• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Perilaku Belanja Retail ModernModern

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.24 Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Perilaku Belanja Retail ModernModern

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu harga (X1), kelengkapan produk (X2), layout (X3), suasana dan layanan (X4), lokasi (X5), promosi (X6), trend (X7), prestige (X8) dan pendapatan konsumen (X9) terhadap perilaku belanja dari retail modern ke retail modern di Kecamatan Medan Merelan (Y). Berikut dapat dilihat tabel dibawah ini hasil regresi Linier Berganda terhadap Perpindahan Belanja di Retail Modern :

Tabel 4.51. Hasil Analisis Regresi terhadap Perpindahan Belanja di Retail Modern Model Unstandardized Coefficients R B T Sig. Parsial 1 (Constant) 0.184 0.157 .878 x1 0.011 0.084 .933 .072 x2 0.086 0.511 .612 .058 x3 0.410 2.605 .013 .310 x4 0.034 0.266 .792 .000 x5 0.183 0.762 .450 .817 x6 0.077 0.493 .625 .171 x7 0.045 0.379 .707 .033 x8 -0.043 -0.307 .761 .331 X9 0.161 0.678 .501 1.000 2 Fhitung 10.898 3 R ,843 4 Rsquare ,710 5 DW 2.096

Sumber : Data Diolah, Kuesioner 2013

Data yang diperoleh di atas selanjutnya diolah dengan mempergunakan teknik analisis statistik regresi berganda (multiple regression). Dari hasil pengolahan data dengan memasukkan masing-masing variabel bebas yaitu: yaitu harga (X ), kelengkapan produk (X ), layout (X ), suasana dan layanan (X ),

lokasi (X5), promosi (X6), trend (X7), prestige (X8) dan pendapatan konsumen (X9) terhadap variabel terikat perilaku belanja, maka diperoleh hasil persamaan regresi adalah sebagai berikut (lihat Tabel 4.51.):

Y = 0.184 + 0.011X1 + 0.086 X2 + 0.410 X3 + 0.034 X4 + 0.183 X5 + 0.077X6 + 0.045 X7 + 0.043X8+ 0,161 X9

Selanjutnya dapat diuraikan hasil-hasil yang diperoleh dari persamaan regresi tersebut di atas secara parsial adalah:

Bilangan konstan (b0) sebesar -1,978 menunjukkan bahwa apabila harga (X1), kelengkapan produk (X2), layout (X3), suasana dan layanan (X4), lokasi (X5), promosi (X6), trend (X7), prestige (X8) dan pendapatan konsumen (X9) nilainya sama dengan nol, maka perilaku belanja di retail modern sebesar -1,978

Koefisien regresi harga (X1) menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang positip terhadap perilaku belanja. Apabila harga meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan meningkat demikian juga sebaliknya. Harga secara parsial mempunyai hubungan yang cukup tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx1 = 0.011 dan Sig. 0,933, maka H1 diterima dan HO ditolak berarti varibel harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi kelengkapan produk (X2) menunjukkan bahwa

kelengkapan produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku belanja. Apabila kelengkapan produk meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan meningkat demikian juga sebaliknya. Kelengkapan produk secara parsial mempunyai hubungan yang tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx2 =0.086 dan Sig.=

0.612 , maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti varibel kelengkapan produk (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi layout (X3) menunjukkan bahwa layout mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku belanja. Apabila layout meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan menurun demikian juga sebaliknya. Layout secara parsial mempunyai hubungan yang cukup tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx3 = 0.410 dan Sig. 0.013, maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti varibel layout (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi suasana dan layanan (X4) menunjukkan bahwa suasana dan layanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku belanja. Apabila suasana dan layanan meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel

independen yang lain konstan, maka perilaku belanja meningkat demikian juga sebaliknya. Suasana dan layanan secara parsial mempunyai hubungan yang cukup tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx4 = 0.034 dan Sig. 0,792 , maka Ho

diterima dan H1 ditolak berarti varibel suasana dan layanan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi lokasi (X5) menunjukkan bahwa lokasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku belanja. Apabila lokasi meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan menrurun demikian juga sebaliknya. Lokasi secara parsial mempunyai hubungan yang tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx5 = 0.183 dan Sig. 0.450, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti varibel lokasi (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi promosi (X6) menunjukkan bahwa promosi mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku belanja. Apabila promosi meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan meningkat demikian juga sebaliknya. Promosi secara parsial mempunyai hubungan yang agak rendah terhadap perilaku belanja. Karena tx6 = 0.077 dan Sig. 0.625, maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti varibel promosi (X6) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi trend (X7) menunjukkan bahwa trend mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku belanja. Apabila trend meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan meningkat demikian juga sebaliknya. Trend secara parsial mempunyai hubungan yang tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx7 = 0.045 dan Sig. 0.707, maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti varibel trend (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi prestige (X8) menunjukkan bahwa prestige mempunyai pengaruh yang negatif terhadap perilaku belanja. Apabila prestige meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan menurun demikian juga sebaliknya. Prestige secara parsial mempunyai hubungan yang cukup tinggi terhadap perilaku belanja. Karena tx8 = -0.043 dan Sig. 0,761 maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti varibel prestige (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Koefisien regresi pendapatan konsumen (X9) menunjukkan bahwa pendapatan konsumen mempunyai pengaruh yang positip terhadap perilaku

belanja. Apabila pendapatan konsumen meningkat sebesar satu nilai, sedangkan nilai variabel independen yang lain konstan, maka perilaku belanja akan meningkat demikian juga sebaliknya. Pendapatan konsumen secara parsial mempunyai hubungan yang sangat rendah terhadap perilaku belanja. Karena tx9 = 0.161 dan Sig. 0.501, maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti varibel pendapatan konsumen (X9) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel perilaku belanja di retail modern.

Pada Tabel 4.51 di atas bahwa hasil estimasi diperoleh nilai R2 sebesar 0.710 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil estimasi mempunyai keeratan dan ketepatan (goodness of fit) yang baik. Artinya bahwa variasi-variasi pada variabel dependen, 71,00 % mampu dijelaskan oleh variabel-variabel independen tersebut. Sedangkan 29.00 % ada variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model ini. Model ini juga dapat menjelaskan bahwa secara bersama-sama seluruh yaitu harga (X1), kelengkapan produk (X2), layout (X3), suasana dan layanan (X4), lokasi (X5), promosi (X6), trend (X7), prestige (X8) dan pendapatan konsumen (X9) memiliki pengaruh yang positf terhadap variabel perilaku belanja di retail modern dan dapat dibuktikan bahwa nilai dari F hitung yang diperoleh sebesar 10.898 lebih besar dari nilai dari F tabel yang hanya sebesar 2,88 pada taraf 99 %. Hal ini sesuai dengan penelitian (Yunita Afni 2012) bahwa kualitas pelayanan, layout, prestige promosi, produk dan harga, pendapatan berpengaruh secara positif signifikan keputusan pembelian konsumen Kasimura Supermarket (retail modern) di Medan.

BAB V

Dokumen terkait