• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.2 Analisis Kelayakan Finansial

6.2.4 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas bertujuan untuk menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Pada usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah dilakukan identifikasi faktor-faktor perubahan yang dapat terjadi pada usaha tersebut. Adapun faktor-faktor perubahan yang dapat dilihat sensitivitasnya adalah penurunan produksi, penurunan harga output, dan kenaikan biaya dan harga input. Pada usaha pengolahan kerupuk yang dilakukan perusahaan ini, kecenderungan trend penurunan produksi dan penurunan harga output tidak terjadi, bahkan dalam lima tahun terakhir produksi perusahaan selalu mengalami peningkatan produksi dan peningkatan harga output dilakukan setiap tahun. Usaha pengolahan kerupuk yang dilakukan Perusahaan kerupuk Cap Dua Gajah merupakan usaha pengolahan yang memiliki biaya variabel yang lebih besar daripada biaya investasinya sehingga usaha ini cenderung sensitif terhadap kenaikan biaya input. Biaya input berupa biaya bahan baku ikan dan udang memiiki kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap total biaya varibel sehingga jika terjadi kenaikan harga ikan akan cenderung sensitif dan berpengaruh besar terhadap layak atau tidaknya usaha tersebut. Adapun biaya input berupa biaya bahan baku tepung tapioka memiiki kontribusi sebesar 33,1 persen terhadap total biaya varibel. Dengan demikian, analisis sensitivitas yang akan dilakukan pada usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah akan dilakukan pada perubahan harga input yaitu berupa kenaikan harga ikan/udang dan terhadap kenaikan harga tepung tapioka. Analisis sensitivitas dilihat dari persentase perubahan kenaikan harga dibandingkan dengan perubahan IRR, nilai NPV, dan Net B/C yang diperoleh setelah terjadi kenaikan harga berpengaruh secara signifikan atau tidak

97 6.2.4.2 Kenaikan Harga Ikan/Udang Sebesar 17 Persen

Bahan baku ikan segar adalah bahan baku utama dalam proses pembuatan kerupuk ikan/udang. Biaya bahan baku ikan/udang juga merupakan biaya variabel yang paling besar dalam usaha pengolahan kerupuk ikan/udang Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah. Kenaikan harga bahan baku terutama ikan/udang tentunya akan menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang diperlukan dalam setiap periode produksi sehingga akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Kenaikan harga ikan dan udang dapat terjadi umumnya disebabkan oleh hasil tangkapan nelayan yang sedikit akibat cuaca dan iklim di daerah penangkapan, selain itu hari-hari besar seperti lebaran juga menyebabkan nelayan enggan mencari ikan ke laut sehingga dapat berdampak pada kenaikan harga ikan. Perubahan berupa kenaikan harga ikan yang pernah dialami perusahaan berkisar antara lima persen sampai 17 persen yaitu berkisar antara Rp500,00 sampai Rp2.000,00 per kilogram. Oleh karena itu, berdasarkan data empiris dari perusahaan kenaikan harga bahan baku ikan/udang tertinggi adalah sebesar 17 persen sehingga dalam analisis sensitivitas usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah ini akan dilihat sensitivitas usaha tersebut jika terjadi kenaikan harga bahan baku ikan sebesar 17 persen.

Hasil analisis sensitivitas dengan mengubah variabel harga ikan/udang pada perhitungan kriteria kelayakan investasi jika terjadi kenaikan harga ikan dan udang hingga 17 persen maka akan diperoleh NPV sebesar Rp37.031.434,00, IRR sebesar 12,2 persen, Net B/C sebesar 1,01. Hasil nilai perhitungan (Lampiran 11) tersebut mengindikasikan bahwa perubahan harga ikan/udang yang mengalami kenaikan sebesar 17 persen memberikan perubahan yang sangat besar dan signifikan pada usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah, yakni dapat dilihat dari perubahan IRR yang mencapai 14 persen atau IRR setelah adanya kenaikan harga kurang dari setengahnya dari IRR pada kondisi normal (IRR=16 persen). Demikian halnya dengan perubahan nilai NPV yang diperoleh, nilai NPV pada kondisi normal mencapai Rp2.737.190.970,00 kemudian mengalami perubahan yang sangat besar setelah ada kenaikan harga ikan sebesar 17 persen yaitu nilai NPV menjadi Rp37.031.434,00. Walaupun terdapat penurunan manfaat bersih, Net B/C dan IRR, hasil analisis ini menunjukan bahwa

98

terjadinya kenaikan harga ikan/udang sebesar 17 persen tidak sensitif terhadap kelayakan pada usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah sehingga dengan adanya kenaikan harga ikan sebesar 17 persen usaha ini masih layak dijalankan.

