jazakillahu khairan atas semangat, nasehat dan kesabarannya.

Semoga amal baik mereka semuanya menjadi amal baik disisi Allah

Subhanahu Wata’ala, dan mendapat balasan yang berlipat, Aamiin.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini

Mudah- mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Makassar, Oktober 2020

YULIANA

(12)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ... i HALAMAN JUDUL. ... ii PERSEMBAHAN. ... iii HALAMAN PERSETUJUAN ... iv LEMBAR PENGESAHAN. ... v SURAT PERNYATAAN. ... vi ABSTRAK. ... vii ABSTRACT... viii KATA PENGANTAR. ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... . ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN. ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pemasaran ... 6 1. Komponen Pemasaran ... 7 2. Konsep pemasaran ... 7 3. Bauran pemasaran ... 8 1) Produk ... 9 2) Harga ... 12 3) Promosi ... 14 4) Tempat... 15 B. Minat Pelanggan ... 16 C. Penelitian terdahulu ... 17 xii

(13)

D. Kerangka Pikir ... 20

E. Hipotesis ... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 26

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Jenis dan Sumber Data ... 29

F. Teknis Pengumpulan Data... 30

G. Metode Analisis Data ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 37

2. Karakteristik Responden ... 38

a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 39

b. Karakteristik Berdasarkan Umur... 40

c. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan. ... 41

d. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan. ... 42

3. Statistik Deskriptif Variabel. ... 43

a. Deskripsi Variabel Produk. ... 43

b. Deskripsi Variabel Harga ... 44

c. Deskripsi Variabel Promosi... 45

d. Deskripsi Variabel Tempat... 46

e. Deskripsi Variabel Minat Pelanggan. ... 47

B. Analisis Data. ... 48

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 48

1) Pengujian Validitas... 48

2) Pengujian Realibilitas ... 50

4. Uji Asumsi Klasik ... 51

1) Uji Normalitas ... 51

(14)

2) Uji Multikolinearitas ... 52

3) Uji Heterokedastisitas ... 53

5. Analisis Regresi ... 54

1) Uji Simultan F ... 56

2) Uji Parsial T ... 57

3) Uji Regresi Linear Berganda. ... 59

4) Koefisien Korelasi. ... 60

5) Koefisien Determinasi. ... 61

C. Pembahasan ... 62

1. Pengaruh Bauran Pemasaran Secara Simultan ... 62

2. Pengaruh Bauran Pemasaran Secara Parsial ... 63

3. Variabel yang Berpengaruh Dominan. ... 65

BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 67

B. Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 18

2. Operasional Variabel dan Indikator Penelitian ... 26

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin. ... 39

4. Karakteristik Berdasarkan Umur. ... 40

5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan. ... 41

6. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan. ... 42

7. Tanggapan Responden Terhadap Produk. ... 43

8. Tanggapan Responden Terhadap Harga. ... 44

9. Tanggapan Responden Terhadap Promosi. ... 45

10. Tanggapan Responden Terhadap Tempat. ... 46

11. Tanggapan Responden Terhadap Minat Pelanggan. ... 47

12. Hasil Pengujian Validitas ... 49

13. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 50

14. Uji Multikolinieritas... 53

15. Hasil Analisi Regresi ... 55

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman 1. Kerangka Pikir ... 21 2. Uji Normalitas. ... 52 3. Uji heterokedastisitas. ... 54

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks 1. Kuesioner

2. Data hasil penelitian 3. Statistik deskritif variabel 4. Uji Validitas

5. Uji Reabiitas 6. Analisis Statistik 7. Uji Asumsi Klasik 8. Tabel t

9. Tabel r 10. Tabel f

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut DR. Muhammad Zain dalam buku Ekonomi dan Bisnis Islam (2016:3) Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari, yang dipasarkan secara terbuka baik pasar tradisional maupun iklan dimedia massa, mendorong masyarakat untuk ikut memiliki dan menikmati poduk yang dibutuhkan. Begitupun dengan kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan baik itu jenis obat-obat generik, herbal dan alat kesahatan lainnya juga semakin meningkat seiring dengan gaya hidup masyarakat yang berubah dan lingkungan yang semakin tidak sehat sehingga membuat berbagai macam penyakit baru bermunculan yang menyebabkan kebutuhan terhadap produk kesehatan juga semakin meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan pendirian apotek juga semakin berkembang diberbagai daerah termasuk di kota Makassar. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar apotek di kota Makassar. Oleh karena itu untuk menarik minat pelanggan suatu apotek harus memperhatikan strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan apotek lainnya.

Pada era globalisasi sekarang ini pada umumnya, manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki arti sangat penting

(19)

dalam dunia usaha, karena semakin majunya teknologi dalam berbagai bidang menuntun setiap orang atau lembaga (perusahaan) untuk selalu berkompetisi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan secara optimal.

