• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4. Hasil Uji Hipotesis

4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,759a ,576 ,551 ,41186

a. Predictors: (Constant), karakter_eksekutif, karakteristik_perusahaan, kepemilikan_keluarga, dimensi_tata_kelola_perusahaan

b. Dependent Variable: penghindaran_pajak Sumber : output SPSS, diolah peneliti 2016

4.2 Hasil Uji Simultan (F test)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 15,452 4 3,863 22,773 ,000b Residual 11,365 67 ,170 Total 26,817 71 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

4.3 Hasil Uji parsial (t test) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1,057 ,995 -1,062 ,292 X1 1,998 ,157 ,738 9,264 ,000 X2 ,049 ,035 ,113 1,385 ,171 X3 ,212 ,196 ,088 1,082 ,283 X4 -,099 ,121 -,066 -,819 ,416

Dependent Variable: penghindaran_pajak Sumber : output SPSS, diolah peneliti 2016

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N. A., 2012, Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax avoidance, Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei:123-132.

Budiman, J., 2012, Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax avoidance),Simposium NasionalAkuntansi XV, Banjarmasin, September.

Chasbiandani, T., 2012, Pengaruh Tax avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi XV,Banjarmasin, September. Daniri, M. A., 2005, GCG: Konsep dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Ray

Indonesia.

De Angelo, L. E., 1981, Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting and Economics. Vol. 3, No. 3, Juli:183-199.

Dewi, Ni Nyoman Kristiana ; I Ketut Jati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Tax avoidance Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali.

Endrianto, W., 2010, Analisa Pengaruh Penerapan Basel dan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Risiko Pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Tesis Dipublikasikan,Depok: Fakultas Ekonomi Program Studi Magister AkuntansiUniversitas Indonesia.

Ghozali, I., 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hardiningsih, P., dan R. M. Oktaviani, 2012, Determinasi Kebijakan Hutang (dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory),Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 1, No. 1,Mei: 11-24.

Harrington, Christine ; Smith, Walter. Tax avoidance And Corporate Capital Structure. Journal of Finance and Accountancy. The University of Tampa.

Kopong, Yeny ; Musrifah. 2014. Pengaruh Karakteristik Kepemilikan Dan Reformasi Perpajakan Terhadap Tindakan Pajak Agresif Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012. Seminar dan Konferensi Nasional 2014. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta. Marbeya, N. P. E., dan A. Suaryana, 2009, Pengaruh Pemoderasi Pertumbuhan

Laba terhadap Hubungan antara UkuranPerusahaan, Debt to Equity Ratio dengan Profitabilitas padaPerusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek JakartaAUDIT Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4, No. 1, Januari: 116.

Meilinda, M., 2013, Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Pajak, Skripsi Dipublikasikan, Semarang: FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Nuratama, I.P., 2011, Pengaruh Tenur Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Pada Kualitas Audit Dengan Komite Audit SebagaiVariabel Moderasi, Tesis Dipublikasikan, Denpasar: ProgramMagister Universitas Udayana.

Permanasari, W. I., 2010, Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibilityterhadap Nilai Perusahaan, Skripsi Dipublikasikan, Semarang:Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Perwitasari, A. S., 2013, Giliran Penunggak Pajak Pertambangan yangDiincar, (htpp://www.kompas.com, diunduh 7 Agustus 2013).

Prayogo, Kosyi Hadi. 2015. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penghindaran Pajak. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Prakosa, Kesit Bambang. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga dan CorporateGovernance Terhadap Penghindaran Pajak Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XVII, Lombok, September.

Republik Indonesia, 2003, UU Nomor 17 tentang Keuangan Negara.

Simatupang, D. S., 2010, Kasus KPC=Tax avoidance?, (htpp://www.spa-feui.com, diunduh 7 Februari 2016).

Stiglitz, Joseph E.. 1986. The General Theory of Tax avoidance. Working Paper. Cambridge.

Supadmi, N. L., 2009, Meningkatkan Kepatuhan Pajak Melalui Kualitas Pelayanan, AUDIT Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4,No. 2, Juli: 214-219.

Surbakti, T. A. V., 2012, Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Reformasi Perpajakan terhadap Penghindaran Pajak diPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2008-2009, Skripsi Dipublikasikan, Depok: FakultasEkonomi Program Studi Akuntansi Universitas Indonesia.

Waluyo, 2013, Perpajakan Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kausal-Komparatif, yaitu penelitian yang meneliti pengaruh dari beberapa variabel terhadap variabel lain atau memiliki masalah berupa sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena pengujiannya menggunakan data berupa angka dan diolah dengan prosedur statistik (Erlina, 2011: 12). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga dan dimensi tata kelola perusahaan terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014.

