• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Struktur dan Utilitas 1 Analisis Sistem Struktur

REVITALISASI BENTENG VASTENBURG SEBAGAI PUSAT SENI DAN MUSEUM SENI KONTEMPORER

c Pendekatan Kelom pok Kegiatan

D. Analisis Sistem Struktur dan Utilitas 1 Analisis Sistem Struktur

a. Analisis Pendekatan Sistem Struktur Dasar pertimbangan :

 Kekuatan sruktur yang menunjang bangunan.

 Kondisi tanah site terpilih.

 Hubungan antara sistem struktur yang dipilih dengan tampilan bangunan.

 Faktor efektifitas dan efisiensi dari sistem yang digunakan. Analisis

Terdapat tiga bagian sistem struktur dalam bangunan yaitu : 1) Sub struktur

Pada bangunan dengan banyak lantai biasanya digunakan sistem sub struktur berupa pondasi tiang pancang dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

 Sesuai untuk diterapkan pada bangunan dengan banyak lantai, efisien.

 Baik untuk menjaga beban yang besar, termasuk beban gempa.

 Sesuai untuk keadaan tanah pada site yang keras.

 Merupakan perpaduan sistem struktur yang tepat dengan struktur rangka. 2) Struktur utama (super structure), yang dapat berupa :

 Struktur rangka

Rangkaian struktur berupa kolom dan balok, serta dinding sebagai pembatas.

 Struktur permukaan bidang

Dalam sistem ini, struktur bangunan menerima beban secara merata dan dapat digunakan pada ruang yang besar. Struktur dapat berupa beton bertulang, maupun plat baja.

3) Struktur atap (upper structure), yang dapat berupa :

 Rangka baja, yang sanggup menahan beban berat, ringan dan tahan lama,

 Dag beton Hasil

 Struktur rangka berupa kolom dan balok

 Pondasi tiang pancan sebagai sub struktur

 Atap utama mengunakan dag beton, selain pengunaan skylight yang berkerangka baja

V-58 b. Analisis Pendekatan Sistem Konstruksi

Sistem konstruksi yang biasa digunakan dalam bangunan modern, baik itu bangunan satu lantai, maupun gedung bertingkat adalah beton dan baja dengan pertimbangan sebagai berikut:

 Beton

 Sifatnya yang kaku baik untuk menahan beban, termasuk gempa dan perubahan cuaca tampilanya dapat di modifikasi sesuai dengan karekter yang diinginkan faktor kemudahan baik dalam pelaksanaan maupun peraw atannya.

 Baja

 Karena gaya tariknya tinggi, dapat menunjang bangunan dengan bentang yang lebar memberi sifat modern dan simple.

 Menghemat biaya karena sifatnya yang aw et. Hasil

Dasar tersebut, sistem konstruksi yang tepat untuk bangunan ini adalah beton dan baja dengan desain yang diekspos semenarik mungkin, dinamis dan modern.

c. Analisis Modul Struktur Dasar pertimbangan :

 Kemudahan sirkulasi dan penempatan fungsi ruang

 Titik tolak modul yang digunakan berdasarkan modul dasar gerak manusia dalam data arsitek Ernst neufert dapat diketahui bahw a standar modul dasar manusia adalah 0,5 – 1,5 m

Modul yang digunakan adalah modul dengan jarak 5 x 5 m dengan pendekatan pada luasan standar pada luasan sebuah retail. Untuk ketinggian bangunan diguinakan jarak 5 m per lantai.

2. Analisis Utilitas

a. Sistem Transportasi Vertikal Dasar Pertimbangan

 Kemudahan, kenyamanan dan keamanan pengguna

 Aksesibel

 Efisiensi w aktu dan tenaga

 Faktor estetika interior bangunan Analisis

Sistem transportasi vertical menggunakan beberapa jenis alat dan sarana diantaranya:

V-59 Merupakan sistem transportasi vertical yang dapat mengangkut orang/barang secara periodik dan cepat namun membutuhkan interval w aktu tunggu untuk penggunaannya.