Perkembangan pemasaran dalam perusahaan atau instansi pemasaran berkembang seperti halnya masyarakat. Pemasaran modern baru timbul bersamaan dengan terjadinya revolusi industri. Barang-barang yang semula dibuat dengan tangan, sekarang dibuat dalam pabrik dengan peralatan dan mesin-mesin yang canggih. Pemasaran secara besar-besaran merupakan titik tolak untuk berhasilnya produksi secara besar-besaran. Dalam sistem pemasaran massal ini, pabrik-pabrik akan beroperasi pada tingkat hasil yang optimum. Di sini, kegiatan pemasaran menjadi lebih kompleks, saluran perdagangannya menjadi lebih panjang dan harus digunakan metode pemasaran yang lebih baik. Pemasaran sangat penting dalam suatu perusahaan, karena hal utama yang menjadi dasar adanya pemasaran bagi perusahaan adalah karena produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari konsumennya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan strategi dalam pemasaran yang biasanya dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). Bauran pemasaran merupakan salah satu komponen dari strategi pemasaran. Menurut Kotler (2000:18), Strategi bauran pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi. Keempat komponen strategi tersebut harus dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan dalam upaya mencapai sasarannya.

(20)

Apotek Wahdah adalah salah satu apotek yang berada di kota Makassar, yang memiliki perkembagan cukup pesat. Terhitung sejak diresmikan tahun 2002, kini telah memiliki 6 cabang yang tersebar di Sulawesi-Selatan perkembangan ini tentunya dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang bagus. Cabang apotek Wahdah yang pertama merupakan cikal bakal berdirinya cabang yang lain yaitu apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua yang saat ini peraih omzet terbesar diantara cabang apotek Wahdah lainnya.

Bauran pemasaran berpengaruh terhadap minat pelanggan, karena bauran pemasaran adalah suatu strategi yang digunakan dalam bidang pemasaran untuk menciptakan pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba dan meningkatkan volume penjualan cepat (Widyaningrum, 2015:34 dalam Aliefia Hanifaradiz dan Budhi Satrio, 2016:4). Setiap orang tidak akan mungkin bisa lepas dari orang yang menutupi kebutuhannya, interaksi antar individu manusia adalah perkara penting yang mendapatkan perhatian besar dalam Islam. Khususnya yang mempunyai hubungan dengan muamalah. Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul :

“Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Minat Pelanggan pada Apotek Wahdah Cabang Abdullah Daeng Sirua Kota Makassar”.

(21)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah:

1. Apakah variabel produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh secara simultan terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar?

2. Apakah variabel produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh secara parsial terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar?

3. Variabel manakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah Cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk bisa mengetahui bauran pemasaran berpengaruh secara simultan terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar.

2. Untuk bisa mengetahui bauran pemasaran berpengaruh parsial terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar.

3. Untuk bisa mengetahui variabel yang mana berpengaruh paling dominan terhadap minat pelanggan pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar.

(22)

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis, sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang penulis peroleh selama dibangku kuliah maupun dari hasil membaca literatur-literatur dengan kenyataan praktis yang ada pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua Kota Makassar.

2. Bagi pihak apotek Wahdah Cabang Abdullah Daeng Sirua kota Makassar, hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan yang bermanfaat dalam menentukan kebijakan strategi pemasaran.

3. Sebagai acuan dan bahan pustaka bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian lanjutan terhadap objek yang sama.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Srategi Pemasaran

Menurut David (2010) strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divertasi, likuidasi dan join venture.

Menurut Lynch (Wibisono, 2011; 50-51), Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.

Untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan juga diperlukan langkah-langkah tertentu. Karena diluar perusahaan tersebut sudah banyak pesaing yang menunggu, mulai dari pesaing kecil sampai pada kelas kakap. Setiap waktu akan terus bermunculan pesaing baru, apalagi jika jenis produk yang ditawarkan memberikan keuntungan yang menggiurkan. Pesaing-pesaing inilah yang disebut sebagai rintangan atau hambatan untuk menjual produk ke pelanggan, Kasmir (2008:172). Deborah Weinstain – President, Strategic

Objejtives (Malau, 2017:30). Pemasaran membangun hubungan antara

konsumen dan merek. Banyak disiplin ilmu yang masuk dalam proses pemasaran bersama-sama menciptakan sebuah kepribadian merek yang dirancang agar kompatibel dengan target.

(24)

1. Komponen Pemasaran

Pemasaran merupakan integrasi dari tiga pokok penting yaitu: penjualan (perusahaan), pembeli (pelanggan), perebutan pasar (pesaing). Awal pembuatan produk harus dimulai dari pengidentifikasian keinginan dari konsumen. Pembuat produk harus mengetahui apakah yang sebenarnya menjadi kebutuhan, keinginan dan tuntutan konsumen, produk bagaimanakah yang diimpikan oleh konsumen.

2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan, memenuhi kebutuhan dan keinginan sehingga dicapai tingkat kepuasan pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para pesaing.

Pada hakikatnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang terpadu, yang ditujukan untuk keberhasilan mecapai tujuan perusahaan. Dengan demikian ada empat unsur pokok yang terdapat dalam konsep pemasaran, yakni orientasi kepada pelanggan (kebutuhan dan keinginan pelanggan), kegiatan pemasaran yang terpadu,

(25)

kepuasan pelanggan, dan tujuan perusahaan jangka panjang. Konsep pemasaran ini, sering dicampur adukkan atau dikaburkan dengan istilah konsep penjualan. Konsep penjualan menentukan orientasi pada produk yang dihasilkan untuk dijual yang didukung dengan kegiatan penjualan dan promosi, sehingga tujuan perusahaan jangka pendek dapat dicapai melalui pencapaian target penjualan.

