• Tidak ada hasil yang ditemukan

325.2 Jadwal Dan Biaya

5.5 Analisis Risiko

Skala nominal yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk menentukan data identitas responden, seperti: jenis kelamin, umur, dan pendidikan. Jumlah responden penelitian ini adalah 10 orang dari 14 karyawan PT. KTI yang terlibat dalam proyek MCP II. Hasil identitas karyawan PT. KTI disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Identitas karyawan PT. KTI

Kriteria Jumlah Persentase Kriteria Jumlah Persentase

Jenis kelamin Pendidikan

Perempuan 1 10% SD - -

Laki-laki 9 90% SMP - -

Umur SMA 2 20%

< 20 tahun - - Diploma 3 30%

20-30 tahun 3 30% S1 4 40%

> 30 tahun 7 70% Pasca Sarjana (S2/S3) 1 10%

Sumber : Data hasil

Skala ordinal yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua fungsi, yaitu untuk mengetahui pemahaman karyawan PT. KTI terhadap proyek MCP II dan untuk menentukan probabilitas, konsekuensi, dan visibilitas dari setiap risiko yang mungkin terjadi

36

pada proyek MCP II. Skala ordinal yang digunakan untuk mengetahui pemahaman karyawan PT. KTI terhadap proyek MCP II, terdiri dari tiga kategori, yaitu; ya, cukup, dan tidak (lihat Tabel 10). Hasil dari pertanyaan 1 artinya: 90% responden mengetahui dan memahami proyek MCP II dan 10% responden cukup mengetahui proyek tersebut. Berdasarkan hasil keseluruhan, sebagian besar responden mengetahui dan memahami proyek MCP II, karena jumlah nilai persentase jawaban “ya” lebih besar dibandingkan jumlah “cukup”, dan “tidak”.

Tabel 10. Kuesioner 1: Pertanyaan ini untuk menguji pengetahuan dan pemahaman mengenai proyek MCP II.

No Pertanyaan Jumlah

Ya Cukup Tidak

1 Apakah Anda mengetahui tentang proyek modernisasi

kontrol proses tahap II?

90% 10% 0%

2 Apakah Anda mengetahui field instrument yang

digunakan dalam MCP II?

40% 60% 0%

3 Apakah Anda mengetahui mengenai streamingcurrent

monitor?

50% 40% 10%

4 Apakah Anda mengetahui mengenai DBMS –Database

Management System?

60% 20% 20%

5 Apakah Anda mengetahui tentang Scada Vijeo Citect? 50% 40% 10%

6 Apakah Anda mengetahui hubungan Visi dan Misi dari

perusahaan terhadap penerapan MCP II?

70% 30% 0%

7 Menurut Anda, apakah PT. KTI sudah memenuhi

keinginan pelanggan dalam melayani jasa air?

70% 30% 0%

8 Menurut Anda, apakah penerapan MCP II memiliki peran

yang penting dalam mendukung Misi KTI?

70% 30% 0%

9 Menurut Anda, apakah Anda setuju dengan proyek MCP

II?

80% 20% 0%

10 Menurut Anda, apakah setelah memberlakukan MCP II,

performa perusahaan meningkat?

40% 40% 20%

11 Menurut Anda, apakah kemampuan karyawan mengalami

peningkatan setelah diberlakukannya MCP II?

60% 20% 20%

12 Menurut Anda, apakah penerapan MCP II mempengaruhi

kinerja karyawan?

60% 20% 20%

13 Menurut Anda, apakah Anda akan merasa terbantu

dengan adanya proyek MCP II?

80% 10% 10%

Sumber: Data hasil

Pengujian instrument perlu dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas data. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan perangkat lunak statistik. Hasil yang dimasukkan ke dalam perangkat lunak statistik adalah dari pertanyaan nomor 7 hingga 13 pada Tabel 10. Hal ini dikarenakan hasil yang didapat juga didukung dengan alasan responden dalam memilih jawaban. Berdasarkan hasil yang didapat, 71% nilai validitas kurang dari 0.05

dan nilai cronbach’s alpha adalah 0.642. Nilai validitas hitung adalah 0.05 dan nilai reliabilitas

tabel sebesar 0.6. Nilai ini menyatakan bahwa hasil penelitian yang didapat valid dan reliabel

karena telah memenuhi syarat dimana nilai validitas rhitung > rtabel dan nilai cronbach’s alpha >

rtabel.

