• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STANDAR PROSES N

Dalam dokumen KATA PENGANTAR - DOKUMEN 1 KTSP 2011-2012.docx (Halaman 150-156)

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS

KOMPONEN DESKRIPSI KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

3. ANALISIS STANDAR PROSES N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

1. Penyiapan Perencanaan Pembelajaran.

- Adanya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh setiap guru (paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih).

- Substansi RPP sekurang-kurangnya berisi tentang : Tujuan Pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

- Pengembangan bahan ajar dalam bentuk: bahan cetak (modul, hand out, LKS, dll); audio, visual, audio visual; bahan ajar berbasis TIK/multi

- Pada umumnya guru membuat RPP hasil karya orang lain, sehingga tidak sesuai dengan sekolah yang ada.

- Penyusunan RPP yang belum lengkap pada metode pembelajaran kurang heterogen.

- Hanya sebagian guru yang membuat bahan ajar berupa: cetak, dan bahan ajar berbasis TIK/multi media,

- Dengan mengadakan IHT sekolah sehingga, guru dituntut untuk menyelesaikan silabus dan RPP sesuai mata pelajaran yang diampunya. - Perlu diadakannya lesson studi setiap guru mata pelajaran sehingga, keanekaragaman dalam metode

pembelajaran bisa terlihat dengan baik. - Untuk membuat bahan ajar guru perlu mengadakan pelatihan khusus pembuatan bahan ajar agar

N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

2.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

media: CD interaktif, Computer based.

- Pelaksanaan pembelajaran menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

- Menerapkan pengelolaan pembelajaran dengan sistem pindah kelas (moving class). Untuk itu diperlukan kelas mata pelajaran.

- Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran

computer based, audio dan audio visual. - Pada umumnya guru sudah melaksanakan pendekatan tatap muka dan kegiatan terstruktur, tetapi untuk kegiatan tidak terstruktur guru belum

mencantumkannya dalam silabus,baru sebagian yang terlaksana dan sebagian besar lagi kendalanya waktu dan biaya yang belum memungkinkan.

- Sekolah sudah melaksanakan moving class, tetapi belum sempurna, masih banyak yang perlu dievaluasi, salahsatunya karena kurangnya gedung, sehingga satu kelas bisa dipakai oleh beberapa mata pelajaran.

- Sampai saat ini jadwal rutin belum tersedia, baru jadwal yang sifatnya pleksibel artinya pada saat guru sedang tidak mengajar ke kelas.

termotivasi.

- Adanya penjelasan langsung tentang kegiatan tidak terstruktur, sehingga guru mengerti dan bisa membedakan mana kegiatan terstruktur dan mana kegiatan tidak terstruktur, waktu dan biaya sekolah bisa mengalokasikan anggarannya dan pelaksanaan sudah jelas di luar jam pembelajaran.

- Meskipun dengan keterbatasan gedung, kita tetap berusaha untuk melaksanakan moving class, dengan berusaha untuk tetap mendisiplinkan peserta didik dan guru

- Jadwal konsultasi akan diadakan dengan melihat dan menyesuaikan jadwal bapak dan ibu guru.

N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

- Jadwal pemanfaatan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin.

- Pemanfaatan perpustakaan untuk menunjang pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur, dan belajar mandiri.

- Adanya penasihat akademik, yang dapat mendeteksi potensi peserta didik( bisa dengan tes bakat disertai data prestasi belajar), memberikan bimbingan akademik, dan membantu memecahkan masalah peserta didik.

- Laboratorium yang kita miliki adalah laboratorium kimia, dan sampai saat ini karena kekurangan ruangan kelas (1 ruang lagi dalam proses perbaikan), untuk sementara selain dipakai

laboratorium IPA juga digunakan untuk ruangan kelas. Pemanfaatan kegiatan di luar jadwal rutin belum ada.

- Perpustakaan yang kita miliki belum memadai dari segi tempat dan kualitas buku yang ada, sehingga pemanfaatannya kurang optimal dalam menunjang pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri. - Sampai saat ini masih

diberlakukannya wali kelas dimana setiap wali kelas memegang 1 kelas dg jumlah peserta didik 32 orang, tetapi tugasnya sama seperti penasihat akademik, idealnya 1 penasihat akademik untuk 20 peserta didik sehingga terkelola dengan

- Menyelesaikan perbaikan 1 ruang sehingga pemanfaatan laboratorium bisa lebih optimal.

- Perlu adanya pembenahan perpustakaan baik tempat maupun kualitas bukunya, pengadaan buku bisa kita lakukan dengan sumbangan dari peserta didik kelas XII yang akan lulus juga dari pengajuan ke pemerintah. - Dengan diberlakukannya penasihat akademik sehingga bisa lebih terarah dan bimbingan ke peserta didik akan lebih maksimal.