3. Bauran Pemasaran

Pemasaran terpadu adalah integrasi perencanaan kegiatan pemasaran melalui empat komponen produk, harga, promosi, dan tempat yang digabung bersama-sama. Sebutan umum untuk hal ini adalah bauran pemasaran yang diperkenalkan oleh seorang profesor pemaparan Amerika di Michigan State University bernama Edmund Jerome McCarthy (lahir 1928) dengan sebutan marketing Mix ( campuran dari MP yaitu Product,

Price, Promotion, dan Place ). Kotler dan Amstrong (2014:48)

mendefinisikan bauran pemasaran sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. kemungkinan banyak yang dilakukan digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “empat P” Product, Price, Promotion, Place. Empat P dalam

(26)

a. Produk

Menurut Kotler (Huriyati, 2014:50) pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”.

Menurut Hurriyati (2014:50-51), produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Sesugguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa tetapi membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang atau jasa. Sedangkan sesuatu yang ditawarkan dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu barang nyata, barang nyata yang disertai dengan jasa, jasa utama yang disertai dengan barang, jasa tambahan dan jasa murni.

Kontribusi kedua, berkenaan dengan spesifikasi produk. Secara bertahap top manajemen mengidentifikasi ciri khas dan kinerja produk. Hal tersebut menuntut penjabaran informasi kebutuhan dan keinginan konsumen kedalam spesifikasi produk berbasis mengharapkan para manajemen lainnya, manajemen kualitas total. Adaptasi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan kapabilitas produk adalah sangat krusial dalam merancang dan mengimplementasikan strategi produk.

(27)

Kontribusi ketiga adalah dalam memutuskan target pasar dan strategi penentuan posisi. Manajemen pemasaran mencari strategi dan mengambil keputusan terbaik untuk menargetkan dan memasarkan produk, keputusan tersebut, sering kali sangat penting dalam mencapai keberhasilan, baik produk baru maupun produk yang sudah ada. Karena pilihan spesifikasi dan penentuan posisi. Maka posisi produk perlu di pertimbangkan pada tahap awal proses perencanaan marketing. Keputusan penentuan posisi dapat mencakup satu produk atau merek, satu lini produk atau bauran lini produk didalam satu unit bisnis.

Strategi produk merupakan salah satu keputusan penting dalam ruang lingkup marketing. Jadi, apa yang ada dan sesuai dalam marketing diserap oleh strategi produk. Singkatnya marketing berkontribusi terhadap strategi produk dalam hal daur hidup poduk, spesifikasi produk, penentuan target dan memasarkan produk. Strategi produk terdiri dari beberapa tahapan: penetapan harga, pemberian merek produk, strategi distribusi dan manajemen waktu.

Penetapan harga, dalam dalam prosesnya strategi penetapan harga berlangsung penentuan tujuan analisis situasi, pemilihan strategi penentuan harga khusus dan kebijakan. Banyak bisnis mengunakan strategi penetapan harga untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Hal tersebut ialah, untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan.

(28)

Pemberian merek, kepemilikan citra yang kuat memberikan beberapa keuntungan bagi suatu bisnis. Citra merek mampu membedakan produk kita dengan produk pesaing. Keunggulan bersaing pun tercipta dan merek yang dikenal konsumen mendorong terjadinya pembelian ulang. Sehingga, citra merek yang kuat adalah penting dalam keberadaannya.

Strategi customer servis adalah suatu stretegi produk yang penting yang terkadang dalam kenyataannya sering diabaikan.

Customer servis melayani aktifitas-aktifitas permohonan spesifikasi

produk, permohonan rincian, pemrosesan pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi. Satu permasalahan inti didalammya tidak lain kordinasi berbagai fungsi dimana atribut-atribut layanan konsumen tergantung pada jenis produk dan permintaan konsumen tertentu. Customer servis mampu meningkatkan nilai produk bagi konsumen.

Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya untuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelunya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna, yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada.

(29)

Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input.

b. Harga

Agar sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan dan pendapatan bagi perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga bisa mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan.

Tjiptono (Malau, 2017:148) mengemukakan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Pada dasarnya tujuan penetapan harga ada empat jenis yaitu:

1) Tujuan berorientasi pada laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan maksilimasi laba. Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba. Ada dua jenis laba

(30)

yang biasa digunakan, yaitu target marging dan target ROI (Retum

On Investment).

2) Tujuan beriorentasi pada volume

Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan.

3) Tujuan beriorentasi pada citra (image)

Suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4) Tujuan stabilisasi harga

Dalam pasar yang konsumennya sangan sensitif terhadap harga. Jika suatu perusahaan menurunkan harganya maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabalisasi harga dalam industri. Industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stablisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan

(31)

hubungan yang stabil antar harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industri leader).

