• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2. Analisis Hasil Penelitian

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian

hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2859.505 756.024 -3.782 .001 CR.LN (X1) 2.741 3.243 .099 .845 .405 .879 1.138 ROE.LN (X2) 759.114 254.380 .765 2.984 .006 .182 5.495 ROI.LN (X3) -1264.288 296.078 -1.322 -4.270 .000 .125 8.013 EPS.LN (X4) 748.352 125.884 1.126 5.945 .000 .333 2.999 ITO.LN (X5) 89.715 82.045 .145 1.093 .284 .685 1.460 a. Dependent Variable: SAHAM

Sumber : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2014)

Berdasarkan pada Tabel 4.12 di atas, maka persamaan regresi berganda dalam penelitian adalah :

Y = -2859.505 + 2.741X1 + 759.114X2-1264.288X3+ 748.352X4+ 89.715X5 Penjelasan dari nilai a, b1, b2, b3, b4 dan b5 pada Unstandardized Coefficients tersebut dapat dijelaskan dibawah ini:

1. Nilai B Constant (a) sebesar -2859.505 artinya jika variabel CR, ROE, ROI, EPS dan ITO konstan (tetap) maka harga saham adalah sebesar -2859.505.

2. Nilai β1 sebesar 2.741 artinya pengaruh variabel CR (X1) terhadap harga saham adalah positif dimana jika variabel CR (X1) meningkat sebesar satu maka harga saham akan naik sebesar 2.741

3. Nilai β2 sebesar 759.114 artinya pengaruh variabel ROE (X1) terhadap harga saham adalah positif dimana jika variabel ROE (X1) meningkat sebesar satu maka harga saham akan naik sebesar 759.114.

4. Nilai β3 sebesar -1264.288 artinya pengaruh variabel ROI (X1) terhadap harga saham adalah negatif dimana jika variabel ROI (X1) meningkat sebesar satu maka harga saham akan turun sebesar -1264.288.

5. Nilai β4 sebesar 748.352 artinya pengaruh variabel EPS (X1) terhadap harga saham adalah positif dimana jika variabel EPS (X1) meningkat sebesar satu maka harga saham akan naik sebesar 748.352.

6. Nilai β5 sebesar 89.715 artinya pengaruh variabel ITO (X1) terhadap harga saham adalah positif dimana jika variabel ITO (X1) meningkat sebesar satu maka harga saham akan naik sebesar 89.715.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan dua tahap, yakni uji t dan uji F. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial akan diketahui dengan menggunakan uji t. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan akan dilihat dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

4.2.4.1 Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 = Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share) dan Inventory Turnover secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Ha = Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share) dan Inventory Turnover secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:

− jika thitung < ttabelpada α 0,05, maka Ha ditolak, dan − jika thitung > ttabelpada α 0,05, maka Ha diterima.

Tabel 4.13

Hasil uji parsial (t-test)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2859.505 756.024 -3.782 .001 CR.LN 2.741 3.243 .099 .845 .405 ROE.LN 759.114 254.380 .765 2.984 .006 ROI.LN -1264.288 296.078 -1.322 -4.270 .000 EPS.LN 748.352 125.884 1.126 5.945 .000 ITO.LN 89.715 82.045 .145 1.093 .284

Dari Tabel hasil uji parsial diatas, dapat diambil kesimpulan, yaitu :

1. Variabel current ratio memiliki thitung 0,845 dengan nilai signifikan 0,405. Dengan mengunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,663. Hal ini menunjukan bahwa thitung sebesar 0,845 < ttabel sebesar 1,663 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai signifikansi variabel current ratio sebesar 0,405 > dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti current ratio secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

2. Variabel return on equity memiliki thitung 2,984 dengan nilai signifikansi 0,06. Dengan menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,663. Hal ini menunjukan bahwa thitung sebesar 2,984 > ttabel sebesar 1,663 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai signifikansi variabel return on equity sebesar 0,06 > dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti return on equity secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

3. Variabel return on investment memiliki thitung 4,270 dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,663. Hal ini menunjukan bahwa thitung sebesar 4,270 > ttabel sebesar 1,663 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai signifikansi variabel return on investment sebesar 0,000 < dari signifikansi 0,05

yang berarti variabel tersebut mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti return on investment secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 4. Variabel earning per share memiliki thitung 5,945 dengan nilai

signifikansi 0,000. Dengan menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,663. Hal ini menunjukan bahwa thitung sebesar 5,945 > ttabel sebesar 1,663 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai signifikansi variabel earning per share sebesar 0,000 < dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti earning per share secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 5. Variabel inventory turnover memiliki thitung 1,093 dengan nilai

signifikansi 0,284. Dengan menggunakan tabel uji t, diperoleh ttabel sebesar 1,663. Hal ini menunjukan bahwa thitung sebesar 1,093 < ttabel sebesar 1,663 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai signifikansi variabel inventory turnover sebesar 0,284 > dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti inventory turnover secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (F-test)

Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 = Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share) dan Inventory Turnover secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Ha = Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share) dan Inventory Turnover secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:

− Jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka Ha ditolak − Jika Fhitung > Ftabelpada α 0.05, maka Ha diterima.

Tabel 4.14

Hasil Uji F (Uji Serempak)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.198E7 5 8395667.238 11.116 .000a

Residual 2.115E7 28 755268.144

Total 6.313E7 33

a. Predictors: (Constant), ITO.LN, CR.LN, ROE.LN, EPS.LN, ROI.LN b. Dependent Variable: SAHAM

Sumber : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2014)

Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 11,116 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Dengan menggunakan tabel uji F, nilai Ftabel diperoleh sebesar 2,32. Hal tersebut menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 11,116 > dari Ftabel sebesar 2,32, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai signifikansi sebesar 0,000 < dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel tersebut mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Hal tersebut berarti current ratio, return on equity, return on investment, earning per share, dan inventory turnover secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

4.2.4.3 Uji Koefesien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square (R2) dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square (R2) berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R Square (R2) semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.

Pada umumnya sampel dengan data deret waktu (time series) memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi (diatas 0,5). R square memiliki kelemahan yaitu nilai R Square (R2) akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel dependen meskipun variabel

independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam kenyataannya nilai adjusted R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R Square negatif, maka nilai adjusted R Square dianggap Nol.

Tabel 4.15

Hasil Koefesien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .815a .665 .605 869.06165 1.736

a. Predictors: (Constant), ITO.LN, CR.LN, ROE.LN, EPS.LN, ROI.LN b. Dependent Variable: SAHAM

Sumber : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2014)

Berdasarkan Tabel 4.15 nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,815 yang berarti bahwa korelasi antara Current Ratio, Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share dan Inventory Turnover terhadap harga saham adalah kuat karena berada diatas 0,5. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0.665. Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share dan Inventory Turnover mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI sebesar 66.50%. Sedangkan sisanya sebesar 33.50% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dokumen terkait