• Tidak ada hasil yang ditemukan

Industri Minyak Goreng Kelapa

Jumlah perusahaan industri minyak goreng kelapa terus berfluktuasi setiap tahunnya. Tahun 1983 terdapat 91 buah perusahaan minyak goreng kelapa dan meningkat menjadi 135 perusahaan pada tahun 1985. Tahun 1998 meningkat kembali menjadi 218 perusahaan minyak goreng kelapa dengan total produksi sebesar 1.2 juta ton per tahun yang tersebar di 24 provinsi. Namun, pada tahun 2002 perusahaan minyak goreng kelapa hanya terdapat 50 perusahaan saja (Ratri 2014).

Analisis Pasar

Minyak goreng kelapa adalah minyak goreng yang yang menempati ranking ke-9 dengan persentase 2.10 persen dari total volume minyak goreng nabati di dunia. Meskipun memiliki peringkat yang rendah diantara minyak goreng nabati lainnya, minyak goreng kelapa masih memiliki potensi pasar di Indonesia yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi impor minyak goreng kelapa kasar yang tinggi dari berbagai negara untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Sumber : Kementrian Perdagangan Republik Indonesia(2008) Gambar 4 Realisasi Impor Minyak Goreng Kasar 2005-2007

Pada tahun 2005 impor minyak goreng kelapa kasar sebesar 4.2 juta kg dan meningkat menjadi 8.8 juta kg minyak goreng kelapa pada tahun selanjutnya. Pada tahun 2007 mengalami sedikit penurunan impor minyak goreng kelapa menjadi 7.3 juta kg minyak goreng kelapa kasar.

- 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 8.000.000 9.000.000 10.000.000 2005 2006 2007 B er at ( kg )

28

Selain impor minyak goreng kelapa, manfaat minyak goreng kelapa yang tinggi akan membuka peluang pasar. Peluang pasar ini melihat dengan sudut pandang pemasaran ceruk (niche). Ceruk mengidentifikasi dengan membagi segmen menjadi subsegmen, sehingga kelompok pelanggan akan lebih sempit yang mencari bauran manfaat yang berbeda. Ceruk tidak besar, namun mempunyai ukuran, laba, dan pertumbuhan yang potensial serta tidak menarik banyak pesaing. Penceruk mendapatkan keekonomisan tertenti melalui spesialisasi (Kotler dan Keller 2009).

Spesialis minyak goreng kelapa terdapat pada fitur manfaat yang dimiliki. Minyak goreng kelapa memiliki manfaat yaitu dapat menyembuhkan infeksi, obesitas, diabetes, bahkan kanker (Chomchalow 2011). Minyak goreng kelapa juga memiliki kandungan asam laurat paling tinggi dibandingkan dengan minyak goreng lain. Kandungan ini setara dengan kandungan asam laurat pada air susu ibu. Khasiat yang dimiliki sebagai antibiotik yang mampu membunuh virus, penyakit, dan kuman parasit termasuk HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan Hepatitis C (Budiarso 2003). Manfaat dari minyak goreng kelapa sangat tepat untuk mengatasi tren penyakit yang dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Beberapa penyakit yang memiliki banyak penderita adalah:

1. Penyakit HIV

HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tidak dapat bertahan terhadap serangan penyakit. Jumlah kasus baru HIV berdasarkan tahun pelaporan cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2010 dan tahun 2013 terjadi peningkatan yang tinggi terhadap pelaporan kasus baru HIV.

Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI (2014)

Gambar 5 Jumlah kasus baru HIV berdasarkan tahun pelaporan 2006–2013 Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah kumulatif kasus HIV terbanyak pada tahun 2014 (Ditjen PP & PL Kemenkes RI 2014). Provinsi selanjutnya diikuti oleh Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan Bali.

0 5 10 15 20 25 30 35 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 K as us HI V ( 000)

29 2. Penyakit Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C. Hepatitis dapat menimbulkan gejala demam, lesu, hilang nafsu makan, mual, nyeri pada perut kanan atas, disertai urin warna coklat yang kemudian diikuti dengan ikterus (warna kuning pada kulit atau sklera mata karena tingginya bilirubin dalam darah). Hepatitis dapat pula terjadi tanpa menunjukkan gejala (asimptomatis). Jumlah proporsi penderita hepatitis C sebesar 2.5 persen dari penduduk Indonesia atau sekitar enam juta orang masyarakat Indonesia menderita penyakit ini (Riskesdas 2013).

Jika dilihat dari perbandingan jenis kelamin, penderita hepatitis antara laki-laki dan perempuan memiliki perbandingan 50:50. Sedangkan jika dilihat berdasarkan usia, penderita hepatitis C adalah usia produktif atau muda. Tren penderita banyak diduga karena penggunaan narkoba jarum suntik di kalangan anak muda. Sebanyak 25 persen kasus kanker hati disebabkan oleh virus hepatitis C kronis yang tidak bisa diobati. Penularan virus ini bukan melalui kontak fisik atau makanan melainkan melalui kontak darah, selaput lendir, dan hubungan suami istri1.

Penyakit-penyakit kronis mengalami peningkatan setiap tahunnya. Beberapa penyakit lebih meningkat di perkotaan karena gaya hidup yang buruk dilakukan oleh masyarakat. Faktor yang menyebabkannya antara lain paparan polusi tinggi yang diterima setiap hari, makanan cepat saji, jarangnya berolahraga, kesibukan bekerja, dan pergaulan bebas yang terjadi menyebabkan penyakit dengan mudah tertular di masyarakat perkotaan. Oleh karena itu, manfaat minyak goreng kelapa yang mengandung asam laurat tinggi sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu dalam proses penyembuhan.

Analisis Pesaing

Persaingan antara perusahaan yang memproduksi produk yang mirip atau sama membuat pengusaha harus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing. Usaha minyak goreng kelapa memiliki beberapa pesaing yang telah lebih dahulu dalam bisnis ini. Pesaing tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Minyak goreng kelapa merek Ikan Dorang

Perusahaan pengelolah minyak goreng kelapa ini terletak di Jalan Ikan Dorang No.2 Perak Barat Surabaya Jawa Timur. PT Ikan Dorang memiliki dua jenis produk, yaitu yang bersifat consumer packaging dan semi packaging. Produk consumer packaging adalah produk yang biasa dijual di toko-toko skala kecil dan langsung konsumsi oleh masyarakat umum, sedangkan produk semi packaging adalah produk yang biasa digunakan untuk rumah tangga besar misalnya industry, catering, maupun restoran. produk

1http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/14/10/15/ndh9ayenamjutamas

30

dengan merek “Ikan Dorang Spesial” yang merupakan produk minyak goreng yang berwarna putih jernih karena berbahan dasar kopra dan memiliki keunggulan karena tetap jernih walau untuk menggoreng sebanyak 6 kali.

PT Ikan Dorang menentukan target pemasarannya secara terdiferensiasi yang mana melakukan pemasaran secara menyeluruh divbeberapa segmen dengan memberikan bentuk pelayanan yang berbeda sesuai segmen tersebut. Hal itu tercermin dari adanya dua produk yang dipasarkan PT Ikan Dorang yaitu produk consumer packaging dan semi packaging yang memiliki persamaan komposisi produk akan tetapi dikemas dengan kemasan yang berbeda berdasarkan kebutuhan konsumen. Perusahaan tersebut berani mematok harga di atas harga produk unggulan dengan brand terkenal walaupun minyak goreng cap ”Ikan Dorang” bisa dikatakan minyak goreng yang masih baru di pasaran dan jarang sekali masyarakat seluruh kalangan mengetahuinya. Hal ini dikarenakan, PT. Ikan Dorang memiliki keunggulan produk yang tidak banyak pesaingnya. Harga minyak goreng kelapa merek Ikan Dorang Spesial adalah Rp23 750 per liter pada tahun 2011 (Ala et al. 2012).

2. Minyak goreng kelapa merek Barco

PT. Barco yang pabriknya berlokasi di Jl. Kencur Pedemangan, Jakarta Utara. Untuk memasyarakatkan penggunaan minyak goreng kelapa, perusahaan ini mengemas produknya pada botol, kaleng, dan drum. Penggunaan merek Barco pada produknya dilakukan untuk mempermudah pemasaran. Minyak goreng Barco terbuat dari minyak goreng kelapa yang mengandung asam lemak jenuh terutama dari jenis asam laurat.Minyak goreng Barco memiliki warna putih jernih atau kekuningan dan berbentuk cair pada suhu 24 °C dan 26 °C. Harga minyak goreng kelapa merek Barco adalah Rp28 490 pada bulan Mei 2015.

Analisis Produksi

Minyak goreng kelapa yang dihasilkan berasal dari daging buah kelapa segar atau bukan kopra. Fadli (2011) menjelaskan proses pengolahan minyak goreng kelapa pada CV Tugas Harapan, Sumatera Baru Kilang Minyak, Berdikari Kilang Minyak, dan Pelita Kilang Minyak memiliki kesamaan proses dan bahan baku yang digunakan. Bahan baku tersebut adalah daging buah kelapa bukan kopra. Proses pengolahan meliputi pemarutan kelapa, pengadukan kelapa halus, pemasakan, penyaringan, pengepresan, penjernihan, dan pengepakan. Penjernihan menggunakan bentonit 1-2 persen dari jumlah minyak agar minyak menjadi bening dan tidak berbau. Pengolahan daging buah kelapa menjadi satu liter minyak goreng kelapa membutuhkan empat butir kelapa dengan 0.385 kg daging buah kelapa setiap butirnya (Agus 2003).

31 Analisis Manajemen

Unit usaha minyak goreng kelapa akan didirikan di dalam badan usaha koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (UU No. 25 Tahun 1992). Perangkat organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan dan pengawas. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Landasan penyelenggaraan koperasi berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 yang berlaku sementara menggantikan UU No. 17 Tahun 2012.