Tujuan-tujuan lainnya, harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

c. Promosi

Harman Malau (2017:10) mengemukakan bahwa promosi adalah aspek informasi produk kepada konsumen. Ini termasuk periklanan, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat, sponsorship, yang mengacu pada berbagai metode untuk mempromosikan produk, merek, atau perusahaan, secara umum tujuan-tujuan promosi penjualan dapat digeneralisasikan menjadi:

1) Menginformasikan produk dari produsen kepada konsumen akhir. 2) Menginformasikan kinerja pemasaran perantara.

3) Mendukung dan mengkordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

4) Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat di kelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin di capai.

5) Customer Promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang , mendorong pelanggan untuk membeli.

(32)

6) Trade promotion, yaitu promosi penjulan yang bertujuan untuk mendorong, merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan inportir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor. 7) Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan

untuk memotifasi armada penjual.

8) Bussines promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan mendidik pelanggan.

9) Penyalur atau distribusi, mengacu kepada penyaluran produk. d. Tempat

Menurut Rambat lupiyadi (2013:42) lokasi berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Penentuan lokasi yang tepat menjadi sangat penting. Dalam persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup dalam menarik minat pelanggan agar pelanggan merasa nyaman dan mudah untuk mengakses tempat pembelian tersebut, sehingga lokasi juga memiliki peranan penting dalam strategi pemasaran.

Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, agar pelanggan mudah menjakau lokasi yang ada. Pengertian lain dari loaksi yaitu jejaring (net working) dimana produk dan jasa yang disediakan dapat dimanfaatkan oleh

(33)

pelanggan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentuknan tempat pemasaran produk adalah

1) Akses, misalnya kemudahan lokasi yang mudah dijangkau oleh trasportasi umum.

2) Lokasi yang dapat dilihat jelas dalam jarak normal. 3) Tempat parkir yang luas dan nyaman.

4) Lingkungan, yang mendukung usaha. 5) Kompetisi yaitu meliputi lokasi pesaing.

6) Peraturan pemerintah, misalnya pendirian perusahaan industry harus memenuhi standar AMDA (Analisis Dampak Lingkungan). B. Minat Pelanggan

Menurut Yamit (2001:77) minat beli konsumen merupakan evaluasi setelah pembelian atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya setelah melakukan pembelian. Minat beli (Interest) digambarkan sebagai situasi dimana konsumen belum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ( Kotler 2005:15).

Menurut Ferdinand (2016), minat beli diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli suatu produk yang diinginkan.

(34)

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain agar lebih meyakinkan dirinya.

3. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu dengan produk pereferensinya.

4. Minat eksploratif minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut sampai pembeli tersebut merasa yakin untuk membeli produk yang dieksplor.

Minat beli yang muncul menciptakan motivasi yang terus terekam dalam benak pembeli, yang pada hakikatnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang terdapat dalam benak konsumen. Jika senantiasa sesuai dengan harapan konsumen maka konsumen dengan sendirinya memilih berlangganan untuk membeli produk tersebut.

C. Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti (tahun

penelitian)

Judul penelitian Hasil Penelitian

1 Albet Setiawan Sutejo (2014) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Pembeli Konsumen Pada Apotek Sanata Darma Yokyakarta

Produk, Harga, Tempat dan promosi secara simultan dan secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Harga merupakan variabel yang

paling dominan

mempengaruhi minat beli konsumen pada apotek

(35)

Sanata Darma Yokyakarta 2 Arum Puspa Utami (2016) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Minimarket Kopma Universitas Negeri Yokyakarta Bauran pemasaran secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan siknifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di minimarket kopma UNY. Dibuktikan dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai t tabel. Adapun variabel yang berpengaruh dominan terhadap pembelian konsumen pada minimarket Kopma Universitas Negeri Yokyakarta adalah variabel produk. 3 Rafinko Anggriawan (2017) Pengaruh Bauran Pemasaran Pada Keputusan Pembelian Produk Tuperware Di Bandar Lampung. Bauran pemasaran secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk tupperware di Bandar Lampung. Adapun

variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk tuperware di Bandar lampung adalah variabel harga.

4 Rusli (2017) Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Di Makassar

Secara simultan bauran pemasaran berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian motor Yamaha di Makassar. Namun

Variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian motor Yamaha di Makassar yaitu variabel tempat.

(36)

5 Gita Sugiyarti (2013)

Ananlisis Bauran Pemasaran Pada Pembelian Sepeda Motor Honda Pada PT.Astra Internasional HSO Semarang

Variabel promosi dan layanan purna jual sangat dominan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian motor merek Honda. Namun demikian secara simultan bauran pemasaran berpengaruh terhadap pembelian sepeda motor Honda pada PT. Astra Internasional HSO Semarang 6 Fitri Komala Sari (2011) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Nokia Eseries Di JL.Margonda Raya.No 100 Depok

Secara simultan variabel produk,harga,distribusi dan promosi berpengaruh terhadap pembelian handphone Nokia eseries. Namun Harga merupakan variabel yang paling dominan. 7 Suryadi Syam (2012) Pengaruh Bauran Pemesaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di makassar

Variabel

produk,harga,promosi dan tempat berpengaruh secara parsial terhadap minat pelanggan pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Makassar

8 Dharmayanti (2014)

Analisis pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Konsumen Akan Produk Mie Lopo Timor Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening

Produk,harga,promosi berpegaruh terhadap motivasi konsumen untuk membeli produk Mio Lopo Timor. namun variabel tempat tidak berpengaruh terhadap motivasi

konsumen dalam

pembelian mie Lopo Timor.