Fungsi skala ordinal yang kedua adalah untuk menetukan tingkat konsekuensi, probabilitas, dan visibilits dari setiap risiko. Skala perbandingan berpasangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu rusiko dengan risiko lainnya dalam menentukan bobot prioritas. Nilai yang telah diberikan

37

oleh responden kemudian digabungkan dengan menggunakan rata-rata geometrik. Contoh hasil rata-rata geometrik tersebut dapat dilihat pada Tabel 11. dan Tabel 12. Hasil keseluruhan untuk setiap risiko dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 11. Contoh hasil rata-rata geometrik skala ordinal risiko lingkungan

No.

Risiko/Oportunity Konsekuensi Probabilitas Visibilitas

Min Med Max Min Med Max Min Med Max

L.1 Kepuasan pengguna layanan air. 1.414 2.625 3.923 1.516 2.625 3.898 1.20 2.23 3.58 L.2 Kesenjangan komunikasi antara

stakeholders terkait. 1.231 2.132 3.415 1.231 2.132 3.438 1.69 2.73 4.06 L.3 Pengurangan jumlah karyawan

shift. 1.196 2.024 3.492 1.39 2.595 3.812 2.13 3.21 4.37

L.4 Efisiensi tenaga kerja

(Penyusutan tenaga kerja). 1.335 2.285 3.618 1.712 2.781 3.898 1.99 3.12 4.37

L.5 Kesenjangan keahlian antara

operator lama dan operator baru. 1.644 2.814 3.898 1.597 2.734 3.923 1.93 3.05 4.41 L.6 Fiksasi kebutuhan dan

pemesanan operating supply

bahan kepada. supplier.

1.231 2.521 3.812 1.231 2.352 3.622 1.78 2.68 4.06

Sumber: Data hasil

Tabel 12. Contoh rata-rata geometrik skala perbandingan berpasangan risiko lingkungan

Elemen A Elemen B L.1 L.2 L.3 L.4 L.5 L.6 L.1 1 3.602 3.920 2.164 2.39 2.769 L.2 1 2.255 1.405 2.526 2.221 L.3 1 0.624 1.547 1.349 L.4 1 2.553 2.11 L.5 1 2.011 L.6 1

Sumber: Data hasil

Nilai consistency indeks (CI) merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa

skala perbandingan berpasangan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh

kepada kesahihan hasil. Sedangkan consistency ratio digunakan untuk mengetahui hubungan

antara CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak dengan memiliki CR ≤ 10%.

Berdasarkan Tabel 13. nilai consistency ratio yang dihasilkan untuk setiap risiko kurang dari

10%, yaitu dengan rata CR sebesar 4.90%, hasil ini menunjukkan data yang didapat memiliki konsistensi yang cukup tinggi dan kesahihan hasil.

Tabel 13. Nilai consistency ratio

No Risiko n λmax consistency index

(CI) consistency ratio (CR) 1 Teknik 13 13.78 6.52% 4.18% 2 Finansial 14 15.11 8.55% 4.45% 3 Pelaksanaan Pekerjaan 15 15.89 6.35% 4.00% 4 Implementasi Lapangan 9 9.70 8.73% 6.19% 5 Lingkungan 6 6.32 6.39% 5.70%

Sumber: Data hasil

Hasil dari rata-rata geometrik skala ordinal dianalisis dengan menggunakan perangkat

lunak Crystal Ball dengan precision control on confidence level sebesar 95% dengan iterasi

38

yang ada. Berdasarkan kondisi data, digunakan distribusi Beta PERT dan distribusi seragam. Distribusi Beta PERT digunakan untuk mengukur distribusi probabilitas, konsekuensi, dan

visibilitas risiko. Distribusi seragam (Uniform distribution) digunakan untuk mengukur risiko

biaya. Dalam penelitian ini dilakukan tiga keandalan, yaitu 50%, 80%, dan 90%. Contoh hasil distribusi Beta PERT dan distribusi seragam disajikan pada Tabel 14. dan Tabel 15.

Tabel 14. Contoh distribusi probabilitas Beta PERT untuk risiko lingkungan

No Risiko Properties Grafik 50% 80% 90%

L.1 Kepuasan pengguna layanan air. Possibility 1.96 3.05 3.24 L.2 Kesenjangan komunikasi antara

stakeholders terkait.