 Lift barang

Dipergunkan untuk mengangkut barang – barang berkapasitas minimal 1,5 ton kecepatan 1,5 – 2,0 m/s

 Lift manusia

Kapasitas dan kecepatan ditentukan oleh luas lantai yang dilayani dan tinggi bangunan, lift manusia biasanya direncanakan sesuai besarnya 4 orang, 5, 8 orang atau 13 orang. Kecepatan yang dibutuhkan 1,0 – 1,5 m/s.

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan lift :

 Waktu yang ditempuh relatif singkat

 Efektifitas penggunaan ruang bangunan

 Daya angkut relatif tinggi dengan kapasitas yang banyak 2) Tangga

Sebagai pelengkap atau tangga darurat jika elevator (lift) macet serta jika terjadi bahaya kebakaran. Perletakan menyebar sesuai kebutuhan, dengan syarat pencapaian maksimum 30 m.

Hasil

Untuk mengoptimal sirkulasi vertical maka di dalam bangunan ini digunakan lift dan tangga.

b. Analisis Plumbing

1.) Jaringan Air Bersih Dasar pertimbangan :

 Kebutuhan akan air bersih

 Kemudahan sistem pengoprasian dan peraw atan jaringan

 Hemat biaya

 Sumber dapat dari sumur ataupun PDAM Analisis

Sistim jaringan air bersih dapat di bagi dua sebagai berikut :

SISTEM + -

UP FEED DISTRIBUTION

 Distribusi air melimpah

 Tekanan air yang sama untuk tiap lantai bangunan

 Boros karena pompa yang bekerja terus menerus

 Jika tejadi kerusakan pada pompa, distribusi air berhenti DOWN FEED

DISTRIBUTION

 Hemat, karena pompa tidak bekerja terus menerus

 Jika tejadi kerusakan pada pompa,

 Tekanan air pada tiap-tiap lantai tidak sama, makin kebawah makin besar

V-60

distribusi air masih terus aktif sampai persedian air di tangki habis

Hasil

Dari dua alternatif di atas, dipilih distribusi air bersih dengan sistem dow n feed yang di gunakan untuk berbagai macam keperluan pemenuhan kebutuhan air seperti :

 Kebutuhan akan lavatory, makan dan minum

 Kebutuhan sistem keamanan bangunan terhadap kebakaran seperti hydran dan splinker

 Kebutuhan servis seperti taman

 Kebutuhan untuk water cascades

b. Jaringan Air Kotor Dasar pertimbangan:

 Pembuangan air kotor yang tidak mengganggu kesehatan, pencemaran lingkungan dan mengganggu pemandangan.

 Memelihara sumber air di dalam tanah. Analisis

Utilitas air kotor dapat dibedakaan menjadi dua yaitu distribusi air kotor dalam bangunan yang berasal dari dapur ( pantry ), Km/Wc maupun w astafel, yang dialirkan menuju saluran air kotor yang berada dalam shaft untuk kemudian akan dibaw a keluar bangunan untuk dibuang, demikian juga dengan air kotor yang berasal dari luar bangunan ( air hujan ) utilitasnya harus dipikirkan secara matang agar tidak terdapat genangan ataupun mampatnya saluran air apabila terjadi hujan.

Hasil

 Distibusi Air Kotor Dalam Bangunan

Tampungan bawah POMPA Tampungan Air mengalir SUMUR PDAM POMPA DISTRIBUSI GROUND RESERVOIR MENARA POMPA DISTRIBUSI DISTRIBUSI

V-61 Air kotor yang ada pada tiap lantai dikumpulkan dalam satu shaft yang terdapat dalam tiap Bangunanan, untuk kemudian dibaw a kebaw ah dan keluar bangunan.

 Distribusi Air Kotor Luar Ruangan

Air kotor yang ada didalam bangunan (air buangan dan tinja) dikeluarkan menuju bak kontrol dan septictank yang nantinya akan dibaw a kedalam resapan dan riol kota

c. Jaringan Listrik Dasar pertimbangan :

 Pemenuhan kebutuhan listrik untuk seluruh kegiatan dalam bangunan

 Kelancaran distribusi dari sumbernya dan efekifitas sumber listrik terhadap bangunan

Analisis

Tabel V.10 Macam Sumber listrik Dalam Bangunan

SUMBER

Dokumen terkait