(37)

D. Kerangka Pikir

Apotek Wahdah cabang Abdesir merupakan salah satu apotek yang berbasis syariah yang ada di kota Makassar. Banyaknya apotek yang ada di Makassar menuntut apotek Wahdah menggunakan strategi pemasaran untuk menarik minat pelanggan. Salah satu strategi pemasaran yang perlu di perhatikan adalah penerapan strategi bauran pemasaran, yaitu produk, harga, promosi dan tempat karena tidak dapat dipungkiri bahwa bauran pemasaran disetiap perusahaan memiliki peran penting dalam menarik minat pelanggannya jika strategi bauran pemasaran telah diterapkan dengan maksimal oleh semua perusahaan maka dengan sendirinya pelanggan akan meningkat karena pelanggan akan memilih perusahaan untuk berlangganan ketika perusahaan tersebut mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan itu sendiri.

Sugiyono (2010:60) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka fikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel ikut dijelaskan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk penelitian. Oleh karena itu setiap penyusunan penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.

(38)

Bauran Pemasaran

Gambar 1.1 Kerangka Pikir

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, Sugiono (2010 : 93).

Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukan, maka dugaan sementara ataupun hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah sebegai berikut:

Produk adalah suatu barang yang ditawarkan ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk adalah segala

Minat Pelanggan (Y) Produk (X1) Harga (X2) Promosi (X3) Tempat ( X4)

Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua Kota

(39)

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan. (Kotler dalam Suryadi Syam, 2012:13). Contoh banyak orang memilih berlangganan untuk membeli obat dan alat kesehatan lainnya pada apotek Wahdah karena kualitas produk yang dijual terjamin mutunya.

Harga adalah sejumlah nilai uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk memiliki barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. (Kotler dan Armstrog dalam Suryadi Syam, 2012:16). Contoh orang memilih berlangganan pada apotek Wahdah kerena harga produk-produk yang dijual relatif terjangkau.

Promosi adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menyampaikan kegunaan dan manfaat produk serta mengajak pelanggan untuk membeli produk. Promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Contoh kenapa orang lebih memilih apotek Wahdah karena apotek Wahdah sering melakukan kegiatan promosi untuk menarik perhatian pelanggan serta membuat periklanan yang lebih bagus agar konsumen mudah tertarik dan apotek Wahdah juga membangun hubungan dengan masyarakat agar dapat memperoleh pembeli yang lebih banyak lagi.

(40)

Distribusi atau tempat adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Contoh kebanyakan orang atau konsumen lebih suka lokasi yang dekat daripada yang jauh, jadi kebanyakan konsumen memilih membeli pada apotek Wahdah karena tempat penjualannya lebih dekat dan mudah dijangkau oleh konsumen ataupun masyarakat.

Adapun penelitian terdahulu Albert Setiawan Sutejo mengatakan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi memiliki pengaruh secara bersamaan ataupun secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Apotek Sanata Darma Yokyakarta.

H1 : Diduga bahwa Marketing Mix (Bauran Pemasaran) berupa produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh secara simultan terhadap minat pelanggan pada Apotek Wahdah Cabang Abdullah Daeng Sirua.

H2 : Diduga bahwa Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yaitu produk, Harga, promosi dan tempat berpengaruh secara parsial terhadap minat pelanggan pada Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua.

2. Variabel Harga

Variabel harga dalah sejumlah nilai uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk memiliki barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan

(41)

untuk memperoleh produk. (Kotler dan Armstrog dalam Suryadi Syam, 2012:16). Contoh orang memilih membeli kebutuhan kesehatan pada apotek Wahdah karena harga relatif terjangkau. Adapun penelitian terdahulu dari Albert Setiawan Sutejo mengatakan bahwa variabel harga merupakan variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena harga suatu barang atau jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar serta harga juga mempengaruhi posisi persaingan disetiap perusahaan lainnya.

H3 : Diduga bahwa variabel harga adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat pelanggan pada Apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya diambil dari data statistik dan digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu variabel bebas terhadap variabel dependen yaitu veriabel terikat. Adapun pembahasan hasil penelitian menggunakan deskriptif analisis dimana penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari data-data dianalisis lebih lanjut dengan analisis regresi berganda. Metode penelitian ini disebut kuantitatif karena data yang digunakan berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2014:11).

Pendekatan penelitian ini adalah melalui pendekatan survei yang dilakukan dengan pengamatan ke lapangan untuk melihat secara langsung yang menjadi objek penelitian.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah di Apotek Wahdah cabang Abdesir Makassar. Lokasi ini dipilih karena dianggap bisa memberikan data-data yang dibutuhkan kepada penulis terkait dengan pengaruh bauran pemasaran terhadap minat pelanggan. Waktu penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan mulai dari bulan Juni – September 2020

(43)

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Kotler (2014:50) produk, adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagi pemenuhan k ebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan yang akan memenuhi kebutuhan konsumen akan produk tersebut.

2. Ass auri (2014 :223) Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.

3. Harman Malau (2017:10) Promosi adalah aspek informasi mengenai produk kepada konsumen. Yang meliputi periklanan, promosi penjualan, publikasi, hubungan masyarakat, sponsorship, yang mengacu pada berbagai metode untuk mempromosikan produk, merek atau perusahaan.

4. Rambat Lupiyadi (2013:41) Tempat adalah gabungan antara lokasi dan keputusan distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian produk kepada para konsumen dan dimana lokasi yang strategis untuk menjual produk atau membangun suatu perusahaan. 5. Yamit (2001 :77) Minat pelanggan yaitu seberapa besar kemungkinan

konsumen membeli suatu merek atau produk. seberapa besar kemungkinan konsumen berpindah dari satu merek kemerek yang lainnya atau dari produk yang satu ke produk yang lainnya. Konsumen akan memilih menetap pada suatu merek atau produk jika perspektif

(44)

akan produk tersebut sama dengan realita yang dialami selama membeli produk tersebut, sehingga konsumen merasa puas.

Table 3.1

Indikator variable penelitian

Variabel Indikator Pengukuran

Produk (X1) 1. Ragam produk 2. Mutu produk 3. Kemasan

Skala likert

Harga (X2) 1. Kesesuaian harga 2. Ragam harga

3. Harga terjangkau Skala likert

Tempat (X3) 1. Lokasi strategis 2. Fasilitas

3. Pelayanan di tempat 4. Penataan ruang

5. Dilalui kendaraan umum

Skala likert

Promosi (X4)

1. Informasi dari orang lain 2. Iklan

3. Rekomendasi dokter

Skala likert

Minat Pelanggan (Y) 1. Minat terhadap produk 2. Minat karena harga 3. Meniat karena promosi 4. Minat karena tempat

(45)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu. Populasi dapat juga didefinisikan sebagai keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Nanang Martono, 2010: 76). Berdasarkan definisi populasi tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat atau konsumen yang membeli produk pada apotek Wahdah cabang Abdullah daeng Sirua.

2. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel juga dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. (Nanang Martono, 2010 :78). Jadi yang dimaksud sampel disini adalah perwakilan atau sebagian yang diambil dari keseluruhan populasi yang menjadi objek penelitian. Dalam penentuan sampel teknik yang dipakai adalah non random sampling jenis purposive sampel, dimana tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk ditugaskan menjadi sampel dan pendapat M Singaribun dan Sofyan Efendi (2016:171) yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal 30, semakin besar jumlah sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat. Berdasarkan uraian tersebut maka ciri-ciri sampel penelitian adalah pembeli pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua saat peneliti melakukan penelitian yang berjumlah 50 orang.

(46)

E. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data

Data Kualitatif, yaitu data langsung yang diperoleh dari apotek Wahdah cabang Abdesir yang berbentuk pertanyaan secara tertulis serta data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan beberapa sumber yang berguna bagi penelitian.

2. Sumber Data

a.

Data primer

Yaitu data pokok yang diperoleh dari lapangan secara langsung. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian yaitu pada apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua melalui kuesioner yang diberikan secara langsung kepada responden (pelanggan apotek).

b.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada atau diperoleh dari perpustakaan dan laporan-laporan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini data diperoleh dari internet, jurnal, buku-buku perpustakaan dan dokumentasi yang memberikan informasi tentang variabel penelitian.

(47)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan, yaitu dilakukan dengan turun langsung ke lapangan dengan cara:

1. Kuesioner

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan membagikan kuesioner langsung disesuaikan dengan kesediaan pelanggan (responden) apotek Wahdah cabang Abdesir. Kuesioner disusun berupa pertanyaan yang sesuai untuk mengukur variabel penelitian, kuesioner merupakan hasil dari studi terdahulu yang dilakukan melalui literatur berupa artikel yang relevan dengan penelitian ini.

Kusioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket tertutup yaitu angket yang pertanyaannya dan pernyataannya tidak memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan pendapat dan keinginan responden. teknik yang digunakan adalah teknik skala likert dari 1 sampai 5 dengan rumusan sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5 S =Setuju diberi skor 4

KS= Kurang Setuju diberi skor 3 TS= Tidak setuju diberi skor 2

(48)

STS= Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 2. Observasi

Observasi yaitu sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai cara spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu tehnik wawancara dan kuesioner.

3. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu penelusuran informasi yang dilakukan dengan mengunakan buku-buku, skripsi, dan literatur jurnal ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

G. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data yaitu mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk mengkaji hipotesis yang telah diajukan (Sugiono, 2017). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan mengolah data menggunakan program SPSS. Berikut adalah pengujian-pengujian yang dilakukan dari hasil penelitian ini

1. Uji Kualitas Data

a.

Uji Validitas

(49)

Ghozali (2011) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengemukakan bahwa validitas yaitu ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output (Corrected Item Total Correlation) dengan r tabel.

Total correlation dengan kriteria sebagai berikut: jika r hitung > r

tabel dan memiliki nilainya positif, maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

b.

Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika respon dari seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabel suatu variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistik Cronbach Alpha (α). Nunnally (1960) dalam Ghozali (2011), variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Nilai Alpa yang semakin mendekati nilai satu, maka nilai reliabilitasnya juga semakin terpercaya.

(50)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yaitu uji yang digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi tersebut terdapat suatu penyimpangan, sehingga perlu diadakan pemeriksaan dengan menggunakan pengujian normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu bertujuan untuk menguji apakah dalam model variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011). Untuk menguji model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada suatu diagonal dari grafik yang bersangkutan, yaitu Normal P-PLOT bila data menyebar pada garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi dikatakan normal bila data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas bisa juga menggunakan analisis statistik, yaitu dengan menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov (K-S). Apabila tingkat signifikan pada Asymp Sig (2-tailed) lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas yaitu bertujuan untuk melihat ada atau tidak ada korelasi antara variabel-variabel dalam suatu model regresi linear

(51)

berganda. Selain itu Uji ini juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji ini bertujuan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Uji Multikoliniearitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation

Factors) dan nilai tolerance, dan apabila VIF < 10 dan nilai tolerance >

0,10 maka terbebas gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2011). c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastitas yaitu untuk melihat apakah terdapat ketidak samaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi heteroskedastisitas dilakukan dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Heteroskedasititas dilihat dengan adanya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang), maka terjadi heteroskedastisitas, namun jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu, heteroskedasititas dapat juga diketahui melalui Uji Glesjer. Jika probabilitas signifikansi masing-masing variabel

(52)

independen > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasititas dalam model regresi (Ghozali, 2011:31).

Untuk uji asumsi klasik hanya terbatas pada ketiga uji diatas yaitu uji autokorelasi tidak digunakan sebab pelaksanaan atau pembagian kuesioner dilakukan pada hari, waktu, dan tempat yang sama (serempak) atau dengan kata lain uji autokorelasi hanya digunakan untuk data penelitian yang berdimensi time series.

3. Analisis Statistik a. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, jika nilai probability lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen (Variabel bebas) berpengaruh terhadap variabel dependen (vaiabel terikat) (Ghozali, 2011).

b. Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan F-tes. Ghozali (2011), “Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (bebas) yang dimasukkan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat). Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F berdasarkan nilai (sig) dari output anova dengan ketentuan :

(53)

2. Jika nilai sig. > 0,05, maka hipotesis ditolak. c. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi, bentuk perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (Sugiono, 2017).

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 𝛼+β1.X1+ β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 + β5.X5 Keterangan: Y = Minat Pelanggan X1 = Produk X2 = Harga X3 = Promosi X4 = Tempat 𝛼 = Konstanta β1- β5 = Koefisien regresi

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Apotek Wahdah diresmikan pada 12 April 2002 M oleh Bapak Walikota Makassar ( Bapak Amiruddin Maula, SH.). Apotek yang berlokasi di jalan Abdullah. Daeng Sirua No. 54 Makassar ini merupakan salah satu unit usaha yang dibawahi oleh Departemen Pengembangan Usaha (DPU) Wahdah Islamiyah yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan khususnya bidang obat-obatan, alat medis dan perbekalan farmasi. apotek Wahdah pada awalnya telah beroprasi sejak tahun 2002 dengan modal awal 30 juta rupiah dengan gedung yang masih bertatus kontrak. Alhamdulillah dalam pertumbuhan dan perkembangannya selama kurang lebih 5 tahun lahirnya telah memiliki aset diatas 100 juta. Selain itu kepercayaan para distributor dan investor semakin meningkat. Hal ini ditujukan dengan peningkatan volume obat yang diberikan maupun jumlah distributor yang semakin banyak. Hal yang paling penting adalah minat dan dukungan dari masyarakat yang cukup tinggi.

Dalam upaya pengembangan apotek Wahdah pengelolah menghadapi berbagai macam kendala baik internal maupun eksternal. Fakt or internal terkait status pegawai yang sering berganti, profesionalisme, modal terbatas dan tingkat kesejahtraan bagi pengelolah

(55)

yang masih rendah. Secara eksternal tingkat persaingan dalam dunia apotek sangat tinggi, serta kebijakan farmasi yang sering dilanggar oleh para pesaing. Namun demikian Alhamdulillah atas kerjasama beberapa investor yang memberikan kepercayaan kepada pengelolah dengan melakukan penyertaan modal 50 juta rupiah. Disamping perombakan manajemen yang lebih progresif akhirnya dapat meningkatkan kinerja apotek Wahdah yang lebih baik. Tentunya dengan bantuan modal dan pengelolaan yang optimum dari manager (Ummu Iffah/ Seniawati Muin,S.Si.,Apt)- setelah pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala kini apotek Wahdah bisa memiliki omzet 55-60 juta. Apotek Wahdah terus berupaya meningkatkan omzet dan tetap memberikan pelayanan terbaik dengan harga bersaing yang didukung oleh tenaga Apoteker dan asisten yang handal.

Hal lain yang menjadi faktor pemacu dalam pengembangan apotek Wahdah adalah model pelayanan yang terbaik dan sesuai dengan syariah. Termasuk pusat pengobatan as-syifa sebagai penunjang apotek Wahdah yang terus berupaya memberikan pelayanan secara professional dan senantiasa memperhatiakan aspek syariahnya.

