• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.2.3 Analisis Regresi

Untuk penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel independen, model regresi yang digunakan adalah regresi linier berganda. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Penelitian ini memiliki satu variabel dependen yaitu pengungkapan CSR dan lima variabel independen terdiri dari manajemen laba, kepemilikan manajerial, profitabilitas, leverage, dan media exposure.

Table 4.6

Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -1,185 ,099 -11,986 ,000 LN_X1 -,003 ,006 -,008 -,414 ,680 X2 -,024 ,024 -,019 -1,006 ,318 LN_X3 -,131 ,016 -,386 -8,173 ,000 LN_X4 ,547 ,019 1,338 28,291 ,000 X5 ,084 ,043 ,039 1,962 ,054

a. Dependent Variable: LN_Y

Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta (a) -1,185. Nilai koefisien variabel independen manajemen laba (b1) adalah -0,003, koefisien variabel kepemilikan manajerial (b2) -0,024, koefisien variabel profitabilitas(b3) -0,131, koefisien variabel leverage (b4) 0,547 dan koefisien variabel media exposure (b5) 0,084. Berdasarkan hasil uji regresi berganda di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = - 1,185 - 0,003X1 - 0,024X2 - 0,131X3 + 0,547X4 + 0,084X5 Keterangan:

+ e

a. Konstanta sebesar -1,185 menyatakan bahwa, apabila X1,X2,X3,X4, dan X5 sama dengan 0, maka tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah sebesar –1,185

b. Koefisien regresi untuk Manajemen Laba sebesar -0,003 menyatakan bahwa Manajemen Laba berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan. Artinya, setiap penambahan 1,00 x pada rasio manajemen laba akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,003 dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

c. Koefisien regresi untuk Kepemilikan Manajerial sebesar -0,024 artinya setiap penambahan 1,00 x pada rasio kepemilikan manajerial akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,024, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

d. Koefisien regresi untuk Profitabilitas sebesar -0,131 artinya setiap penambahan 1,00 x pada rasio Return On Equity akan mengurangi indeks pengungkapan tanggung jawab sosial sebesar 0,131, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

e. Koefisien regresi untuk Leverage sebesar 0,547 artinya setiap penambahan 1,00 x pada rasio Debt To Equityakan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sebesar 0,547, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

f. Koefisien regresi untuk Media Exposure sebesar 0,084 artinya setiap penambahan 1,00 x pada Media Exposureakan meningkatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sebesar 0,084, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

4.2.4.1 Koefisien Determinasi (R2

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel. Range nilai dari R

)

2

Table 4.7

adalah 0 s/d 1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas, sebaliknya jika semakin mendekati satu berarti semakin baik. Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur berdasarkan Goodness of Fit atau koefisien determinasinya. Di bawah ini terdapat tabel nilai koefisien determinasi.

Nilai Koefisien Determinasi

Keterangan:

a. R sebesar 0,989 berarti hubungan antara variabel independen manajemen laba, kepemilikan manajerial, profitabilitas,

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,989a ,977 ,976 ,09659

a. Predictors: (Constant), X5, X2, LN_X1, LN_X4, LN_X3 b. Dependent Variable: LN_Y

leverage, dan media exposure terhadap pengungkapan CSRsebesar 98,9%. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat.

b. R square sebesar 0,977 berarti 97,7% faktor-faktor pengungkapan CSR dapat dijelaskan oleh manajemen laba, kepemilikan manajerial, profitabilitas, leverage, dan media exposure sedangkan sisanya 2,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

c. Adjusted R square sebesar 0,976 berarti 97,6% faktor-

pengungkapan CSR dapat dijelaskan oleh manajemen laba, kepemilikan manajerial, profitabilitas, leverage, dan media exposure. Sedangkan 2,4% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

d. Standard error of estimated artinya mengukur variasi dari

nilai yang diprediksi. Standard error of estimated disebut juga standar deviasi. Semakin kecil standar deviasi maka model akan semakin baik.

4.2.4.2Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2013), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig. < 0,05) maka model penelitian dapat digunakan atau model tersebut sudah tepat dimana Ha diterima.

2. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. > 0,05) maka model penelitian tidak dapat digunakan atau model tersebut tidak tepat dimana Ho diterima. Table 4.8 Hasil Uji F ANOVA Model b

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 25,370 5 5,074 543,914 ,000a

Residual ,588 63 ,009

Total 25,958 68

a. Predictors: (Constant), X5, X2, LN_X1, LN_X4, LN_X3 b. Dependent Variable: LN_Y

Salah satu kriteria pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis ini adalah Quick Look. Menurut Ghozali (2013), “Quick

Look : bila nilai F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak pada

derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.”

Berdasarkan hasil analisis regresi ini, didapat F-hitung adalah 543,914 dengan signifikansi 0,000 (p = 0,000; p <0,05). Adapun nilai F-tabel untuk α = 0,05 dengan pembilang sebesar 5

diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel manajemen laba (X1), kepemilikan manajerial (X2), profitabilitas (X3), leverage (X4), dan media exposure(X5) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Y).

4.2.4.3Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ada lima hipotesis yang akan dilakukan dengan uji t:

1. H1 : Manajemen Laba berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR

2. H2 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR

3. H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR

4. H4 : Leverage berpengaruh negative terhadap Pengungkapan CSR

5. H5 : Media Exposure berpengaruh positif terhadap Pengungkapan CSR

Uji ini akan dilakukan dengan membandingkan hitung dengan t-tabel sebagai berikut:

• jika t-hitung > t tabel pada α = 0,05, maka Ha diterima.

• jika t-hitung < t tabel pada α = 0,05, maka Ha ditolak

Tabel 4.9

Uji Hipotesis Signifikansi Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1,185 ,099 -11,986 ,000 LN_X1 -,003 ,006 -,008 -,414 ,680 X2 -,024 ,024 -,019 -1,006 ,318 LN_X3 -,131 ,016 -,386 -8,173 ,000 LN_X4 ,547 ,019 1,338 28,291 ,000 X5 ,084 ,043 ,039 1,962 ,054

a. Dependent Variable: LN_Y

Berdasarkan uji t yang dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Sementara t table yang

diperoleh dengan ketentuan α = 0,05 dan derajat kebebasan 63 (n-k = 69-6) adalah 1,998. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. a. Variabel manajemen laba memiliki nilai t hitung lebih kecil

dari t tabel (0,414 < 1,998) dan nilai signifikansi yang lebih

besar dari α (0,680 > 0,05), berdasarkan nilai tersebut dapat

disimpulkan bahwa H1 ditolak atau manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

b. Kepemilikan manajerial memiliki nilai t hitung lebih kecil dari

t tabel (1,006 < 1,998) dan nilai signifikansi lebih besar dari α (

1,006 > 0,05), berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak atau kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

c. Profitabilitas memiliki nilai t hitung lebih besar dari t tabel

(8,173 > 1,998) dan nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,000 <

0,05), berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak atau profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

d. Leverage memiliki nilai t hitung lebih besar dari t tabel (28,291

> 1,998) dan nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,000 < 0,05),

berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak atau leverage berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

e. Media Exposure memiliki nilai t hitung ini lebih kecil dari t

tabel (1,962 < 1,998) dan nilai signifikansi lebih besar dari α

(0,054 > 0,05), berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H5 ditolak atau media exposure tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

Dokumen terkait