Analisis Five Force

Analisis five force yang diperkenalkan oleh Michael Porter ini di peruntukkan melihat persaingan bisnis pada industri. Metode ini juga dapat membantu bisnis dalam mengelola strategi dan memperoleh keuntungan. Minyak goreng kelapa yang menyasar ceruk sebagai segmentasi pasarnya tentu juga memiliki persaingan baik diantara industri yang sama atau industri komoditas subtitusi. Potensial entrants Suppliers Substitutes Buyers Industry Competitors Rivalry among existing firms Threat of new entry

Bargaining power

Bargaining power

Threat of substitutes

32

1. Kekuatan Pembeli (Bargaining Power of Customer)

Pembeli memiliki kekuatan dalam bernegoisasi lebih besar jika pembeli berjumlah sedikit, seperti halnya pembeli minyak goreng kelapa. Pembeli minyak goreng kelapa yang dikelompokan sebagai kelompok pelanggan yang memiliki bauran berbeda masuk dalam ceruk pasar yang disasar. Keinginan pembeli akan sangat diperhatikan oleh industri karena dalam ceruk pasar yang sempit, keinginan pembeli akan mudah berganti. Pembeli akan sangat memperhatikan pelayanan perusahaan, kemasan produk, dan kualitas produk. Namun, apabila keinginan pembeli dapat terpenuhi maka pembeli akan loyal terhadap produk minyak goreng kelapa.

2. Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Pemasok perusahaan minyak goreng kelapa adalah para petani kelapa di Kabupaten Bogor. Luasan lahan perkebunan kelapa dan produksi kelapa akan memenuhi kebutuhan akan bakan baku minyak goreng kelapa. Petani kelapa yang tergabung dalam koperasi juga akan membantu dalam koordinasi bahan baku dari pengangkutan, ketersediaan, kualitas, dan pembayaran. Pemasok atau petani kelapa yang tersebar dan mengusahakan tanaman kelapa secara individu akan menjadi hambatan jika tidak dalam manajemen yang baik. Industri minyak goreng kelapa lain memiliki pemasok bahan baku yang berbeda yaitu bahan baku minyak goreng kelapa kasar sebagai bahan baku pengolahan minyak goreng kelapa yang siap dikonsumsi.

3. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entry)

Industri minyak goreng kelapa semakin hari semakin mengecil. Banyak perusahaan yang berpindah dari produksi minyak goreng kelapa menjadi produksi minyak goreng kelapa sawit yang dinilai lebih menguntungkan. Kesulitan pengumpulan bahan baku dan kualitas kelapa yang lama dalam pembudidayaan dibanding kelapa sawit merupakan salah satu hambatan untuk pendatang baru muncul di industri minyak goreng kelapa. Namun, adanya potensi pasar dilihat dari tingginya impor minyak goreng kelapa dapat menjadi daya tarik pendatang baru dalam meramaikan industri ini. Ceruk pasar yang kecil akan membagi pelanggan ke beberapa perusahaan minyak goreng kelapa. Perusahaan yang tidak berinovasi dalam produk dan fitur akan dikalahkan oleh pendatang baru yang memilikiproduk yang lebih baik.

4. Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute)

Produk pengganti dari minyak goreng kelapa adalah minyak goreng kelapa sawit, dan minyak goreng nabati lainya. Harga yang lebih murah, promosi yang gencar, kemudahan mendapatkannya menjadikan minyak goreng kelapa sawit adalah produk subtitusi yang sempurna. Namun, minyak goreng kelapa menyasar ceruk pasar pada kelompok pelanggan yang peduli pada kesehatan. Menonjolkan spesifikasi pada fitur kandungan asam laurat yang tidak ada di minyak goreng lain akan membuat minyak goreng kelapa berbeda dari minyak goreng lain.

33 5. Intensitas Persaingan Kompetitif (Intensity of Competitive Rivalry)

Persaingan minyak goreng kelapa dapat dibilang sepi dengan pelaku bisnis. Potensi minyak goreng kelapa lambat laun tidak populer dikalangan pebisnis karena permasalahan bahan baku dan tingginya biaya produksi dibanding minyak goreng kelapa sawit. Meskipun begitu, perusahaan minyak goreng kelapa bukan tidak ada pesaing di dalamnya. Salah satunya adalah perusahaan minyak goreng kelapa yang dari dahulu telah ada yaitu PT Banyoemas Refined Cocos Oil (PT BARCO). Perusahaan ini memproduksi minyak goreng kelapa dengan nama minyak goreng BARCO. Merek BARCO cukup terkenal dalam industri ini yang diproduksi di Jalan Kencur Jakarta. Umumnya produsen- produsen utama minyak goreng kelapa tergabung dalam satu kelompok usaha, baik kelompok yang aktifitas utamanya dalam minyak goreng kelapa ataupun bukan (Ratri 2004).

Dokumen terkait