3.2 Definisi Operasional

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga dan dimensi tata kelola perusahaan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini ada penghindaran pajak (tax avoidance).

3.2.1 Variabel Dependen

3.2.1.1 Penghindaran Pajak (Tax avoidance)

Penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan usaha untuk mengurangi, atau bahkan meniadakan hutang pajak yang harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar undang-undang yang ada. Pengukuran Tax avoidance dalam penelitian ini menggunakan model Cash Effective Tax Rate (CETR) yang diharapkan mampu mengidentifikasi keagresifan perencanaan pajak perusahaan yang dilakukan menggunakan perbedaan tetap maupun perbedaan temporer (Chen et al. 2010) dengan rumus sebagai berikut:

CETR = ���������� ����� ���� ������� �����

3.2.2 Variabel Independen 3.2.2.1 Karakter Eksekutif

Karakter eksekutif dapat dihitung menggunakan rumus :

Keterangan :

E = EBITDA/total aset

EBITDA = EBIT (laba sebelum pajak) + Depreciation + Amortization T = Jumlah Sampel

3.2.2.2 Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan adalah ciri khas suatu entitas usaha. Peneliti lebih fokus pada pembahasan ukuran perusahaan (size), diukur dengan cara

logaritma natural dari nilai buku total nilai aset perusahaan (Gupta dan Newberry, 1997)

SIZE = ln (Total Aset)

3.2.2.3 Kepemilikan Keluarga

Penelitian ini menggunakan definisi kepemilikan keluarga yang digunakan oleh Arifin (2003), yaitu semua individu dan perusahaan yangkepemilikannya tercatat (kepemilikan > 5% wajib dicatat), yang bukan perusahaanpublik, negara, institusi keuangan, dan publik (individu yang kepemilikannya tidakwajib dicatat). Kepemilikan keluarga dapat dilihat pada modal saham yang ada di laporan keuangan.

Kepemilikan Keluarga = ����� ℎ��ℎ�� ���� �������� �������� ����� ℎ��ℎ�� ���� �������

3.2.2.4 Dimensi Tata Kelola Perusahaan

Penelitian ini mengukur latar belakang keahlian akuntansi atau keuangan komite audit sebagai proporsi anggota komite audit yang memiliki pengalaman sebagai akuntan, auditor, direktur keuangan atau chief financial officer, atau kepala akuntansi atau chief accounting atau memiliki latar belakang pendidikan akuntansi (Putri, 2011). Penelitian ini menyesuaikan dengan peraturan dari otoritas di Indonesia, yaitu BAPEPAM-LK, yang mengatur bahwa minimal 1 orang dalam komite audit memiliki latar belakang akuntansi atau keuangan (entah itu pengalaman kerja maupun pendidikan). Data diperoleh dari profil komite audit dalam laporan keuangan.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Indikator Skala

1 Tax avoidance (Penghindar an Pajak) Upaya meminimalkan atau menghilangkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan Undang-Undang Perpajakan CETR =���������� ����� ����������� ����� Rasio 2 Karakter Eksekutif Karakter eksekutif dalam mengahadapi risiko apakah bersifat risk taker/risk averse dengan menggunakan

resiko perusahaan

Rasio

3 Karakteristik Perusahaan

Suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar/kecil perusahaan

SIZE = ln (Total Aset)

Rasio

4 Kepemilikan Keluarga

Jenis kepemilikan perusahaan, apakah

milik keluarga atau perusahaanpublik,

negara, institusi keuangan, dan public

Kepemilikan Keluarga �����ℎ��ℎ���������������������� �����ℎ��ℎ������������� rasio 5 Dimensi Tata Kelola Perusahaan Komite audit merupakan salah satu

bentuk nyata dari penerapan good

corporate governance atau tata kelola yang

baik

1 = ada komite audit

0 = tidak ada komite audit Dummy

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh peneliti. Seperti menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi adalah wilayah organisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudiam ditarik kesimpulannya”. Populasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2014. Data diperoleh melalui

3.3.2 Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu salah satu teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan cara pengambilan sampel yang pada prinsipnya menggunakan pertimbangan tertentu yang digunakan peneliti, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian.

