• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistika yang mempelajari segi-segi yang penting dari data. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta, antara lain dengan cara menghitung ukuran parameter dan fungsi distribusi statistika berdasarkan data empiris. Parameter-parameter tersebut adalah nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), serta standar deviasi. Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 5 variabel, yaitu Kinerja Keuangan (ROA), pangsa pasar, konsentrasi pasar, Net Interest Margin (NIM), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang disajikan secara keseluruhan dan masing-masing negara dalam Tabel 4.1. berikut:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Data Indonesia (%) Variabel N Maximum Minimum Mean Kinerja Keuangan (ROA) 78 5.03 0.79 1.72

Pangsa Pasar 78 14.34 0.165 5.69 Konsentrasi Pasar 78 13.40 0.175 5.36

NIM 78 8.55 3.62 5.67

BOPO 78 98.86 60.58 80.18

Sumber: Output E-Views (2016)

Gambaran statistik deskriptif masing-masing variabel yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Variabel ROA bank di Indonesia memiliki nilai minimum 0,79 pada bank windu kentjana dan nilai maksimum 5,03 pada bank BRI. Rata-rata ROA bank yang ada di Indonesia bernilai 1,72. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia termasuk dalam kategori sehat karena Bank Indonesia menetapkan ROA bank minimal 1,5%.

2. Variabel pangsa pasar di Indonesia memiliki nilai minimum 0,165 pada Bank Windu Kentjana dan nilai maksimum 14,34 pada Bank Mandiri.

Rata-rata pangsa pasar bank yang ada di Indonesia bernilai 5,69%, hal ini dikarenakan banyaknya jumlah perbankan yang bersaing di Indonesia.

3. Variabel konsentrasi pasar di Indonesia memiliki nilai minimum 0,175 pada Bank Windu Kentjana dan nilai maksimum 13,40 pada BRI. Rata-rata konsentrasi pasar bank yang ada di Indonesia bernilai 5,36%

4. Variabel NIM perbankan Indonesia memiliki nilai minimum 3,62 pada Bank Permata dan nilai maksimum 8,55 pada BRI. Nilai rata-rata NIM yang ada di Indonesia adalah 5,67%, hal ini juga menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia tergolong sangat baik karena memiliki nilai rata-rata NIM diatas 2%

5. Variabel BOPO bank yang ada di Indonesia memiliki nilai minimum 60,58 pada bank BRI dan nilai maksimum 98,86 pada Bank Windu Kentjana. Rata-rata BOPO senilai 80,18%. Nilai ini termasuk dalam

kategori kurang baik, karena BI menetapkan nilai rasi BOPO yang baik berkisar 60-70%.

Dari gambaran mengenai statistik deskriptif perbankan Indonesia, terlihat bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki nilai ROA maksimum. Selain itu BRI juga memiliki nilai konsentrasi pasar yang maksimum, hal ini menandakan bahwa BRI merupakan bank yang memiliki jumlah dana pihak ketiga yang terbesar jika dibandingkan dengan perbankan lainnya di Indonesia. Walaupun BRI bukan merupakan bank yang paling besar pangsa pasarnya, namun masyarakat Indonesia dalam 3 tahun belakangan ini lebih memilih dan mempercayakan dananya kepada bank tersebut. Rasio NIM maksimum serta rasio BOPO minimum juga dimiliki oleh BRI, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam mengelola asset produktif dan beban operasionalnya tergolong efisien.

Tabel 4.2

Perbandingan Rata-Rata Variabel Setiap Negara (%)

Negara/Variabel Indonesia Malaysia Singapura Thailand Filipina

Rata-rata ROA 1.72 1.35 1.05 1.46 1.49

Rata-rata Pangsa Pasar 5.69 13.46 27.44 10.20 19.67

Rata-rata Konsentrasi Pasar 5.36 12.84 4.42 11.34 17.01

Rata-rata NIM 5.67 2.23 1.71 3.11 3.50

Rata-rata BOPO 80.18 34.56 43.04 44.07 60.15

Sumber: Output E-Views (2016) data diolah

Dari tabel 4.2 dapat dilihat perbandingan rata-rata variabel setiap negara yang dijelaskan sebagai berikut

1. Rata-rata variabel ROA tertinggi dimiliki oleh Indonesia senilai 1,72 dan yang terendah dimiliki oleh Singapura sengan nilai 1,05. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan Indonesia memiliki kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan yang sangat baik jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang termasuk dalam penelitian.