Possibility 1.54 2.62 2.80 L.3 Pengurangan jumlah karyawan

shift.

Possibility 1.85 3.04 3.24 L.4 Efisiensi tenaga kerja (penyusutan

tenaga kerja).

Possibility 2.12 3.17 3.32 L.5 Kesenjangan keahlian antara

operator lama dan operator baru.

Possibility 2.06 3.14 3.31 L.6 Fiksasi kebutuhan dan pemesanan

operating supply bahan kepada supplier.

Possibility 1.68 2.78 2.97 Sumber: Data hasil

Tabel 15. Contoh distribusi probabilitas seragam untuk risiko lingkungan

No Risiko Grafik 50% 80% 90%

L.1 Kepuasan pengguna layanan air.

L.2 Kesenjangan komunikasi antara stakeholders terkait. L.3 Pengurangan jumlah

karyawan shift.

Rp 10,635,311 Rp 12,663,507 Rp 13,408,370

L.4 Efisiensi tenaga kerja (penyusutan tenaga kerja).

Rp 10,340,957 Rp 12,599,346 Rp 13,308,370

L.5 Kesenjangan keahlian antara operator lama dan operator baru.

L.6 Fiksasi kebutuhan dan pemesanan operating supply bahan kepada supplier.

Rp 38,842,760 Rp 57,224,744 Rp 62,861,671

Sumber: Data hasil

Tabel 14. menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk risiko lingkungan memiliki nilai skewness yang positif dikarenakan kemiringan bergerak kearah nilai minimum dengan nilai skewness berkisar antara 0.004 hingga 0.165 dan memiliki kurtosis dengan puncak relatif datar

yang menunjukkan penyebaran possibility cukup merata. Nilai yang dihasilkan pada keandalan

50%, 80%, dan 90% berbeda-beda. Nilai keandalan ini menunjukkan bahwa besarnya

kemungkinan kejadian (possibility). Pada keandalan 50%, nilai yang didapat berkisar antara

1.54 hingga 2.12, artinya kemungkinan kejadian setiap risiko lingkungan berada pada kriteria kemungkinan jarang terjadi (< 2kali/tahun). Hasil ini berbeda bila dibandingkan dengan nilai

39

keandalan 80% dan 90%, yang sebagian besar menunjukkan bahwa kemungkinan kejadian adalah kadang-kadang (2-5 kali/tahun).

Distribusi seragam mengasumsikan bahwa nilai tersebar merata pada kisaran nilai minimum dan maksimum. Tabel 15. memperlihatkan bahwa terdapat tiga risiko yang tidak memiliki risiko biaya. Sebenarnya, risiko tersebut memiliki risiko biaya, namun risiko tersebut

bersifat intangible atau tidak dapat diukur dalam segi biaya. Dikarenakan parameter

pengukuran yang cukup sulit untuk ditentukan. Untuk menentukan risiko biaya, digunakan

lima segi pengukuran, yaitu: instrument cost (IC), operational cost (OC), total cost of

ownership (TCO), labour cost (LC), dan maintenance cost (MC). Setiap risiko biaya yang diukur tidak semuanya mimliki kelima segi pengukuran tersebut. Contohnya risiko

pengurangan jumlah karyawan shift yang hanya diukur berdasarkan labour cost (LC). Risiko

kepuasan pengguna layanan air, kesenjangan komunikasi antara stakeholders terkait, dan

kesenjangan keahlian antara operator lama dan operator baru tidak memiliki kelima segi pengukuran tersebut, sehingga risiko biaya tersebut tidak terukur. Keseluruhan distribusi probabilitas disajikan pada Lampiran 3.

Tingkat risiko merupakan hubungan perkalian antara konsekuensi, probabilitas, dan visibilitas risiko. Perhitungan tingkat nilai risiko dilakukan dengan mengambil nilai keandalan 90% dari setiap parameter risiko. Contoh tingkat risiko disajikan pada Gambar 16.

Gambar16 . Tingkat nilai risiko lingkungan

Gambar 16. menunjukkan bahwa tingkat nilai risiko yang tertinggi terjadi pada keandalan 90% risiko kesenjangan keahlian antara operator lama dan operator baru, dengan nilai sebesar 40.98. Nilai ini dipengaruhi karena nilai probabilitas dan konsekuensi yang tinggi serta visibilitas yang rendah.

Dokumen terkait