2. Karakteristik Responden

Karaktiristik responden berguna untuk menjelaskan atau menguraikan identitas responden berdasarkan sampel peneleitian. salah satu tujuan dengan menguraikan karakteristik reponden adalah untuk memberikan gambaran yang detail mengenai objek sampel dalam

(56)

penelitian ini. Karakteristik responden dalam penelitian ini dikelompokkan menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan. Maka akan disajikan dalam bentuk tabel mengenai data karakteristik responden sebagai berikut:

a. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

Penyajian data primer responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JenisKelamin Jumlah Responden (orang)

Persentase(%)

Laki- laki 23 46%

Perempuan 27 54%

Total 50 100

Sumber: data primer yang diolah: 2020.

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkkan bahwa jumlah responden laki-laki 23 (46%), dan jumlah responden perempuan 27 (54%). Dari angka tersebut menggambarkan bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan hampir setara hanya selisi 2 angka. ini menunjukkan bahwa pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berbelanja di apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua hampir seimbang. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua memiliki jumlah yang hampir sama antara pelanggan laki-laki dan pelanggan perempuan

(57)

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Penyajian data yang telah dikumpulkan berdasarkan umur dijabarkan dalam tebel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah responden

(orang) Persentase (%) 15-25 10 20% 26-35 13 26% 36-45 20 40% 46-60 7 14% Jumlah 59 100

Sumber : Data primer yang diolah,2020

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini , responden yang berumur 36-45 menunjukkan angka tertinggi yaitu 20 orang (40%). Sedangkan yang berumur 15-25 sebanyak 10 responden 20%, yang berumur 26-35 tahun sebanyak 13 responden yaitu 36%. Dan yang berumur 26-60 tahun sebanyak 7 responden yaitu 14%, hal ini dapat disimpulkan bahwa pelanggan di apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua terdiri dari beragam usia dari yang remaja, dewasa dan berumur, namun angka pelanggan terbesar berada pada umur 36 - 45 tahun.

(58)

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas pelanggan apotek Wahdah cabang Abdullah Daeng Sirua adalah orang dewasa dengan rentan usia antara 36 - 45 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Data yang telah dikumpulkan berdasarkan pekerjaan disajikan dalam tebel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah responden

(orang) Persentase (%) Pelajar 5 10% Mahasiswa 9 18% Karyawan 10 20% Wiraswasta 11 22% PNS 7 14% Buruh,sopir,tukang ojek 8 16% Total 50 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, terdapat 5 (10%) orang responden dengan pekerjaan sebagai pelajar, responden mahasiswa 9 (18%) orang, yang bekerja sebagai karyawan 10 0rang (20%), yang bekerja sebagai wiraswasta 11 orang (22%), yang bekerja sebagai PNS 7 orang (14%) serta yang bekerja sebagai buruh, sopir, tukang ojek 8 orang (16%). Hasil

(59)

tersebut menguatkan asumsi bahwa pelanggan apotek Wahdah dari berbagai kalangan dan menjadi salah satu apotek pilihan masyarakat dalam berbelanja kebutuhan obat dan alat kesehatan. d. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Penyajian data yang telah dikumpulkan berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Umur Jumlah responden

(orang) Persentase (%) SD 3 6% SMP 7 14% MA 10 20% S1 16 32% S2 9 18% S3 5 10% Total 50 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, terdapat 3 orang (6%) pelanggan lulusan SD, lulusan SMP 7 orang (14%), terdapat 10 orang (20%) lulusan SMA, 16 orang (32%) lulusan S1, sebanyak 9 orang (18%) lulusan S2 dan lulusan S3 sebanyak 5 orang atau 10%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kebanyakan

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Pikir
Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Validitas
Tabel  4.11  menunjukkan  bahwa  nilai  cronbach’s    alpha   seluruh  variable  lebih  besar  dari  nilai  standar  koefisien  alpha  0,60
Tabel  4.15  atau  Uji  F  didapati  nilai  F  hitung  sebesar  16.186  nilai lebih besar dari F tabel yaitu 2,07 atau F hitung 16.186 &gt; F tabel  2,07  dengan  probabilitas  0.000
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada perkara ini, Hoge Raad menyatakan bahwa pada dasarnya perbuatan melawan hukum harus diartikan sebagai berbuat atau tidak berbuat yang bertentangan dengan melanggar hak

Namun dalam tulisan ini, tidak semua jenis penelitian tersebut dibahas; tulisan ini hanya membahas beberapa jenis desain penelitian yang potensial digunakan oleh

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa (1) dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Luar

hilang dari penyintas.Agar seseorang penyintas tsunamiAceh dapat berfungsi kembali dalam kehidup- annya setelah malapetaka yang menimpanya, dibutuhkan kemampuannya

A szakmai kompetencia szerint kialakított csoportok esetében a véleményalkotási feladatban mind a nők, mind a férfiak összehasonlítása azt mutatta, hogy átlagosan

Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise.. (cetakan

Analisis faktor produksi pada taraf nyata lima persen berdasarkan variabel utama yang mempengaruhi produksi, yaitu luas areal panen dan produktivitas jagung, memberikan