2. Rata-rata variabel pangsa pasar tertinggi dimiliki oleh Singapura dan yang terendah dimiliki oleh Indonesia. Variabel pangsa pasar diukur melalui jumlah kredit yang disalurkan, artinya perbankan Singapura lebih menguasai pasar berdasarkan jumlah kredit yang disalurkan jika dibandingkan dengan negara lainnya.

3. Rata-rata variabel konsentrasi pasar tertinggi dimiliki oleh Filipina, sedangkan yang terendah dimiliki oleh perbankan Singapura. Konsentrasi pasar yang tinggi menunjukkan tingginya rasa kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut, karena konsentrasi pasar diukur melalui jumlah dana pihak ketiga (deposito, tabungan, dan giro).

4. Rata-rata variabel NIM tertinggi bernilai 5,67 yang dimiliki oleh Indonesia, sedangkan yang terendah dimiliki oleh perbankan Singapura senilai 1,71. Rasio NIM yang tinggi menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih semakin baik.

5. Rata-rata variabel BOPO tertinggi ditempati oleh perbankan Indonesia senilai 80,18 sedangkan rata-rata BOPO terendah ditempati oleh perbankan Malaysia senilai 34,56. Artinya diantara kelima negara tersebut, perbankan Malaysia jauh lebih baik dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Karena semakin kecil rasio

BOPO, semakin efisien pula manajemen perbankan tersebut dalam mengelola biaya operasionalnya.

Berdasarkan statistik deskriptif yang menggambarkan perbandingan rata-rata variabel dalam 3 tahun belakangan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbankan Indonesia memiliki nilai rata-rata ROA yang tinggi dikarenakan perbankan Indonesia menempati peringkat pertama untuk nilai rata-rata NIM, meskipun kemampuan pengelolaan beban operasionalnya tergolong kurang efisien jika dibandingkan dengan perbankan negara lainnya tetapi perbankan Indonesia memiliki kemampuan pengelolaan asset produktif yang sangat baik. Hal ini tercermin dari rata-rata rasio NIM yang diatas standar yang menyebabkan meningkatnya Return on Assets.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Data Secara Keseluruhan(%)

VARIABEL N MINIMUM MAKSIMUM MEAN STD.DEVIASI

Kinerja Keuangan

(ROA) 78 0.79 0000 5.030000 1.727051 0.937582 Pangsa Pasar 78 0.165000 38.23000 11.68912 8.601216 Konsentrasi Pasar 78 0.175000 20.06100 8.914141 6.219336 NIM 78 1.200000 8.550000 3.826667 1.760848 BOPO 78 29.80000 98.86000 57.61308 20.50525 Sumber: Output E-Views (2016)

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 78 observasi yang diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan bank komersial di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina periode 2013 hingga 2015.

1. Variabel ROA memiliki nilai minimum 0,79 pada bank windu kentjana 2014, nilai maksimum 5,03 pada bank BRI 2013, rata-rata ROA 1,727 dan standar deviasi sebesar 0,9375 dengan jumlah observasi sebanyak 78.

2. Variabel Pangsa Pasar memiliki nilai minimum 0,165 pada bank windu kentjana 2013, nilai maksimum 38,23 pada bank DBS milik Singapura 2015, rata-rata pangsa pasar 11,69 dan standar deviasi sebesar 8,6012 dengan jumlah observasi sebanyak 78.

3. Variabel Konsentrasi Pasar memiliki nilai minimum 0,175 pada bank windu kentjana 2013, nilai maksimum 20,06 pada Maybank milik Malaysia 2015, rata-rata konsentrasi pasar 8,91 dan standar deviasi sebesar 6,2193 dengan jumlah observasi sebanyak 78.

4. Variabel Net Interest Margin (NIM) memiliki nilai minimum 1,2 pada bank OCBC (Singapura) 2015, nilai maksimum 8,55 pada bank BRI 2013, rata-rata NIM 3,826 dan standar deviasi sebesar 1,7608 dengan jumlah observasi sebanyak 78.

5. Variabel BOPO memiliki nilai minimum 29,8 pada Hong-Leong Bank (Malaysia) 2014, nilai maksimum 98,86 pada Permata Bank (Indonesia) 2015, rata-rata BOPO 57,61 dan standar deviasi sebesar 20,505 dengan jumlah observasi 78.

Dokumen terkait