• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.3 Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa modelregresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan selanjutnya dapat dianalisis regresi, yaitu dengan melakukan uji persamaan regresi dan melakukan pengujian hipotesis.

Tabel 4.4

Hasil Uji Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1,057 ,995 -1,062 ,292 X1 1,998 ,157 ,738 9,264 ,000 X2 ,049 ,035 ,113 1,385 ,171 X3 ,212 ,196 ,088 1,082 ,283 X4 -,099 ,121 -,066 -,819 ,416

Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, maka model analisis regresi berganda antar variabel X dengan variabel Y dapat diformulasikan dalam model persamaan berikut:

Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, setiap varaiabel independen dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap penghindaran pajak sebagai berikut:

1. Konstanta (α) sebesar -1,057 menunjukkan bahwa jika semua variabel nilainya sama dengan nol atau lebih kecil dari nol, maka penghindaran pajak adalah sebesar -1,057

2. Nilai koefisien regresi variabel karakter eksekutif (X1) sebesar 1,998. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel karakter eksekutif sebesar 1%, maka penghindaran pajak akan naik sebesar 1,998, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. 3. Nilai koefisien regresi variabel karakteristik perusahaan (X2) sebesar

0,049.Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel karakteristik perusahaan sebesar 1%, maka penghindaran pajak akannaik sebesar 0,049, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.

4. Nilai koefisien regresi variabel kepemilikan keluarga (X3) sebesar 0,212. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel kepemilikan keluarga sebesar 1%, maka penghindaran pajak akan meningkat sebesar 0,212, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.

5. Nilai koefisien regresi variabel dimensi tata kelola perusahaan (X4) sebesar -0,099. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel dimensi tata kelola perusahaan sebesar 1%, maka penghindaran pajak

akan menurun sebesar 0,099, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasiatau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.

Koefisien determinasi (R2) dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Nilai R square yang kecil menunjukkan masih terbatasnya kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai Rsquare yang mendekati satu, menunjukkan bahwa variabel-variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Rsquare memiliki kelemahan yaitu nilai Rsquare akan meningkat setiap ada penambahan variabel independen, tidak peduli apakah variabel tersebut memiliki pengaruh atau tidak. Dengan demikilan lebih baik menggunakan nilai Adjusted R Square.

Berikut adalah hasil penilaian uji koefisien determinasi dalam menilai ketepatan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 4.5

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,759a ,576 ,551 ,41186

Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan peneliti, pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,759a, yang berarti bahwa hubungan antara penghindaran pajak dengan variabel-variabel independen (karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga, dan dimensi tata kelola perusahaan) tergolong sedang sebab nilai R berada antara 0,40 – 0,80. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,551 atau (55,1%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga, dan dimensi tata kelola perusahaan) terhadap variabel dependen (penghindaraan pajak) sebesar 55,1%, sedangkan sisanya sebesar 44,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen sehingga perlu dilakukan uji F. Untuk melihat pengaruh tersebut, dilakukan dengan menilai perbandingan antara

ringkat signifikansi (α) sebesar 5% dan nilai signifikansi F. Apabila nilai sig F > 0,05, maka H0 diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang sifnifikan secara simultan dari variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Sebaliknya apabila nilai sig.F < 0,05, maka Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari vaariabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Berikut adalah hasil uji variabel-variabel independen terhadap variable dependen secara simultan.

Tabel 4.6 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 15,452 4 3,863 22,773 ,000b Residual 11,365 67 ,170 Total 26,817 71 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)

Pada tabel hasil uji F diatas, besar nilai F adalah 22,773 dengan signifikansi 0,000b. Nilai 22,773 > 2,34 dan nilai sig 0,000 <0,05. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen (karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga, dan dimensi tata kelola perusahaan) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (penghindaran pajak).

4.2.4.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara terpisah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen, maka dilakukan perbandingan antara nilai

thitung dengan ttabel pada tingkat signifikansebesar 5% (α = 0,05).

Berikut ini hasil uji pengaruh variabel dependen dan independen secara parsial

Tabel 4.7 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1,057 ,995 -1,062 ,292 X1 1,998 ,157 ,738 9,264 ,000 X2 ,049 ,035 ,113 1,385 ,171 X3 ,212 ,196 ,088 1,082 ,283 X4 -,099 ,121 -,066 -,819 ,416

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel diatas menunjukkan variabel karakter eksekutif memiliki thitung sebesar 1,455 dannilai sig sebesar 0,000. Nilai thitung 9,264> ttabel 1,993 dan nilai sig sebesar 0,000 < (α) 0,05 yang berarti bahwa variabel karakter eksekutif

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penghindaran pajak. Oleh karena itu H1 “karakter eksekutif berpengaruh positif secara signifikan terhadap penghindaran pajak” diterima. Hasil ini menyatakan bahwa jika tingkat karakter eksekutif yang dilakukan perusahaan naik atau turun, maka akan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Untuk variabel karakteristik perusahaan, nilai thitung sebesar 1,385 < ttabel

1,993 dan nilai sig sebesar 0,171 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel karakteristik perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaraan pajak. Dengan demikian, H2 “karakteristik perusahaan

bahwa besar atau kecilnya tingkat karakteristik perusahaan tidak akan mempengaruhi penghindaraan pajak.

Untuk variabel kepemilikan keluarga, nilai thitung sebesar 1,082< 1,993 dan nilai sig sebesar 0,283> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan keluarga tidak berpengaruh terhadap penghindaraan pajak. Dengan demikian, H3 ”kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak” ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa besar atau kecilnya jumlah kepemilikan keluarga tidak mempengaruhi penghindaran pajak.

Untuk variabel dimensi tata kelola perusahaan, nilai thitung sebesar -0,819 < ttabel1,993 dan nilai sig sebesar 0,416 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dimensi tata kelola perusahaan tidak berpengaruh terhadap penghindaraan pajak. Dengan demikian, H4 ”dimensi tata kelola perusahaan berpengaruh positif terhadap penghindaraan pajak” ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa besar atau kecilnya jumlah kepemilikan keluarga tidak mempengaruhi penghindaraan pajak.

4.3 Interpretasi Hasil

Dokumen terkait