• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Tabel 4

4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Tabel 4.12.

Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9.350 4.519 2.069 .044 Ln_CAR -.171 .434 -.031 -.395 .694 .792 1.263 Ln_NPL -.678 .163 -.407 -4.164 .000 .502 1.992 Ln_NIM .514 .292 .152 1.760 .085 .640 1.562 Ln_BOPO -1.260 .679 -.176 -1.855 .070 .531 1.884 Ln_LDR .772 .680 .089 1.136 .261 .775 1.290 Ln_Beta_Saham .416 .088 .394 4.731 .000 .693 1.444

a. Dependent Variable: Ln_Harga_Saham Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Dari Tabel 4.12 maka persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Harga Saham = 9,350 - 0,171 X1 – 0,678 X2 + 0,514 X3 – 1,260 X4 + 0,772 X5 +

0,416 X6 + e

Persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 9,350 artinya apabila nilai variabel independen

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Beta Saham bernilai nol, maka variabel dependen Harga Saham adalah sebesar 9,350.

2. Koefisien regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar -0,171 memberikan pengertian bahwa jika CAR meningkat sebesar satu satuan akan memberikan dampak penurunan Harga Saham sebesar 0,171.

3. Koefisien regresi Non Performing Loan (NPL) sebesar -0,678 memberikan pengertian bahwa jika NPL meningkat sebesar satu satuan maka akan memberikan dampak penurunan harga saham sebesar 0,678. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa jika NPL meningkat maka harga saham akan menurun sebesar 0,678 demikian sebaliknya.

4. Koefisien Net Interest Margin (NIM) sebesar 0,514 memberikan pengertian bahwa jika NIM meningkat sebesar 1 satuan akan memberikan dampak peningkatan Harga Saham sebesar 0,514.

5. Koefisien Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar -1,260 memberikan pengertian bahwa jika BOPO meningkat sebesar 1 satuan akan memberikan dampak penurunan Harga Saham sebesar 1,260. 6. Koefisien Loan to Depotsit Ratio (LDR) sebesar 0,772 memberikan

pengertian bahwa jika LDR meningkat sebesar 1 satuan maka akan memberikan dampak peningkatan Harga Saham sebesar 0,772.

7. Koefisien Beta Saham sebesar 0,416 memberikan pengertian bahwa jika Beta Saham meningkat sebesar 1 satuan akan memberikan dampak peningkatan Harga Saham sebesar 0,416.

4.2.4.Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Kinerja keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Beta Saham berpengaruh signifikan

terhadap harga saham tahun 2010-2013 pada perusahaan perbankandi Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Beta Saham mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Harga Saham dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat padal Tabel 4.13 berikut

Tabel 4.13.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 99.656 6 16.609 26.588 .000a

Residual 30.610 49 .625

Total 130.266 55

a. Predictors: (Constant), Ln_Beta_Saham, Ln_LDR, Ln_NIM, Ln_CAR, Ln_BOPO, Ln_NPL

b. Dependent Variable: Ln_Harga_Saham Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 26,588 > Ftabel 2,38 pada

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan tingkat signifikansi 0,000.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio

dan signifikan terhadap Harga Saham Dengan demikian H1 diterima atau H0

ditolak.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial (Uji t) dilakukan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Beta Saham terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham dengan asumsi bahawa variabel lain dianggap konstan. Hasil uji signifikansi parsial (Uji t) dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.350 4.519 2.069 .044 Ln_CAR -.171 .434 -.031 -.395 .694 Ln_NPL -.678 .163 -.407 -4.164 .000 Ln_NIM .514 .292 .152 1.760 .085 Ln_BOPO -1.260 .679 -.176 -1.855 .070 Ln_LDR .772 .680 .089 1.136 .261 Ln_Beta_Saham .416 .088 .394 4.731 .000

a. Dependent Variable: Ln_Harga_Saham Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Dari hasil uji t Tabel 4.13 dapat diketahui:

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) bernilai negatif pada thitung sebesar -0,395 <ttabel 1,673 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,694 > 0,05. Dengan

demikian terlihat bahwa CAR berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham sehingga dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, maka H0 diterima

atau H1 ditolak.

2. Non Performing Loan (NPL) bernilai negatif pada thitung sebesar -4,164 < ttabel

1,673 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian, terlihat bahwa NPL berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Harga Saham sehingga dapat disimpulkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham maka H1 diterima atau H0 ditolak.

3. Net Interest Margin (NIM) bernilai positif pada thitung sebesar 1,760 > ttabel 1,673 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,085 > 0,05. Dengan demikian terlihat bahwa NIM berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham sehingga dapat disimpulkan bahwa Net Interest Income (NIM) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, maka H0 diterima atau

H1 ditolak.

4. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional bernilai negatif pada thitung sebesar -1,855 < ttabel 1,673 dengan tingkat signifikan sebesar 0,070 >

0,05. Dengan demikian terlihat bahwa BOPO berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham sehingga dapat disimpulkan bahwa

BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham maka H0 diterima

atau H1 ditolak.

5. Loan to Deposit Ratio (LDR) bernilai positif pada thitung sebesar 1,136 < ttabel

1.673 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,261 > 0,05. Dengan demikian terlihat bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham sehingga dapat disimpulkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, maka H0 diterima atau H1 ditolak.

6. Beta Saham bernilai positif pada thitung sebesar 4,731 > ttabel 1,673 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian, terlihat bahwa Beta Saham berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Harga Saham sehingga dapat disimpulkan bahwa Beta Saham berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, maka H1 diterima atau H0 ditolak.

4.2.4.3.Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari koefisien dterminasi berganda dimana 0 < R2 < 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat pada 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R2 semakin dekat pada 0, maka penagruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .875a .765 .736 .7903728 2.349

a. Predictors: (Constant), Ln_Beta_Saham, Ln_LDR, Ln_NIM, Ln_CAR, Ln_BOPO, Ln_NPL

b. Dependent Variable: Ln_Harga_Saham Sumber : Hasil Penelitian, 2105 (Data Diolah)

Tabel 4.15 Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka menandakan semakin tinggi pula kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square pada model regresi bernilai 0,736, yang berarti bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan

(NPL), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Beta Saham mampu menjelaskan Harga Saham sebesar 73,6% dan sisanya 26,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian.

Dokumen terkait