• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisis Rasio Laporan Keuangan

2.1.4. Harga Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Anoraga dan Pakarti (2003:112) mengatakan “Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas”.

Hartono (2006:369) mengatakan “harga saham didefenisikan sebagai harga keseimbangan yang mencerminkan konsensus bersama antar semua partisipan pasar”.

Husnan (2005:79) mengatakan “Saham merupakan bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan”.

Sedangkan Sundjaja dan Barlian (2007:348) mengatakan “ditinjau dari sisi perusahaan yang menerbitkan saham, saham dapat diterbitkan dengan nilai nominal maupun tanpa nilai nominal”.

Secara garis besar, saham suatu perusahaan dapat dibedakan berdasarkan hak tagih atau klaim, berdasarkan peralihan hak, dan berdasarkan kinerja saham itu sendiri. Berdasarkan hak tagih atau klaim dibagi menjadi (Husnan, 2005:78) :

1. Saham Biasa.

Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya (one man one

vote). Pada likuidasi perseroan, pemilik perusahaan memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua dilunasi.

2. Saham preferen.

Saham Preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen dan atau bagian kekayaan lebih dahulu pada saat perusahan dilikuidasi daripada saham biasa. Disamping itu saham preferen mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi/komisaris.

Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham (2010:26-27) adalah “proyeksi laba per lembar saham, saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden”.

Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham.

Fahmi (2011: 87) mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :

1) Kondisi mikro dan makro ekonomi.

2) Kebijakan perusahaan dalam memutuskan ekspansi (perluasan), seperti membuka kantor cabang (brand office), kantor cabang pembantu (sub brand office) baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri.

3) Kinerja keuangan perusahaan seperti kinerja profitabilitas yang terus mengalami penurunan akan dapat menurunkan harga saham, sebaliknya jika meningkat akan dapat meningkatkan harga saham. 4) Pencapaian nilai ekonomis perusahaan (economic value added)

yang positif akan dapat meningkatkan harga saham.

5) Resiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.

Menurut Arifin (2004, hal 323) mengatakan “faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten, semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham, begitu pula sebaliknya”. Untuk memastikan apakah kondisi emiten dalam posisi baik atau buruk kita bisa melakukan pendekatan analisis rasio keuangan”.

1. Faktor Fundamental

Beberapa faktor fundamental yang menggerakkan harga saham adalah: a. Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara

keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktifitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting apda potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya.

b. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan secara individual.

2. Faktor teknis

Beberapa faktor teknis yang menggerakkan harga saham adalah: a. Adanya demand dan supply

Harga saham akan cenderung naik apabila terdapat lebih banyak pembeli daripada penjual, begitu juga sebaliknya.

b. Antisipasi investor

Antisipasi hasil kinerja suatu emiten, baik itu per tahun, per semester, maupun per triwulan akan mendorong investor untuk memburu saham emiten tersebut atau bahkan akan melepasnya.

c. Corporate action

Merupakan langkah strategis yang diambil perusahaan, seperti pengumuman dividend atau bonus, right issue, stock split, hasil RUPS dan lain-lain.

d. Berita dikoran atau rekomendasi saham

Harga saham sering bergerak atas dasar berita di koran atau rekmendasi saham yang ditulis oleh wartawan atau analisis saham.

e. Intervensi pemerintah

Walaupun jarang terjadi, namun pemerintah terkadang melakukan intervensi secara diam-diam melalui lembaga tertentu untuk membeli/menjual saham sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan pasar.

f. Koreksi teknis

Pergerakan saham jarang yang terus menerus bergerak naik atau selalu turun. Sesudah periode kenaikan atau penuruan yang cukup lama, biasanya akan dijumpai koreksi teknis.

g. Sentimen pasar

Berita atau issue dari bidang politik, ekonomi dan lain lain akan mampu mempengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk harga-harga saham di bursa. Salah satu pengaruh kuat dan konsisten pada pasar modal Indonesia adalah kinerja harga saham di bursa-bursa luar negeri yang sering terefleksi pada harga saham di Indonesia.

a. Penelitian Terdahulu

Tiga penelitian terdahulu menjadi referensi penelitian ini tercantum pada tabel 2.6

Tabel 2.6

Penelitian Terdahulu No

Peneliti Judul Variabel Independen Variabel Dependen Hasil 1 Hadianto (2005) Pengaruh earning per share dan price Earning ratio terhadap harga saham earning per share, dan price Earning ratio. Harga saham. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa earning per share dan price Earning ratio berpengaruh

pada

perusahaan ritel di BEI.

saham baik secara parsial maupun simultan. 2 Santoso (2003) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan manufaktur Yang Listing di BEI tahun 2003 – 2006 ROI, DAR, dan PER Harga saham Temuannya membuktikan bahwa variabel ROI, DAR dan PER berpengaruh terhadap harga saham 3 Trisnawati (2003) Pengaruh Debt to Investment Ratio dan kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan media elektronik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Debt to Asset Ratio, dan Dividen Payout Ratio. Harga saham Hasil temuanya membuktikan bahwa Debt to

Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham sedangkan kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividen payout ratio berdampak positif terhadap harga saham

Dokumen terkait