= Koefisien regresi sampel
PEMBAHASAN DAN HASIL
E. Hubungan langsung Kecerdasan Emosional (X2) terhadap Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (X3)
4. Hubungan langsung Dukungan Sosial (X1) terhadap Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (X3).
4.6 Analisis Regresi Linier Berganda
a. Untuk mengetahui Hubungan langsung Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional (X2), dan Efikasi Diri (X3) Terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y) digunakan analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22,00.0 dapat dilihat di Tabel.
Daerah penerimaan Ho Penerimaan Ho 0 Daerah penolakan Ho Penolakan Ho 3333,77 9
Tabel 4.19 Hasil Pengolahan Regresi Linier Berganda
X1,X2,X3
dengan Y
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 41,323 3,337 12,383 ,000 dukungan sosial ,311 ,098 ,413 3,164 ,002 kecerdasan emosional ,109 ,082 ,127 1,342 ,018 efikasi diri ,166 ,078 ,188 2,119 ,035Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y= 41,323 + 0,311 X1 + 0,109 X2 + 0,166 X3
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut :
Koefisien β0 = 41,323 memiliki arti bahwa jika Dukungan Sosial,
Kecerdasan Emosional dan Efikasi Diri adalah nol, maka tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah sebesar 41,323 atau bisa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 41,323.
Koefisien β1 = 0,311 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
Dukungan Sosial (X1), akan mengakibatkan naiknya Kemandirian Dikalangan
Remaja Hindu di Kota Mataram sebesar 0,311 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Kecerdasan Emosional dan Efikasi Diri adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan langsung antara Dukungan Sosial dengan tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β2 = 0,109 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
Kecerdasan Emosional (X2), akan mengakibatkan naiknya Kemandirian
Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram sebesar 0,109 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Dukungan Sosial dan Efikasi Diri adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan
langsung antara Kecerdasan Emosional dengan tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β3 = 0,166 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Efikasi Diri (X3), akan mengakibatkan naiknya Kemandirian Dikalangan Remaja
Hindu di Kota Mataram sebesar 0,166 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Dukungan Sosial dan Kecerdasan Emosional adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan langsung antara Efikasi Diri dengan tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
b. Untuk mengetahui Hubungan langsung Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional (X2), dengan Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y) digunakan analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22,00.0 dapat dilihat di Tabel.
Tabel 4.20 Hasil Pengolahan Regresi Linier Berganda X1,X2
dengan
Y
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t B Std. Error Beta 1 (Constant) 42,406 3,319 12,776 dukungan sosial ,457 ,070 ,608 6,483 kecerdasan emosional ,078 ,081 ,091 ,966 a. Dependent Variable: kemandirianBerdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut :
Koefisien β0 = 42,406 memiliki arti bahwa jika Dukungan Sosial,
Kecerdasan Emosional adalah nol, maka tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah sebesar 42,406 atau bisa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 42,406.
Koefisien β1 = 0,457 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
Dukungan Sosial (X1), akan mengakibatkan naiknya Kemandirian Dikalangan
Remaja Hindu di Kota Mataram sebesar 0,457 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Kecerdasan Emosional adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan langsung antara Dukungan Sosial dengan tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β2 = 0,078 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
Kecerdasan Emosional (X2), akan mengakibatkan naiknya Kemandirian
Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram sebesar 0,078 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Dukungan Sosial adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan langsung antara Kecerdasan Emosional dengan tingkat Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
c. Untuk mengetahui Hubungan langsung Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional (X2), dengan Efikasi Diri (X3) Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y) digunakan analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22,00.0 dapat dilihat di Tabel.
Tabel 4.21 Hasil Pengolahan Regresi Linier Berganda
X1,X2
dengan X3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients StandardizedCoefficients t
1 (Constant) 6,540 2,583 2,532
dukungan sosial ,882 ,055 1,034 16,087
kecerdasan emosional ,190 ,063 ,195 3,026
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
X3 = 6,540+ 0,882 X1 + 0,190 X2
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut :
Koefisien β0 = 6,540memiliki arti bahwa jika Dukungan Sosial, dan
Kecerdasan Emosional adalah nol, maka tingkat Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah sebesar 6,540atau bisa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 41,323.
Koefisien β1 = 0,882 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
Dukungan Sosial (X1), akan mengakibatkan naiknya Efikasi Diri Dikalangan
Remaja Hindu di Kota Mataram sebesar 0,882 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Kecerdasan Emosional adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan langsung antara Dukungan Sosial dengan tingkat Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β2 = 0,190 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan
Kecerdasan Emosional (X2), akan mengakibatkan naiknya Efikasi Diri
Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram sebesar 0,190 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Dukungan Sosial adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Hubungan langsung antara Kecerdasan Emosional dengan tingkat Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram adalah positif.
4.7Uji F
a. Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikan variabel bebas Dukungan Sosial(X1), dan Kecerdasan Emosional (X2) secara serempak berhubungan langsung Terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y).
Tabel 4.22 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1724,658 2 862,329 120,587 ,000b
Residual 1909,342 267 7,151 Total 3634,000 269
a. Dependent Variable: kemandirian
b. Predictors: (Constant), kecerdasan emosional, dukungan sosial
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1) Formulasi hipotesis :
Ho: β1 = β2 = 0, berarti bahwa Dukungan Sosial (X1), dan Kecerdasan
Emosional (X2), secara serempak tidak berhubungan langsung terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y).
Hi: minimal salah satu βi ≠ 0, berarti bahwa Dukungan Sosial (X1), dan
Kecerdasan Emosional (X2) secara serempak berhubungan langsung terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y).. 2) Tingkat signifikan 5 persen dengan derajat bebas (k-1) = 3-1 = 2;dan (n-k) =
270-3 = 267 atau df = (2;267) sehingga diperoleh F Tabel sebesar 3,04. Kemudian untuk mengetahui nilai F hitung, diolah menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil olahan SPSS yang disajikan Tabel 4.11 diperoleh nilai F hitung sebesar 120,587.
3) Kriteria pengujian: H0 diterima apabila F Hitung < F Tabel
H0 ditloak apabila F Hitung > F Tabel
Menentukan daerah penerimaan atau penolakan Ho Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji F
Daerah
Daerah Penolakan Ho
Penerimaan Ho
4) Kesimpulan
Oleh karena F hitung > F Tabel yaitu 120,587 > 3,04 atau statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti
variabel bebas yang terdiri dari Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional (X2) secara serempak berhubungan langsung signifikan terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y). Hal ini juga diperkuat dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
b. Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikan variabel bebas Dukungan Sosial(X1), Kecerdasan Emosional (X2) dan Efikasi Diri (X3) secara serempak berhubungan langsung Terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y).
Tabel 4.23 Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1756,349 3 585,450 82,938 ,000b
Residual 1877,651 266 7,059
Total 3634,000 269
a. Dependent Variable: kemandirian
b. Predictors: (Constant), efikasi diri, kecerdasan emosional, dukungan sosial Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Formulasi hipotesis :
Ho: β1 = β2 = 0, berarti bahwa Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional
(X2), dan Efikasi Diri (X3) secara serempak tidak berHubungan langsung terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y). Hi: minimal salah satu βi ≠ 0, berarti bahwa Dukungan Sosial (X1),
Kecerdasan Emosional (X2) dan Efikasi Diri (X3) secara serempak berHubungan langsung terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y)..
2) Tingkat signifikan 5 persen dengan derajat bebas (k-1) = 4-1 = 3;dan (n-k) = 270-4 = 266 atau df = (3;266) sehingga diperoleh F Tabel sebesar 2,64. Kemudian untuk mengetahui nilai F hitung, diolah menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil olahan SPSS yang disajikan Tabel 4.11 diperoleh nilai F hitung sebesar 82,938.
3) Kriteria pengujian: H0 diterima apabila F Hitung < F Tabel
H0 ditloak apabila F Hitung > F Tabel
Menentukan daerah penerimaan atau penolakan Ho Gambar 4.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji F
Daerah Daerah Penolakan Ho Penerimaan Ho 0 2,64 4) Kesimpulan
Oleh karena F hitung > F Tabel yaitu 82,938 > 2,64 atau statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti
variabel bebas yang terdiri dari Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional (X2) dan Efikasi Diri (X3) secara serempak berhubungan langsung signifikan terhadap Kemandirian Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (Y). Hal ini juga diperkuat dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
c. Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikan variabel bebas Dukungan Sosial(X1), Kecerdasan Emosional (X2) secara serempak berhubungan langsung Terhadap Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (X3).
Tabel 4.24 Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3522,719 2 1761,360 406,780 ,000b
Residual 1156,111 267 4,330
Total 4678,830 269
a. Dependent Variable: efikasi diri
b. Predictors: (Constant), kecerdasan emosional, dukungan social Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Formulasi hipotesis :
Ho: β1 = β2 = 0, berarti bahwa Dukungan Sosial (X1), dan Kecerdasan
Emosional (X2),secara serempak tidak berhubungan langsung terhadap Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (X3).
Hi: minimal salah satu βi ≠ 0, berarti bahwa Dukungan Sosial (X1), dan
Kecerdasan Emosional (X2) secara serempak berhubungan langsung terhadap Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (X3).. 2) Tingkat signifikan 5 persen dengan derajat bebas (k-1) = 3-1 = 2;dan (n-k) =
270-3 = 267 atau df = (3;266) sehingga diperoleh F Tabel sebesar 3,04. Kemudian untuk mengetahui nilai F hitung, diolah menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil olahan SPSS yang disajikan Tabel 4.11 diperoleh nilai F hitung sebesar 406,780.
3) Kriteria pengujian: H0 diterima apabila F Hitung < F Tabel
H0 ditloak apabila F Hitung > F Ta6bel
Gambar 4.10 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji F Daerah Daerah Penolakan Ho Penerimaan Ho 0 3,04 4) Kesimpulan
Oleh karena F hitung > F Tabel yaitu 406,780 > 3,04 atau statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti
variabel bebas yang terdiri dari Dukungan Sosial (X1), Kecerdasan Emosional (X2) secara serempak berhubungan langsung signifikan terhadap Efikasi Diri Dikalangan Remaja Hindu di Kota Mataram (X3). Hal ini juga diperkuat dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.