Dari hasil perhitungan sensitivitas terhadap kenaikan harga ikan/udang yang memberikan perubahan yang sangat besar dan signifikan, dapat diketahui bahwa usaha pengolahan kerupuk ini sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku ikan dan udang jika kenaikan harga ikan/udang lebih dari 17 persen.

6.2.4.2 Kenaikan Harga Tepung Tapioka Sebesar 25 Persen

Bahan baku tepung tapioka adalah bahan baku utama dalam proses pembuatan kerupuk ikan/udang. Biaya bahan baku tepung tapioka juga merupakan biaya variabel yang paling besar setelah ikan segar dalam usaha pengolahan kerupuk ikan/udang Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah. Kenaikan harga bahan baku terutama tepung tapioka tentunya akan menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang diperlukan dalam setiap periode produksi sehingga akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Perubahan berupa kenaikan harga tepung tapioka yang pernah dialami perusahaan berkisar antara 10 persen sampai 25 persen yaitu berkisar antara Rp400,00 sampai Rp1.000,00 per kilogram. Oleh karena itu, berdasarkan data empiris dari perusahaan kenaikan harga bahan baku tepung tapioka tertinggi adalah sebesar 25 persen sehingga dalam analisis sensitivitas usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah ini akan dilihat sensitivitas usaha tersebut jika terjadi kenaikan harga bahan baku tepung tapioka sebesar 25 persen.

Hasil analisis sensitivitas dengan mengubah variabel harga tepung tapioka pada perhitungan kriteria kelayakan investasi jika terjadi kenaikan harga tepung tapioka hingga 25 persen maka akan diperoleh NPV sebesar Rp352.084.979,00, IRR sebesar 14 persen, dan Net B/C sebesar 1,17. Hasil nilai perhitungan tersebut (Lampiran 11) mengindikasikan bahwa kenaikan harga tepung tapioka sebesar 25 persen memberikan perubahan yang sangat besar dan signifikan pada usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah, yakni dapat dilihat dari perubahan IRR yang mencapai 12 persen dimana IRR setelah adanya kenaikan harga yaitu sebesar 14 persen dari IRR pada kondisi normal yaitu sebesar 26

99

persen. Demikian halnya dengan perubahan nilai NPV yang diperoleh, nilai NPV pada kondisi normal mencapai Rp2.737.190.970,00 kemudian mengalami perubahan yang sangat besar setelah ada kenaikan harga tepung tapioka sebesar 25 persen yaitu nilai NPV menjadi Rp352.084.979,00. Walaupun terdapat penurunan manfaat bersih, Net B/C dan IRR, hasil analisis ini menunjukan bahwa terjadinya kenaikan harga tepung tapioka sebesar 25 persen tidak sensitif terhadap kelayakan pada usaha pengolahan kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah sehingga dengan adanya kenaikan harga tepung tapioka sebesar 25 persen usaha ini masih layak dijalankan.

Dari hasil perhitungan sensitivitas terhadap kenaikan harga tepung tapioka yang memberikan perubahan yang sangat besar dan signifikan, dapat diketahui bahwa usaha pengolahan kerupuk ini sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku tepung tapioka jika kenaikan harga tepung tapioka lebih dari 25 persen.

Dari hasil perhitungan sensitivitas terhadap kenaikan harga ikan/udang dan kenaikan harga tepung tapioka, secara umum dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan kerupuk ini tidak sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku ikan/udang sebesar 17 persen dan tepung tapioka sebesar 25 persen. Artinya usaha pengolahan kerupuk ini akan sensitif bila harga bahan baku ikan mengalami kenaikan lebih dari 17 persen dan harga tepung tapioka mengalami kenaikan lebih dari 25 persen. Berdasarkan analisis sensitivitas, dapat juga dilihat bahwa kenaikan harga ikan/udang dari hasil perhitungan analisis sensitivitas dengan persentase perubahan harga yang lebih rendah daripada persentase kenaikan harga tepung tapioka menunjukkan nilai perubahan yang lebih besar sehingga dapat dikatakan kenaikan harga bahan baku ikan/udang pada usaha pengolahan kerupuk ikan/udang Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah lebih sensitif daripada jika terjadi kenaikan harga tepung tapioka.

100 VII KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait