• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Analisis Kolmogorv-Smirnov

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X) berupa variable pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), pemasaran spiritual (X3) serta variabel terikat (Y) berupa kepercayaan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:

Tabel 4.11

Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.990 1.432 2.787 .006

Pemasaran Rasional .137 .068 .174 2.022 .046 .789 1.268

Pemasaran Emosional .314 .083 .360 3.771 .000 .640 1.563

Pemasaran Spritual .238 .065 .329 3.687 .000 .732 1.366

a. Dependent Variable: Kepercayaan

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut:

Y = 3,990 + 0,137X

1+ 0,314X2+ 0,238X3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 3,990. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel pemasaran rasional (X1),pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3) = 0, maka kepercayaan nasabah terhadap Bank Syariah Mandiriakan tetap sebesar 3,990, dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,137. Pengaruh Variabel pemasaran rasional (X1) terhadap kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiri dengan koefisien regresi sebesar 0,137. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel pemasaran rasional (X1) maka kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiri akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,314. Pengaruh Variabel pemasaran emosional (X2) terhadap kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiridengan koefisien regresi 0,314. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel pemasaran emosional (X2) maka kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiri akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.

d. Koefisien X3 (b3) = 0,238. Pengaruh Variabel pemasaran spiritual (X3) terhadap kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiridengan koefisien regresi 0,238. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel pemasaran spiritual (X3) maka kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiri akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3)secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kepercayaan (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

H

0 : b

1 = b2 = b3 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, dan X3) berupa variabel pemasaran rasional, pemasaran emosional, dan pemasaran spiritual terhadap variabel terikat (Y) kepercayaan. H

0 : b

1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, dan X3) berupa variabel pemasaran rasional, pemasaran emosional, dan pemasaran spiritual terhadap variabel terikat (Y) kepercayaan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 93 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 4-1 = 3

2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 93-4 = 89 Nilai F

hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS,

kemudian akan dibandingkan dengan nilai F

tabel pada tingkat α = 5% (3:89) = 2,71 dengan kriteria uji sebagai berikut:

H 0 diterima bila F hitung < F tabel pada α = 5% H 0 ditolak bila F hitung > F tabel pada α = 5% Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 121.747 3 40.582 27.457 .000a

Total 253.290 92

a. Predictors: (Constant), Pemasaran Spritual, Pemasaran Rasional, Pemasaran Emosional b. Dependent Variable: Kepercayaan

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat Fhitung adalah 27.475 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 2,71. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F

hitung > F

tabel (27,457> 2,71) dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, dengan hipotesis H

0

ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas, yang terdiri dari variabel pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3)secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kepercayaan (Y).

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji – t dilakukan untuk secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan (Y).

Model hipotesis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: H

0 : b

1 = b

2 = b

3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3) secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan sebagai variabel terikat.

H

0 : b

1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif yang terdiri dari variabel pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan sebagai variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan: H 0 diterima jika t hitung < t tabelpada α = 5% H 0 ditolak jika t hitung > t tabelpada α = 5% Nilai t

hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t

tabel pada tingkat α = 5% yaitu yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1 = 4-1 = 3, dan df2 = 93-4 = 89 Uji t

hitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka t

tabel yang digunakan adalah t 5% atau t

0,05 (89) = 1,98698

1. Variabel pemasaran rasional (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,046) < 0,05 dan nilai t

hitung (2.022) > t

tabel(1,98698) artinya jika variabel pemasaran rasional (X1) ditingkatkan, maka kepercayaan (Y) akan meningkat.

2. Variabel pemasaran emosional (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,0001) < 0,05 dan nilai t

hitung (3.771) > t

tabel(1,98698) artinya jika variabel pemasaran emosional (X2) ditingkatkan, maka kepercayaan (Y) akan meningkat.

3. Variabel pemasaran spiritual (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,0001) > 0,05 dan nilai t

hitung (3,687) >t

tabel(1,98698) artinya jika variabel pemasaran spiritual (X3) ditingkatkan, maka kepercayaan (Y) akan meningkat.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang sudah

disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena di sesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar 0 sampai 1.

Tabel 4.14 Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .693a .481 .463 1.216 1.571

a. Predictors: (Constant), Pemasaran Spritual, Pemasaran Rasional, Pemasaran Emosional

b. Dependent Variable: Kepercayaan

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2016)

Pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa R sebesar 0,481 berarti hubungan antara variabel pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3) terhadap kepercayaan (Y) sebesar 48,1%. Hal ini berarti hubungannya cukup erat. Angka Adjusted R2 sebesar 0,480 berarti 48% kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiri dapat dijelaskan oleh variabel

pemasaran rasional (X1), pemasaran emosional (X2), dan pemasaran spiritual (X3), Sedangkan sisanya 52% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Faktor Pemasaran Rasional terhadap Kepercayaan Nasabah

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa faktor rasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Pemasaran rasional mengasumsikan manusia sebagai mahluk yang logis yang memilih produk berdasarkan pertimbangan rasional seperti harga atau kualitas produk. Pada penelitian ini nasabah beranggapan bahwa biaya administrasi dan lokasi Bank Syariah Mandiri yang strategis serta sistem bagi hasil yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri menguntungkan para nasabah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden. Hasil ini menunjukkan bahwa pemasaran rasional menjadi pertimbangan untuk menjadi nasabah pada Bank Syariah Mandiri.

Hal ini sesuai dengan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dimana biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah Bank Syariah Mandiri tiap bulan sebesar Rp 7.000,- membuat para nasabah tidak merasa dirugikan karena nominal biaya administrasi yang tidak terlalu mahal. Selain itu Bank Syariah Mandiri memiliki produk Tabungan Wadiah yang tidak memiliki biaya administrasi bulanan yang biasa digunakan untuk mahasiswa. Bank Syariah Mandiri juga berlokasi di wilayah-wilayah strategis di kota Medan, misalnya di jalan letda sujono, jalan setia

budi, jalan Yos Sudarso, dan lain-lain yang merupakan area pemukiman masyarakat dan dekat dengan area kampus, hal ini dapat membuat para nasabah mudah menuju lokasi Bank Syariah Mandiritersebut dikarenakan banyaknya angkutan umum yang melintas. Berdasarkan hasil pemaparan diatas sesuai dengan pendapat Kartajaya (2004:12) pemasaran rasional merupakan strategi pemasaran yang dirancang berdasarkan motivasi konsumen dalam memilih produk karena alasan rasional.Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya Arinda(2016:49)yang menyatakan secara parsial bahwa faktor rasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

4.6.2 Pengaruh Faktor Pemasaran Emosional terhadap Kepercayaan Nasabah

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa faktor emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan nasabah Bank Syariah Mandiri. Pemasaran emosional berkaitan dengan perasaan atau emosi seseorang. Pembelian yang didasari motivasi emosional didasari pada alasan yang subjektif atau pribadi. Pemasaran emosional seperti perasaan aman yang dirasakan nasabah Bank Syariah Mandiri membuat nasabah memiliki rasa percaya. Nasabah juga merasa Bank Syariah Mandiri selalu berupaya menjalin hubungan jangka panjang dengan nasabah dimana para karyawan selalu menghargai dan memperlakukan para nasabah secara personal. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartajaya (2004:14) yang menyatakan bahwa pemasaran emosional merupakan strategi pemasaran yang dirancang berdasarkan keinginan membeli konsumen untuk dapat mengekspresikan emosi dan

perasaannya.Penelitian ini memilki hasil yang sedikit berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya Arinda(2016:50)yang menyatakan secara parsial bahwa faktor emosional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah.

4.6.3 Pengaruh Faktor Pemasaran Spiritual terhadap Kepercayaan Nasabah

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa faktor spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan nasabah. Pada penelitian ini, nasabah percaya terhadap sistem balas jasa Bank Syariah Mandiri yang sesuai dengan syariah, menjunjung tinggi etika dan kejujuran. Dikatakan menjunjung tinggi etika karena besar kecilnya yang didapat nasabah tergantung pada besar kecilnya keuntungan yang didapatkan bank sehingga Bank Syariah Mandiri dirasa lebih adil dibandingkan dengan sistem bunga pada bank konvensional. Selain itu para nasabah tidak merasa melanggar aturan/akidah saat menabung di Bank Syariah Mandiri. Selain itu responden juga percaya dengan Bank Syariah Mandiri karena Bank Syariah Mandiri tidak menyalahgunakan dana nasabah dan hanya akan menginvestasikan dana nasabah pada bidang usaha yang halal. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Mussry et al., (2007:18) yang menyatakan bahwa pemasaran spiritual merupakan strategi pemasaran yang dirancang berdasarkan etika dan kejujuran.Penelitian ini memilki hasil yang sedikit berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya Arinda(2016:51)yang menyatakan secara parsial bahwa faktor spiritual berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah.

BAB V

Dokumen terkait