2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan annual report perusahaan berturut-turut dari tahun 2012-2014

3. Menerbitkan laporan keuangan auditan (laporan auditor independen, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan) selama tahun 2012-2014 dalam nilai rupiah,melalui website www.idx.co.id atau pada website masing-masing perusahaan

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki kepemilikan keluarga

Tabel 3.2 Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah

Jumlah Populasi 144

Delisting selama periode pengamatan (4)

Tidak mempublikasikan annual report selama periode 2012-2014

Tidak menerbitkan laporan keuangan dengan menggunakan satuan mata uang Rupiah

(8)

Tidak memiliki kepemilikan keluarga (91)

Sampel terpilih Tahun Pengamatan

24 3

Jumlah sampel yang diamati 72

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel

No Kode Nama Perusahaan

1 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 2 ALKA Alaska Industrindo Tbk

3 INAI Indal Alumanium Industry Tbk 4 JPRS Jaya Pari Steel Tbk

5 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk 6 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 7 INCI Intan Wijaya Internasional Tbk 8 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk 9 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 10 TIRT Tita Mahakam Resources Tbk 11 ALDO Alkindo Naratam Tbk

12 BRAM Indo Kordsa Tbk 13 NIPS Nippres Tbk

14 INDR Indo Rama Synthetic Tbk 15 ESTI Evershine Textile Industry Tbk 16 SSTM Sun Son Textile Manufacture Tbk

17 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk 18 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

19 MYOR Mayora Indah Tbk

20 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk 21 STTP Siantar Top Tbk

22 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Entrading Company Tbk 23 GGRM Gudang Garam Tbk

24 TCID Mandom Indonesia Tbk

3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder atau data yang sudah diterbitkan/digunakan oleh pihak lain. Data dari masing-masing variabel, yaitu

penghindaran pajak, karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga dan dimensi tata kelola perusahaan yang diperoleh dari website BEI informasi ekonomi dan keuangan. Data lainnya diperoleh dari jurnal, buku, dan sumber-sumber literatur lainnya yang memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini akan diuji dan dianalisis dengan metode analisis statistik, yaitu :

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis (Nurgiyantoro et al., 2004). Analisis statistik deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pengumpulan data-data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

Tujuan dari uji normalitas data adalah untuk menguji kenormalan distribusi data dalam model regresi pada variabel penganggu atau variabel residual (Ghozali, 2009). Pengujian ini bertujuan menguji apakah dalam mode l regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal. Pengujian terhadap normalitas data menggunakan uji Kolmogrov Smirnov, dengan membandingkan nilai p value dengan tingkat signifikansi 5%. Jika p value > 5% maka data berdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas merupakan uji yang digunakan dengan tujuan menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2009). Tidak adanya korelasi antar variabel independen menunjukkan model regresi yang baik. Problem multikolinieritas terjadi ketika ada hubungan korelasi antar variabel independen.

Untuk membantu penghitungannya maka digunakan SPSS 16 sebagai alat bantu penilaian tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Pengukuran terhadap variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel indepenen lainnya menggunakan fungsi tolerance. Nilai tolerance yangrendah maka sama dengan nilai VIF tinggi karena nilai tolerance berbanding terbalik terhadap VIF (VIF=1/tolerance).

Nilai cutoff yang digunakan adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10, dan ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka terjadi problem multikolinieritas begitu juga sebaliknya.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain dalam model. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series).

Kesimpulan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada ; Jika nilai Durbin-Watson berada range nilai Du hingga (4-Du) maka ditarik kesimpulan bahwa model tidak terdapat autokorelasi (Wibowo, 2012:102). Menurut Ghozali (2006:99) Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya memiliki bentuk linier, kuadrat atau kubik. Pengujian yang digunakan adalah menggunakan grafik scatterplot. Grafik scatterplot ini dihasilkan dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16. Pola tertentu pada grafik scatterplot marupakan alat deteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka hal itu mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas, jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3 Uji Regresi

Dalam penelitian ini, metode analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan perusahaan dan dimensi tata kelola perusahaan dengan variabel dependen penghindaran pajak (tax avoidance). Dengan kata lain, analisis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat serta menunjukkan arah hubungan variabel-variabel tersebut.

Model analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah: Y = α +β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + e Keterangan: Y = Penghindaran Pajak α = konstanta β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi X1 = karakter eksekutif X2 = karakteristik perusahaan X3 = kepemilikan keluarga

X4 = dimensi tata kelola perusahaan

3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Koefisien korelasi dikatakan rendah jika nilai R dibawah 0,40, dikatakan sedang jika nilai R 0,40 – 0,60, dan dikatakan kuat jika nilai R berada di atas 0,60.

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol (Ghozali, 2005). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005).