N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

- Ada program remidi sepanjang semester (tidak ada batasan frekuensi pelaksanaan remedi dalam satu semester sehingga diperlukan perangkat pendukung untuk pelaksanaan remedi antara lain dalam bentuk modul pembelajaran mandiri yang disiapkan oleh pendidik)

- Menerapkan pembelajaran berbasis TIK

- Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

baik.

- Belum ada program remidi sepanjang semester, dikarenakan banyak guru yang belum paham akan pembuatan program remedi apalagi dalam bentuk modul pembelajaran mandiri.

- Sebagian besar guru sudah menerapkan pembelajaran berbasis TIK, kendalanya tiap kelas belum tersedia peralatan multimedia dengan baik, sehingga alat yang ada dipakai bergantian.

- Pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, hal ini bisa terlaksana dengan dukungan metode pembelajaran yang beranekaragam dan sarana prasarana yang menunjang. Pada kenyataannya sekolah belum bisa

- Program remedi diadakan dengan pembekalan kepada guru tentang pentingnya pembuatan program remedi.

- Dengan melengkapi peralatan multimedia di setiap ruangan kelas sehingga semua guru bisa

menggunakannya untuk pembelajaran berbasis TIK.

- Sekolah perlu melengkapi sarana prasarananya sehingga pembelajaran yang diharapkan bisa terlaksana dengan baik.

N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

- Proses pembelajaran mendorong parakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

- Pendidik menerapkan aspek keteladanan dalam setiap proses pembelajaran.

- Pelaksanaan proses pembelajaran

mempertimbangan jumlah maksimal peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik.

menyediakan dalam hal sarana prasarana. - Pada umumnya guru belum bisa melaksanakan proses pembelajaran yang mendorong prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik psikologis peserta didik, dikarenakan pendidik kurang memperhatikan bakat minat peserta didiknya.

- Pendidik kurang disiplin dalam proses pembelajaran sehingga peserta didiknya pun meneladani yang kurang baik dari pendidik.

- Jumlah peserta didik sudah terpenuhi 32/rombel, tetapi karena jumlah rombelnya sedikit sehingga tidak

memenuhi beban kerja guru yang harus 24 jam pelajaran/minggu.

- Setiap pendidik harus mengetahui bakat dan minat peserta didik dengan cara mengetahuinya dari wali kelas, BP/BK atau dari anak itu sendiri. Sehingga pembelajaran bisa terarah dengan baik.

- Kepala sekolah menindak kepada setiap pendidik yang kurang disiplin dalam proses pembelajaran sehingga ada perhatian buat para pendidiknya, kalau perlu diberi sanksi jika sudah melewati batas .

- Untuk memenuhi beban kerja 24 jam pelajaran/minggu, guru diberi tugas tambahan lain seperti: Wakasek, laboran, dan Pustakawan. Jika masih belum memenuhi, guru bisa mencari tambahan mengajar di sekolah lain

N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

3. 4. Penilaian Hasil Belajar Pengawasan Pembelajaran

- Setiap proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis.

Dilaksanakan melalui tes dan non tes, mengacu pada standar penilaian dan panduan penilaian lima

kelompok mata pelajaran

Pengawasan proses pembelajaran Dilakukan secara terprogram dan intensif melalui pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan

- Budaya membaca dan menulis peserta didik kurang baik, hal ini disebabkan karena jumlah

keanekaragaman buku di perpustakaan kurang jumlahnya sehingga tidak ada dorongan untuk menulis dan membaca buku.

Pada umumnya penilaian dengan teknik tes sudah terlaksana dg baik, dan sesuai dengan PP 19 tahun 2005, pasal 64, dengan aspek yang dinilai meliputi tiga ranah, Kognitif, Apektif, dan

Psikomotorik, tetapi penilaian dalam bentuk non tes belum bisa terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan karena kendala waktu dan biaya yang kurang memadai.

Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah 2 kali dalam sebulan, jika kepala sekolah tidak ada, bisa melimpahkan ke Wakasek

yang setingkat.

- Dengan memperbanyak jumlah buku yang ada, serta dilengkapi dengan perpustakaan online. Sehingga dimanapun peserta didik berada bisa mengakses perpustakaan sekolah.

Pembiayaan bisa dengan

mengalokasikan sebagian besar dari anggaran sekolah, dan sebagian dari swadaya peserta didik, untuk waktu pelaksanaan dilakukan di luar jam pembelajaran, sehingga tidak mengganggu jam belajar.

Untuk mengatasi guru yang belum bersedia di supervisi kepala sekolah, kepala sekolah bisa melimpahkan

N

O KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

langkah tindak lanjut yang diperlukan. kurikulum, wakasek kesiswaan, wakasek sarana prasarana, wakasek humas. Pada umumnya guru belum berani untuk disupervisi oleh kepala sekolah, sehingga hanya guru-guru tertentu yang sering di supervisi.

dengan urutan ke wakasek-wakasek, kemudian terakhir ke teman sejawat, sehingga supervisi bisa dilakukan dengan baik.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR - DOKUMEN 1 KTSP 2011-2012.docx (Halaman 150-156)

Dokumen terkait