3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap dependen secara serempak. Ketentuan-ketentuan dalam uji F adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi F > tingkat signifikansi 0,05 maka tidak ada pengaruh sigifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikansi F < tingkat signifikansi 0,05 maka ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Ketentuan lain dengan membandingkan F sebagai berikut:

1) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika Fhitung > Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa secarasimultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

3.5.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh atau tidak terhadap dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Berikut ini merupakan ketentuan dari uji t:

1) Jika nilai signifikansi t > 0,05 maka secara parsial variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika nilai signifikansi t < 0,05 maka secara parsial variabel independen

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Ketentuan lain dengan membandingkan tberikut:

1) Jika nilai thitung ≤ ttabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai thitung> ttabel maka ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI) perode 2012-2014. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 perusahaan, yang diperoleh berdasarkan purpose sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 72 perusahaan untuk 3 tahun periode penelitian yaitu dari tahun 2012-2014.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian regresi berganda, dan melakukan uji hipotesis. Pengujian ini menggunakan aplikasi statistik yaitu SPSS.

4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk menggambarkan atau mendeskripsikan terhadap objek yang diteliti melalui data populasi atau data sampel sebagaimana adanya yang sudah ditetapkan. Statistik deskriptif hanya memberikan gambaran mengenai sampel penelitian sehingga sama sekali tidak dapat digunakan untuk menarik kesimpulan apapun terhadap hasil penelitian yang

dilakukan. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), serta standar deviasi. Gambaran data sampel penelitian berdasarkan statistik deskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.1 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Y ,4688 ,61458 72 X1 ,1153 ,31189 72 X2 27,9623 1,41719 72 X3 ,3167 ,25473 72 X4 1,0000 ,00000 72

Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan hasil olahan data pada tabel diatas,dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Penghindaran Pajak (Y).

Rata-rata dari penghindaran pajak adalah 0,4688 dengan standar deviasi sebesar 0,61458. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 72 perusahaan

2. Variabel Karakter Eksekutif (X1).

Rata-rata dari penghindaran pajak adalah 0,1153 dengan standar deviasi sebesar 0,31189. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 72

3. Variabel Karakteristik Perusahaan (X2).

Rata-rata dari karakteristik perusahaan adalah 27,962 dengan standar deviasi sebesar 1,417.Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 72 perusahaan.

4. Variabel kepemilikan keluarga (X3).

Rata-rata dari kepemilikan keluarga adalah 0,316 dengan standar deviasi sebesar 0,254. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 72 perusahaan.

5. Variabel Dimensi Tata Kelola Perusahaan (X4).

Rata-rata dari dimensi tata kelola perusahaan adalah 1 dengan standar deviasi sebesar 0. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 72 perusahaan.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Model regresi berganda harus memenuhi asumsi-asumsi yang ditetapkan agar menghasilkan nilai yang tidak biasa.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi secara normal atau tidak.

Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa bentuk grafik yang berbentuk lonceng. Kurva yang memiliki bentuk seperti lonceng menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian terdistribusi secara normal, sehingga dapat dilanjutkan ke tahapan uji selanjutnya.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen. Model korelasi yang baik menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara variabel independen. Untuk menentukan ada tidaknya korelasi, ditentukkan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF < 10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.

Berikut adalah hasil uji multikolinearitas

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil penelitian,2016 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji tersebut, nilai tolerence dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,10. Variabel karakter eksekutif menunjukkan nilai sebesar 0,995, karakteristik perusahaan menunjukan nilai sebesar 0,952, variabel kepemilikan keluarga sebesar 0,958, serta variabel dimensi tata kelola perusahaan sebesar 0,974.Nilai VIF dari masing-masing variabel independen kurang dari 10, variabel karakter eksekutif menunjukkan 1,005, karakteristik perusahaan 1,050, variabel kepemilikan keluarga sebesar 1,044 serta variabel dimensi tata kelola perusahaan sebesar 1,026. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa antara variabel independen dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat gejala multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi

Collinearity Statistics Tolerance VIF ,995 1,005 ,952 1,050 ,958 1,044 ,974 1,026

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Ukuran yang digunakan adalah apabila nilai Durbin-Watson (DW) mendekati angka 2, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak memiliki autokorelasi, dan sebaliknya.

Tabel 4.3 Uji Autokorelasi

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

,576 22,773 4 67 ,000 2,057

Sumber: Hasil penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,057. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi linear dalam penelitian ini tidak terjadinya autokorelasi, sehingga model regresi dalam penelitian ini masih layak digunakan.

4.2.2.4 Uji Heterokedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan data dari ketetapan asumsi klasik pada model regresi, model regresi diharapkan tidak ada heterokedastisitas. Heterokedastisitas diketahui berdasarkan nilai varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya bersifat konstan, sedangkan jika varians dari residual satu pengamatan dari pengamatan lainnya bersifat tidak konstan disebut sebagai homokedastisitas. Pada penelitian ini, untuk mengetahui

Dokumen terkait